Amalia di bawa ke Kediaman calon keluarga suaminya yaitu, Mansion Palace yang terletak di kawasan elit ternama di kota A tersebut. Amalia masih menitikkan air matanya di dalam mobil mewah tersebut. Pria tampan itu sedari dari memperhatikan Amalia yang sangat menyedihkan.
"Sudah sayang jangan menangis lagi, kamu bisa bertemu lagi dengan kedua orang tua mu dan Kakak Mu", ucap Nyonya tersebut sambil mengusap punggung Amalia.
"Tante...aku...aku...hanya", Nyonya tersebut memeluk Amalia sangat erat.
"Sudah Tante yakin kamu bisa menjalani ini semua", hiburnya.
"Maafkan Amalia Tante", menghapus air matanya. Hanya tiga puluh menit mereka tiba di Mansion palace, mareka di sambut para maid yang sudah berbaris rapi. Amalia terlihat kikuk karena tidak merasa yaman dengan penyambutan ini, namun itu sudah kewajiban.
"Mari masuk anggap saja rumah kamu sendiri", Amalia mengikuti calon ibu mertuanya itu dan pria tampan tadi mengekor dari belakang sambil menatap punggung Amalia.
"Sangat cantikkk...!", gumamnya. Mereka duduk di ruang tengah dan tidak lama Dani Johansen keluar dari kamar pribadinya melihat Amalia beserta anak dan Istrinya.
"Apakah dia yang akan calon menantu kita?", Tanya Dani. Amalia berdiri karena mendengar suara pria paruh baya, gugup dan tidak berani melirik ke Dani sedikit pun,
"Iya Pah...Amalia Renata", jawab Bunda Samantha semangat.
"*Sepertinya wanita ini baik-baik aku harap dia bisa menjalani pernikahan ini dengan putra ku yang bodoh itu", ucap Dani dalam hati sambil memperhatikan Amalia.
"Kenapa Bapak ini melihatku seperti itu?, ngeri banget", batinnya dalam hati*.
"Baiklah...mulai sekarang kamu Nak Amalia panggil kami Ayah dan Bunda, dan pria ini perkenalkan"
"Jangan katakan dia adalah calon ku Tuan", Amalia melirik ke Pria itu.
"Putra kedua ku Pentus Johansen"
"Apah...dia adik nya", kedua bola mata Pentus dan Amalia berpandangan.
"Mulai sekarang Nak Amalia kamu sudah bagaian dari keluarga ini"
"Baik Tuan...!", menunduk.
"Sudah saya katakan jangan panggil Tuan, panggil dengan sebutan Ayah?", ucapnya sedikit kesal. Amalia gugup dan tangannya keringat dingin.
"I...iiya Ayah", jawabnya, padahal Dani johansen hanya menggertak saja, dan ini membuatnya sedikit terhibur.
"Bagus...untuk Putra ku yang akan jadi suamimu di hari H kalian akan bertemu, sekarang dia lagi di luar negri"
"Iya Ayah...!", hanya kata itu yang mampu di keluarkan Amalia saat ini.
"Sayang, ayok Bunda antar kamu ke kamar Kamu?", Amalia mengangguk paham dan menuju kamar yang sudah di siapkan khusus untuk Amalia.
Di bawah Pentus cekikikan melihat calon kakak iparnya itu yang begitu lugu. Di hubunginya Peter dan memberitahukan ciri\-ciri dan keluguan yang akan jadi calon istrinya itu sambil tertawa. Peter berang dan mematikan ponsel miliknya.
"Apa yang harus ku lakukan, apa aku harus menikah dengannya?, ahk...Jenifer please kembali kepada ku?", ucapnya marah, Peter semakin bengis dalam bekerja beberapa hari ini menjelang pernikahannya dengan Amalia, Peter tidak mengetahui sekretaris keduanya akan menjadi Istrinya. Soal Pekerjaan Amalia Bunda Samantha sudah mengurus semua dengan baik jadi dengan ini Peter tidak akan marah dan memecat Amalia.
Di kamar mewah Amalia berkaca dan melihat dirinya di cermin yang mewah, wajah Amalia terlihat menyedihkan sekali di pandang.
"Apakah aku akan menikah dengannya?", gumamnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 62 Episodes
Comments
Alyaa
kakak Novita ceritanya bagus banget 😆😆👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍🙌🙌🙌🙌🙆🙆🙆
2020-12-14
1
ARSY ALFAZZA
👍👍👍👍👍
2020-11-19
2
Wichan606
Aku boomlike langsung Dr awal hingga ini. G sempat Baca. Jangan lupa feedback ke karya aku ya author 😆.
Semangat up ya author
2020-08-03
1