"Yang mulia kaisar menghadapi kaisar dari kekaisaran matahari, mereka sangat licik tuan putri. Hamba sangat beruntung karena memiliki kaisar yang sangat hebat seperti yang mulia kaisar Jiang. Dia bisa mengalahkan kaisar matahari saat itu, walaupun kaisar matahari masih terbilang muda" Ucap Hien tersenyum bangga.
"Huum, begitu yah. Apa alasannya sudah jelas kenapa kekaisaran matahari menyerang kekaisaran bulan?" Tanya Zhu Lian.
Dayang Hien menggeleng.
"Hamba tidak mengetahui alasan apa yang menjadi penyebab penyerangan ini tuan putri" Ucap dayang Hien menunduk.
"Aku jadi ingin pergi kesana" Seru Zhu Lian bertepuk tangan ria.
Dayang Hien melotot kaget.
"Tuan putri, apa yang anda bicarakan? Anda ingin pergi ke kekaisaran matahari?" Ucap dayang Hien.
"Huum, aku ingin melihat seperti apa wajah kaisar sialan itu" Ucap Zhu Lian, ingatlah jika kini ditubuhnya adalah jiwa Zhu Xia yang selalu mempunyai rasa penasaran yang tinggi dan tak kenal takut.
"Tidak tuan putri, mereka mungkin akan langsung membunuh anda tuan putri" Ucap dayang Hien menatap Zhu Lian cemas.
"Hahaha, kau tenang saja. Aku akan baik-baik saja" Ucap Zhu Lian tersenyum manis.
"Tidak, hamba tidak ingin melihat tuan putri terluka lagi. Jika tidak maka hamba akan sangat tersiksa" Ucap dayang Hien menggenggam tangan Zhu Lian takut.
"Sudahlah Hien, kau ikuti saja apa kataku" Ucap Zhu Lian tersenyum miring.
"Apa yang kalian bicarakan?" Ucap suara bariton dengan tiba-tiba datang.
Zhu Lian dan dayang Hien berlonjak kaget, dia kenal dengan suara ini.
'mati aku. Bagaimana jika pangeran Hwang mendengar rencana ku tadi?' batin Zhu Lian was-was.
"Ka-kak? Kenapa kau tiba-tiba datang ke kamar ku?" Tanya Zhu Lian menatap takut.
Pangeran Hwang menatapnya penuh selidik. Zhu Lian sudah berkeringat dingin ditatap tajam oleh pangeran Hwang. Apa tadi pangeran Hwang mendengarnya?.
Pangeran Hwang memberi isyarat kepada dayang Hien untuk pergi dari kamar Zhu Lian.
Zhu Lian menatap dayang hien menggeleng, menyuruhnya untuk tetap disini. Namun, tatapan pangeran Hwang sangat mengintimidasi, hingga akhirnya membuat dayang Hien takut dan izin pergi meninggalkan kamar Zhu Lian.
Dayang Hien menatap penuh bersalah kepada Zhu Lian. Zhu Lian hanya membalasnya dengan helaan napas panjang.
Kini di dalam ruangan kamar yang luas itu hanya ada pangeran Hwang dan Zhu Lian. Suasana canggung menyergap.
"Jadi. Kenapa kakak kesini?" Tanya Zhu Lian hati-hati.
Pangeran Hwang tidak membalas, dia malah berjalan mendekat kearah Zhu Lian.
"Kau tahu, seberapa menderitanya aku ketika kau tak sadarkan diri?" Ucap pangeran Hwang duduk disamping Zhu Lian dengan menatap adiknya intens, menyalurkan rasa khawatirnya dan menggenggam tangan Zhu Lian.
Zhu Lian menegang, sontak dia menggelengkan kepalanya.
"Aku sangat menderita Lian'er, aku merasa bersalah padamu, aku merasa buruk menjadi kakakmu, Aku adalah kakak yang tidak bertanggungjawab terhadap adiknya" Ucap pangeran Hwang dengan menundukkan kepalanya bersandar pada bahu Zhu Lian dan menghirup aroma lavender yang menenangkan.
Zhu Lian dapat merasakan seberapa frustasi nya pangeran Hwang ketika adiknya terluka. Tapi bagaimana jika dia tahu jika adiknya yang sebenarnya ternyata sudah tiada dan kini yang ada di hadapannya bukanlah Zhu Lian yang asli melainkan jiwa Zhu Xia.
Zhu Lian mengelus lembut surai pangeran Hwang. Sang empu yang mendapatkan elusan lembut sontak memejamkan matanya, menikmati elusan yang dia rasakan.
"Kakak, bukanlah kakak yang buruk bagi lian'er. Kakak adalah orang yang berarti dalam hidupku. Bagaimanapun kakak tetaplah menjadi kebanggaan ku" Ucap Zhu Lian tulus, entah kalimat itu keluar begitu saja dari mulutnya. Hatinya dapat merasakan perasaan yang sama dengan pangeran Hwang, mungkin ini adalah perasaan alami dari tubuh asli Zhu Lian.
Cup
Pangeran Hwang mendongak dan mengecup singkat pipi Zhu Lian. Membuat pipi Zhu Lian memanas.
"Ke-kenapa kakak sangat manja sekali sih?" Tanya Zhu Lian. Masalahnya kini pangeran Hwang sangat dekat dengan dirinya dan melakukan kontak fisik. Ingatlah jika didalam tubuh Zhu Lian adalah jiwa Zhu Xia, dia tidak terbiasa disentuh oleh laki-laki lain selain paman Chen dan kekasihnya dulu.
"Memangnya kenapa hmm, kakak kan hanya manja dengan adiknya sendiri" Ucap pangeran Hwang. Dan apa itu? Pangeran Hwang menatap dirinya seperti anak anjing yang tak ingin ditinggalkan oleh ibunya.
"Tapi, aku tidak terbiasa" Ucap Zhu Lian jujur. Dia memang belum terbiasa dengan semua perlakuan manis dari pangeran Hwang.
"kenapa begitu? Biasanya kau yang lebih manja" ucap pangeran Hwang mengernyit bingung, apa karena ingatan nya hilang?.
Zhu Lian yang di tatap penuh selidik menjadi panik, merutuki apa yang di ucapkan barusan. Seharusnya dia membiarkan pangeran Hwang manja padanya.
"Emm. Aku ingin pergi jalan-jalan saja" Ucap Zhu Lian lalu pergi meninggalkan pangeran Hwang yang masih terkekeh geli melihat tingkah adiknya. Dia jelas tahu jika Zhu Lian hilang ingatan dan semua memorinya dengan adiknya itu pasti sudah menghilang. Namun, melihat wajah panik Zhu Lian membuatnya ingin tertawa.
Biasanya dirinya tidak akan se manja ini dengan adiknya, tapi sekarang dia malah ingin selalu bersama dengan adiknya. Mungkin faktor karena adiknya tidak sadarkan diri selama dua tahun lamanya.
"Kau akan jalan-jalan kemana?" Tanya pangeran Hwang mengimbangi langkah kaki Zhu Lian.
"Kemana saja" Acuh Zhu Lian dia masih canggung karena kejadian tadi.
Ah dia ingat ketika pertama kali dia bangun dengan tubuh ini, dia berlari mengelilingi kerajaan ini hanya untuk menghindari para prajurit yang dia sangka adalah alien.
Zhu Lian terkekeh geli ketika mengingat itu, bisa-bisanya juga dia menyangka jika kerajaan ini adalah rumah.
Tuk
Pangeran Hwang menyentil kening Zhu Lian membuat sang empu melotot kaget.
"Kenapa kau tertawa seperti itu?"tanya pangeran Hwang ketika melihat adiknya tiba-tiba tertawa sendiri.
"Bukan urusan mu kak" Ucap Zhu Lian kesal.
Pangeran Hwang mengernyitkan alisnya bingung, adiknya tidak pernah merajuk padanya bahkan dulu dia selalu mencari perhatian pada dirinya.
"Hei, apa kau marah?" Ucap pengeran Hwang dengan menggandeng tangan Zhu Lian.
"Diamlah kak, aku tidak ingin bicara dengan mu" Ucap Zhu Lian membuang muka.
Pangeran Hwang terkekeh geli melihat kekesalan dari adiknya, terlihat menggemaskan. Dia berhenti dan membiarkan Zhu Lian berjalan terlebih dahulu.
Zhu Lian sekarang sangat bosan, pekerjaannya setiap hari hanya tidur, mandi, makan saja.
"Huft, aku jadi merindukan pekerjaan ku di dunia dulu" Ucap Zhu Lian menghentakkan kakinya kesal.
Zhu Lian berjalan memasuki area latihan prajurit, benda nyaring yang saling beradu terdengar dengan keras. Zhu Lian merasa tertarik dan berjalan melihat latihan para prajurit itu.
"Whoahh, kalian hebat" Teriak Zhu Lian bertepuk tangan.
Karena teriakan Zhu Lian mengalihkan atensi mereka.
"Salam kepada tuan putri Yueyin Zhu Lian, semoga senantiasa diberkati dewa" Ucap panglima Guang memberi hormat pada Zhu Lian.
Zhu Lian hanya mengangguk dan tersenyum hangat untuk menanggapinya.
"Tuan putri, ada apa? Kenapa datang ketempat pelatihan?" Tanya panglima Guang ketika melihat kedatangan Zhu Lian.
"Ahh tidak, aku tadi hanya berjalan-jalan saja. Lalu aku tertarik untuk kesini" Ucap Zhu Lian.
"Maafkan hamba, karena hamba tidak cukup mempersiapkan apapun untuk menyambut tuan putri" Ucap panglima Guang menunduk hormat.
Seumur hidupnya menjadi panglima perang di kekaisaran bulan, baru pertama kalinya dia melihat putri Yueyin Zhu Lian menjejakkan kakinya di area ini. Sebelumnya, tuan putrinya ini paling tidak suka menapakkan kakinya ditempat kotor penuh keringat seperti di area latihan perang.
Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 51 Episodes
Comments
Arvilia_Agustin
Sampe disini dulu ya thor
2024-05-18
2
Bilqies
semangat terus menulisnya Thor
2024-05-11
1
Emmanuel
merasa terhubung dengan tokoh-tokoh dalam cerita.
2024-05-05
2