Bab 5

Dengan perasaan kesal, Andari berjalan ke meja nya. Ica sampai terpelongo melihat Andari seperti itu. Ia mendekati sahabat nya lalu berbisik, “Kenapa?? bukannya pak Permana nyuruh Lo tetap disana, An?”

“Iya, tapi gue di usir sama cewek itu! Dia gak suka kalau ada perempuan yang kerja bareng calon suami nya!” jawab Andari dengan sengit, kalau diri nya masih mengingat saat Salsa memarahi nya dengan gaya angkuh nya seperti tadi, membuat nya kesal setengah mati.

“Dih! belum jadi istri nya aja dia udah belagu, gimana kalau udah jadi nyonya Permana entar?” sahut Ica membuat Andari jadi semakin kesal.

'Iya juga.. Ica bener! Perempuan itu belum jadi istri nya Permana,kalau mereka nikah, semakin menggila aja perempuan satu itu! Gak bisa, ini gak bisa! Gue harus bisa dapetin Mana lagi, gimana pun cara nya!' ucap Andari dalam hati sambil mengepalkan tangan nya serius. Ica agak heran, kenapa teman nya seolah sedang Fighting dengan diri nya sendiri.

“An?? Lo kenapa?”

“Hah! Enggak kok..” jawab Andari mengusap tengkuk nya sendiri, namun Ica menangkap ada gelagat aneh dari sahabat nya ini. Ia mengerutkan kening nya menatap Andari, semakin lama kerutan itu semakin dalam pertanda ia sedang serius. Andari jadi serba salah di buat nya.

“Kenapa, Ca?? Gue ke toilet dulu ya..” Andari langsung kabur dari Ica yang sudah jelas akan mencerca nya dengan banyak pertanyaan.

“Kenapa dia? Gak beres nih.. Gue harus cari tahu apa yang Andari sembunyiin dari gue!” ucap Ica sendiri.

Tak lama setelah itu, Ica melihat Permana datang keruangan mereka. Ia terlihat sedang mencari seseorang. Terlihat dengan diri nya yang melihat kesana kemari.

“Cari siapa pak?” tanya Ica mencoba membuka suara.

“Dimana Andari?”

“Andari? Dia... ”

“Iya dia di mana?”

“Dia lagi ke toilet pak!” jawab Ica dan Permana langsung pergi begitu saja. Ica masih terbengong di tempat, dulu saat pimpinan di tempati oleh pak Pram, beliau tidak pernah sampai keruangan tim marketing seperti yang dilakukan Permana saat ini.

“Pak Mana cari siapa, Ca?” tanya Bagas teman seprofesi dirinya dan Andari.

“Andari!”

“Hah? Kenapa?? konsep nya gak berkenan lagi? Aku rasa konsep kedua yang yang Andari buat lebih bagus loh!”

“Gue juga bingung, Dah lah.. Kita berdoa aja semoga team kita gak kenapa-kenapa, malah yang gue takut Andari yang kenapa-napa..”

*

Begitu tiba di toilet wanita, Permana bingung apa kah dia harus masuk atau tidak. Akhir nya dia memilih untuk menunggu di luar sampai Andari keluar.

Andari keluar setelah membasuh wajah nya, di luar pintu toilet Andari terlihat mengusap air yang baru saja membasuh wajah nya, Permana melihat nya seperti sedang mengusap sisa air mata.

Tanpa basa basi, Permana langsung mencekal tangan nya. Jelas hal tersebut membuat Andari terkejut.

“P-ak..”

“An.. wanita itu..” Kata-kata Permana terkecat di tenggorokan, ia seperti baru saja sadar dengan apa yang terjadi.

'Kenapa aku menyusul dia kemari? Kau dan dia sudah berpisah Permana, sadarlah!' bisik nya dalam hati, sontak Permana langsung melepaskan bekapan tangan nya.

“Kenapa pak?” tanya Andari ulang, membuat Permana langsung mencari alasan.

“Kamu tanya kenapa saya disini?” Permana berkacak pinggang, seolah dirinya benar saat ini.

“Kamu meninggalkan ruangan saya begitu saja, Andari! Apa antara atasan dengan bawahan itu terlihat sopan? kamu lebih terlihat seperti istri yang memergoki suami kamu selingkuh!”

Andari menatap membuka mulut nya membentuk huruf o, ia baru sadar kalau ternyata Permana memperhatikan diri nya yang terbakar cemburu melihat kebersamaan nya dengan Salsa di sana tadi.

“Maaf pak, bukan seperti itu maksud saya.. Hanya saja, calon istri bapak tidak menyukai keberadaan saya di sana. Dan saya takut semua itu akan berpengaruh dengan hati bahagia bapak sebentar lagi, hanya itu pak.. Tidak lebih!”

Permana terdiam, ia menatap lama mata Andari. Ada yang coba ia cari di sana.

“Benarkah itu?” Permana bertanya ulang. Dan dijawab anggukan oleh Andari.

“Baiklah kalau begitu! Nanti kamu jangan pulang dulu, mulai sekarang kamu sekretaris ku.. aku ada meeting pukul 6 nanti, jadi bersiap lah.. aku akan mengirimkan email tentang apa saja yang perlu kau siap kan!”

“Sekretaris?? tapi pak?”

“Gak ada penolakan! ingat aku atasan kamu, Andari!”

“Iya tapi kan.. ” Andari masih berusaha bernegosiasi dengan Permana, belum hilang rasa terkejut nya karena Permana menghampiri nya sampai ke toilet, kini dirinya dibuat lebih terkejut lagi karena secara tiba-tiba Permana mengangkat diri nya menjadi sekretaris nya. Basic nya tidak pernah menguasai atau belajar tentang ilmu sekretaris. Bagaimana kalau kerjaan nya jadi berantakan.

“Gak ada tapi dan penolakan! intinya aku mau kamu jadi sekretaris ku mulai sekarang, kalau kamu tidak bersedia, maka silahkan kamu angkat kaki dari ADT Group.” setelah mengucapkan itu, Permana langsung berbalik badan hendak pergi dari sana.

“Kau masih saja memaksakan kehendak mu, Man! egois mu tidak pernah berubah meski sudah 5 tahun berlalu!” Permana menghentikan langkah nya mendengar Andari bicara seperti itu. Ia memejamkan mata perlahan. Lalu kembali membuka nya.

“Hanya status ku saja yang berubah, An! Sisa nya masih sama seperti dulu!” papar Permana, lalu langkah nya perlahan bergerak maju, meninggal Andari sendirian di sana.

Andari menatap kepergian Permana dengan sejuta tanya, apa maksud dari ucapan nya tadi. Apa Permana masih mencintai nya, sama seperti dirinya yang juga masih mencintai nya? Jika semua itu benar, apa kata orang nanti nya?? Mereka pasti menyebut kalau diri nya tak tahu malu, mencari mantan suami nya setelah menjadi sukses.

Andari pun kembali ke ruangan nya, begitu sampai, ia langsung membereskan barang-barangnya, Ica dan Bagas yang berada di sebelah kanan dan kiri nya bingung, kenapa Andari membereskan meja nya. Apa teman nya ini melakukan kesalahan hingga pak Permana memecat diri nya?

“An, Lo mau kemana?”

“Iya Lo mau kemana sih, ini belum jam nya pulang,” Bahas ikut bertanya.

“Gue mau pindah ke ruangan pak Permana, mulai hari ini gue naik jadi sekretaris nya!”

“Serius?? Ya ampun selamat ya beb... baru dua hari kerja Lo langsung bisa naik jabatan! Gue yang disini udah mau 3 tahun, gak naik-naik.. Apes memang!” Ica langsung memeluk sahabat nya, tak ada iri sama sekali, justru Ica ikut bahagia sahabat nya yang selama ini pontang panting cari kerja kini dapat posisi yang bagus.

“Syukurlah, gue kira Lo di pecat, An! Soal nya tadi pak Permana kesini nanyain Lo dimana?”

“Mana ke sini?”

Terpopuler

Comments

Kasih Bonda

Kasih Bonda

next Thor semangat

2024-05-12

0

kaylla salsabella

kaylla salsabella

semoga Permana dan Andira bisa bersatu lagi

2024-05-12

0

Nar Sih

Nar Sih

lanjutt kskk thorr ,mulai asyikk nih👍

2024-05-12

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!