Aya Sakit

"Maaf," Aya meminta maaf pada Boy. Tapi Boy tetap diam dan lanjut mengobati tangan nya yang terluka.

Aya lalu memegang tangan Boy dan mengambil kapas yang sudah di kasih obat dari tangan Boy. Aya mengoleskan kapas itu di tangan Boy yang terluka.

Boy membiarkan Aya melakukan itu. Boy melihat ke wajah Aya yang sangat dekat dengan wajahnya. Aya dengan pelan mengoleskan obat yang ada di kapas.

Setelah di olesi obat, Aya memasang plester di lukanya. Dan luka Boy pun sudah di tutup plester. Boy dari tadi masih saja menatap Aya.

"Sudah selesai," kata Aya sambil menatap Boy. Mata keduanya pun bertemu.

"Ada apa? Kenapa menatapku seperti itu. Kamu masih marah? Kan aku sudah minta maaf."

"Jangan pergi dengan Marsel. Kalau kamu mau nonton, aku bisa temani. Aku ngga mau kamu dimainkan oleh Marsel dan nanti kamu pasti akan sakit hati."

"Baiklah, aku tidak akan pergi nonton dengan Marsel. Tapi kamu harus temani aku nonton dan traktir aku makan. Gimana, setuju?"

"Baik. Aku akan temani kamu nonton dan traktir kamu makan sepuasnya," Aya mengangguk dan tersenyum.

"Ya sudah kalau gitu nanti sore kita pergi ya," Boy jawab iya.

Aya lalu pergi dari kamar Boy dan turun ke bawah. Aya melihat rumah yang sepi merasa aneh.

"Tumben rumah sepi. Pada kemana ya," Aya lalu pergi ke dapur.

"Mba. Rumah kok sepi. semuanya lagi kemana sih?"

"Bunda sama Mamih lagi ke supermarket Non sama Bapak dan non Ayu."

"Oh pantesan sepi."

"Iya Non. Non mau sarapan? Kalau mau sarapan Mba akan siapkan."

"Nanti aja mba. Aya mau ke taman belakang dulu."

Aya lalu pergi ke taman belakang. Aya duduk dekat kolam renang. Aya mengambil hpnya untuk menelfon Marsel.

"Halo Ya. Ada apa?"

"Em... Maaf ya Sel. Aku ngga bisa pergi sama kamu."

"Loh kenapa? Pasti Boy yang larang kamu untuk pergi sama aku ya?"

"Ngga kok Sel. Itu aku mau antar adiku cari buku. Bunda sama Ayah yang menyuruhku, aku ngga bisa nolak."

"Ya sudah kalau gitu. Tapi besok di sekolah kita ketemu lagi di tempat biasa ya."

"Ok. Ya sudah ya Sel."

Lalu Aya cepat cepat mematikan telfonnya. Aya lalu masuk masuk ke dalam rumah dan langsung ke meja makan. Ternyata Boy sedang sarapan.

Aya langsung duduk dan ikut sarapan.

"Kamu dari mana?"

"Dari belakang."

Keduanya lalu sarapan bersama. Sore harinya Boy dan Aya pamitan pada orang tuanya untuk pergi nonton. Ayu rupanya ingin ikut dan sekalian mau cari buku. Boy sebenarnya malas aja Ayu, tapi karena tadi pagi sudah janji mau temani cari buku, akhirnya Boy mengijinkan Ayu ikut.

Boy membawa mobil menuju Mal PI. Sampai di mal, ketiganya langsung pergi ke toko buku. Ayu langsung menuju rak buku yang sedang di carinya.

Boy mencari tempat duduk dan menunggu kedua adiknya yang sedang cari buku.

Setelah buku dapat, Aya dan Ayu menuju kasir.

"Abang, ayo kita nonton."

"Bukunya sudah dapat?"

"Sudah. Ini," Ayu menunjukan kantong ke Boy.

"Siapa yang bayarin?"

"Kak Aya."

"Oh. Ya sudah ayo kita ke bioskop."

Boy mengikuti keduanya dari belakang. Aya dan Ayu bergandengan tangan jalan d depan Boy.

Sampai di bioskop Boy membeli tiket setelah di putuskan mau nonton film apa. Aya yang membeli makanan.

Saat Aya sedang membeli makanan, mata Aya tidak sengaja melihat Marsel dengan seorang wanita yang baru keluar dari gedung bioskop. Sepertinya Marsel baru saja selesai nonton. Marsel merangkul pundak si wanita dengan begitu mesra.

Aya merasa hatinya sakit. Ternyata yang di bilang Boy benar. Kalau Marsel ternyata brengsek.

Boy mendekati Ayu setelah beli tiket.

"Dek, mana Kak Aya?"

"Itu sedang beli makanan."

Boy melihat Aya yang hanya diam berdiri merasa aneh. Boy lalu mendekati Aya.

"Aya. Kamu kenapa melamun?" Aya hanya menggelengkan kepalanya.

"Boy. Kita pulang yuk," Boy langsung mengerutkan keningnya mendengar perkataan Aya.

"Loh kok pulang. Emang kenapa?"

Aya diam dan menunduk.

"Ada apa?"

"A... ku sepertinya datang bulan. Rasanya ngga nyaman dan perutnya sakit," Aya beralasan.

"Ya sudah kalau gitu ayo kita pulang."

Boy menggandeng tangan Aya dan mendekat ke Ayu.

"Dek ayo kita pulang."

"Kok pulang. Katanya mau nonton?"

"Kak Aya sakit. Kita besok lagi nonton nya."

Ayu melihat wajah Aya yang terlihat pucat dan muram akhirnya mau pulang.

"Kaka sakit?"

"Kaka perutnya ngga enak. Maaf ya kita nonton ya besok lagi aja."

"Iya Kak."

Ketiganya pun keluar dari Mal dan menuju parkiran mobil. Di mobil Aya terus saja diam. Aya benar benar merasa kesal dan sakit hati. Karena Aya ternyata baru jadian dengan Marsel tiga hari yang lalu tanpa Boy tau.

Boy dan Aya beda kelas. Sedang Aya dan Marsel keduanya satu kelas. Jadi kalau mereka dekat, Boy tidak tau.

Sampai di rumah Aya langsung naik ke kamarnya tanpa bicara sepatah katapun. Boy hanya bisa membiarkannya Aya pergi, karena Boy taunya Aya sakit.

Boy dan Ayu masuk ke rumah dan melihat Mamih dan Papih nya sedang ada di ruang keluarga.

"Loh kok kalian sudah pulang?" tanya Mamih.

"Iya Mih. Kak Aya sakit. Jadi kita ngga jadi nonton."

"Kak Aya sakit!"

"Aya cuman datang bulan Mih," Boy yang menjawab.

"Oh datang bulan. Ya sudah kalian sana istirahat. Besok sekolah kan?"

"Iya Mih."

Boy dan Ayu lalu naik ke atas menuju kamar mereka setelah pamit.

Pagi harinya, Aya sebenarnya malas sekolah. Tapi hari ini ada ulangan, jadi mau tidak mau harus berangkat sekolah.

Semuanya sedang sarapan bersama. Mamih bertanya pada Aya masih sakit apa ngga. Bunda yang ngga tau Aya sakit merasa kaget.

"Sayang, kamu sakit?"

"Cuman perut Aya yang sakit Bun. Tapi sekarang sudah enakan. Semalam Aya sudah minum obat."

"Sayang, kalau masih sakit jangan sekolah. Izin aja, bisa kan," Ayah Ilham yang bicara.

"Hari ini ada ulangan Yah. Lagian Aya sudah sembuh kok."

"Ya sudah kalau begitu. Boy jagain Aya kalau dia sakit ajak ke ruang UKS."

"Iya Pih."

Selesai sarapan, anak anak berangkat sekolah di antar supir. Sedang Ilham bawa mobil sendiri.

Sampai di sekolah, Boy mengantar Aya sampai kelas dan sampai duduk. Teman Aya tau kalau Boy itu Kaka Aya.

"Kalau perutnya sakit bilang ya," sambil Boy mengusap rambut Aya. Aya hanya mengangguk. teman teman sekelas Aya yang melihat perlakuan Boy pada Aya sangat iri.

"Aya sangat beruntung ya punya Kaka yang baik, perhatian."

"Iya. Dan satu lagi, Boy itu sangat ganteng."

Teman teman sekelas Aya pada membicarakan Aya dan Boy.

Boy lalu keluar dari kelas Aya. Mata Boy sambil melirik ke Marsel yang sedang duduk bersama teman sebangkunya. Marsel yang di tatap Boy tersenyum karena Marsel tau kalau Boy Kaka Aya.

Jangan lupa like komentar dan vote terimakasih...

Terpopuler

Comments

🍁M Ali Yusuf/Ra❣️💋🅚🅙🅢👻ᴸᴷ

🍁M Ali Yusuf/Ra❣️💋🅚🅙🅢👻ᴸᴷ

waduh sudah jadian, tapi ya sudah lah sekarang kamu tau sendiri Marsel seperti apa sifatnya

2024-05-09

1

🍁M Ali Yusuf/Ra❣️💋🅚🅙🅢👻ᴸᴷ

🍁M Ali Yusuf/Ra❣️💋🅚🅙🅢👻ᴸᴷ

sekarang akhirnya kamu lihat sendiri kan Aya apa yang di lakukan Marsel di belakang mu

2024-05-09

1

Fitria Syafei

Fitria Syafei

KK kereeen 😘😘😘

2024-05-05

1

lihat semua
Episodes
1 Maaf
2 Aya Sakit
3 Pergi Ke Perpustakaan
4 Mengerjakan PR
5 Coklat
6 Renang
7 Putus
8 Guru BP
9 Bunda Banyak Tanya
10 Boy Menyentil Kening Aya
11 Di Bawa Ke Ruang BP Lagi
12 Ujian Sekolah
13 Boy Berangkat Ke Belanda
14 Sampai Belanda
15 Masuk Kuliah
16 Teman
17 Boy Sakit
18 Opa Sakit
19 Boy Sudah Sampai Jakarta
20 Oma Terus Bersedih
21 Boy Jemput Aya
22 Es Krim Oreo
23 Es Krim Dan Roti
24 Bulan Yang Indah
25 Aya Takut
26 Beli Oleh Oleh
27 Boy Berangkat Ke Belanda
28 Dapat Izin Pergi Ke Belanda
29 Aya Dan Ayu Sampai Belanda
30 Aya Marah
31 Ayu Melihat
32 Mau Pergi Ke Kincir Angin
33 Boy Takut
34 Belanja Di Mall
35 Aya Membiarkan Boy
36 Aya Dan Ayu Pulang Ke Indonesia
37 Skripsi
38 Aya Merasa lega
39 Acara Makan Malam
40 Sama Sama Tidak Enak Pada Orang Tua
41 Wisuda
42 Marsel Hancur Hatinya
43 Surprise
44 Boy Marah
45 Boy Akhirnya Tau
46 Pergi Ke Rumah Oma
47 Tidak Menemukan Solusi
48 Ada Yang Melihat
49 Ke Makam Opa
50 Aya Menangis
51 Bagai Tersambar Petir
52 Oma Mengatakan Semuanya
53 Dokter Arif Kaget
54 Berjanji
55 Papih Sadar
56 Di Keluarkan Dari Hak Waris
57 Papih Pulang
58 Mengurus Ke KUA
59 Sudah Dapat Kebaya
60 Boy Telat Bangun
61 Pemberian Papih
62 Wajah Boy Basah
63 Di Gigit Sampai Putus
64 Jalan Jalan Pinggir Pantai
65 Sampai Rumah
66 Sedih
67 Aya Membantu Boy
68 Merayakan
69 Dapat Panggilan
70 Merasa Pusing
71 Boy Melihat Bungkus Obat
72 Tekanan Darah Rendah
73 Keluarga Sudah Datang
74 Akan Pulang Ke Indonesia
75 Tawaran Usaha
76 Surat Perjanjian
77 Dua Titik
78 Desain Dan Interior
79 Aya Resign
80 Aya Sudah Mulai Cepat Capek
81 Sudah Waktunya Melahirkan
Episodes

Updated 81 Episodes

1
Maaf
2
Aya Sakit
3
Pergi Ke Perpustakaan
4
Mengerjakan PR
5
Coklat
6
Renang
7
Putus
8
Guru BP
9
Bunda Banyak Tanya
10
Boy Menyentil Kening Aya
11
Di Bawa Ke Ruang BP Lagi
12
Ujian Sekolah
13
Boy Berangkat Ke Belanda
14
Sampai Belanda
15
Masuk Kuliah
16
Teman
17
Boy Sakit
18
Opa Sakit
19
Boy Sudah Sampai Jakarta
20
Oma Terus Bersedih
21
Boy Jemput Aya
22
Es Krim Oreo
23
Es Krim Dan Roti
24
Bulan Yang Indah
25
Aya Takut
26
Beli Oleh Oleh
27
Boy Berangkat Ke Belanda
28
Dapat Izin Pergi Ke Belanda
29
Aya Dan Ayu Sampai Belanda
30
Aya Marah
31
Ayu Melihat
32
Mau Pergi Ke Kincir Angin
33
Boy Takut
34
Belanja Di Mall
35
Aya Membiarkan Boy
36
Aya Dan Ayu Pulang Ke Indonesia
37
Skripsi
38
Aya Merasa lega
39
Acara Makan Malam
40
Sama Sama Tidak Enak Pada Orang Tua
41
Wisuda
42
Marsel Hancur Hatinya
43
Surprise
44
Boy Marah
45
Boy Akhirnya Tau
46
Pergi Ke Rumah Oma
47
Tidak Menemukan Solusi
48
Ada Yang Melihat
49
Ke Makam Opa
50
Aya Menangis
51
Bagai Tersambar Petir
52
Oma Mengatakan Semuanya
53
Dokter Arif Kaget
54
Berjanji
55
Papih Sadar
56
Di Keluarkan Dari Hak Waris
57
Papih Pulang
58
Mengurus Ke KUA
59
Sudah Dapat Kebaya
60
Boy Telat Bangun
61
Pemberian Papih
62
Wajah Boy Basah
63
Di Gigit Sampai Putus
64
Jalan Jalan Pinggir Pantai
65
Sampai Rumah
66
Sedih
67
Aya Membantu Boy
68
Merayakan
69
Dapat Panggilan
70
Merasa Pusing
71
Boy Melihat Bungkus Obat
72
Tekanan Darah Rendah
73
Keluarga Sudah Datang
74
Akan Pulang Ke Indonesia
75
Tawaran Usaha
76
Surat Perjanjian
77
Dua Titik
78
Desain Dan Interior
79
Aya Resign
80
Aya Sudah Mulai Cepat Capek
81
Sudah Waktunya Melahirkan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!