03. Girendra Asen Lugue

"Heh...sedang apa kamu di tempat ini, gadis

pincang?" Asen mencekal kasar lengan Nada sampai gadis itu meringis kesakitan.

"Lepaskan! ada apa denganmu hah?kenapa kamu selalu mencari gara-gara dengan saya? apa salah saya?" Nada pun mulai terpancing emosi dan sepertinya akan ada adu mulut seai kedua di antara mereka.

Asen dan Nada saling menatap penuh kebencian.

"Nada, kamu sudah datang? ayo, ikut mbak!" Perhatian mereka teralihkan mendengar suara Mbak Santi yang menyapa Nada.

"Eh, iya mbak. Baik!"

Nada meninggalkan Asen yang masih menatapnya kesal. Namun, Nada sama sekali tidak memperdulikannya.

tok tok tok

"Ya, masuk!"

"Permisi Mas, ini yang akan bekerja menggantikan yuli yang kemarin mengundurkan diri."

Pria tampan yang tampak masih muda itu bernama Raditya Atmaja adalah sang pemilik Club xxx. Ia memindai fisik Nada dari atas sampai bawah menatap intens wajah cantik alami yang dimiliki gadis mida tersebut dan tersenyum penuh makna.

"Bagaimana mas Radit? apa Nada sudah bisa mulai bekerja? karena kita memang sedang kekurangan karyawan di bagian pelayanan ,bukan?" Tanya Mbak Santi.

"hmm...dia cukup cantik, apalagi kalau sudah berdandan? apa dia di tempatkan sebagai pemandu saja ya? dia akan menjadi aset yang berharga di club ini?" Jiwa bisnis seorang Radit mulai berjalan.

"Ehem, apa kamu mau jika di tempatkan di bagian lain? menemani tamu ,misalnya?"

Nada sontak terkejut tak menyangka akan di tawari pekerjaan yang sama sekali tak di inginkannya.Dan dengan lantang ia pun menolaknya mentah-mentah.

"Maaf, Tuan. Saya di tawarkan untuk bekerja di sini hanya sebagai pelayan pengantar minuman saja. itu yang mbak Santi katakan kepada saya.Dan maaf saya menolaknya."

Radit semakin penasaran dengan Nada. Gadis yang dengan terang-terangan menolak pekerjaan yang sangat menjanjikan yang akan menambah pundi-pundi uang yang melimpah.

"Oke, sorry ya! Baiklah. mulai malam ini kamu sudah boleh mulai bekerja dan Santi yang akan membimbingmu. Kamu akan di tempatkan untuk melayani ruangan VVIP!

"Santi, tolong kamu urus dia ya!"

"Baik, mas! ayo, Na ikuti mbak lagi!"

Radit terkejut ketika melihat cara Nada berjalan yang agak pincang, ya walaupun tidak begitu kentara.

"Gadis yang sangat menarik? tapi sayang dia ternyata mempunyai kekurangan fisik."

Beralih kembali ke Nada yang sedang di beri pengarahan oleh Santi. Setelah berganti dengan seragam pelayan yang bermodel dress diatas lutut dengan celemek di bagian pinggang. Nada tampak sangat cantik dan feminim. Ya, karena Nada memang jarang sekali memakai dress. kesehariannya ia hanya memakai celana jeans atau pun celana kulot.

"Nada,ternyata kamu cantik juga kalau memakai dress!"

Santi pun terpana dengan kecantikkan Nada yang tampak alami. Apa lagi setelah Santi memoleskan make up tipis di wajah putih mulusnya.

"Oh ya,Nada. Nanti tolong kamu antarkan minuman ke ruangan VVIP 1,ya!"

"Kamu jangan takut, kamu akan aman! tidak akan ada yang berani macam-macam denganmu. Secara pelanggan VVIP semuanya kalangan atas dan selalu menjaga etika."

"Iya, mbak. saya tidak takut kok!"

"Ya sudah, mbak balik mau menemani tamu. Selamat bekerja ya Na!" Melenggang pergi meninggalkan Nada yang sudah siap dengan beberapa gelas dan botol minuman yang telah di pesan oleh salah satu pelanggan di ruang VVIP.

ting tong

"Permisi Tuan, saya..." Nada tak melanjutkan perkataannya, seketika melihat siapa tamu yang berada di tuangan itu.

"Asen? Nada begitu terkejut namun berusaha untuk bersikap profesional.

"Oh, ternyata ada si gadis pincang yang sombong dan murahan?Hei, lihat guys!ini dia.cewek favorite kalian,kan?" Asen menegur ke dua temannya yang memang juga berada di sana.

"Nada? kamu juga bekerja di sini?" Ardi pun tak kalah terkejut melihat Nada yang bekerja menjadi pelayan pengantar minuman.

"Iya, kenapa kamu mau bekerja di sini? ini kan bukan tempat yang baik buat gadis semanis kamu?"

Deni ujung-ujungnya juga tetap menggombal. Asen berdecak kesal dengan kedua temannya yang begitu perhatian dengan gadis yang selalu membuatnya kesal.

"Sudah-sudah! kalian ini lebay, apa mata kalian sudah rusak tidak bisa melihat mana cewek yang baik dan mana yang murahan. Oh ya, apa kamu BO juga?" Menatap sinis dan merendahkan Nada.

"Plakk...dengar ya, Tuan Asen yang terhormat! saya memang hanya seorang gadis miskin. Tapi,sampai mati pun tak akan pernah menjual harga diri hanya demi segepok uang! Jadi, tolong jaga ucapan anda!"

"Dasar gadis kurang ajar!" Asen berdiri tepat di hadapan Nada dan hendak membalas tamparan Nada di wajahnya.Namun, tiba-tiba tangannya terhenti.

"Ayo Tuan Asen yang terhormat! kenapa malah berhenti? bukankah anda mau menampar saya? Jangan di kira saya takut ya dengan anda?" Nada malah menantang Asen yang sudah terbakar emosi.

"Sialannn...! Brakk!Sini kamu!" Asen menarik tangan Nada dan menyeretnya keluar dari ruangan.

Ardi dan Deni hanya melongo melihat kejadian yang tak terduga itu.

Sedangkan Nada masih terus berusaha melepaskan diri dari cengkeraman tangan.Asen yang begitu kuat dan membuatnya sampai meringis kesakitan.tapi, Asen tidak perduli sama sekali. ia membawa Nada masuk ke dalam satu ruangan yang kosong.

"Masuk!"

Asen melempar Nada kasar hingga terjatuh di atas sofa. Lalu ia mulai mendekat dengan tatapan yang sulit di artikan.

Laki-laki itu mulai melepas jaketnya dan melemparnya ke sembarang. Lalu ia menyergap dan mengungkung tubuh Nada di antara tubuh kekarnya.

Kali ini Nada benar-benar ketakutan dengan gelagat tak biasa Asen. Apa lagi melihat manik mata Asen yang sudah memerah.

Brettt

"Akhh...Jangan!"

Di ruangan VVIP 1 tempat dimana Ardi dan Deni berada. Mereka begitu khawatir dengan Nada yang di bawa ke luar oleh Asen.

"Bagaimana ini Den? apa yang harus kita lakukan? gue takut Nada di apa-apain sama Asen? loe tahu sendiri kan bagaimana nekat nya tu anak?" Panik Ardi

"Iya, apa ya" Deni berpikir keras tentang jalan keluar untuk menolong Nada.

"Permisi Tuan, apa anda memanggil saya?" Seorang pelayan masuk dan Ardi langsung melontarkan pertanyaan pada pelayan tersebut.

"Apa kamu tahu di kamar mana lagi Asen memesan tempat?"

"O, iya Tuan. tadi saya lihat Tuan Asen masuk ke ruang VIP 3."

"Oke, terima kasih. kamu boleh keluar!" Setelah mendapatkan informasi dimana Asen dan Nada berada. Seketika Ardi dan Deni saling berpandangan dan...

"Om Reynar !!"

Mereka berucap serempak.

"Sementara itu di dalam ruang VIP 3, Nada hanya bisa menangis terisak dan sangat ketakutan dengan perlakuan kasar dan menjijikan dari Asen yang kini mulai menguasai tubuhnya.

Nada sudah kelelahan terus memberontak yang sama sekali tak berefek pada tubuh kekar Asen.

"Hiks...hiks...hiks, tolong lepaskan saya Tuan! Jangan rusak saya! Saya akan melakukan apa pun asal jangan mengambil kehormatan saya!"

"Oh, ya? beneran kamu akan melakukan apa pun yang aku inginkan?" Menatap dalam manik mata yang sudah mengembun.

Nada hanya mengangguk, tubuhnya sudah gemetaran. Tangan besar Asen sudah mendarat di dadanya dan bibir s*** nya telah menempel dengan sempurna di permukaan bibir ranum Nada.

"Stop Tuan, saya mohon jangan lakukan!" Masih terus memohon.

BRAKKK

"GIRENDRA ASEN LUGUE!!

Bersambung

Episodes
1 01. Si gadis rajin
2 02. Bekerja di club malam
3 03. Girendra Asen Lugue
4 04. Sebuah tawaran
5 05. Bertemu Grandma Batari
6 06. Mengikat Nada
7 07. Bertemu Asen kembali
8 08. Calon Istri Reynar
9 09. Pertemuan tak sengaja
10 10. Kedatangan sahabat lama
11 11. Hari pertama bekerja
12 12. Sambal cabe hijau
13 13. Gara-gara si sambal cabe hijau
14 14. Kerumah Pribadi Reynar
15 15. Singkirkan tanganmu!
16 16. Tamu tak diundang
17 17. Terlalu menyiksa
18 18. Cemburu
19 19. Kita akan menikah sekarang juga
20 20. SAH
21 21.Patah hati
22 22. Rencana licik Grandma
23 23. Bagai Oasis ditengah padang pasir
24 24. Baru nanggung
25 25. Membuat baby
26 26. Akhirnya
27 27. Murkanya Grandma
28 28. Drama disore hari
29 29. Rencana Jahat Asen
30 30.Bertemu Jason Martin
31 31. Bertemu Claudia
32 32. Kekesalan Reynar
33 33. Masuk perangkap
34 34. Hancurnya hati seorang kakak
35 35. Keputusan Baskara
36 36. Kakak beradik miskin
37 37. Kekhawatiran Nada
38 38. Tak mau menikah
39 39. Keputusan akhir
40 40. Dielus-elus
41 41. Syarat dari suami
42 42. Suami posesif
43 43. Modus
44 44. Jangan dekat-dekat sama buaya
45 45. Memakan kamu sekalian
46 46. Munculnya Claudia
47 47. Pingsan
48 48. Tidak memiliki bukti
49 49. Kesedihan Nada
50 50. Sebuah bukti
51 51. Rindu
52 52. Mari kita berpisah
53 53. Pergi
54 54. Siapa dia?
55 55. Laki-laki brengsek
56 56. Rencana Nada
57 57. Garis dua
58 58. Janji Reynar
59 59. Kunjungan Zain
60 60. Pertemuan
61 61.Bertemu Anindya
62 62. Berteriaklah yang merdu
63 63. Tidak mau ditinggal
64 64. Daddy Rey
65 65. Tersesat bersama
66 66. Kecurigaan Ardi
67 67. Pulang
68 68. Mati kutu
69 69. Ditinggal Pergi
70 70. Manjakan dia,sayang!
71 71. Membawa Sekar
72 72. Modus ala Reynar
73 73. Acara Syukuran
74 74. Jadi kamu?
75 75. Nggak mau!
76 76.Kamu kenapa?
77 77. Hamil
78 78. Menjenguk Sekar
79 79. Undangan
80 80. Membawa Santi kerumah sakit.
81 81. Menghadiri pesta
Episodes

Updated 81 Episodes

1
01. Si gadis rajin
2
02. Bekerja di club malam
3
03. Girendra Asen Lugue
4
04. Sebuah tawaran
5
05. Bertemu Grandma Batari
6
06. Mengikat Nada
7
07. Bertemu Asen kembali
8
08. Calon Istri Reynar
9
09. Pertemuan tak sengaja
10
10. Kedatangan sahabat lama
11
11. Hari pertama bekerja
12
12. Sambal cabe hijau
13
13. Gara-gara si sambal cabe hijau
14
14. Kerumah Pribadi Reynar
15
15. Singkirkan tanganmu!
16
16. Tamu tak diundang
17
17. Terlalu menyiksa
18
18. Cemburu
19
19. Kita akan menikah sekarang juga
20
20. SAH
21
21.Patah hati
22
22. Rencana licik Grandma
23
23. Bagai Oasis ditengah padang pasir
24
24. Baru nanggung
25
25. Membuat baby
26
26. Akhirnya
27
27. Murkanya Grandma
28
28. Drama disore hari
29
29. Rencana Jahat Asen
30
30.Bertemu Jason Martin
31
31. Bertemu Claudia
32
32. Kekesalan Reynar
33
33. Masuk perangkap
34
34. Hancurnya hati seorang kakak
35
35. Keputusan Baskara
36
36. Kakak beradik miskin
37
37. Kekhawatiran Nada
38
38. Tak mau menikah
39
39. Keputusan akhir
40
40. Dielus-elus
41
41. Syarat dari suami
42
42. Suami posesif
43
43. Modus
44
44. Jangan dekat-dekat sama buaya
45
45. Memakan kamu sekalian
46
46. Munculnya Claudia
47
47. Pingsan
48
48. Tidak memiliki bukti
49
49. Kesedihan Nada
50
50. Sebuah bukti
51
51. Rindu
52
52. Mari kita berpisah
53
53. Pergi
54
54. Siapa dia?
55
55. Laki-laki brengsek
56
56. Rencana Nada
57
57. Garis dua
58
58. Janji Reynar
59
59. Kunjungan Zain
60
60. Pertemuan
61
61.Bertemu Anindya
62
62. Berteriaklah yang merdu
63
63. Tidak mau ditinggal
64
64. Daddy Rey
65
65. Tersesat bersama
66
66. Kecurigaan Ardi
67
67. Pulang
68
68. Mati kutu
69
69. Ditinggal Pergi
70
70. Manjakan dia,sayang!
71
71. Membawa Sekar
72
72. Modus ala Reynar
73
73. Acara Syukuran
74
74. Jadi kamu?
75
75. Nggak mau!
76
76.Kamu kenapa?
77
77. Hamil
78
78. Menjenguk Sekar
79
79. Undangan
80
80. Membawa Santi kerumah sakit.
81
81. Menghadiri pesta

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!