Keesokan harinya
Tepat pukul 10.00 Arman sudah sampai di rumah Alina,
Arman memencet bel rumah tersebut,setelah beberapa saat nampak sang ibu dari Alina membukakan pintu untuk Arman,
"Selamat pagi Bu,saya temannya Alina Bu,Alinanya ada Bu ?" Tanya Arman basa basi
"Oohhh iya nak ada Alinanya ada,mari silahkan masuk,,silahkan duduk nak ibu panggilkan Alina dulu ya" jawab Bu Maria sambil mempersilahkan tamunya masuk.
Lalu Bu Maria pun berlalu memanggil sang putri yang sedang bersiap di kamarnya.
Bu Maria mengetuk pintu kamar Alina,
"Alina itu di depan ada teman kamu" kata sang ibu dari luar,
"Iya Bu Alina sebentar lagi keluar" jawab Alina dari dalam
Setelah mendapatkan jawaban dari sang putri Bu Maria berjalan menuju dapur untuk membuatkan minuman untuk tamunya.
Bu maria membawa secangkir teh untuk tamunya.
Saat akan berjalan menuju ruang tamu Bu Maria berpapasan dengan sang suami,
"Ada tamu siapa Bu,,??" Tanya pak Arya ayah Alina.
"Itu yah ada temannya Alina laki-laki,,mungkin itu yang akan menjadi pengganti Davin" jawab Bu Maria sambil cengengesan
"Kamu itu Bu, ada-ada saja" jawab pak Arya dan ikut berjalan ke ruang tamu menemui sang tamu yang sedabg ngobrol dengan Alina.
"Ayah,ibu ini kenalin temennya Alina,namanya Arman" ucap Alina memperkenalkan Arman pada kedua orang tuanya.
"Arman om,Tante" sambil menjabat tangan ayah dan ibu Alina
Ayah dan ibu Alina menyambut uluran tangan Arman dan tersenyum ramah.
"Maaf om Tante, sebenarnya saya kesini ingin meminta izin kepada om dan tante mau ngajak Alina keluar om, Tante,," ucap Arman meminta izin kepada kedua orang tua Alina.
"Iya silahkan,tapi kamu harus janji kamu harus mengembalikan Alina kesini tetap dalam keadaan baik tanpa kurang apapun" jawab pak Arya ayah Alina.
"Baik om saya berjanji " jawab Arman.
"Silahkan diminum dulu teh nya" ucap Bu Maria mencairkan suasana
Setelah beberapa saat mengobrol akhirnya Arman mohon pamit untuk membawa Alina keluar.
"Kalau begitu saya mohon izin membawa Alina dulu ya om,,Tante " ucap Arman
"Iya,,, hati-hati di jalan ya,jangan ngebut bawa mobilnya,itu bawa anak orang" jawab pak Arya memperingatkan
"Baik pak,kalua begitu saya permisi" jawab Arman.
Diperjalanan menuju rumah Arman tiba-tiba Alina meminta Arman berhenti di sebuah toko kue,Alina ingin membelikan orang tua Arman sedikit buah tangan,
"Mas tolong berhenti di depan ya" ucap Alina tiba-tiba
"Kenapa minta berhenti disini,?" Tanya Arman
"Saya mau membeli sedikit kue mas buat orang tuanya mas Arman,masak mau datang ke rumah calon mertua gak bawa apa-apa sih,,kan bias aktingnya total,,!" Jawab Alina sekenanya sambil cengengesan dan keluar dari mobil
Mendengar jawaban Alina membuat Arman senyum-senyum sendiri.
Lalu Arman menyusul Alina masuk ke toko kue tersebut.
"Mas mamanya mas Arman sukanya kue apa mas ,,??" Tanya Alina pada Arman yang sudah berdiri di belakangnya,
"Mama bukan type orang pemilih,apa saja beliau suka kok,," jawab Arman
Pilihan Alina jatuh pada brownies kukus,bolu kukus dan lapis legit.
Saat Alina akan membayar kue-kue itu tiba-tiba Arman mengeluarkan kartu unlimited miliknya,
"Biar saya yang bayar" ucap Arman
"Mas ini itu saya yang mau beli,jadi biar saya yang bayar sendiri ya," tolak Alina.
"Tidak ada penolakan,mulai sekarang semua kebutuhan kamu saya yang tanggung,kartu ini kamu yang pegang," senggah Arman
"Tidak bisa begitu mas" jawab Alina lagi
"Bisa,karena kamu sekarang pacar saya,tidak ada penolakan" putus Arman
"Huuuhhh dasar pemaksa" batin Alina.
Setelah perdebatan kecil itu mereka kembali ke mobil dan melanjutkan perjalanan mereka menuju rumah Arman.
Setelah beberapa menit mereka akhirnya sampai di rumah Arman.
Di depan gerbang rumah Arman ada beberapa penjaga yang menyambut kedatangan sang tuan muda.
Alina terkagum melihat betapa besar dan megahnya rumah sang atasannya ini.
"Ini rumah apa istana,ya Tuhan aku kok takut ya mau masuk ke dalam" ucap Alina dalam hati
"Ayo turun kita sudah sampai"ucap Arman mengembalikan Alina ke alam sadar
"Iya mas" jawab Alina singkat.
Arman membukakan pintu mobil untuk Alina,dan mereka berjalan masuk ke dalam rumah dengan bergandengan tangan.
"Duuuhhh anak kesayangan mama akhirnya pulang juga,,!" Ucap sang mama menyambut putra semata wayangnya.
"Mama gak usah mulai dech,malu tau ma sama pacar Arman,"ketus Arman pada sang mama tapi tetap dengan mencium pipi kiri dan kanan sang mama
"Waaahhh anak mama laku juga ternyata yaaa,,sayang kamu kok mau sich sama anak mama yang udah tua ini,,sedangkan kamu masih sangat muda dan cantik loohhh,,hahahahaha" ejek mama Vania pada sang putra dengan gelak tawa.
"Ayo sini sini masuk dulu" ajak mama Vania pada Arman dan Alina.
"Ayo duduk sini sayang" ucap mama Vania pada Alina sambil merangkulnya untuk duduk disebelahnya.
"Iya Tante terima kasih,ini ada sedikit kue buat Tante,,semoga Tante suka"jawab Alina malu-malu
"Sayang jangan panggil Tante yaa,panggil mama aja ya sama kayak Arman,,,kan sebentar lagi kamu juga bakal jadi istrinya Arman dak otomatis jadi anak mama juga kan," jawab mama Vania sambil senyum-senyum.
"Iya tan,,eehhh ma" jawab Alina kikuk
Arman tersenyum melihat interaksi mamanya dan Alina.
"Sayang kamu jangan sungkan-sungkan ya kalau disini" ucap mama Vania
"Sebentar lagi kan jam makan siang,kamu ikut mama kedapur mau," tanyabmama Vania pada Alina.
"Iya ma mau, kebetulan Alina juga sering bantu-bantu ibu masak di dapur" jawab Alina yang sudah mulai akrab dengan mama Vania,
"Oke sayang ikut mama ke daur yuk" ajak mama Vania
"Arman,kamu ditunggu papa di ruang kerjanya" ucap mama Vania pada sang putra.
"Iya ma" jawab Arman singkat lalu berlalu ke ruang kerja sang ayah
"Siang pa,gimana kabar papa,.kenapa papa tiba-tiba panggil Arman kesini pa,?" Tanya Arman pada sang papa.
"Dasar anak kurang ajar,apa harus papa panggil dulu kamu ke sini baru kamu mau datang menemui orang tuamu,,!" Protes sang ayah yang sudah sangat merindukan sang putra.
"Kan papa sendiri yang memberika aku pekerjaan dan tanggung jawab yang sangat banyak sampai-sampai aku jarang ada waktu untuk istirahat dan senang-senang" protes Arman pada sang papa
"Kamu terlahir di keluarga yang berbeda dari keluarga lainnya Arman,kamu harus tau itu" ucap papa Niko
"Iya pa Arman tau" jawab Arman singkat.
"Arman,papa mau bicarakan soal anak cabang perusahaan kita yang ada di negara A,papa lihat ada laporan yang tidak sesuai,papa mau kamu kesana dan mengurus semuanya" ucap papa Niko
"Apa harus Arman yang kesana pa. ?" Tanya Arman pada sang papa
"Memang harus kamu,karena papa masih banyak urusan di sini"jawab sang papa
"Baiklah pa,besok lusa Arman akan berangkat kesana"jawab Arman pasrah pada keputusan sang papa
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 139 Episodes
Comments
musya anugerah
masih belajar kak
tolong dukungannya ya kak 🥰
2024-05-06
3
musya anugerah
makasih kak
maaf masih belajar nulisnya
kalau ada salah2 tolong kasi masukannya ya kak 😊😊
2024-05-06
1
Husna
Baper abis. 😢❤️
2024-05-06
2