Episode 13 Ternyata Laras pelakunya.

"Hallo Tante!" sapa Chiko yang melihat kearah Zeva.

Zeva hanya memberikan senyum terpaksa kepada Chiko.

"Tante namanya siapa?" tanya Chiko. Zeva terdiam.

"Baiklah! aku akan mengikuti pelatihan itu. Aku permisi!" ucap Zeva yang langsung pamit begitu saja tanpa menjawab pertanyaan dari Chiko. Wajah Zeva terlihat sangat kesal.

"Papa! Apa Tante itu tidak mendengar apa yang Chiko katakan barusan?" tanya Chiko.

"Mungkin mendengarnya," sahut Askara yang melihat kepergian Zeva dan Askara tiba-tiba tersenyum tipis.

"Lalu kenapa Tante Dokter itu tidak menjawab?" tanya Chiko.

"Entahlah!" sahut Askara dengan mengangkat ke-2 bahunya.

**********

Askara sampai kerumah setelah melakukan tugas yang begitu banyak di rumah sakit yang cukup membuat lelah dan pulang malam hari.

"Askara kamu sudah pulang!" tegur Astuti melihat Askara memasuki rumah.

"Iya mah!" sahut Askara yang mencium punggung tangan sang mama.

"Chiko sudah tidur." tanya Askara.

"Laras sedang di atas yang menidurkan Chiko, tadi mereka bermain bersama," jawab Astuti.

"Laras!" sahut Askara.

"Iya. Tadi sore Laras datang dan bermain bersama Chiko dan sejak tadi berada di kamar Chiko ya mungkin saja Chiko sudah tidur," jelas Astuti.

"Ya sudah kalau begitu aku ke atas dulu, aku juga mau bersih-bersih dan langsung istirahat," ucap Askara. Astuti hanya mengangguk.

"Kamu tidak mau makan malam dulu?" tanya Astuti.

"Tadi sudah makan malam di rumah sakit," jawab Askara.

"Ya sudah kalau begitu," sahut Astuti. Askara mengangguk dan langsung menaiki anak tangga.

Askara yang akhirnya memasuki kamar dan melihat Laras yang menyelimuti Chiko yang sudah.

"Askara kamu sudah pulang," sahut Laras yang menyadari kehadiran Askar.

"Iya baru saja, tadi sangat banyak pasien di rumah sakit jadi membuatku pulang selarut ini," jawab Askara.

"Oh begitu rupanya. Chiko tidurnya tadi agak cepat, mungkin karena dia kecapean bermain seharian di rumah sakit dan tambah lagi di rumah bermain bersamaku. Tetapi Chiko bermain setelah belajar," ucap Laras.

"Oh iya. Makasih sudah menemani Chiko," ucap Askara datar.

"Tidak masalah aku senang jika bermain terus bersama Chiko," ucap Laras. Askara tidak menanggapi perkataan dari Laras.

"Ya sudah kalau begitu Askara, aku juga harus pulang, ini sudah malam dan kamu juga pasti ingin istirahat," ucap Laras mengambil tasnya.

"Aku pulang dulu dan sampaikan salam kepada Chiko kalau Chiko sudah bangun," ucap Laras pamit yang melewati Askara yang sejak tadi diam.

"Laras!" panggil Askara membuat langkah Laras terhenti.

"Kamu yang menyuruh Chiko untuk memanggil kamu mama?" tanya Askara. Laras terdiam dengan menelan salivanya.

Flashback

"Chiko tunggu sebentar!"Laras yang menahan tangan Chiko saat hendak pergi.

"Ada apa Tante?" tanya Chiko. Laras menghela nafas dan berjongkok di depan Chiko dengan memegang kedua bahu Chiko.

"Ada yang ingin Tante katakan kepada kamu," ucap Laras.

"Apa itu Tante?" tanya Chiko heran yang penasaran.

"Chiko Tante sayang sama kamu sama seperti papa kamu. Jika kamu memanggil papa kamu papa. Maka kamu juga harus punya mama," ucap Laras yang membuat Chiko bingung.

"Maksudnya?" tanya Chiko.

"Di sekolah kamu. Bukannya teman-teman kamu punya mama dan papa?" tanya Laras.

Chiko menganggukkan kepalanya.

"Artinya Chiko harus memiliki mama dan papa. Jika sudah punya papa maka juga harus mempunyai mama," ucap Laras.

"Lalu mamanya Chiko siapa?" tanya Chiko.

"Sayang kamu bisa panggil Tante sebagai Mama kamu," jawab Laras.

"Panggil mama?" tanya Chiko memastikan.

"Benar sayang, panggil mama. Jadi mulai sekarang kamu jangan panggil tante Laras lagi. Tetapi sekarang Chiko sama seperti teman-teman Chiko yang mempunyai mama dan papa. Karena tante adalah mama Chiko," ucap Laras yang berbicara dengan lembut membujuk anak kecil tersebut.

"Memang harus seperti itu?" tanya Chiko.

"Iya sayang. Pokoknya mulai sekarang jangan panggil tante lagi ya. Harus panggil mama!" tegas Laras.

"Lalu papa tidak apa-apa?" tanya Chiko.

"Papa kamu pasti senang dan lagi pula kamu juga bisa sama seperti teman-teman kamu yang lain, mempunyai mama dan papa," ucap Laras. Chiko masih ragu dengan wajahnya yang tampak berpikir.

"Sayang bukannya kamu ingin sama seperti teman-teman kamu yang mempunyai kedua orang tua. Lalu apa salahnya kamu memanggil tante dengan sebutan mama dan kamu mempunyai mama dan papa," ucap Laras.

"Mau ya manggil Tante dengan panggilan mama?" tanya Laras sekali lagi yang ingin memastikan.

"Baik Tante, eh salah mama," ucap Chiko yang tampak menurut.

"Makasih anak baik," ucap Laras tersenyum.

"Akhirnya Chiko memanggilku dengan sebutan mama. Ini jauh lebih baik dan menguntungkan ku," batin Laras yang tersenyum.

Flashback of

"Kenapa kamu harus menyuruh Chiko memanggil kamu mama?" tanya Askara sekali lagi yang belum mendapatkan jawaban apa-apa dari Laras yang masih diam.

"Laras. Apa kamu tidak mendengarku?" tanya Askara.

Laras menghela nafas dan menghadap Askara.

"Aku tidak menyuruh sama sekali. Tetapi selama ini Chiko mengenalku dan dekat denganku. Dia bertanya kepadaku. Kenapa dia dan teman-temannya berbeda yang tidak memiliki mama dan sementara hanya memiliki papa. Jadi Aku tidak ingin mengatakan banyak hal kepadanya yang pasti belum mengerti dan aku menyuruh Chiko memanggilku mama jika dia ingin sama seperti teman-temannya dan aku tidak mempermasalahkan hal itu," jelas Laras.

"Jangan bohong Laras, aku sudah tanya terlebih dahulu kepada Chiko dan kamu yang menyuruh Chiko untuk melakukan itu. Selama ini Chiko tidak pernah ingin tahu dan tidak pernah peduli dia dan teman-temannya berbeda atau tidak," tegas Askara yang membuat Laras langsung terdiam. Askara memang pasti mempertanyakan semua kepada Chiko dan Askara ingin tahu alasannya dari Laras.

"Ada apa Laras. Kenapa baru ini kamu melakukan hal itu. Apa karena kamu melihat Zeva," tebak Askara. Laras benar-benar terdiam yang kesulitan menelan salivanya seakan apa yang dikatakan Askara benar.

"Kamu ingin Zeva punya pikiran jika kita berdua sudah menikah dan Chiko anak kita," ucap Askara maka akan membenarkan apa yang ada diisi kepala Laras.

"Untuk apa kamu melakukan semua itu hah!" nada suara Askara semakin tinggi.

"Zeva bukan anak SMA lagi Laras yang bisa kamu alihkan pikirannya sesuai dengan keinginan kamu," tegas Askara.

"Apa maksud kamu bicara seperti itu Askara?" tanya Laras.

"Kamu lupa atau pura-pura lupa. Jika semua yang terjadi karena kamu. Kamu ingin kejadian 6 tahun lalu terulang kembali. Atau kamu melanjutkan drama kamu. Karena sudah melihat Zeva yang kembali," ucap Askara yang sepertinya banyak tahu sesuatu.

"Askara kamu salah paham, semua ini tidak ada kaitannya sama sekali dengan Zeva!" tegas Laras mengelak.

"Laras, aku cukup mengenal dirimu seperti apa dan aku tidak bodoh Laras. Kamu tiba-tiba menyuruh Chiko memanggil kamu mama. Karena ada Zeva yang pasti berpikir jauh," ucap Askara yang sudah tahu apa isi kepala Laras.

"Lalu apa yang harus aku lakukan. Apa aku harus menemui Zeva. Lalu aku harus mengatakan kepada dia, jika Chiko bukan anak kita. Aku harus menjelaskan secara rinci agar kamu bisa bersamanya. Itu yang kamu inginkan," teriak Laras.

"Jangan berteriak Chiko sedang tidur!" tegas Askara yang membuat Laras terdiam dan melihat ke arah Chiko yang kelap tidur dan untung tidak bangun saat Laras berteriak.

Bersambung

Episodes
1 Episode 1 Dokter Aneh
2 Episode 2 Otopsi
3 Episode 3 Bertemu kembali.
4 Episode 4 Askara dan Zeva saling canggung.
5 Episode 5 Penyelamat
6 Episode 6 Di marahi Askara membuatnya menangis.
7 Episode 7 Kita melakukan bersama
8 Episode 8 Bersama di ruang otopsi.
9 Episode 9 Zeva dan Askara.
10 Episode 10 Pelukan Askara.
11 Episode 11 pertemuan menegangkan.
12 Episode 12 Anak itu
13 Episode 13 Ternyata Laras pelakunya.
14 Episode 14 Menghindari
15 Episode 15 Menjemput anak
16 Episode 16 Zeva yang di salahkan.
17 Episode 17 Hadiah untuk Zeva
18 Episode 18 Menampar Zeva
19 Episode 19 Ungkapan hati yang tertahan.
20 Episode 20 Penegasan Zeva.
21 Episode 21 Lagi-lagi dia yang ada.
22 Episode 22 Keberanian Zeva pada Askara.
23 Episode 23 Hampir saja
24 Episode 24. Jadi makan bersama.
25 Episode 25 Askara dan Zeva m
26 Episode 26 Zeva yang sangat lemah.
27 Episode 27 Penegasan Askara.
28 Episode 28 Askara dan Zeva 1 ruangan
29 Episode 29 Askara dan Zeva semakin manis.
30 Episode 30 godaan tipis-tipis Askara
31 Episode 31 Jahil
32 Episode 32 Askara dan Zeva
33 Episode 33 Perasaan
34 Episode 34 Sama-sama gengsi
35 Episode 35 Askara ada-ada saja.
36 Episode 36 Insiden
37 Episode 37 Dia selalu ada.
38 Episode 38 Askara dan Zeva
39 Episode 39 Momen Aksa dan Zeva.
40 Episode 40 Kita semakin dekat
41 Episode 41 Zeva selalu di rayakan.
42 Episode 42 makan malam romantis.
43 Episode 43. Keluarga kembali.
44 Episode 44 Merasa ada yang aneh
45 Episode 45 Rasa curiga
46 Episode 46 tuntutan Zeva.
47 Episode 47 ucapan Laras
48 Episode 48 Rasanya capek.
49 Episode 49 Pasangan romantis.
50 Episode 50 Kesabaran habis.
51 Episode 51 Askara yang terjebak.
52 Episode 52 Terbongkar.
53 Episode 53 Sakit yang luar biasa.
54 Episode 54 Akhir segalanya.
55 Episode 55 Sama-sama hancur.
56 Episode 56 Lebih baik pergi.
57 Episode 57 Insiden
58 Episode 58 Kritis.
59 Episode 59 Kebenaran yang sebenarnya.
60 Episode 60 Kronologis.
61 Episode 61 Penegasan Zavier.
62 Episode 62 Bangun
63 Episode 63 Tidak ada tempat.
64 Episode 64 Rora dan Zeva.
65 Episode 65 Tidak ingin kalah.
66 Episode 66 Posisi sulit.
67 Episode 67 Pilihan
68 Episode 68 Ini Jalan Kita
69 Episode 69 Siapa Yang Salah.
70 Episode 70 Tempat Baru.
71 Episode 71 Siapa dia yang menyebalkan itu
72 Episode 72 debat yang panjang.
73 Episode 73 Kedekatan.
74 Episode 74 Pertemuan itu.
75 Episode 75 Pertemuanmu itu.
76 Episode 76 ungkapan
77 Episode 77 Permintaan maaf.
78 Episode 78 Keinginan.
79 Episode 79 Kita masih tetap saling mencintai.
80 Episode 80 Romantis.
81 Bab 81 Selesai.
82 Untuk Pembaca
83 1.
Episodes

Updated 83 Episodes

1
Episode 1 Dokter Aneh
2
Episode 2 Otopsi
3
Episode 3 Bertemu kembali.
4
Episode 4 Askara dan Zeva saling canggung.
5
Episode 5 Penyelamat
6
Episode 6 Di marahi Askara membuatnya menangis.
7
Episode 7 Kita melakukan bersama
8
Episode 8 Bersama di ruang otopsi.
9
Episode 9 Zeva dan Askara.
10
Episode 10 Pelukan Askara.
11
Episode 11 pertemuan menegangkan.
12
Episode 12 Anak itu
13
Episode 13 Ternyata Laras pelakunya.
14
Episode 14 Menghindari
15
Episode 15 Menjemput anak
16
Episode 16 Zeva yang di salahkan.
17
Episode 17 Hadiah untuk Zeva
18
Episode 18 Menampar Zeva
19
Episode 19 Ungkapan hati yang tertahan.
20
Episode 20 Penegasan Zeva.
21
Episode 21 Lagi-lagi dia yang ada.
22
Episode 22 Keberanian Zeva pada Askara.
23
Episode 23 Hampir saja
24
Episode 24. Jadi makan bersama.
25
Episode 25 Askara dan Zeva m
26
Episode 26 Zeva yang sangat lemah.
27
Episode 27 Penegasan Askara.
28
Episode 28 Askara dan Zeva 1 ruangan
29
Episode 29 Askara dan Zeva semakin manis.
30
Episode 30 godaan tipis-tipis Askara
31
Episode 31 Jahil
32
Episode 32 Askara dan Zeva
33
Episode 33 Perasaan
34
Episode 34 Sama-sama gengsi
35
Episode 35 Askara ada-ada saja.
36
Episode 36 Insiden
37
Episode 37 Dia selalu ada.
38
Episode 38 Askara dan Zeva
39
Episode 39 Momen Aksa dan Zeva.
40
Episode 40 Kita semakin dekat
41
Episode 41 Zeva selalu di rayakan.
42
Episode 42 makan malam romantis.
43
Episode 43. Keluarga kembali.
44
Episode 44 Merasa ada yang aneh
45
Episode 45 Rasa curiga
46
Episode 46 tuntutan Zeva.
47
Episode 47 ucapan Laras
48
Episode 48 Rasanya capek.
49
Episode 49 Pasangan romantis.
50
Episode 50 Kesabaran habis.
51
Episode 51 Askara yang terjebak.
52
Episode 52 Terbongkar.
53
Episode 53 Sakit yang luar biasa.
54
Episode 54 Akhir segalanya.
55
Episode 55 Sama-sama hancur.
56
Episode 56 Lebih baik pergi.
57
Episode 57 Insiden
58
Episode 58 Kritis.
59
Episode 59 Kebenaran yang sebenarnya.
60
Episode 60 Kronologis.
61
Episode 61 Penegasan Zavier.
62
Episode 62 Bangun
63
Episode 63 Tidak ada tempat.
64
Episode 64 Rora dan Zeva.
65
Episode 65 Tidak ingin kalah.
66
Episode 66 Posisi sulit.
67
Episode 67 Pilihan
68
Episode 68 Ini Jalan Kita
69
Episode 69 Siapa Yang Salah.
70
Episode 70 Tempat Baru.
71
Episode 71 Siapa dia yang menyebalkan itu
72
Episode 72 debat yang panjang.
73
Episode 73 Kedekatan.
74
Episode 74 Pertemuan itu.
75
Episode 75 Pertemuanmu itu.
76
Episode 76 ungkapan
77
Episode 77 Permintaan maaf.
78
Episode 78 Keinginan.
79
Episode 79 Kita masih tetap saling mencintai.
80
Episode 80 Romantis.
81
Bab 81 Selesai.
82
Untuk Pembaca
83
1.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!