Impossible Love

Impossible Love

Bab 1

“An.. Buruan benerin make up Lo, atasan gue sebentar lagi datang! Entah kenapa pas banget kamu interview malah sama beliau langsung!” Ica membantu membetulkan rambut Andari yang agak rusak karena mereka naik motor dengan kecepatan tinggi sangking di buru waktu. Takut kalau mereka akan telat datang ke kantor. Apalagi Andari, ini hari interview kerja nya.

Dengan gerak cepat, Andari pun membetulkan make up nya. Hanya retouch sedikit saja. Serta Ica sudah membetulkan jepit rambut nya.

“Yang interview gue doang, Ca?” Andari celingak-celinguk ke sekitar nya, ia tak menemukan satu orang pun yang datang untuk interview. Apa yang lain sudah selesai?

Berulang kali Andari melihat arloji dipergelangan tangan nya. Waktu masih menunjukan pukul 7.05 menit. Interview kerja nya akan di mulai 7.15. Mereka datang lebih cepat 10 menit. Jadi tidak mungkin telat kan?

“Iya ya.. Gue baru ngeh kalau cuma kita doang yang disini! Yaudah ayo masuk, bos sebentar lagi datang.. Lo baik-baik disini ya.. Gue tinggal dulu!” Ica terpaksa meninggalkan Andari di ruangan interview karena ia harus masuk kedalam ruangan nya. Hari ini untuk pertama kali nya semua karyawan akan bertemu langsung dengan anak angkat dari pemilik perusahaan bernama Permana. Ica sengaja tak memberi tahu Andari soal ini. Ia takut Andari akan gugup. Hari pertama kerja langsung menginterview karyawan baru.

“Ya sudah, padahal aku gugup banget! Tapi mau gimana lagi.” jawab Andari pasrah, mau tidak mau ia harus merelakan Ica masuk kedalam ruangan nya.

Begitu Ica pergi, tepat pukul 7.15 ada seseorang berjalan mendekati ruangan interview, jantung Andari semakin berdetak cepat tak karuan. Di usia 32 tahun ini, ia masih pontang panting mencari kerja dan menata hidup nya. Sedang teman-teman nya yang lain sudah hidup bahagia bersama keluarga kecil nya.

“Andari Permata?” panggil seseorang yang Andari yakini itu adalah suara bos nya Ica. Tanpa mendongak dan melihat siapa itu, Andari langsung bangkit dan menundukkan wajah nya. Menunjukan rasa sopan yang mendalam dengan tidak menatap lawan bicara nya, itu lah yang saat ini di lakukan Andari.

“Iya pak, Saya Andari!” jawab nya.

“Baik lah, apa tujuan mu bekerja disini?” tanya seseorang itu dengan raut wajah serius. Manik mata nya menatap intens Andari dengan serius. Tidak berkedip sama sekali.

“Yang pertama jelas saya ingin mendapatkan gaji, yang kedua saya akan bekerja seloyalitas mungkin untuk memajukan perusahaan bapak!” jawab Andari, masih dengan posisi enggan menatap Permana.

“Jujur sekali jawaban kamu, tapi saya suka! Posisi yang kosong saat ini sebagai staff marketing, kamu harus menguasai teknik dasar bagaimana cara nya bekerja disini lebih dulu, dan waktu kamu hanya 1 bulan! jika aku puas dengan cara kerja mu maka aku akan langsung menaikan posisi mu sebagai karyawan tetap!”

“Baik pak! Saya akan berusaha semaksimal mungkin!”

“Bagus! Mulai lah bekerja, Sahabat mu Ica akan memberi tahu di mana ruangan mu!”

“Baik pak!” jawab Andari lagi, Permana hendak pergi dari sana, namun langkah nya terhenti saat ingin melewati Andari.

“Jika bicara dengan ku, angkat wajah mu!” ucap Permana lagi, dan langsung membuat Andari resah. Ia takut dan entah kenapa jantung nya tidak seperti biasa nya. Denyut nya lebih cepat dari biasa nya saat ia hendak ingin menatap Permana.

Andari mengangkat wajah nya dan mulai menatap Permana.

“Per-mana!” papar nya dengan syok, bahkan sangking terkejut nya, Andari sampai terjungkal kebelakang. Refleks Permana langsung menangkap nya dan membawa nya dalam pelukan nya.

“Kau masih ceroboh seperti biasa nya, An!” ucap Permana, wajah nya masih dingin, dan tidak ada kehangatan seperti yang dulu Andari dapatkan dari nya.

Andari sadar, bisa saja saat ini Permana sudah punya istri. Ia langsung mendorong tubuh Permana ke belakang, agar Andari bisa bangkit dan berdiri secara normal seperti biasa nya.

“Maaf, Pak!” Andari gegas menunduk lagi, ia tak ingin Permana berfikir kalau dirinya tak sopan.

“Tak masalah, tapi aku harap kerjaan mu tidak seamburadul hidup mu, ya? Aku tunggu loyalitas yang kau tegaskan dalam sesi wawancara tadi.” Permana membetulkan jas nya ,lalu pergi dari sana.

Andari masih syok, ia tak menyangka kalau perusahaan tempat nya melamar adalah perusahaan milik Permana. Bukan nya dulu saat bersama dengan diri nya, Permana tidak bekerja sama sekali. Bahkan ia juga hidup sebatang kara tanpa ada sanal saudara, sama seperti diri nya. Lantas kenapa sekarang dia bisa jadi orang besar seperti itu?

Andari ingat, saat Ica mengatakan kalau hari ini anak angkat pemilik perusahaan yang akan menghandle perusahaan ini mulai sekarang. Apa Permana anak angkat nya?

Entahlah.. Ada rasa bahagia bisa bertemu dengan nya lagi.. Namun Andari tak ingin Permana tahu tentang perasaan nya. Bahwa nama nya masih menguasai seluruh hati nya sampai sekarang.

Apalagi saat ini, Permana terlihat semakin tampan dan matang. Rambut gondrong namun sexy, mata nya yang kecoklatan pun masih menjadi data tarik nya sendiri..

“Kau masih tampan seperti dulu..” puji Andari sendiri. Lalu dia bergerak keluar ruangan. Rupanya di luar Ica sudah menunggu nya.

“Selamat, An! Lo bisa kerja disini.. Mudah-mudahan segala yang baik-baik ada disini juga ya..” Ica memeluk sahabat nya dengan kuat, sampai Andari merasa sesak nafas. Tapi untuk saat ini, hanya Ica lah yang bisa menerima nya. Sejak dulu sampai sekarang, Ica tak pernah berubah. Dia masih menjadi kawan setia untuk Andari.

”Baik-baik apaan!” Andari melepas pelukan Ica dan langsung melangkah maju, mencari ruangan nya. Ada satu hal yang Ica tidak tahu sampai sekarang. Yaitu perihal Permana yang menjadi mantan suami nya. Andari memang mengatakan kalau diri nya pernah menikah di usia 26 tahun, dan berpisah setahun setelah itu. Angka yang cukup matang bagi sebagian orang, nyatanya belum bagi Andari dan Permana. Mereka masih mengisi ego satu sama lain. Andari ingin dimengerti, sedangkan Permana juga belum bisa bertanggung jawab sepenuhnya pada diri nya dan pernikahan nya, membuat nya terpaksa harus mengakhiri pernikahan mereka.

Meski rasa cinta kedua nya masih mendominasi saat itu, Permana lebih memilih melepaskan karena belum bisa bertanggung jawab dengan baik. Dan perasaan cinta itu masih tersisa sampai sekarang di hati Andari. Entahlah bagaimana.. Sudah banyak laki-laki yang ingin mempersunting nya menjadikan diri nya istri. Namun di hati nya masih penuh dengan nama Permana. bagaimana bisa dia membuat hati lainnya untuk masuk. Yang ada hanya kesia-siaan saja.

Terpopuler

Comments

Arvilia_Agustin

Arvilia_Agustin

Cerita bagus, mampir yu ka di karyaku "Wanita Tangguh"

2024-05-04

0

kaylla salsabella

kaylla salsabella

aku mampir Thor

2024-05-03

0

Kasih Bonda

Kasih Bonda

next Thor semangat

2024-05-03

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!