Isabella membuka matanya yang masih berat.Sudah pagi, atau.....
"Oh Tuhan....tidak aku kesiangan! Aku harus...." Dia belum sempat menyelesaikan keterkejutannya ketika sebuah tangan besar menarik dirinya dari belang punggung sampai dia bergeser dan membentur dada liat sekeras tembok.
" Auwwww!!!" Isabella terpekik dan langsung menoleh kebelakang punggungnya, untuk menatap kearah Edgardo yang berada dibelakangnya. Tapi begitu dia menoleh pria itu langsung menyambar bibirnya.
Cup! Cup! Cup!
Isabella yang baru bangun dan masih dalam kondisi setengah sadar, tentu saja sangat terkejut karena langsung mendapatkan perlakuan panas begitu dari Edgardo.
Tangannya berusaha mendorong pria itu supaya berhenti, tapi sepertinya sia sia. Karena bukannya berhenti, Edgardo malah terlihat semakin bringas menjelajahi tubuhnya . Bahkan untuk menahan penolakan gadis itu, satu tangan besar pria itu mengunci kedua tangan Isabella keatas tubuhnya.
" Tuan...."
"Sttt...satu kali lagi Bella," dengan meletakkan ujung jarinya kebibir Isabella yang sudah bengkak karena terlalu banyak dia sesap sejak tadi malam.Lalu tanpa bisa ditolak oleh Isabella, pria itu kembali mendorong miliknya masuk kedalam diri Isabella.
" Akh!"
Isabella terpekik, terkejut karena tidak menyangka pria itu akan memasuki dirinya lagi setelah tadi malam sudah melakukannya beberapa kali.
Tubuh Isabella bahkan menegang kaku,saat merasakan pedih dibagian bawah miliknya. Karena seolah bagian lukanya terbuka lagi. Tapi kali ini Edgardo terlihat tidak perduli, dia tetap terus mendorong miliknya semakin masuk kedalam, lalu mulai menggerakkan tubuhnya yang berada dibelakang perempuan itu dengan sedikit brutal.
Sakit, tapi ternyata tidak sesakit ketika baru didorong tadi. Bahkan perlahan sakit itu hilang, berganti dengan sebuah sensasi menyenangkan seperti yang dia rasakan tadi malam, tapi sekarang terasa lebih intens luar biasa karena Edgardo melakukannya juga dalam posisi berbeda.
Dalam posisi tanpa berhadapan,dia hanya bisa mendengar deru nafas keras pria itu bercampur dengan nafasnya sendiri.Serta suara seperti percikan air setiap kali pria itu menggerakkan miliknya keluar masuk dirinya membuat Isabella mendesis keras kehilangan akal sehatnya.
Gila.... Isabella benar benar tidak pernah berpikir kalau akan bisa merasakan pengalaman berhubungan se*s seperti sekarang.Yang dilakukan Edgardo padanya benar benar tidak pernah terpikirkan olehnya.
Karena pria itu memberinya semua pengalaman yang hanya berani dia khayalkan saja selama ini.Sakit, berdebar, tapi tentu saja juga nikmat yang sulit digambarkan. Apalagi terasa nyata kalau pria itu begitu menginginkan dirinya, saat mereka sedang bersatu seperti ini yang membuat Isabella merasa kalau didalam pikiran pria itu sekarang hanya ada dia dan apa yang sedang mereka lakukan.
" Emmmp hegh!!!" desisan keras keluar dari mulut Edgardo, sebelum pria itu mencapai klimaks.
Tubuh Isabella kembali menegang kaku, sebelum akhirnya terkulai lemas dalam pelukan Edgardo setelah milik pria itu yang berada didalam dirinya mengeluarkan semua isi yang ada didalam milik pria itu sampai ikut membanjiri bagian luar dirinya.
" Hah! Tuan...." Nafas Isabella tersengal begitupun Edgardo yang ada dibelakangnya.
"Rasamu benar benar membuat candu." bisik pria itu tepat ditelinga Isabella.
Isabella tidak menjawab, karena dia terlalu lelah dan percikan seperti kembang api dari klimaks barusan masih belum hilang.
Dia mulai tersadar dari kondisinya ketika mendengar suara gemerisik kain seprai bergeser dari arah belakangnya dan pelukan pria itu terasa menghilang.
Lalu Isabella berbalik untuk menghadap kearah Edgardo.Ketika dia melihatnya, ternyata sekarang pria itu sudah duduk ditepi tempat tidur, berniat akan bangun.
" Anda mau kemana?" Dia langsung bertanya, karena merasa seperti akan ditinggalkan dan entah kenapa dia tidak ingin.
" Istirahat lah lagi, aku harus... Issshhh..." Pria itu tiba tiba mendesis, dia seperti sedang kesakitan sambil menyentuh bagian perutnya yang ternyata di perban dan saat itu terlihat mengeluarkan darah, sampai merembes keluar dari perbannya.
" Ada apa dengan perut anda?! Kenapa perut anda berdarah?!"
Isabella sangat terkejut sampai lupa bagaimana kondisinya saat itu yang tidak mengenakan apapun, reflek dia langsung mendekat kearah Edgardo yang berada ditepi tempat tidur, berniat untuk memeriksa bagian perut pria itu yang sedang berdarah.
" Ini....luka apa?" dia bertanya dengan wajah pucat, cemas menatap kearah Edgardo yang jadi terdiam kaku melihat raut cemas diwajah Isabella.
" Bagaimana bisa anda tetap datang kesini menemui saya dalam kondisi sedang terluka seperti ini. Apa anda ini orang gila?!" bentak Isabella marah mengetahui pria itu tetap datang menemuinya meski dalam kondisi tubuh terluka cukup parah dilihat dari perban dan darah yang merembes keluar saat itu.
" Ini bukan apa apa,jadi tidak perlu berekspresi seperti itu." Edgardo menjauhkan tangan mungil gadis itu dari perutnya yang terluka, karena sentuhan ringan khawatir yang diberikan Isabella sekarang membuat dirinya merasa tidak nyaman. Seperti ada sekumpulan kupu kupu yang menggelitik dadanya.
" Bagaimana tidak papa! Luka anda ini pasti sangat parah,karena sampai diperban sebanyak ini. Seharusnya anda tetap berbaring saja ditempat tidur bukannya datang kesini dan mengajak saya berhubungan se*s. Anda benar benar tidak waras!" omel Isabella geram.
Sejak ibunya jatuh sakit seperti sekarang karena selalu mengabaikan kesehatannya, demi tidak membebani dirinya yang dipikirkan masih sangat muda oleh perempuan itu. Isabella menjadi sangat sensitif ketika ada orang yang mengabaikan kondisi dirinya dengan bilang kalau dia tidak papa,meski sebenarnya sedang menahan sakit seperti yang dilakukan Edgardo sekarang.
Dari bagaimana kondisi perban dan posisi lukanya Isabella bisa menduga itu pasti akibat tertusuk benda tajam yang cukup dalam dan seharusnya dokter pasti menyarankan pada orang yang mengalami itu untuk tetap beristirahat, jangan banyak bergerak. Tapi apa yang dilakukan pria ini? Bukannya melakukan itu, malah datang menemui dia dan mengajaknya bercinta dengan liar sepanjang malam sampai pagi ini.Jadi wajar kalau dia berpikir Edgardo itu sudah gila, bukan? Dan pria itu juga tidak terlihat mengelaknya.
Seolah dia memang sadar kalau dirinya memang orang tidak waras.
" Sekarang berbaring,saya akan meminta petugas hotel untuk memanggil dokter kesini supaya bisa memeriksa kondisi luka anda yang berdarah lagi." Setelah mengatakan itu, Isabella melangkah kearah meja telpon berniat untuk menelpon petugas hotel. Tapi sebelum dia melakukannya Edgardo segera mencegahnya.
Isabella hampir saja meledak waktu melihat pria itu mencekal lengannya untuk menahan dia, tapi langsung terdiam dengan wajah merah padam ketika mendengar yang dikatakan oleh pria itu padanya.
" Jangan lakukan hal konyol itu. Apa kau tidak sadar sekarang kau dan aku sedang tidak mengenakan apapun. Kalau kau melakukannya, aku rasa petugas itu bukannya akan memanggil dokter seperti yang kau minta. Tapi malah akan memanggil petugas polisi, karena berpikir aku sudah melakukan kejahatan padamu."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 84 Episodes
Comments
Nendah Wenda
candu kan edgar
2025-04-13
0
Yunerty Blessa
masih sempat Edgardo bagi tahu kalau tidak Isabella akan keluar dengan telanjang untuk memanggil dokter
2024-07-29
1
my heart
lanjut kak
2024-05-17
2