Mia datang menjenguk Robert di kantor polisi, segala cara di lakukan agar suaminya bisa pulang. Hasil tes urine menunjukan bahwa Robert positif sebagai pemakai. Polisi menyatakan bahwa Robert harus di rehabilitasi. Mia sangat sedih dan frustasi, Orang tua Mia malu saat tahu suaminya penjual dan pemakai narkoba.
Mia masih ingat setahun yang lalu dia juga harus berurusan dengan polisi saat salah satu adiknya yang bernama Egi masuk penjara. Egi ditangkap polisis karena kedapatan mencuri HP dan Motor orang. Rasa malu saat itu masih bisa di tutupinya, namun sekarang suaminya yang mendekam di balik jeruji.
*
Saat terasa hidupnya susah atau mendapatkan masalah, Mia selalu ke rumah Lili untuk mencurahkan isi hatinya. Lili hanya bisa menasehatinya dengan penuh keikhlasan dan semua keputusan ada di tangan Mia
" Aku benar-benar stres dengan hidup ku" ucap Mia suatu hari saat berkunjung ke rumah Lili
" Stres kenapa?" tanya Lili yang tidak tahu apa-apa.
" Suamiku di tangkap, sekarang dia harus di rehab" kata Mia dengan ekspresi wajah sedih dan kesal.
" Apa ?!!!" Lili benar-benar kaget dengan berita yang baru saja di dengarnya. Lili hanya tahu bahwa Mia hidup bahagia dengan suaminya yang kaya dan selalu memanjakannya.
" Apa suamimu pemakai? " tanya Lili penasaran sambil memelototi matanya ke arah Mia menunggu jawaban dari Mia.
" Dia di tangkap saat sedang bertransaksi dengan pembeli sabu-sabu. Dia sudah sering menjual tapi kali ini pasti Robert di jebak sama kawannya" Ujar Mia dengan nada menuduh salah satu teman Robert.
" Yaa.. tapi Robert ternyata juga memakainya. Itu yang aku tidak tahu" kata Mia kecewa.
" Jadi kamu tahu kalau Robert menjual? " ujar Lili
" Kami selama ini bisa banyak uang itu dari mana kalau bukan menjual sabu-sabu. Mana ada usaha yang bisa menghasilkan uang banyak dalam waktu cepat" Mia berkata dengan nada yang tinggi yang membuat Lili keheranan.
Lili merupakan kaka sepupu Mia yang sudah menikah dan memiliki seorang anak. Lili adalah istri yang baik dan penuh lemah lembut.
" Ya sudah, jika kalian berani berbuat, jadi harus berani bertanggung jawab. Ini akibatnya jika bermain dengan barang haram" Lili menasehati Mia.
Selama suaminya di rehab, Mia selalu menjenguknya dan membawakan makanan untuknya. Robert harus di rehab dalam waktu yang lama. Polisi yang menangani Robert sering memberitahukan jadwal kunjungan dan menelfon Mia jika ada yang dibutuhkan oleh Robert. Polisi yang bernama Alan tersebut sangat baik terhadap Mia.
Seiring berjalannya waktu, Mia mulai kesulitan ekonomi. Jiwa doyan belanja Mia tidak bisa di hilangkan meskipun suaminya sedang di rehabilitas. Mia memaksa Robert untuk tetap mencari uang meski sedang di rehab. Robert yang sangat mencintai istrinya tetap menjalankan bisnis sabu demi memenuhi kebutuhan Mia.
" Mas!! meskipun kamu disini, aku tidak mau tahu gimana cara kamu mencari uang. Yang aku tahu kamu harus mencukupi semua kebutuhan aku. Aku tidak mau nanti kawan-kawan aku menganggap aku sudah miskin" ujar Mia suatu hari saat mengunjungi Robert di rehabilitas.
" Sabarlah dulu dek.. Mas pasti akan penuhi semua kebutuhanmu. Tunggu sampai Mas keluar, nanti kita cari jalan keluar sama-sama." Robert menenangkan istrinya.
Mia tidak sabar menunggu Robert keluar dari rehab, Mia merasa uang yang dimilikinya sudah menipis. Mia meminta uang dari Robert dan Robert belum bisa memberikannya. Robert meminta Mia untuk meminjam uang pada Rentenir, awalnya Mia tidak setuju, akhirnya Mia mengikuti saran suaminya.
Mia meminjam uang sebanyak 1,5 M pada rentenir, uang yang di pinjam tersebut atas nama Mia. Mia menggunakan uang itu untuk keperluan Robert selama setahun di rehab, untuk modal usaha dan untuk memenuhi hasrat Mia dalam berbelanja.
Setiap bulan Mia harus membayar sejumlah uang berikut bunganya pada rentenir. Mia membayar dengan uang hasil usahanya berjualan secara online. Terkadang usaha Mia tidak berjalan mulus sehingga Mia meminta bantuan dari Ayahnya.
Mia sering merasa tidak puas dengan apa yang di capainya. Meski sudah mendapatkan hasil dari usahanya, Mia tetap menuntut suaminya memberi yang lebih. Robert sering meminjam uang pada teman nya untuk di berikan pada Mia. Terkadang Mia mengambil uang pada Robert saat berkunjung ke rahabilitas, namun terkadang Mia mengambil di rumah temannya Robert yang bernama Erik.
" Apa usahamu lancar ? " kata Ibu Mia suatu hari
" Tidak begitu lancar Mi.." kata Mia sambil memposting beberapa gambar barang yang di jualnya di media sosial.
" Mami minta uang sedikit ada? " tanya Ibu Mia dengan wajah merayu.
" Aku lagi pusing dengan uang pinjaman dari rentenir, Mami malah minta uang. Mami minta saja sama Papi sana" Mia marah sama Ibunya karena terlalu sering meminta uang darinya.
Rumah dan mobil di jual sama Mia untuk nambah-nambah modal usaha. Pelanggan yang membeli rata-rata adalah teman-teman Mia sendiri. Harga Barang jualan Mia sangat Mahal sehingga membuat pelanggan yang lain pada kabur.
Mia tidak putus asa dalam berjualan, mengingat dia harus membayar uang berikut bunga tiap bulan pada rentenir. Hutang yang banyak membuat Mia sangat antusias dalam berjualan.
" Kak.!! ayo kawanin aku ke pasar. Aku mau belanja beberapa keperluanku" kata Mia pada Lili saat menelfon Lili di akhir pekan.
" Maaf kakak tidak bisa, hari libur itu jadwal kakak untuk suami" ujar Lili dengan lembut
" Aku sudah ingin sekali belanja, kalau kakak tidak mau ya sudah tidak apa-apa. Nanti aku ajak teman aku saja" kata Mia kesal.
Lili sebenarnya bisa saja menemani Mia sebentar untuk belanja, tapi Lili sering sekali merasa malu dengan sikap Mia. Mia sangat arogan dan selalu merasa cantik. Sikapnya membuat orang-orang kesal padanya.
Suatu hari Mia menceritakan pada Lili bahwa dia di sindir oleh seorang perempuan saat makan Mie ayam di sebuah kafe. Mia seketika marah dan melabrak perempuan itu. Kemudian terjadi percekcokan dan semua mata tertuju pada mereka.
Mia sekarang tinggal dengan orang tuanya. Mertua Mia sedikitpun tidak peduli dengan nasib anak mantunya. Mia sangat kecewa dengan sikap Ibu mertuanya yang suka mengatur.
**
Mia meletakkan belanjaannya di kamar miliknya di rumah orang tuanya. Ibu Mia yang melihat Mia berbelanja jadi iri dan berkata
" Katanya tidak punya uang?!" kata Ibu Mia
" Aku tidak punya uang untuk di bagi-bagi, kalau untuk aku sendiri sudah pasti ada Mami..." kata Mia dengan setengah kecapean setelah selesai berbelanja.
Mia jarang sekali bersikap manis pada orang tuanya. Dia selalu berbicara dengan suara tinggi dan nada menyombongkan diri. Mia tidak pernah membantu Ibunya di dapur, malah Ibunya yang selalu mencuci pakaiannya dan merapikan kamarnya.
Lili sangat tidak suka melihat sikap Mia. Sesekali Lili menasehati Mia meski Lili tahu Mia bukanlah orang yang bisa diajak berubah. Mia merasa apa yang dilakukannya sudah benar dan orang lain yang harus menyesuaikan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 45 Episodes
Comments
Nalika Junaedi
5 kg sabu ko cuma direhab????
2020-09-18
0
Win_dha88
kesel liat kelakuan Mia...
2020-08-01
1