Sesampainya di kamar hotel Imma melihat suaminya sudah di atas ranjang sambil membaca koran dan minum kopi.
" Sudah lama mas sampainya? "tanya Imma merasa tidak enak jalan sampai lupa waktu tadi.
" Cukup lama tapi wajar saja kau kan bertemu teman lama jadi pasti lupa waktu" katanya tajam.
"Maaf mas lain kali aku akan memasang pengingat agar kembali sebelum kau pulang"kata Imma.
" Sudahlah siapkan air panas aku mau mandi " kata Daniel sambil menaruh korannya.
Imma segera mengisi bathtub dengan air hangat, dan memberi sedikit sabun juga garam mandi buat suaminya.
Imma menghela nafasnya kehidupan yang dia jalani tidak normal seperti pasangan lain, bagi orang lain mungkin Imma sangat beruntung punya suami Daniel konglomerat kaya tampan sudah mapan di usia muda juga terkenal di manapun siapa yang tidak mengenal suaminya itu.
Di luar mereka bersandiwara seperti pasangan serasi tapi di rumah dia hidup bagai dalam sangkar emas, terkurung dalam kemewahan tetapi kurang kehangatan sosok suami nya yang tidak pernah ada di sisinya.
Suaminya selalu sibuk urusan pekerjaan dia bagai asisten saja bukan seorang istri, suaminya menikah hanya supaya dia dapat pasangan pergi pada jamuan acara juga kebutuhan biologisnya terpenuhi.
Betapa ingin Imma mempunyai anak agar bisa menemani di saat dia kesepian, tetapi dia takut membahasnya dengan suaminya.
Karena tampaknya suaminya itu tidak peduli ada apa tidak seorang anak di rumah tangga mereka bahkan kamar mereka pun terpisah.
Suaminya baru masuk kamarnya bila dia menginginkan kebutuhannya tersalurkan, Imma sedih tapi ini pilihannya karena menikah dengan suaminya.
Hutang orang tuanya yang menumpuk sampai debt collector mengancam orang tuanya, belum juga para penagih datang.
Karena dulu orang tuanya sempat ikut arisan online di mana uang milyaran di bawa kabur owner , dan orang tuanya yang menanggung beban hutang sangat besar sampai stres dan mau bunuh diri.
Imma rela berkorban agar hidup orang tuanya damai dan bahagia di masa tua mereka, meskipun jadi istri sebatas kertas saja dia rela.
Imma teringat Novi temannya itu dia sangat iri dengan hidupnya yang penuh kebebasan, tidak sepertinya yang terkurung dalam sangkar emas.
Imma memang pendiam dan penurut dia merasa tipe seperti Novi yang cocok buat suaminya itu, sesampainya di jakarta Imma merasa badannya mudah capek dan sering pusing.
Dia pergi ke rumah sakit buat cek up, karena akhir -akhir ini juga rambutnya sering rontok dia takut ada penyakit dalam tubuhnya.
Dua hari kemudian Imma mendapat hasil tes labnya , dan dia sangat kaget ketika dokter menjelaskan kalo dia mengidap penyakit kanker stadium 3 .
Hidupnya paling lama jika dia pengobatan kemoterapi bisa sampai 2 tahun lebih, tetapi misal tidak jalani pengobatan mungkin hanya beberapa bulan lagi.
Imma sangat sedih tapi dia putuskan berobat jalan saja, karena tidak ingin keluarganya cemas juga suaminya mengetahui penyakitnya.
Dia memikirkan suaminya sepeninggalnya dia nanti, dia ingin suaminya menikah dengan orang yang dia kenal sebagai penggantinya .
Karena dia juga tidak rela kalo suaminya dengan wanita lain, kecuali Novi yang sudah seperti saudaranya.
Tetapi maukah sahabatnya menikah dengan suaminya yang kaku itu juga dingin, tetapi dia yakin kehangatan dan keceriaan Novi sanggup merubah dinginnya sikap suaminya yang tidak mau menerima perintah dan segala perintahnya mutlak untuk dilakukan.
Imma baru merasa tenang ada seseorang menjaga suaminya, karena walaupun dingin suaminya tidak pernah berbuat kasar kepadanya bahkan dia merasa berhutang budi kepada suaminya itu yang telah menolong ekonomi keluarganya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 75 Episodes
Comments
fifid dwi ariani
trus ceria
2022-10-26
0
Novi Susilawati
mampir thor semangat terus
2020-11-18
0