Bab 4

“Salsa?” Permana agak kaget melihat Salsa ada di sana, Ia langsung melirik Andari, namun wanita itu malah sibuk dengan ponsel nya. Bukan Andari tak tahu dengan kedatangan wanita bernama Salsa itu, hanya saja dia tak ingin melihat nya secara langsung.

“Kau bisa istirahat!" titah Permana, pada Andari.

“Baik pak!” Andari langsung keluar dari sana. Sesampai nya di luar, ia kembali mengatur ritme jantung nya yang mulai terasa nyeri.

POV Andari

'Relaks, An! Jangan berharap lebih.. wanita itu pasti istri nya saat ini!'

Jelas Mana akan lebih memilih dia daripada aku yang hanya anak magang biasa seperti ini. Kisah ku dengan nya sudah usai 5 tahun yang lalu. Jangan terbawa perasaan. Cukup mencintai nya dalam diam seperti ini. Itu sudah cukup!

Aku memejamkan mata ku perlahan, untuk menetralisir rasa yang tak menentu dalam hati. Terlebih detak jantung ku yang tak biasa. Setelah hati ku sudah mulai bisa aku kendalikan, langkah kaki ku langsung ku bawa ke kantin, tempat Ica berada saat ini.

“Ca!” panggil ku menepuk bahu nya.

“An.. pak Permana udah ngizinin Lo keluar?”

“Udah! Ada perempuan yang datang tadi, maka nya dia nyuruh gue keluar,”

Ica menyipitkan mata nya memandang ku, seolah ia juga merasa terkejut kalau Permana dikunjungi Wanita.

“Serius?? ini hari pertama pak Mana di kantor ini kan? Udah bawa perempuan aja!”

“Ya biar lah, Ca! namanya juga orang besar, wajar mah kalau begitu.. bisa jadi itu istri nya kan?”

“Pak Mana belum nikah lagi, An! Cuma memang selama ini banyak rumor yang beredar di kantor kalau pak Mana sedang dekat dengan Salsa! Kamu tahu dia kan. Dia itu BA di perusahaan kita!”

Jadi Salsa itu model sekaligus yang punya peran penting dalam pemasaran produk ADT? Pantas saja aku merasa tak asing melihat wajah nya. Kenyataan itu semakin membuat ku tertampar kalau Permana tak mungkin bisa ku gapai lagi.

Dia sudah terbang tinggi menggapai langit, sementara aku masih merayap di tanah. Sudahlah..

“An! Kok malah bengong sih, waktu istirahat kita tinggal 20 menit lagi, Lo buruan pesen sana terus makan! jangan sampai maag loh kumat di saat seperti ini. Pak Mana sedang menggembleng Lo habis-habisan.” papar Ica mengagetkan aku lagi.

“Oke.. Gue pesen dulu!” Aku melangkah menuju penjual soto di sana, beberapa saat kemudian pesanan ku jadi. Aku langsung membawa nya ke meja ku dengan Ica.

Sudah ku putuskan untuk tidak memikirkan soal Permana lagi mulai sekarang. Hati dan semua yang menjadi milik nya telah di miliki wanita lain. Jadi aku pun harus bisa membangun masa depan ku sendiri.

Setelah istirahat, aku kembali masuk ke dalam ruangan Permana, sesampai nya di sana ku lihat dia tak ada di dalam ruangan, mungkin sedang pergi dengan wanita cantik tadi.

Gegas aku menyelesaikan pekerjaan ku yang harus ku selesaikan hari ini juga. Hati ku masih belum baik-baik saja berada dalam satu ruangan bersama mantan suami ku sendiri. Terlebih perasaan itu masih amat besar untuk diri nya.

Setengah jam kemudian, ku lirik arloji di tanga ku. Jam sudah menunjukan pukul 14.30. Dan sampai saat itu, Permana masih belum kembali ke sana. Sedang aku sudah selesai mengerjakan tugas yang dia minta.

Sembari menunggu Permana kembali, aku mencoba mendesain beberapa produk yang sudah di list untuk di rilis selanjut nya. Sebenarnya aku lebih suka mendesain ketimbang membuat konsep marketing. Tetapi karena saat ini posisi itu lah yang sedang kosong, aku harus bisa bekerja sekeras mungkin. Akan aku tunjukan keahlian ku yang lain.

Di mulai dengan loose powder. Aku mencoba membuat packaging nya agar tambah menarik. Biasa nya, menurut kata Ica.. Dulu saat bersama pak Pram. Dia akan menyukai sesuatu dengan desain yang tak biasa, sederhana tapi elegan dan terlihat mahal.

Sedang asyik aku bermain laptop, Permana datang dengan wanita yang aku taksir berusia sekitar 25 tahunan. Siapa lagi kalau bukan Salsa.

“Rio sayang... Aku gak usah pulang deh ya.. Disini aja nemenin kamu, pertunangan kita kan sebentar lagi! Kamu jangan ogah-ogahan terus dong!” rengek Salsa di pundak mantan suami ku, Aku hanya melirik nya sekilas, setelah itu mata ku kembali fokus menatap layar laptop di hadapan ku ini. Aku menganggap tidak mendengar apapun.

“Jangan, Sa! Kamu gak boleh dong ganggu aku kerja, kamu tau kan 3 hari lagi ada lipstick baru yang akan launching, persiapkan diri kamu aja untuk photo shoot!”

“Tapi pertunangan kita satu Minggu lagi!” Salsa menghentakkan kaki nya di lantai, ia terlihat tidak ingin pulang dan meninggalkan calon nya di sini sendirian. Mimpi aku semalam harus menyaksikan drama ini? Boleh tidak kalau aku menjitak kepala wanita ini, manja sekali jadi perempuan.. Apa dia tidak melihat ada orang di sini?

“Aku tahu.. Setelah pekerjaan ku selesai, kita akan ke butik untuk melihat gaun pertunangan mu ya?” bujuk Permana pada nya.

“Bener ya?? Awas Loh kalau kamu mangkir lagi! Kamu tuh kayak gak serius mau nikahin aku tahu gak!” lagi-lagi Salsa memeluk Permana dan menangis di sana. Melihat nya memeluk wanita lain membuat hati ku terasa panas. Bagaimana pun aku pernah ada di posisi Salsa. Bahkan cerita kami lebih indah dari itu. Kenapa sekarang kita seperti orang asing, Mana..

“Sa, udah dong.. Malu sama karyawan aku!” Salsa langsung melihat ke arah ku .

“Kamu anak baru ya?” seru nya dengan suara interogasi.

“Iya Bu, saya masih magang, baru hari ini bekerja disini!” jawab ku dengan menunduk kan kepala.

“Ohh masih magang, terus kamu masuk di bagian apa? Kenapa ada di ruangan calon suami saya?” tanya lagi, Permana menatap ku dengan sorotan mata yang menurut ku lain.. Aku dan dia berpandangan beberapa detik lalu aku memutuskan membuang pandangan ku ke arah lain.

“Saya masuk di bagian marketing, Bu! Pak Permana tidak suka dengan konsep yang sudah saya buat sebelum nya, sebab itu beliau menyuruh saya membuat konsep yang baru, sekarang juga! Jadi saya ada disini.”

“Hanya karena itu kau disini? kau bisa mengerjakan nya di meja mu kan?”

“Iya Bu.. Tapi.."

“Jangan pake tapi-tapian!! Saya gak suka ada perempuan lain di ruangan calon suami saya! Balik kamu sama,” titah nya dengan bentakan kasar.

“Salsa! Jangan gitu dong.. Aku yang nyuruh dia disini supaya dia lebih konsentrasi.” Permana bersuara.

“Iya tapi aku gak suka! jangan macam-macam, ya Rio!”

“Saya sudah selesai pak, saya akan taruh konsep nya disini. Saya permisi pak!” Aku menyela dan memilih untuk pergi. Malas rasa nya mendengar mereka bertengkar satu sama lain.

Terpopuler

Comments

Kasih Bonda

Kasih Bonda

next Thor semangat

2024-05-07

0

kaylla salsabella

kaylla salsabella

semoga Andari balikan lagi dengan Permana

2024-05-07

0

Nar Sih

Nar Sih

cerita tentang mu kok sedih ya andari,kerja dgn mantan suami yg jdi bos nya ,ngk kebayang rsa nya sprti apa ,sabarr ta andar lbhih baik fokus aja sama karir kerja mu dan semoga jodoh kedepan mu lbh baik dri mantan mu

2024-05-07

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!