Tawaran gila Kirana

...----------------...

18 tahun kemudian ~

Rani mengusap wajahnya kasar, Ia sudah menemui beberapa teman dekatnya untuk mencari seseorang yang mau menolongnya namun tidak ada satupun yang mau memberikan nya bantuan.

Ia bahkan bersusah payah menemui Ayahnya namun yang Ia dapatkan adalah hinaan dan Ia juga di usir di rumah mewah itu.

Di saat Rani tengah bingung terdengar pintu di ketuk dari luar, Rani enggan untuk beranjak dari tempat duduknya. Karena ketukan berulang-ulang akhirnya Rani pun melangkah keluar membukakan pintu.

Seseorang yang menggunakan masker langsung masuk ke dalam rumahnya, Rani terkejut dan bingung melihat ada orang yang begitu lancang masuk ke dalam rumahnya tanpa permisi.

" Lama amat sih buka pintunya. " Protes seseorang itu.

Rani masih menatapnya dengan penuh tanda tanya di benaknya. Ia terkejut melihat siapa yang saat ini berada di rumahnya.

" Kakak, itukah kamu kak. " Tanya Rani sedikit ragu.

Wanita yang ada di depannya sama persis dengan nya, bagaikan pinang di belah dua.

Rani tersenyum senang melihat saudara yang selama ini Ia rindukan ada di depannya, Ia maju ingin memeluk saudaranya itu namun Kirana menahanya.

" Aku akan membantu mu. " Ujar Rana.

Rani mengerutkan keningnya, Ia bingung dengan apa yang di katakan saudara kembarnya itu.

" Aku sudah dengar tadi, bukankah tadi kamu menemui Ayah ku dan meminta bantuan untuk biaya pengobatan Ibu mu. Ya, aku siap menolong mu, memberikan mu uang sebanyak yang kamu butuhkan atau bahkan lebih. "

Rani menatap saudaranya itu bingung, bukan tanpa alasan.

" Ayah mu, Ibu ku. Kak, Ayah mu adalah Ayah ku juga dan Ibu, dia Ibu kita, Ibu yang melahirkan kita. Bagaimana bisa Kakak menyebutnya seperti itu. "

" Ibu ku katamu, Ibu yang tukang selingkuh. Aku bahkan malu menyebutnya Ibu dan aku juga menyesal terlahir darinya. "

Nada suara Rana terdengar penuh hinaan dan kebencian, Rani tidak terima Ibunya di rendahkan oleh saudaranya sendiri.

" Jangan pernah mengatakan itu Kak, Ibu tidak pernah selingkuh karena yang sebenarnya selingkuh itu Ayah. Ayah sengaja menutupi kesalahannya dengan menimpahkan kesalahannya pada orang lain. "

Keduanya memang kembar bahkan sangat identik dalam segi fisik namun sangat berbanding terbalik dalam sikap. Kirani wanita yang berhati lembut, penyayang dan tidak tegaan sedangkan Kirana, dia gadis yang mudah marah, pendendam dan menghalalkan segala cara agar ke inginannnya tercapai.

" Ah sudahlah Rani, aku kemari bukan untuk basa- basi atau sekedar membahas hal yang tidak penting. Aku kemari untuk mengajak mu tawar menawar, kamu membantu ku dan aku. Aku akan membiayai seluruh pengobatan Ibu mu sampai sembuh, bukankah itu yang kamu mau kan. "

Rani termenung, saat ini memang itu yang Ia inginkan.

" Tawaran apa Kak, apa yang harus aku lakukan untuk Kakak agar Kakak bisa membantu biaya pengobatan Ibu. "

Rana menghela nafas berat, jujur ini juga berat baginya, namun Ia tidak punya pilihan lain. Ia tidak mau kehilangan semua kebahagiaan gara-gara satu hal itu.

" Gantikan aku malam ini, tidurlah bersama Mas Tedi di malam pertama kali. " Ujar Rana, Ia menggigit bibir bawahnya.

Jujur ada rasa nyeri di dadanya ketika mengatakan itu, namun harus Ia lakukan. Sementara Rani, Ia shock bukan main. Matanya bahkan terbelalak sempurna mendengar hal gila yang di katakan saudaranya itu.

" Apa........ !! Apa Kakak sudah gila, bagaimana mungkin aku tidur dengan orang yang bukan suami ku sendiri. Tidak Kak, aku tidak mau. "

" Ya sudah kalau begitu, aku juga tidak akan sudi membantu mu, apalagi membantu wanita yang menghianati suaminya sendiri tak. Biarkan saja Ibu mu itu menemui ajalnya, mungkin itu memang hukuman dari Tuhan untuk nya atas semua dosa- dosanya selama ini. "

Rani terperanjat, Ia menatap wajah dingin saudara kembarnya. Kebenciannya pada Ibu mereka sudah mendarah daging, bahkan sudah mengakar hingga tidak ada lagi sisi baik yang tersisa.

Rani sedikit merinding melihat aura saudaranya itu apalagi mendengar ancamannya.

" Tapi Kak, aku...... aku tidak mau berbuat zina kak, aku takut azab Allah. "

" Masa bodoh dengan azab, aku tidak mau tau. Sekarang aku mau tanya, kau mau atau tidak. Hanya itu pilihannya !. " Desak Rana.

Rani tertegun, Ia bingung harus bagaimana. Sepertinya permintaan Rana bagaikan buah simalakama. Ia bingung, hati kecilnya menolak keras, namun bayangan penderitaan Ibunya terus menari- nari di otaknya. Bagaimana dengan nasib Ibunya kalau terlambat di tangani.

" Kenapa Kakak malah meminta aku untuk tidur dengan suami Kakak, apa kakak tidak mencintai nya. " Tanya Rani tak habis pikir.

Rana mengepalkan tangannya mendengar pertanyaan Rani.

" Aku punya alasannya tersendiri dan aku rasa kamu tidak perlu tau. Yang pasti kamu akan mendapatkan keuntungan dalam hal ini begitu juga dengan ku. "

Lagi- lagi Rani menundukkan kepalanya, Ia bingung keputusan apa yang harus Ia ambil.

" Gimana, mau apa tidak. " Bentak Rani tiba-tiba.

" Ta- tapi Kak, bagaimana kalau suami Kakak tau kalau aku bukan kakak, kita adalah orang yang berbeda. "

Rani takut kalau nanti suami dari saudaranya itu menyadari kalau yang tidur bersamanya itu bukan istrinya melainkan orang lain.

" Nggak akan, kita kan kembar. Wajah kita sama, rambut tinggi semuanya sama. Tapi aku minta satu hal, setelah malam ini kamu harus pergi jauh dari kota ini, bawa serta Ibumu yang sakit- sakitan itu. Aku nggak mau suami ku atau keluarganya tau kalau aku punya kembaran, karena yang mereka tau aku adalah anak dari rekan kerja mereka. Aku sudah mempersiapkan segalanya, setelah operasi Ibumu itu kalian langsung pergi. "

Rani mencoba memelas, berharap Rana membatalkan ide gilanya itu. Hingga Rana terus mendesaknya untuk memberikan keputusan.

" Baiklah, karena kamu diam maka aku anggap kamu tidak setuju. "

Melihat Rani diam saja, Rana mulai kehabisan kesabaran. Ia berpikir untuk pergi, sudah terlalu lama Ia berada di luar, pasti orang rumah sudah mencarinya.

" Tunggu dulu Kak. "

" Apalagi, aku muak dengan basa basi ini. Kalau memang kamu nggak mau untuk apa aku masih harus disini. "

Rana melangkah keluar rumah, Ia memakai kembali masker penutup wajahnya agar tidak ada orang yang mengenalinya.

" Aku......... aku mau Kak, aku bersedia. " Ucap Rani dengan suara bergetar.

Setetes air bening jatuh membasahi pipinya, Ia tidak menyangka akhir hidupnya akan seperti ini.

Rana menghentikan langkahnya, Ia membalikkan tubuhnya.

" Kamu setuju ?. " Tanya Rana memastikan sambil menaikkan sebelah alisnya.

Rani mengangguk kecil, dadanya bergemuruh hebat. Jantung nya seolah sulit memompa, sehingga rasanya untuk bernafas saja Ia kesulitan.

Semua ini benar-benar merendahkan harga dirinya, namun kesembuhan Ibunya lebih dari segala-galanya.

Rana tersenyum tipis, ada kesedihan di hatinya namun Rani tidak menyadari hal itu

......................

Terpopuler

Comments

💜⃞⃟𝓛 ⏤͟͟͞R𝐙⃝🦜༄༅⃟𝐐ƙׁׅуα

💜⃞⃟𝓛 ⏤͟͟͞R𝐙⃝🦜༄༅⃟𝐐ƙׁׅуα

gilaaaaa,bisa2nya menjerumuskan adik sendiri,waras gk si ini orang?

2024-07-26

0

𝐕⃝⃟🏴‍☠️នӈᷭɜͧiͤււͤaᷠᶫᵌᵌ❤️⃟Wᵃf

𝐕⃝⃟🏴‍☠️នӈᷭɜͧiͤււͤaᷠᶫᵌᵌ❤️⃟Wᵃf

Astaghfirullah Rana bisa2nya kamu menjerumuskan adik mu sendiri, kenapa harus adikmu yang melakukan malam pertama 🤔

2024-07-26

1

❤️⃟Wᵃfᴍ᭄ꦿⁱˢˢᴤᷭʜͧɜͤіͤιιᷠа ツ

❤️⃟Wᵃfᴍ᭄ꦿⁱˢˢᴤᷭʜͧɜͤіͤιιᷠа ツ

Astaghfirullah kenapa ayah kandungnya begitu anak yang lagi kesulitan bukan di bantu malah di hina-hina🙄

2024-07-26

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!