17.Aku Akan Pelan.

Bruk!

Dengan kedua tangan melingkari leher kokoh Edgardo.Isabela terhempas jatuh diatas ranjang berukuran king size hotel bersama tubuh besar pria itu.

" Tuan!"Dia sedikit terpekik,karena terkejut. Berbeda dengan Edgardo yang tidak memperdulikan kondisi mereka sekarang, sebab otak dan pikiran pria itu sudah dipenuhi hasrat menginginkan Isabella.

Bahkan dengan tidak sabar dia menarik lepas baju kaos dan celana panjang yang dikenakan perempuan itu secara paksa, agar bisa terlepas.

Yang dilakukannya kasar. Tapi Edgardo tidak perduli karena apa yang dikenakan Isabela sekarang sangat mengganggu dirinya yang ingin bisa melihat dan menyentuh langsung kulit seputih susu perempuan itu.

" Cantik." Dia bergumam menatap kearah bawah ketubuh Isabella yang sekarang sudah polos tanpa mengenakan apapun.

Meski saat ini bukan yang pertama dia dalam kondisi seperti ini dihadapan Edgardo, tapi tetap saja dia merasa malu.

Apalagi melihat bagaimana cara pria itu menatap dirinya yang seolah sedang mengagumi sebuah maha karya.

" Ja..jangan menatap saya seperti itu." Reflek Isabella menyilangkan kedua tangannya di dada, untuk membuat Edgardo berhenti terus menatap kearahnya.

" Jangan ditutupi,aku suka melihatnya cantik sekali." Edgardo menyingkirkan tangan Isabella dari sana, lalu menggantinya menggunakan tangannya menyentuh bagian dada perempuan itu.

" Issshhh...." Isabella mendesis, karena sentuhan itu membuat bulu bulu halus di sekujur tubuhnya seketika berdiri.

Meremang geli yang sulit digambarkan. Tapi dia tidak membencinya, karena meski tangan pria itu besar dan sedikit kasar, Edgardo menyentuh kulitnya dengan gerakan pelan dan lembut.

" Aku akan berusaha bersikap lembut. Meski tidak janji akan bisa,Bella."Bisiknya diceruk leher Isabela, sambil menyesap bagian kulit leher perempuan itu, untuk memberikan ran*sa*an.

Isabella tidak menjawab,karena dia merasa lidahnya terasa kelu dan hanya bisa memejamkan mata sambil mengeluarkan suara mendesis, ketika Edgardo mulai menurunkan ciuman juga gerakan tangannya disepanjang kulit tubuhnya tanpa melewatkan setiap detail yang ada ditubuhnya.

Gila,ini terasa sangat gila, otaknya terasa kosong dan tubuhnya gemetar panas dingin pada sentuhan tangan dan bibir pria itu. Bagaimana kalau sampai Edgardo memasukkan miliknya kedalam dirinya? Isabella tidak sempat memikirkan jawabannya sebab sekarang jari dan bibir pria itu sudah tepat didepan miliknya dan mulai mengeksplorasi bagian pribadi itu.

" Tuan! Jangan!" Edgardo langsung mengangkat kepalanya mendengar penolakan Isabella untuk melihat raut wajah perempuan itu.

" Kenapa? Apa kau tidak suka?" Dia bertanya dengan tangan yang masih menyentuh bagian tersebut dan sedikit mempermainkannya.

" Akh! Bu..bukan...i..itu..."

" Tidak papa... rileks...jangan, tegang..." bujuk Edgardo dengan suara terdengar serak, meminta supaya Isabella yang terkejut dan reflek mencoba merapatkan kedua kakinya untuk kembali membuka lagi seperti sebelumnya, supaya dia bisa lebih leluasa mengekplorasi bagian indah milik gadis itu.

Isabella adalah seorang amatir di bidang se*s tentu saja dengan mudah terbuai bujuk rayu permainan dan bisikan seorang Edgardo.

Bagi Edgardo, dia tidak perlu waktu lama untuk membuat tubuh gadis itu terbiasa dan siap menerima dirinya,meski sebenarnya dia tidak berniat buru buru melakukan permainan terakhir karena mengekplorasi tubuh Isabella bagi pria itu rasanya sangat luar biasa sebuah rasa yang batu pertama kali dia rasakan pada seorang perempuan.Apa karena perempuan ini masih perawan? Batin Edgardo, merasa tidak percaya kalau ternyata menyentuh tubuh seorang perempuan rasanya tidak bisa digambarkan dengan kata kata. Seolah Isabella adalah sebuah makanan paling lezat yang pernah dia nikmati sepanjang hidupnya yang setelah dia mencoba sekali, lain kali dia pasti ingin memakannya lagi, lagi dan lagi.Itu yang dia rasakan sekarang. Jadi..dia tidak yakin kalau malam ini dia hanya akan menyentuh gadis itu hanya satu kali, dia yakin tidak akan cukup.

Sekarang saja sebenarnya dia sudah sangat tidak sabar untuk segera memasuki milik Isabella , tapi sekuat tenaga dia tahan dan lebih banyak melakukan foreplay pada gadis itu.

Dia melakukannya untuk mengurangi efek sakit yang mungkin saja nanti dirasakan oleh Isabella, ketika mereka bersatu.

" Tuan....."

Pandangan mata Isabela sudah terlihat berkabut, pikirannya sekarang sudah benar benar kosong dan tubuhnya jangan dibilang lagi, panas dingin tidak karuan. Seperti sedang demam hebat diatas 40 derajat akibat sentuhan Edgardo.

Bahkan dia mulai terdengar seperti anak kecil yang sendang merengek minta sesuatu ketika pria itu masih saja terus menunda untuk memasukkan miliknya kedalam dirinya.

" Sekarang?" Pria itu bertanya,menatap kearah wajah Isabella yang sudah merah padam dan nafas tersengal tidak karuan.

" Iya,pliss...." gadis itu menjawab, disela deru nafas kerasnya sambil menatap Edgardo dengan ekspresi memohon,meminta pria itu segera melakukannya.

Lalu sekarang pria itu benar benar melakukannya, dia mendorong miliknya yang bisa dibilang berukuran diatas rata rata masuk kedalam diri Isabella.

" Akh!!" Isabella terkejut, sampai reflek melengkungkan pinggangnya keatas dengan kedua tangan mencengkram kuat pundak kekar Edgardo dan wajah yang terlihat jelas menahan sakit.

Melihat bagaimana reaksi tubuh Isabella, pria itu berhenti bergerak. Lalu menarik kepala Isabella dan memagut bibir gadis itu panas.

Ciuman Edgardo membuat Isabella teralihkan dari bagaimana bawah dirinya yang tadi terasa sakit,dia terlihat mulai rileks. Melihatnya Edgardo kemudian melanjutkan memasuki die Isabella dengan tidak melepaskan pagutan mereka jadi ketika gadis itu merasa bagian bawah dirinya nyeri tidak sungkan dia menggigit bibir pria itu keras hingga membuat ciuman mereka terasa bercampur darah.

Tapi Edgardo tidak perduli, sebab dengan begitu dia bisa mendorong miliknya semakin kedalam diri Isabella.

Sakit,rasanya memang seperti itu ketika pertama kali diterobos masuk oleh benda sebesar tongkat bisbol milik pria itu,tapi juga panas dan....sulit digambarkan. Yang pasti ini benar benar sebuah rasa yang belum pernah dia rasakan dan juga tidak mungkin akan dia lupakan sampai kapan pun, batin Isabella ketika memikirkannya.

" Bella...." Desis Edgardo dan mulai tidak bisa mengontrol dirinya untuk bersikap lembut seperti diawal tadi. Sekarang yang ada diotaknya adalah ingin memakan habis gadis yang berada dibawah kungkungannya itu, sampai benar benar meleleh seperti es yang mencair akibat panas. Karena suasana kamar yang mereka tempati sekarang memang benar benar panas, seolah Ac yang ada dikamar itu tidak sedang berfungsi. Karena baik tubuh Edgardo maupun Isabella basah oleh cucuran keringat mereka yang tercampur aduk jadi satu, hingga menimbulkan suara layaknya percikan air, setiap kali pria itu menghentakkan dirinya keluar masuk milik Isabella.

Semuanya baru berakhir ketika akhirnya mereka berdua merasa puas, terutama Edgardo. Pria itu akhirnya benar benar menarik dirinya keluar dari dalam diri Isabella setelah mencapai klimaks yang luar biasa.

Maaf baru Up jam segini🙏

Soalnya bagian part ini agak sulit menulisnya.Meski nggak hot hot amat tapi semoga aja reader cukup puas ya😁.

Jangan lupa like koment setelah selesai membaca,makasih.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***