"Abang. Kaka!"
Ayu datang ke kamar Boy tanpa ketuk pintu, membuat Aya dan Boy kaget. Boy langsung membuang muka ke depan. Sedang Aya langsung menunduk.
"Kaka sama Abang sedang apa?"
Pertanyaan Ayu ngga ada yang jawab. Ternyata Aya dan Boy sedang mengatur detak jantungnya yang kaget karena kedatangan Ayu yang tiba tiba masuk.
Ayu melihat Aya yang sedang menulis.
"Kaka sedang belajar ya?"
"Em...." jawaban Aya.
Ayu lalu tiduran di kasur Boy dengan santai nya. Boy yang sudah merasa tenang langsung menegur Ayu.
"Dek. Lain kali kalau mau masuk kamar Abang ketuk dulu pintunya. Ngga baik masuk kamar orang langsung masuk kaya tadi."
"Hehee... Maaf Bang. Soalnya Ayu ngga tau ada kak Aya di kamar Abang," sambil senyum senyum.
Aya sudah selesai mengerjakan pr nya. Lalu Aya mau pamit.
"Aku sudah selesai. Aku balik ke kamar dulu ya Boy."
"Tunggu dulu. Aku belum periksa. Sini bukunya," Aya kembali duduk dan memberikan bukunya.
Aya benar benar jadi merasa aneh gitu. Rupanya jantung Aya belum stabil.
Boy memeriksa pr Aya. Ayu lalu menyuruh Aya untuk tiduran di kasur Boy. Aya tadinya ngga mau, tapi karena Ayu memaksa, Aya pun akhirnya mau tiduran di kasur.
Boy melirik sebentar ke arah Aya dan Ayu yang sedang tiduran. Aya tau kalau Boy meliriknya hanya diam saja.
Aya dan Ayu mengobrol tentang artis Korea. Boy sebenarnya sudah selesai memeriksa. Tapi tidak bilang ke Aya, justru Boy mendengarkan obrolan keduanya.
Sampai ada 30 menitan mengobrol, Ayu mulai mengantuk.
"Kak Aya, Ayu ngantuk."
"Ya sudah ayo kita balik ke kamar."
Keduanya turun dari kasur.
"Mau ke mana?"
"Ayu sudah mengantuk."
"Oh. Ini buku kamu sudah aku periksa."
"Iya. Makasih."
Boy dan Aya jadi sedikit canggung. Ayu dan Aya lalu keluar dari kamar Boy.
Sampai di kamar, Aya langsung menjatuhkan badanya di kasur. Aya rupanya teringat dengan kejadian tadi saat bersama Boy.
"Masa sih Boy mau menciumiku. Ngga mungkin kan."
Aya sambil berguling guling di kasur. Sedang Boy di kasur tidur di bekas Aya. Boy juga memejamkan mata sambil mengingat kejadian tadi. Boy yang tadi hampir mencium Aya merasa tidak percaya.
"Untung saja tadi ada Ayu. Kalau sampai Ayu tidak datang, bisa bisa ah...." Boy terlihat frustasi sambil mengusap wajahnya.
Pagi pun datang. Boy, Aya dan Ayu sudah masuk mobil dan bersiap ke sekolah. Pak supir mengantarkan Ayu dulu ke sekolahnya. Setelah mengantar Ayu, baru pak supir mengantar Boy dan Aya.
Sampai di sekolah Aya dan Boy, keduanya turun dari mobil. Boy dan Aya sama sama diam menuju kelas. Boy mengantar Aya sampai kelas.
"Belajar yang benar. biar orang tua kita bangga."
"Iya."
"Ya sudah, sama masuk kelas."
Aya lalu masuk kelas. Boy hanya mengantar sampai depan kelas Aya.
Marsel yang melihat Aya datang langsung tersenyum.
"Pagi sayang."
Aya hanya senyum tipis saja. Setelah Aya duduk, Marsel mendekatinya.
"Kemarin Boy marah ngga?" Aya mengangguk.
"Kaka kamu tuh benar benar aneh. Adik sudah besar tapi tidak boleh pacaran."
"Karena Boy takut aku tidak konsentrasi belajar. Bentar lagi kan kita akan ujian."
"Iya sih. Tapikan aku juga tau kalau waktunya belajar dan ujian ngga akan ganggu kamu. Aku suka kamu dari kelas 11, makanya aku ngga akan melepaskan kamu."
"Gombal kamu. Bukanya aku itu pacar ke 10 kamu ya."
"Siapa bilang! Kamu itu pacar pertamaku dan terakhir ku tau."
"Sel ngapain kamu di sini. awas pergi sana," Una datang dan langsung mengusir Marsel.
"Kamu tuh ganggu aja sih Na."
"Bodo. Awas kamu ya berani macam macam sama Aya, aku laporkan sama Boy. Biar kamu di hajar."
"Eh... Jangan gitu dong Na. Kamu mah ngga kasian apa sama aku."
"Ngga. Ngapain aku kasihan sama kamu playboy cap kaki kuda."
"Ya Tuhan. Kata kata kamu itu loh Na. Sungguh terlalu."
"Bodo. Sudah sana pergi."
Una mendorong Marsel agar pergi.
"Una jangan gitu ah. Kasihan Marsel."
Marsel yang di belakang Una merasa senang.
"Tuh lihat, bidadari ku mah baik hati."
Marsel lalu tersenyum dan balik ke bangkunya.
Jam istirahat Boy langsung ke kelas Aya. Boy tidak mau kecolongan kaya kemarin.
Boy mengajak Aya dan Una ke kantin. Marsel yang melihatnya hanya bisa merasa kesal dalam hatinya.
Di kantin, Boy mentraktir Una dan Aya. Ketiganya makan baso. Saat Aya makan baso, rambutnya yang tidak di ikat tergerai ke depan. Membuat Aya kesusahan makan. Boy pergi ke penjual Bakso. Ternyata Boy minta karet. Setelah dapat, Boy mendekat ke Aya lalu mengikat rambut Aya.
"Boy biar aku aja."
"Sudah aku aja. Kamu diam lah biar rapi ikatan nya."
Aya akhirnya diam dan tidak makan dulu. Una melihat perlakuan Boy pada Aya seperti cemburu gitu.
"Enak banget jadi Aya. Di perhatikan banget sama Boy. Coba aku yang jadi Aya. Pasti aku merasa senang banget," Una bicara dalam hatinya sambil melihat ke Boy yang sedang mengikat rambut Aya.
Setelah selesai mengikat, Boy lanjut duduk dan makan. Ketiganya sambil mengobrol.
Di ujung bibir Aya kotor. Boy melihatnya lalu mengambil tisu dan mengusap kotoran yang ada di ujung bibir Aya. Aya yang kaget lalu memundurkan kepalanya.
"Bibir kamu kotor."
"Biar aku aja Boy yang bersihkan."
Aya mengambil tisu di tangan Boy. Lalu membersihkannya. Lagi lagi Una melihatnya langsung buang nafas.
"Kenapa aku merasa kalau kalian itu bukan Kaka adik ya. Tapi kalian seperti sepasang kekasih," perkataan Una membuat Boy dan Aya jadi saling tatap.
Sedang di toilet, Marsel sedang bersama ceweknya yang adik kelas. Keduanya mengobrol di samping toilet jadi tidak banyak orang yang lihat.
"Kita kapan jalan lagi Sel?"
"Iya nanti aku cari waktu dulu ya."
"Kamu kaya orang sibuk aja sih."
"Aku tuh sedang banyak ulangan."
"Tapi kamu janji ya kalau kamu ada waktu kita besok jalan lagi."
"Iya. Kita pasti akan jalan lagi. ya sudah ya aku ke kelas dulu."
"Iya. Oh iya ini buat kamu."
"Apa ini?"
"Ini coklat yang aku bikin semalam."
"Oh. Kamu pintar juga. Ya sudah aku pergi dulu. Makasih coklatnya ya."
"Iya."
Marsel lalu memanggil temanya. Marsel dan temanya pergi dan berjalan menuju kantin.
"Lumayan nih coklat. bisa aku kasih Aya," kata Marsel sambil berjalan dan melihat coklat.
"Sel, kayanya enak tuh. Bagi dong."
"Enak aja. Ini mau buat Aya. Kamu makan baso aja nanti."
"Kamu mau traktir aku Sel?"
"Ngga. Kamu beli sendiri lah."
Sampai di kantin, Marsel melihat Aya bersama Boy. Lalu Marsel yang malas lihat Boy tidak jadi ke kantin dan mengajak temanya balik ke kelas.
Jangan lupa like komentar dan vote terimakasih..
Hai kak, aku punya cerita baru. Judulnya DUDA MERESAHKAN. Yuk langsung klik profilku.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 81 Episodes
Comments
🍁M Ali Yusuf/Ra❣️💋🅚🅙🅢👻ᴸᴷ
dasar tak tau malu
2024-05-09
1
🍁M Ali Yusuf/Ra❣️💋🅚🅙🅢👻ᴸᴷ
dasar buaya bener ini si Marsel
2024-05-09
1
🍁M Ali Yusuf/Ra❣️💋🅚🅙🅢👻ᴸᴷ
bisa bisa terjadi 🤣
2024-05-09
1