Aya buru buru ke perpustakaan untuk menemui Boy dan Una. Aya terlihat takut Boy tau kalau dirinya bohong.
Boy dan Una ternyata sudah ada di luar perpustakaan menunggu Aya.
"Maaf ya, aku sakit perut jadi lama di toilet."
"Bukanya toilet di situ. Kenapa kamu dari sana? sebenarnya kamu dari mana?"
Aya terlihat bingung mau jawab. karena sudah ketahuan bohong.
"Toilet di sana rusak Boy. Jadi aku ke toilet yang di dekat kantin. Iya kan Na?"
"I... Iya Boy. Benar kata Aya," Una sedikit grogi karena membantu Aya bohong.
Belum juga Boy berkata lagi, bel tanda masuk berbunyi. Aya langsung bisa beralasan pergi. Aya langsung menarik tangan Una untuk pergi ke kelas.
"Boy kita ke kelas duluan ya," kata Aya sambil berlari bersama Una.
Dalam hati Aya berkata selamat. Tapi Boy merasa curiga. Boy lalu pergi ke toilet untuk melihat apa benar toilet nya rusak. Tapi ternyata Toilet semuanya tidak ada yang rusak.
"Sepertinya kamu menyembunyikan sesuatu padaku Ya. Lihat saja nanti, aku pasti akan tau apa yang kamu sembunyikan dari ku."
Boy lalu berjalan cepat menuju kelas. Karena sudah waktunya masuk kelas.
Pulang sekolah Boy yang biasanya menunggu Aya di parkiran mobil, sekarang Boy langsung ke kelas Aya. Dan menunggu Aya depan kelas.
Aya keluar dari kelas bersama Una. Marsel rupanya langsung berjalan belakang Aya. Marsel sambil meledek Aya dengan memegangi rambut Aya yang di iket ekor kuda.
Saat keluar dari kelas, Aya dan Marsel langsung melihat Boy. Marsel langsung berhenti berjalan. Sedang Una menjulurkan lidahnya meledek ke Marsel.
"Sukur. Emang enak," Marsel melotot ke Una.
Aya mendekat ke Boy. Boy tanpa berkata menarik tangan Aya. Aya hanya menurut saja.
Sampai di mobil keduanya naik. Pak supir langsung menjalankan mobilnya. Di mobil Boy terus saja diam membuat Aya sedikit takut.
Sampai di rumah keduanya turun dari mobil dan keduanya pergi ke kamar masing masing.
Malam harinya semua makan malam bersama. Boy masih saja diam pada Aya. Sedang Ayu terlihat banyak bicara. membuat orang yang ada di meja makan tersenyum mendengar ocehan Ayu.
Selesai makan Aya pergi ke kamarnya. Begitu juga dengan Boy. Sedang Ayu nonton tv bersama ketiga orang tuanya.
Aya di kamar mengerjakan pr. Tapi ternyata pr nya Aya ngga begitu faham dan cukup susah. Aya berpikir untuk pergi ke kamar Boy. Aya mau minta bantuannya untuk mengajari. Tapi Aya sedikit sungkan karena Boy sedang kesal dengannya.
"Tapi nanti kalau ini pr ngga di isi pasti aku kena marah guru. Aduh bikin pusing deh nih pr."
Aya lalu mengambil hpnya untuk mengirim pesan pada Boy.
"Boy. kamu sudah tidur belum? Aku ada pr nih. Bantu aku kerjain dong."
Pesan Aya dua contreng abu dan belum di balas juga. Aya jadi merasa galau.
Aya meletakan kepalanya di atas meja belajar. Sambil tangannya menunggu pesan dari Boy. Tidak lama hp Aya berbunyi dan ternyata pesan dari Boy. Aya langsung menegakan duduknya dan membaca pesannya.
"Kesini aja. Ke kamarku."
Aya merapikan bukunya dan langsung keluar dari kamar nya dan akan ke kamar Boy.
Bunda melihat Aya bertanya mau ke mana. Aya menjawab mau ke kamar Boy untuk mengerjakan Pr.
"Kenapa ngerjain pr nya ngga di sini aja sayang?"
"Boy juga sedang isi PR Bun. biar sekalian di kamar Boy aja isi PR nya."
"Ya sudah kalau gitu."
Aya pergi ke kamar Boy. Sampai di kamar Boy, Aya mengetuk pintu.
"Boy."
"Masuk."
Aya buka pintu dengan pelan. Aya melihat Boy yang sedang serius menulis.
Aya berjalan pelan mendekat ke Boy. Aya lalu duduk di pinggir kasur. Boy menghadap ke Aya.
"Mana lihat pr kamu."
Aya memberikan bukunya ke Boy. Boy lalu melihat pr Aya.
"Gini aja ngga bisa. Makanya belajar yang benar, jangan mikirin cowok aja," Boy bicara sambil melihat ke buku Aya. Sedang Aya hanya diam saja. Karena Aya takut salah bicara nanti Boy tidak mau mengajari nya.
Boy memberikan bukunya pada Aya. Aya duduk di kasur tapi ke meja belajar dekat, jadi Boy tetap duduk di kursi.
Boy mengajari Aya dengan serius. Aya mendengarkan penjelasan dari Boy.
Keduanya sangat dekat. Boy terus menatap ke Aya. Sedang Aya terus menulis. Rambut Aya menutupi wajahnya, Boy reflek menarik rambut Aya ke telinganya. Aya mengangkat wajahnya dan mata Aya lalu menatap Boy.
Mata keduanya bertemu dan saling tatap cukup lama. Lama lama wajah Boy makin mendekat. Aya seperti terbawa suasana dan diam saja. saat bibir Boy makin mendekat ke bibir Aya, tiba tiba pintu kamar Boy terbuka.
"Abang. Kaka."
Jangan lupa like komentar dan vote terimakasih...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 81 Episodes
Comments
🍁M Ali Yusuf/Ra❣️💋🅚🅙🅢👻ᴸᴷ
duuuuh ketahuan lagi kamu Boy Aya
2024-05-09
1
🍁M Ali Yusuf/Ra❣️💋🅚🅙🅢👻ᴸᴷ
kenapa Aya bisa banget bohongin Boy seperti itu, Una lagi kok mau di ajak sekongkol
2024-05-09
1
🍁M Ali Yusuf/Ra❣️💋🅚🅙🅢👻ᴸᴷ
waduh kalau sudah saling diem menakutkan si Boy
2024-05-09
1