Ragaku Milik Suamiku Tapi Hatiku Milik Dia
Tahukah kalian, wanita yang paling menderita dalam hidupnya?
Wanita yang paling menderita adalah wanita yang mempunyai dua pria dalam hidupnya.
Raga nya milik suaminya tapi hatinya milik kekasihnya.
Dia tidak bahagia dalam dekapan suaminya, namun dia juga tidak mungkin berada dalam dekapan kekasihnya.
Hubungannya membuatnya sakit, batinnya hanya bisa menjerit. Menjerit menahan sakit.
Dia sudah sangat terjepit, pergi juga sulit, hubungannya sangatlah rumit.
Ini juga yang terjadi pada kisah Devan dan Lintang Ayu.
Dua sejoli ini di satukan oleh keadaan, tapi di pisahkan oleh takdir.
Cinta di pendam meski sakit, jiwa merana namun tak berdaya.
Kisah ini menggambarkan jika cinta tak bisa di miliki, maka bertemu atau tidak, bersama atau tidak. Tetap dialah orang yang teristimewa dalam hidupnya.
Astaghfirulloh!
Dev mengusap wajah. Bayangan menyakitkan yang terjadi sebulan lalu itu seolah rekaman yang terus-menerus diputar dengan sendirinya setiap kali ada celah. Bahkan Dev bisa sampai lupa kalau sekarang dia dan Sania sudah lama putus.
Ok. Dev akui, Lintang memang sahabat Sania sejak kecil, tapi kenapa sampai saat ini Gadis itu masih membencinya?
Peristiwa sebulan yang lalu, hanya karena Sania memergoki Dev tidur dengan ibunya, Dan Sania lari mengadu ke rumah Lintang.
Di sanalah awal mula pertama, Gadis manis yang bernama Lintang membenci Dev sampai sekarang.
Dev tidak menyalahkan Sania ataupun Lintang, dua wanita itu memang tersakiti oleh prilaku Dev.
Dan Dev mengakui kesalahannya, karena dia sudah berhianat pada Sania dengan meniduri Tante Saraswati, ibu kandung dari Sania, itu semua Dev akui salah.
Tapi Dev mana tahu, kalau selama ini Tante Saraswati diam diam menaruh hati padanya, sedang wanita yang bertubuh semampai itu tahu, kalau putrinya Sania sedang menjalin cinta dengan dirinya.
Mengetahui Dev menjalin hubungan terlarang dengan ibunya, hari itu juga. Sania memutuskan jalinan asmaranya dengan Dev.
Is Okey! Dev terima keputusan Sania, karena dia salah.
Tapi yang bikin Dev kesal dan jengkel, adalah ikut campur nya gadis angkuh yang bernama Lintang.
Gadis itu selalu meludah jika kebetulan berpapasan dengannya.
Peristiwa sebulan sudah lewat, Dev pun sudah putus dengan Sania.
Lalu kenapa gadis itu masih menyimpan dendam padanya?
Ada apa dengan Lintang?
****
Devan Vareza biasa di panggil dengan nama Dev. lelaki berwajah manis tak bosan di pandang. Penampilannya berkharisma, tutur katanya lembut dan ramah, jagonya raja gombal, cewek mana yang tidak luluh dengan bujuk rayu kata manisnya.
Hati perempuan mana yang tak kesemsem dengan paras menantang yang di miliki Dev.
Kalau ada gadis cantik baru di kampungnya, sudah pasti. Dev lah orang pertama yang berhasil mengambil hatinya.
Hanya satu yang sangat di sayangkan, Dev selalu merenggut kesucian para gadis yang di kencani nya.
Setelah mereguk manis madu cinta, Dev pun berlalu meninggalkan gadis itu dengan berbagai alasan.
Parahnya lagi, gadis yang sudah Dia kibuli, pasrah saja saat di putuskan Dev, tanpa menuntut.
Seperti biasa, Dev selalu bikin ulah jika ingin putus dengan kekasihnya, dengan cara menjalin cinta baru, Dev merusak hubungan cinta lama.
Begitupun yang Dev lakukan pada Sania.
Tapi anehnya, masih saja banyak gadis yang tergila gila sama sosok kharismatik yang di miliki Dev. Meski mereka tahu, kalau Dev bukan lelaki yang setia pada satu wanita. Tapi mereka tetap saja mau menerima cinta palsu Dev.
Hanya satu gadis yang tidak terpengaruh dengan rayuan dan kharismanya.
LINTANG AYU
Ya, gadis itu namanya Lintang Ayu Puspa Dewi, biasa di panggil dengan nama kecil Ayu atau Puspa.
Ayu gadis angkuh dan sombong yang sulit di taklukkan hatinya oleh Dev.
Meski Dev berusaha menyapa nya ramah, tapi gadis itu selalu meludah setiap bertemu dengannya di jalan.
Sikap arogan Ayu pada Dev, membuat Dev merasa di tampar harga dirinya sebagai seorang lelaki.
Bagi Dev mendapatkan gadis yang lebih cantik dari Ayu bukanlah hal yang sulit.
Ayu tidak ada apa-apanya di banding gadis yang lain yang pernah Dev kencani.
Dan, sejak hari itu, di hati Dev dan Ayu tertanam rasa benci.
Jangankan melihat sosoknya, melihat bayangan Ayu saja Dev muak. Begitupun sebaliknya dengan Ayu.
*****
"Dev! Bangun Dev, udah siang! Mau kerja gak?"
Seperti biasa Bu Hera, ibunda dari Dev. Rutin membangunkan putra kesayangannya, Dev setiap pagi.
"Jam berapa ini Mah?"
"Jam tujuh, ayo bangun! Nanti kesiangan lagi!"
Setengah ngantuk, Dev beranjak dari tempat tidur.
Setengah berlari, Dev pergi menuju kamar mandi.
Selesai mandi, Dev sudah rapih berpakaian hendak pergi ke kantor.
"Ayo sarapan dulu!" Bu Hera lantas menyajikan sepiring nasi goreng di atas meja makan.
Dev lantas mengecup puncak kepala ibunya dengan lembut.
"Sabar ya Mah. Dev pasti bakalan nikah, Dev belum menemukan gadis yang cocok Mah."
"Kamu itu Dev! Semua gadis yang kamu kencani pasti di bilang gak cocok!" Ketus ibunya sambil melepaskan diri dari pelukan Dev lalu melanjutkan kegiatannya memasukan kue keju yang sudah matang ke dalam toples.
Dev tersenyum malas.
"Maharani mana Mah?" Dev melirik jam tangannya, biasanya adik kesayangannya akan merengek minta uang jajan sebelum Dev pergi ke kantor.
"Dari pagi adikmu sudah pergi ke sekolah. Katanya ada kerja kelompok."
"Ohhh ...ya sudah, Dev pergi kerja dulu ya?"
"Tunggu dulu Dev. Mamah hampir saja lupa."
“Ada apalagi sih Mah?"
“Ini, sekalian pergi kerja. Tolong berikan kue keju ini ke ibu Sugeng ya?" Pinta ibunya sambil menyodorkan kantung plastik warna hitam yang isinya satu toples kue keju ke tangan Dev.
"Bu Sugeng?"
"Iya Ibu Sugeng, yang pagar rumahnya warna hijau."
Dev merengut.
"Yang mana sih Mah? Dev gak kenal! Suruh Rani saja nanti pulang sekolah!" Tolak Doni.
"Ih, gak enak atuh. Mamah udah janji kue ini di antar pagi pagi, tadinya Mamah mau nyuruh Rani, tapi anak itu malah udah pergi!"
"Tapi Dev gak tahu rumahnya Ma! Lagian ngapain sih ngasih ngasih kue segala. Kan Dev juga suka sama kue keju!"
"Tenang saja Dev. Mamah bikinnya banyak kok."
"Ya sudah sini. Rumahnya yang pagar hijau kan?" Kata Dev menegaskan sambil menyambar kantung plastik itu dari tangan ibunya.
"Iya, nomer rumahnya 83, kemarin waktu pengajian Mamah di beri kerudung sama Bu Sugeng. Mama gak enak, makanya Mama janji sama dia akan membuatkan kue keju buatan Mamah."
"Nomer 83?" Mendadak mata Dev membola.
Dev berpikir sejenak.
"Mah! Bu Sugeng itu istrinya Pak Sugeng bukan?"
"Iya, istrinya Pak Sugeng atuh! Ada- ada saja kamu itu! Makanya di sebut Bu Sugeng karena nama suaminya Pak Sugeng!" Tegas ibunya heran.
"Bu Su-Sugeng itu, ibunya si Ayu bukan?"
"Kamu kenal sama Ayu?"
Dev langsung menyimpan kantung plastik itu di atas meja makan.
"Loh, ada apa Dev?" Tegur ibunya, heran dengan sikap putranya.
"Pokonya Dev tidak sudi datang ke sana!" Sentak Dev sambil menguar rambutnya ke belakang.
"Wah, wah, wah … ada apa dengan anak Mamah ini, dengar nama Ayu langsung marah! jangan-jangan ….”
“Hushhh! Jangan suudzon dulu Mah, Dev gak suka lihat wajahnya!"
Ibunya terkekeh lalu melanjutkan kalimatnya yang tadi seperti sengaja dijeda.
”Siapa yang suudzon? Mamah baru bilang jangan-jangan, sudah nyimpulin sendiri."
Dev memutar bola matanya malas.
“Sudahlah! Antar saja kue itu sama Mamah!"
“Eh, ada apa sih dengan kamu Dev?”
“Mama pesan ojol saja kalau mau nganterin kue, nanti Dev yang bayar!"
"Astagfirullah Dev!"
Tak menghiraukan perkataan ibunya, Dev gegas pergi ke luar rumah. Di nyalakan nya motor Vega R nya sekencang mungkin.
"Aneh! Ada apa dengan anak itu!"
Ibunya geleng geleng kepala melihat tingkah laku putranya, Devan.
****
Sambil mengendarai motor. Dev menggerutu kesal. Kesal dengan ibunya, bisa bisanya menyuruh ia mengantarkan kue pada keluarga Mak lampir itu.
Mak lampir sebutan yang di sematkan Dev untuk Gadis angkuh yang bernama Ayu.
Ayu gadis yang sangat Dev benci, jangan kan melihat sosoknya, melihat bayangan saja Dev tidak sudi. Apalagi bertatap muka!
Tiap Dev berpapasan dengan gadis yang bernama Ayu itu, gadis itu langsung meludah di depan Dev.
Dev tidak ada harga dirinya di mata dia, gadis itu menganggap Dev bagai sampah busuk!
Hinaan, makian, yang terlontar dari mulut Ayu. Membuat Dev sakit hati sampai sekarang.
Sania yang tersakiti, tapi Ayu yang nyolot.
Kan lucu!
Dev nyerocos sendiri sambil mengendarai motornya. Entah mengapa kalau mendengar nama Ayu, bawaannya nafsu dan darahnya langsung mendidih.
Tepat di pertigaan jalan, di depan ada seorang gadis berseragam SMA sedang berjalan terburu buru.
Dev mengawasi gadis itu dari belakang, jalannya terburu buru, mungkin takut kesiangan, pikir Dev.
"Cewek Nih!" Wajah Dev semuringah sambil mematikan mesin motornya.
Dev tengok kanan kiri sambil merapihkan rambutnya.
Usai merapihkan rambutnya, lekas Dev menjalankan pelan motornya. Mengikuti si gadis yang berjalan di depannya.
"Ehem!" Dev berdehem Kecil.
Gadis itu tak bergeming, tidak terusik sedikitpun dengan aksi Dev. Berjalan lurus ke depan tanpa menghiraukan Dev yang mengikuti dirinya dari belakang.
“buru buru amat jalannya, udah kesiangan ya?" Goda Dev pada gadis berseragam sekolah itu.
Gadis itu tiba tiba menyentak satu kakinya.
Dev menelan ludahnya, gugup.
Tiba tiba gadis itu menoleh ke belakang.
"Heh!" Gadis itu melotot ke arah Dev.
Sontak Dev kaget setengah mati saat melihat gadis yang di godanya.
"Ayu?!" Dev syok. Gadis yang di godanya ternyata si Mak Lampir.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 35 Episodes
Comments
Abel_alone
tetap semangat 🌹🌹🌹🌹
2024-05-14
1