02|Kecelakaan

"Apa kau lelah hmm?" Tanya Yangyang mengelus surai Zhu Xia.

Zhu Xia mengangguk lucu dengan mengerucutkan bibirnya, tampak menggemaskan. Siapa yang tahu jika sosok yang dianggap dingin, tegas dan tak kenal belas kasihan malah justru terlihat manja dan rapuh?.

Zhu Xia tetaplah seorang gadis, dia juga mempunyai sisi manja dan ingin di perhatikan. Hanya kepada Yangyang dan paman Chen lah Zhu Xia bisa memperlihatkan sisi lain dari dirinya.

"Ya sudah kamu istirahat dulu saja ya" Ucap Yangyang yang masih senantiasa mengelus surai milik Zhu Xia.

Zhu Xia menggeleng cepat.

"Tidak bisa, kau lihat. Berkas-Berkas ini tak ada habisnya" Keluh Zhu Xia menyandarkan kepalanya di perut keras milik Yangyang yang berdiri di depannya.

Yangyang mengangkat tubuh mungil Zhu Xia, mengambil alih kursi Zhu Xia untuk dia duduki dan mendudukkan Zhu Xia di pangkuannya.

"Xia'er, lupakan kertas-kertas ini. Apakah kamu ingin jalan-jalan hmm?" Tanya Yangyang dengan mengelus pipi Zhu Xia.

Zhu Xia mengambil tangan Yangyang yang ada di pipinya dan menggenggamnya diatas paha.

"Sepertinya aku tidak bisa, ini semua tanggung jawab ku. Aku tidak bisa meninggalkannya begitu saja" Ucap Zhu Xia merenggut sedih.

Yangyang menggeram marah, dia menggendong Zhu Xia ala bridal style dan membawanya menuju lift.

"Mau kau bawa ke mana Xia'er?" Tanya paman Chen menghentikan langkah Yangyang diambang pintu keluar ruangan.

"Bukan urusanmu" Ucap Yangyang dan pergi begitu saja.

"Tapi, Zhu Xia pekerjaanmu masih banyak" Teriak paman Chen. Zhu Xia sama sekali tak menghiraukan teriakan paman Chen dia menyandarkan kepalanya di dada bidang milik Yangyang.

"Apa kau tak punya kesibukan?" Tanya Zhu Xia mendongak melihat wajah tampan kekasihnya itu.

Langkah Yangyang berhenti dan mengecup singkat kening Zhu Xia.

"Tidak, aku sengaja ke sini untuk datang membawamu jalan-jalan" Ucap Yangyang tersenyum miring.

'Lebih tepatnya membawa mu ke neraka' batin Yangyang.

Zhu Xia mengangguk paham, dia juga ingin sekali menghilang dari pekerjaannya sehari saja. Jadi dia tak mempermasalahkan mau di bawa kemana oleh Yangyang, toh Yangyang adalah kekasihnya.

Yangyang mendudukkan Zhu Xia di kursi setir dan membuat Zhu Xia kebingungan.

"Kenapa kau mendudukkan aku di kursi setir?" Tanya Zhu Xia.

"Kita akan berada di mobil yang berbeda" Jawab Yangyang santai dan malah membuat Zhu Xia semakin bingung.

"Tapi kenapa?bukankah kita bisa satu mobil yang sama?" Tanya Zhu Xia.

"Sudah, tak usah banyak tanya. Itu karena aku akan pergi dulu ke suatu tempat" Ucap Yangyang.

Bukankah Yangyang yang mengajaknya jalan-jalan?, Tapi kenapa sekarang dia malah meninggalkannya?.

Yangyang tahu apa yang dipikirkan gadis ini, tak bisa begitu mudah dibohongi apalagi dengan alasan yang tidak jelas. Tapi dia harus melakukannya.

Tringtring

Suara dering handphone Zhu Xia.

"Ya ada apa bi?" Tanya Zhu Xia yang ternyata yang menelponnya adalah bi Yenny.

"A-anu non, bisakah nona pu-pulang sekarang?" Pinta bi Yenny dengan suara bergetar.

"Bibi kenapa? Kenapa Xia harus pulang sekarang?" Tanya Zhu Xia.

"Di-dirumah banyak perampok" Ucap bi Yenny dan panggilan pun terputus.

"Hallo bi?" Ucap Zhu Xia.

"Sial" gumam Zhu Xia ketika sambungan teleponnya terputus, dia mencoba menelpon balik. Namun, handphone bi Yenny tidak aktif.

"Ekhem, kenapa sayang?" Ucap Yangyang dengan raut wajah khawatir, namun percayalah matanya tak menunjukkan kekhawatiran itu sendiri.

"Entah, bibi bilang dirumah banyak perampok" Ucap Zhu Xia.

"Sudah sebaiknya, kita pergi kerumah mu. Aku akan pakai mobil yang ku siapkan satu lagi" Ucap Yangyang dan langsung berlari kearah mobil lain tanpa memberikan kesempatan bagi Zhu Xia berbicara.

Masa bodoh, dengan satu mobil bersama atau tidak. Saat ini bi Yenny lah yang ia khawatir kan, bagaimana jika terjadi sesuatu dengannya?.

Mobil Zhu Xia melaju dengan kecepatan tinggi dia ingin cepat-cepat sampai dan melihat apa yang terjadi sebenarnya. Sedangkan Yangyang mengikutinya dari belakang.

"Tunggu, paman Chen. Bagaimana aku memberitahunya?" Ucap Zhu Xia mengacak-acak rambutnya prustasi.

Zhu Xia mengambil earphone-nya untuk menelpon paman Chen.

"Hallo paman, paman bisakah kau batalkan semua jadwalku? Tadi bibi Yenny menelpon ku dan mengatakan jika dirumah ada banyak rampok" Ucap Zhu Xia ketika panggilan nya tersambung.

"Apa? tapi bagaimana bisa? Penjagaan dirumah sangat ketat, tidak mungkin dengan mudah di bobol" Ucap paman Chen mengernyit bingung di seberang telepon.

"Yang dikatakan bi Yenny memang seperti itu, oleh sebab itu paman cepat menyusul ku ya" Ucap Zhu Xia.

"Baiklah" Ucap paman Chen.

"Damn" Gumam Zhu Xia ketika melihat lampu merah di depannya, dia buru-buru menginjak pedal rem.

Namun apa ini? remnya tidak bekerja dan mobilnya masih melaju dengan kecepatan tinggi. Zhu Xia panik ketika dia mulai menerobos lampu merah.

"Hah, bagaimana ini. Kenapa remnya bisa blong?" Racau Zhu Xia.

Otak Zhu Xia bekerja dengan cepat, yang memberikan mobil ini kepadanya adalah Yangyang, dia juga memaksanya untuk tetap di mobil ini dan tidak mau satu mobil bersama. Tapi apa benar Yangyang? Kekasihnya mengkhianatinya?.

"Shit, bodoh. Kenapa dia melakukan ini?" Ucap Zhu Xia dengan cairan yang membasahi pelupuk matanya.

Tiintiin

Suara klakson berbunyi keras.

Zhu Xia menoleh ke arah sumber suara dia melihat mobil truk dengan muatan berat melaju dari arah samping mobilnya, Zhu Xia ingin menghindar dengan melajukan lebih cepat kecepatan mobilnya.

Brak

Brak

Namun nahas keberuntungan tak berpihak padanya, karena ketika dia melajukan kecepatan mobilnya lebih cepat. Zhu Xia malah justru menabrak mobil lain yang ada di depannya dan truk yang ada disamping nya menabrak belakang mobilnya hingga mobil Zhu Xia terbalik.

Darah mengucur deras dari pelipisnya, kakinya sangat sakit karena terjepit.

Kesadaran Zhu Xia masih ada.

"A-aku ben-ci hah hah kau Yangyang si-alan" Napas Zhu Xia terengah dan menutup matanya berharap rasa sakit yang mendera nya dapat hilang.

Entah Zhu Xia harus bersedih atau bersyukur. Zhu Xia sedih dia harus meninggalkan paman Chen dan bibi Yenny mungkin untuk selamanya tapi disisi lain dia juga bersyukur dapat terlepas dari tuntutan pekerjaannya dan mengetahui akal busuk kekasihnya ralat bajingan itu.

"Z-zhu Xia, kau baik-baik saja? Kenapa bising sekali?" Tanya paman Chen di seberang telepon dengan nada bergetar.

Ya, sambungan teleponnya masih tersambung dan belum di matikan oleh Zhu Xia ataupun paman Chen.

"Xia'er kau jangan membuatku takut, kenapa dengan yangyang? X-Xia'er aku mohon jawab" Ucap paman Chen panik.

Bersambung...

Terpopuler

Comments

souja.iswriting

souja.iswriting

YANGYANGGG /Angry/

2024-07-27

1

Teteh Lia

Teteh Lia

apa ini ulah Yangyang?

2024-05-15

1

Teteh Lia

Teteh Lia

maksud nya gimana nih. apa Yangyang berniat jahat ?

2024-05-15

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!