Seperti biasa pukul 20.30 cafe mulai tutup. Para pegawai cafe berbaur membersihkan cafe terlebih dahulu baru pulang.
"Kania ayo pulang!" ajak Mbak Puput dan Kania langsung mengangguk.
"Semuanya Kania pamit, Assalamualaikum." pamit Kania pada pegawai yang lain.
"Waalaikumsalam" jawab mereka serempak.
Kania adalah pegawai termuda dicafe ini dan semua pegawai juga sudah akrab dengan Kania.
"Kania, apa kamu nggak punya niatan untuk lanjut sekolah?" tanya Mbak Puput ditengah perjalanan.
Kania tersenyum simpul. "Ada sih, Mbak.Tapi belum ada biayanya. Aku kerja, berharap bisa ngumpulin uang buat sekolahku nanti." ucap Kania.
"Mbak do'ain kamu bisa cepet sekolah lagi. Gadis kayak kamu sayang banget kalau gak sekolah. Apa lagi jaman sekarang, susah banget cari kerja!" ucap Mbak Puput panjang lebar.
"Makasih, Mbak." balas Kania.
Mbak Puput sudah menganggap Kania adiknya sendiri dan rasa sayangnya timbul begitu saja pada Kania.
Mereka pun akhirnya sampai di kost. Sesampainya mereka bergantian untuk membersihkan diri.
"Mbak, boleh Kania tanya sesuatu?" ucap Kania duduk disebelah Mbak Puput.
"Boleh. Memang mau tanya apa?" ucap Mbak Puput.
"Apa Mbak ndak ada keluarga di sini?" tanya Kania.
"Ada sih keluarga, tapi ndak di sini. Keluarga Mbak ada di Surakarta." jawab Mbak Puput.
Kania menganggukkan kepalanya.
"Kamu sendiri, gimana? Merantau karena diusir?" tanya balik Mbak Puput.
"Bukan, Mbak. Aku asli orang Jakarta. Om Tanteku ada di sini. Tapi sayang, Om dan saudariku nggak pengen aku ada di antara mereka. Tanpa sebab yang jelas aku diusir." Kania menerawang ke hari di mana dirinya diusir dari rumah.
Seperti sebuah sayatan menyerang relung hatinya kala mengingat, meratapi nasib Kania yang telah berubah sejak sang Bunda tiada.
"Sabar ya, Allah pasti udah rencanain sesuatu buat ganti kesedihanmu ini." ucap Mbak Puput memberi support pada Kania.
"Makasih, Mbak." ucap Kania tersenyum simpul.
"Udah yuk, tidur!" Rasanya kantuk tak lagi dapat Mbak Puput tahan.
Mereka tidur berdua di kasur yang lumayan kecil, tapi sama sekali mereka tak mengeluh.
Ya, sebenarnya Kania sudah berencana untuk nge-kost sendiri, tapi Mbak Puput melarangnya. Dan meminta Kania tetap tinggal di kost-nya.
***
Kania sudah beberapa bulan bekerja di cafe dan sebagian uang gajinya selalu ia tabung.
Kania juga selalu bantu iuran bayar uang kost Mbak Puput walau Mbak Puput melarangnya tapi Kania tetap tak enak hati ,jadi uang kost bayarnya dibagi dua.
"Mbak Puput, aku sholat dhuhur dulu ya." pamit Kania.
"Eh iya. Mbak gak ikut ya lagi dapet." ucap Mbak Puput.
Kania mengangguk. "Assalamu'alaikum, Mbak."
" Waalaikumsalam."
Kania pun menuju mushola terdekat untuk melaksanakan sholat dhuhur-nya.
Sesampainya di musholla, Kania langsung mengambil wudhu lalu melaksanakan sholat dhuhur.
Setelah itu dilanjutkan dengan do'a nya lalu Kania membaca Al Qur'an sebentar.Kania membaca surah Ar-Rahman dengan sangat fasih dan merdu.
"Shadaqallahul adzim..." Kania langsung melipat mukena dan segera menuju cafe.
"Kamu udah makan, Kania?" tanya Mbak Puput saat Kania tiba.
"Hari ini aku puasa, Mbak." jawab Kania lembut dan Mbak Puput mengangguk mengingat hari ini adalah hari kamis.
"Mbak, Kania langsung ke belakang ya." ucap Kania.
"Ooh, iya." balas Mbak Puput.
*
*
Jangan lupa Like Comment dan Vote ya Kakak readers juga teman teman readers❤❤
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 119 Episodes
Comments
Yani
Kania anak sholeha
2022-11-28
0
@M⃠ⁿꫝieʸᵃɴᵉᵉʰʜɪᴀᴛ𓆊🎯™☂⃝⃞⃟ᶜᶠ
likeku singgah lagi
2021-02-01
1
pinnacullata pinna
halo thor aku mampir dan memberikan like dukung juga novelku cinta adalah sebuah perjalanan yang indah 🙏☺️☺️🙏☺️
2021-01-31
1