05. Bertemu Grandma Batari

Ke-esokkan harinya benar saja, Pagi-pagi sebuah mobil mewah milik Reynar telah berhenti di depan kos-kosannya.

Nada dan Sekar, adiknya baru saja selesai berkemas. Karena mereka tidak begitu banyak membawa barang-barang hanya pakaian dan beberapa peralatan pribadi mereka.

"Ayo cepat Kar! itu Tuan Reynar sudah datang untuk menjemput kita." Nada menutup dan mengunci jendela dan pintu lalu melangkah beriringan dengan sang adik sambil menenteng tas yang berisi pakaian mereka masing-masing.

Reynar yang duduk di kursi penumpang belakang menurunkan kaca jendela mobil dan menyuruh Nada dan Sekar agar segera masuk ke dalam mobil.

"Sudah siap? masuk, kita berangkat sekarang!"

Nada pun jadi bingung, ia baiknya duduk di mana?tidak mungkin kan kalau dia dan Sekar duduk di samping pak sopir di satu kursi, pasti akan terlihat aneh? Maka, dengan ragu-ragu ia bertanya pada Reynar.

"Maaf Tuan, apa saya atau adik saya boleh duduk di kursi belakang? ataukah kami duduk berdua di depan samping pak supir?tapi, kalau kami duduk berdua di depan rasanya kok aneh ya? seperti duduk di angkot saja?" Nada sepertinya lupa sedang berbicara dengan siapa?sampai-sampai menyamakan mobil mewah Reynar dengan angkot yang biasa ia tumpangi.

Reynar menahan tawanya. Ucapan gadis muda itu begitu polosnya.Sebenarnya ia ingin marah karena kesal mobilnya di samakan dengan angkot.

"Ehem, kamu duduk di sini bersamaku dan biar adikmu duduk di depan!" Menarik sudut bibirnya ingin tertawa namun gengsi, ia pun menoleh ke kaca jendela karena tak tahan melihat wajah lugu Nada yang seperti tak pernah menaiki sebuah mobil mewah.

"Baik tuan, terima kasih. ayo, Sekar kamu duduk dengan pak supir! eh, maksud kakak kamu duduk di kursi sampingnya!"

Reynar kembali mengulum senyum menahan tawanya agar tidak meledak. Gengsi dong seorang Reynar yang gagah berkharisma tertawa terbahak-bahak apa kata dunia?

Walaupun ini bukanlah yang pertama kali mereka duduk berdampingan dalam satu mobil. Tapi, tetap saja Nada merasa canggung karena ia sadar diri tak pantas untuk duduk bersanding dengan Reynar yang sangat jauh dari jangkauannya bak langit dan bumi.

"Kenapa dudukmu kepinggir sekali? seperti angkot yang berdesakkan karena penuh saja?atau kamu jijik duduk berdekatan denganku?"

Tiba-tiba Reynar mengucapkan suatu kalimat yang tidak mungkin untuk laki-laki itu ucapkan?apakah Reynar menyindirnya karena tadi ia tak sengaja berkata soal angkot pada mobil mewahnya? ia jadi merasa tak enak dan malu tentunya.

"Eh, maaf Tuan! bu–bukan begitu maksud saya. Saya hanya merasa tak pantas saja duduk berdampingan dengan anda.Kita tidak sepadan?" Entah kenapa Nada jadi berbicara aneh seperti itu.

"Tidak pantas?bukankah mulai kemarin kita sudah resmi menjadi sepasang kekasih?Jadi ya kamu tentu saja sangat pantas duduk berdampingan dengan seorang Reynar Baureksa Lugue. So, mendekatlah ke sini!"

"Baik Tuan!" Menggeser posisi duduknya lebih mendekat ke Reynar.

"Bagus, begitu kan lebih enak di pandang. Kita ini sepasang kekasih bukan majikan dan pembantunya. Oh ya, satu lagi! di depan seluruh anggota keluargaku kamu jangan memanggilku tuan, panggil aku mas! kau sudah mengerti kan apa yang kukatakan?"

"Iya, tuan...eh, mas! saya mengerti."

"Ya, seperti itu jadi biasakanlah mulai dari sekarang!"

Mereka masih terus mengobrol, bukan! tetapi Reynar yang sedang memberi wejangan dan perintah yang harus Nada lakukan nanti ketika tinggal di mansion utama.

Nada pun mengangguk mengerti dan menuruti perintah Reynar.

Tak beberapa lama akhirnya mereka sampai juga di mansion utama keluarga Lugue.Nada dan Sekar mengikuti langkah Reynar dengan menenteng tas masing-masing.

"Selamat pagi Tuan Reynar. Nyonya besar Batari sudah menunggu anda sejak tadi." Seorang pelayan memberitahubahwa sang grandma.

Reynar bergegas menuju ke kamar grandma Batari.

tok tok tok

"Morning Grandma. Maaf, Reynar baru datang!" Reynar melihat Grandmanya tengah duduk di balkon kamar, Reynar menghampirinya, mencium kening dan memeluk grandma Batari lalu duduk di sebelahnya.

"Reynar, mana? kamu bilang akan membawa calon cucu mantuku, mana dia?" Grandma ingatannya ternyata masih tajam, padahal Reynar mengira bahwa Grandma nya akan lupa dan tidak akan menanyakan hal itu lagi.

"Aduh, Grandma ingat saja. Apa aku perkenalkan sekarang saja ya? tapi,kalau Grandma tidak menyukai Nada bagaimana? secara kriteria calon cucu mantu yang di tentukan olehnya cukup berat. apa Nada bisa mengambil hati Grandma?"

Reynar jadi bingung namun berharap Nada bisa menangani sifat keras sang Grandma.

"Hey...malah melamun? sudah, ayo cepat bawa kesini calonmu itu!"

"Oh, iya Grandma Rey panggilkan Nada dulu ya!" Melangkah keluar untuk memanggil Nada di kamarnya.

Nada dan Sekar di tempatkan di kamar tamu di lantai bawah sama seperti kamar Grandma Batari. Sengaja Reynar menempatkannya di lantai bawah agar mudah menjangkau kamar Grandma jika wanita tua itu membutuhkannya.

tok tok tok

"Nada, cepatlah keluar!"

kriet

"Iya tuan Reynar. Apa ada yang harus saya kerjakan?" Nada sudah mengerti kalau Reynar paati akan menyuruhnya mulai bekerja.

"Ayo ikut aku, Grandma ingin bertemu denganmu sebagai calon istriku!"

Seketika wajah Nada berubah tegang,bulu kuduknya pun meremang. Reynar pun menyadarinya.

"Apa kau takut? bersikaplah biasa saja! Grandma tidak suka dengan gadis lemah dan penakut sepertimu?"

"S—saya tidak takut Tuan, saya hanya sedikit tegang saja karena baru pertama bertemu dengan Grandma anda ."

Reynar mengernyitkan alis matanya dan menatap Nada tajam. Membuat Nada malah lebih takut dengan pria itu dari pada Grandma nya.

"Kau lupa lagì? sudah ku bilang kalau di mansion utama jangan sekalipun kamu memanggilku Tuan! Apa lagi di depan seluruh anggota keluarga, nanti kamu juga akan aku perkenalkan pada mereka semua. Maka, turuti perintahku!"

"Baik Tu— eh, mas Reynar."

"Bagus, ingat! jangan sampai kau mengatakan apa pun tentang perjanjian kerjasama kita. Atau kau akan menyesalinya."

Nada mengangguk mengerti.

Dan mereka telah sampai di depan pintu kamar Grandma Batari. Reynar mengetuk lalu masuk bersama dengan Nada yang mengikutinya.

"Grandma, inilah calon istri Rey. Perkenalkan dirimu pada Grandma, sayang!"

"Hah, sayang? aku barusan tidak salah dengar kan? dia memanggilku sayang. Ah, tentu saja itu adalah bagian dari sandiwaranya untuk meyakinkan Grandma nya."

"Hallo nona, siapa namamu?"

"Eh, iya. maaf Grandma! nama saya Nada Ayuni umur 20 tahun."

"Cantik. Ternyata kamu pintar juga Rey, mencari calon istri dan cukup tegas dan lugas.

Grandma bangkit dari duduknya ingin masuk ke dalam kamar. Dengan sigap Nada langsung membantunya dengan memapahnya memasuki kamar.

"Mari Grandma, Nada bantu!"

Setelah mendudukkan Grandma Batari, Reynar dan Nada pun ikut duduk di dekatnya.Suasana tampak hening sejenak. Namun, tak lama Grandma mengatakan sesuatu.

"Apakah kamu bisa membuat wedang jahe?" Wedang Jahe adalah minuman Favorit Grandma Batari.

"Tentu saja bisa Grandma. Apa grandma mau Nada buatkan sekarang?"

Grandma Batari pun mengangguk dan tersenyum lembut.

"Baiklah, tunggu sebentar ya Grandma!"

Baru saja Nada melangkah, tiba-tiba saja suara tegas Grandma menghentikan langkahnya.

"Kakimu kenapa pincang? apa kakimu sedang sakit?"

Bersambung

Episodes
1 01. Si gadis rajin
2 02. Bekerja di club malam
3 03. Girendra Asen Lugue
4 04. Sebuah tawaran
5 05. Bertemu Grandma Batari
6 06. Mengikat Nada
7 07. Bertemu Asen kembali
8 08. Calon Istri Reynar
9 09. Pertemuan tak sengaja
10 10. Kedatangan sahabat lama
11 11. Hari pertama bekerja
12 12. Sambal cabe hijau
13 13. Gara-gara si sambal cabe hijau
14 14. Kerumah Pribadi Reynar
15 15. Singkirkan tanganmu!
16 16. Tamu tak diundang
17 17. Terlalu menyiksa
18 18. Cemburu
19 19. Kita akan menikah sekarang juga
20 20. SAH
21 21.Patah hati
22 22. Rencana licik Grandma
23 23. Bagai Oasis ditengah padang pasir
24 24. Baru nanggung
25 25. Membuat baby
26 26. Akhirnya
27 27. Murkanya Grandma
28 28. Drama disore hari
29 29. Rencana Jahat Asen
30 30.Bertemu Jason Martin
31 31. Bertemu Claudia
32 32. Kekesalan Reynar
33 33. Masuk perangkap
34 34. Hancurnya hati seorang kakak
35 35. Keputusan Baskara
36 36. Kakak beradik miskin
37 37. Kekhawatiran Nada
38 38. Tak mau menikah
39 39. Keputusan akhir
40 40. Dielus-elus
41 41. Syarat dari suami
42 42. Suami posesif
43 43. Modus
44 44. Jangan dekat-dekat sama buaya
45 45. Memakan kamu sekalian
46 46. Munculnya Claudia
47 47. Pingsan
48 48. Tidak memiliki bukti
49 49. Kesedihan Nada
50 50. Sebuah bukti
51 51. Rindu
52 52. Mari kita berpisah
53 53. Pergi
54 54. Siapa dia?
55 55. Laki-laki brengsek
56 56. Rencana Nada
57 57. Garis dua
58 58. Janji Reynar
59 59. Kunjungan Zain
60 60. Pertemuan
61 61.Bertemu Anindya
62 62. Berteriaklah yang merdu
63 63. Tidak mau ditinggal
64 64. Daddy Rey
65 65. Tersesat bersama
66 66. Kecurigaan Ardi
67 67. Pulang
68 68. Mati kutu
69 69. Ditinggal Pergi
70 70. Manjakan dia,sayang!
71 71. Membawa Sekar
72 72. Modus ala Reynar
73 73. Acara Syukuran
74 74. Jadi kamu?
75 75. Nggak mau!
76 76.Kamu kenapa?
77 77. Hamil
78 78. Menjenguk Sekar
79 79. Undangan
80 80. Membawa Santi kerumah sakit.
81 81. Menghadiri pesta
Episodes

Updated 81 Episodes

1
01. Si gadis rajin
2
02. Bekerja di club malam
3
03. Girendra Asen Lugue
4
04. Sebuah tawaran
5
05. Bertemu Grandma Batari
6
06. Mengikat Nada
7
07. Bertemu Asen kembali
8
08. Calon Istri Reynar
9
09. Pertemuan tak sengaja
10
10. Kedatangan sahabat lama
11
11. Hari pertama bekerja
12
12. Sambal cabe hijau
13
13. Gara-gara si sambal cabe hijau
14
14. Kerumah Pribadi Reynar
15
15. Singkirkan tanganmu!
16
16. Tamu tak diundang
17
17. Terlalu menyiksa
18
18. Cemburu
19
19. Kita akan menikah sekarang juga
20
20. SAH
21
21.Patah hati
22
22. Rencana licik Grandma
23
23. Bagai Oasis ditengah padang pasir
24
24. Baru nanggung
25
25. Membuat baby
26
26. Akhirnya
27
27. Murkanya Grandma
28
28. Drama disore hari
29
29. Rencana Jahat Asen
30
30.Bertemu Jason Martin
31
31. Bertemu Claudia
32
32. Kekesalan Reynar
33
33. Masuk perangkap
34
34. Hancurnya hati seorang kakak
35
35. Keputusan Baskara
36
36. Kakak beradik miskin
37
37. Kekhawatiran Nada
38
38. Tak mau menikah
39
39. Keputusan akhir
40
40. Dielus-elus
41
41. Syarat dari suami
42
42. Suami posesif
43
43. Modus
44
44. Jangan dekat-dekat sama buaya
45
45. Memakan kamu sekalian
46
46. Munculnya Claudia
47
47. Pingsan
48
48. Tidak memiliki bukti
49
49. Kesedihan Nada
50
50. Sebuah bukti
51
51. Rindu
52
52. Mari kita berpisah
53
53. Pergi
54
54. Siapa dia?
55
55. Laki-laki brengsek
56
56. Rencana Nada
57
57. Garis dua
58
58. Janji Reynar
59
59. Kunjungan Zain
60
60. Pertemuan
61
61.Bertemu Anindya
62
62. Berteriaklah yang merdu
63
63. Tidak mau ditinggal
64
64. Daddy Rey
65
65. Tersesat bersama
66
66. Kecurigaan Ardi
67
67. Pulang
68
68. Mati kutu
69
69. Ditinggal Pergi
70
70. Manjakan dia,sayang!
71
71. Membawa Sekar
72
72. Modus ala Reynar
73
73. Acara Syukuran
74
74. Jadi kamu?
75
75. Nggak mau!
76
76.Kamu kenapa?
77
77. Hamil
78
78. Menjenguk Sekar
79
79. Undangan
80
80. Membawa Santi kerumah sakit.
81
81. Menghadiri pesta

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!