"Apa pak saya di pindahkan ke kantor pusat?" tanya Novi tidak menyangka dia yang terpilih bekerja dengan manusia tiran seperti big bosnya.
" Pak apa tidak bisa di gantikan saja banyak yang berprestasi juga menginginkan ke kantor pusat saya sangat senang bekerja di sini?." tanya Novi lagi.
"Maaf Nov tidak bisa karena big bos sendiri yang memintanya, secara pribadi saya juga cocok denganmu dan tidak ingin kau pindah tetapi kita tidak bisa melawan perintah big bos kalo tidak mau di pecat" kata Alvin lagi.
Besok dia sudah harus pindah jadi tiket pesawat sore sudah ada , dia terpaksa menjelaskan ke orang tuanya perintah mendadak big bos tiran nya itu.
Walaupun kaget dan tidak ingin berjauhan dengan putri semata wayangnya, tetapi orangtuanya terpaksa mengizinkan dan menyiapkan semua bajunya sehingga pulang kerja Novi tinggal membawa koper yang sudah di siapkan ortunya.
Novi sangat berat hati meninggalkan orangtuanya tapi mencari kerja sangat susah, dan dia terpaksa bekerja bos dingin seperti salju itu.
Maka sore itu Novi pun pergi ke Jakarta meninggalkan kota kelahirannya, juga keluarga yang di cintainya dan hidup mandiri.
Sesampainya di bandara sudah ada supir yang menjemputnya, dan membawa ke kantor untuk mengambil kunci apartemen buat dia tinggali selama di jakarta.
"Sore pak ibu Novi sudah di depan untuk menemui bapak!" kata asisten Daniel.
" Suruh dia masuk!"perintah Daniel.
" Sore pak " Sapa Novi dingin.
Daniel memandang Novi yang bersikap ketus kepadanya tapi masih batas kesopanan, tampak jelas wajahnya tidak suka bertemu dengannya.
" Apa kau tidak suka bekerja di sini?" tanya Daniel.
" Siapa yang tidak tertarik bekerja di kantor pusat, sungguh kehormatan bagi saya bisa di tempat ini" kata Novi menyindir big bos nya itu.
" Baiklah karena ini sudah jam pulang kantor, dan kau pasti lelah jadi supir akan mengantarkan mu ke apartemenmu" kata Daniel.
"Makasih pak saya mohon pamit dulu, sampai bertemu besok" kata Novi sopan walaupun dia sangat jengkel tetapi bagaimana pun Daniel atasannya.
Novi bersikap formal kepada Daniel berbeda saat bersama Alvin biarpun atasannya, dia terbiasa bercanda gurau sehingga tidak biasa bersikap formal.
Karena kecapekan keesokan harinya Novi terlambat bangun, dia buru-buru naik ojek online karena mobilnya ada di rumah orangtuanya dan dia juga tidak mengenal kota Jakarta.
Pagi ini jalanan super macet Novi sudah menggerutu , melihat antrian panjang di lampu merah.
Akhirnya setelah melewati antrian panjang yang melelahkan, Novi pun sampai kantornya tetapi dia terlambat 30 menit
Setelah membayar ojek online dia segera berlari masuk kantornya dan segera memencet lift.
"Brukkk.."
Karena terburu-buru masuk dalam lift Novi menabrak seseorang, yang mau keluar dari lift sehingga hampir dia terjatuh kalo tidak dipeluk seseorang.
" Terimakasih ...maaf tadi saya buru-buru" kata Novi mendongak dan kaget begitu mengetahui bos nya yang dia tabrak tadi.
" Bapak Daniel.. "serunya kaget.
" Kau suka banget menabrak saya apa sesuka itu kau saya peluk sehingga sering menabrak saya" kata Daniel dingin.
" Bapak jangan terlalu PD deh juga GR banget saya juga tidak sengaja menabrak bapak, siapa juga mau di peluk bapak ogah yang ada nanti saya tertular dinginnya manusia salju dan sombong seperti bapak" kata Novi.
" Makanya berangkat lebih pagi biar tidak terlambat , karena Jakarta tidak sama Surabaya" kata Daniel ketus.
" Bisa tidak bicara halus sedikit jangan ketus aja, biar saya tau masih bicara sama manusia bukan tembok" sahut Novi..
"Kau selalu saja bikin saya emosi tiap bertemu" desis Daniel mendekati Novi yang berada di dalam lift kebetulan hanya ada mereka saja.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 75 Episodes
Comments
fifid dwi ariani
trus semangat
2022-10-26
1