Cinta Bagai Disangkar Emas
Pagi itu Novi berjalan dengan tergesa-gesa, tadi dia bangun terlambat sehingga dia akan terlambat masuk kantor sedangkan ada meeting pagi ini.
Novi keluar dari parkiran mobil sambil menenteng tas juga berkas-berkas yang diperlukan dalam rapat ditangan nya, sambil berlari menuju pintu masuk kantor dengan sepatu hak tingginya.
Karena terburu-buru dia kurang hati-hati, tubuhnya menabrak seorang pria tampan yang baru keluar dari mobil.
Brukk.. semua map dan berkas jatuh di tanah.
Novi ingin meminta maaf kepada pria yang ditabraknya sambil dia mengambil map, tetapi terdengar suara bentakan sinis pria tersebut yang membuatnya mengurungkan niatnya meminta maaf.
" Di mana matamu?? apakah matamu tidak di pakai melihat jalan hah??."
Pria itu membelalakkan matanya marah karena belum ada seorangpun yang pernah menabraknya.
Novi yang sudah selesai mengambil berkasnya berdiri tegak, dia memandang pria yang memakinya tadi dengan sinis.
"Mata saya masih di tempatnya tuan besar yang terhormat, tetapi tadi saya tidak sengaja menabrak anda karena lagi terburu-buru" jelas nya sambil melihat jam tangannya.
" Maaf tuan saya sudah hampir terlambat tidak bisa menemani anda berdebat dan maafkan tadi karena menabrak anda yang jelas anda baik-baik saja dan belum mati karena saya tabrak, tetapi mungkin anda akan cepat mati muda karena penyakit darah tinggi anda!! " kata Novi puas membalas pria sombong dan kasar tadi lalu cepat masuk dalam kantornya.
Sementara pria tadi mengepalkan tangannya karena emosi mendengar kata-kata wanita tadi.
Belum ada seorangpun yang berani berkata seperti tadi kepadanya yang sangat dihormati kliennya.
Istrinya saja tidak berani membantah semua kata-katanya. Imma memang istri yang dia cari karena penurut dan tunduk semua perintah suaminya.
Dibanding dia menikahi model atau artis cantik yang hanya mengejar kekayaannya dia lebih suka menikahi asisten sendiri yang sudah dia kenal dari lama.
Imma dulu memang bekerja di kantor Daniel sebagai asisten pribadinya yang menemani kemana pun bosnya pergi bahkan Imma juga yang mengusir wanita yang mendekati bos nya yang dingin itu karena bos nya sangat tidak suka wanita penjilat seperti mereka.
Daniel sendiri tidak berniat menikah kalau saja orang tuanya tidak mengancam menyerahkan jabatan CEO kepada sepupunya.
Sehingga dia membuat perjanjian pernikahan dengan Imma, agar posisi nya aman karena dia tidak sedang menjalin kasih dengan wanita manapun.
Imma yang tertarik kepada bos nya diam-diam menyetujui pernikahan itu, walau dia tahu hati bos nya tidak mencintainya. Imma hanya berharap Daniel akan mencintainya suatu hari nanti.
Novi masuk ruangan rapat dengan berkas yang sudah disiapkan sejak malam tadi, tidak berapa lama pimpinannya memasuki ruangan dengan di ikuti seorang pria.
Mata Novi terbelalak melihat kehadiran pria yang di tabraknya tadi, dalam hatinya berkata mampus dia menyinggung bos di kantornya sendiri siap di pecat sudah..
"Mau apa dia ada di sini? ", batin Novi.
Sementara Daniel memandang semua yang ada di ruangan itu, untuk memperkenalkan siapa dirinya.
Matanya berhenti ke arah Novi yang sedang memperhatikan juga.
"Ehm.. ternyata kau bekerja di sini juga, aku akan membalas sikapmu yang kurang ajar padaku tadi nanti," Daniel puas merencanakan balas dendamnya.
"Hari ini kita kedatangan CEO kita dari kantor pusat kita yang di jakarta, perkenalkan bapak Daniel Wijaya dan hari ini beliau kemari untuk menarik beberapa karyawan yang berprestasi membantunya di kantor pusat.
Selama seminggu ini beliau akan melihat kinerja kalian agar bisa memilih beberapa diantara kalian, jadi semangat bekerja tunjukkan prestasi kalian!" kata Alvin direktur utama di kantor ini.
Semua kaum hawa tidak berkedip memandang CEO mereka yang super tampan, sampai suara direktur mengakhiri meeting pagi itu dan semua kembali keruangan masing-masing.
Semua karyawan berharap dipilih menemani bekerja CEO mereka yang sangat tampan itu.Tetapi novi sudah merasa pasti dia tidak terpilih karena sudah membuat CEO tadi marah dan dia juga tidak tertarik untuk bekerja bersama manusia tiran seperti itu biarpun sangat tampan.
" Nov..aku berharap aku yang terpilih bersama bapak Daniel itu aku tidak bosan memandangnya" celutuk Melia rekannya.
"Ya semoga saja kau terpilih", kata Novi tersenyum sambil fokus bekerja.
"Nov memang kamu tidak mau bekerja dengannya? bos kita itu sangat tampan loh lumayan buat cuci mata!" kata Melia.
" Tidak, aku suka bekerja di sini saja lagian tidak jauh dari orang tua ku beda kalo kerja di jakarta aku harus meninggalkan mereka", kata Novi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 75 Episodes
Comments
❄️ sin rui ❄️
bukan SAYA LAGI TERBURU BURU, yg bener itu SAYA SEDANG TERBURU BURU, lebih enak di baca
2022-11-10
3
fifid dwi ariani
trus sehat
2022-10-26
1