PERJALANAN HIDUP KANIA
Kania Mahira terlahir dikeluarga yang serba kecukupun, namun hal itu tidak membuatnya bahagia. Dia cukup dikucilkan di keluarganya, karena tragedi yang difitnahkan pada dirinya dibeberapa tahun lalu.
"Om, Kania mohon jangan usir Kania dari sini!" ucap Kania memohon dengan air mata berlinang.
"Kau dengar baik-baik! Seorang pembawa masalah tidak pantas tinggal di rumah ini! Paham!?" ucap Om Rifal lantang penuh emosi. Om Rifal adalah kakak dari Ibu Kania.
"Ta-tapi Om—" ucapan Kania terpotong.
"Tidak ada tapi-tapian! Mengerti?!" potong Om Rifal tegas. Kania hanya terus meloloskan air matanya.
Hiks..hiks..hiks.. hanya air mata yang dapat membuktikan betapa lemah dan sedih nya Kania saat ini.
"Cepat kau beresi semua barang-barangmu sekarang!" perintah Om Rifal dingin.
Kania melangkah ke kamarnya walau itu berat. Dia tidak tahu bagaimana harus berbuat lagi agar tidak diusir. Kania mengambil koper kecilnya dan memasukkan pakaian juga jilbabnya.Tidak lupa tas nya yang berisi barang barang penting.
"Rasain lo! Sekarang lo udah nggak dianggap di rumah ini! Ha ha ha." ucap seorang perempuan diambang pintu kamar Kania dan itu adalah anak dari Om Rifal, Serly.
"Apa salahku hingga kamu begitu benci padaku, Ser?" balas Kania lemah.
"Berani ya lo jawab. Ya jelas semuanya akan berantakan dengan kehadiran lo dirumah ini! Kalau udah pembawa sial, ya selamanya pembawa sial! Lo itu cuma nyusahin keluarga gue tahu nggak!" jawab Serly tegas dengan tatapan tajam.
"Sebenci itukah kamu padaku, Ser? Sesampah itukah diriku di matamu?" ucap Kania berkaca kaca.
"Iyaa!!" ucap Serly tegas lalu pergi.
Ya Allah kenapa semuanya membenciku? Apa salahku?
Apa mereka menganggapku sampah dirumah ini? batin Kania dengan menghapus air matanya yang terus keluar.
Sebelum meninggalkan Kania, Serly kembali berkata, "Lo ingat ya, Kania! Lo itu cuma NYU-SAH-IN!! Sana pergi lo! Cari tuh Bapak lo, atau sekalian aja lo nyusul Ibu lo ke alam gaib!!"
Kata-kata tajam yang bagai belati itu berhasil menembus masuk ke relung hati Kania yang paling dalam. Dipejamkan matanya dan diresapi kata-kata tajam Serly yang begitu menohok. Perlahan air mata Kania turun semakin deras.
Kania berjalan keluar dari kamarnya dengan hati yang sakit dan langkahnya yang gontai. Dia sudah mendapati Om Rifal, Serly, dan Tante Dini di ruang tamu.
"Jangan bawa ponselmu dan barang berharga lainnya!" ucap Om Rifal dingin. Terpaksa Kania memberikan ponsel dan dompetnya yang berisi beberapa lembar uang pada Om Rifal.
Pikir Kania uang itu akan membuatnya bertahan hidup beberapa minggu atau bahkan beberapa bulan tadinya. Tapi sayang, sisa uang tabungan yang ia miliki pun harus raib.
"Silakan pergi!!" ucap Om Rifal dingin penuh penekanan dan tanpa menatap Kania. Serly hanya tersenyum sinis pada Kania, hatinya begitu bersorak ria. Sedangkan Tante Dini menatap Kania kasihan nan iba.
Tante Dini adalah satu satunya orang yang masih peduli pada Kania sekarang.Namun ia tidak dapat berbuat apa apa sekarang.
Kania, maafkan Tante! Tante tidak bisa buat apa apa untuk mu batin Tante Dini.
"Assalamualaikum" salam Kania lemah dan pergi meninggalkan rumah.
Kania menatap sebentar rumah yang pernah ia tinggali ini lalu beranjak pergi.
"Kania" baru Kania melangkah beberapa langkah sudah ada yang memanggilnya.
Kania langsung menoleh.
"Tante Dini." gumam Kania melihat siapa yang memanggil nya.
Tante Dini berlari kecil menghampiri Kania lalu memeluknya.
"Maaf Kania, Tante tidak dapat berbuat apa apa." ucap Tante Dini setelah melepaskan pelukannya.
"Tidak apa,Tant.Insya Allah Kania kuat menghadapi ini." balas Kania tersenyum simpul.
"Kamu perempuan kuat." ucap Tante Dini tersenyum.
"Kania pamit ya ,Tant. Assalamualaikum." pamit Kania seraya menyalami tangan Tante Dini.
"Waalaikumsalam hati hati." balas Tante Dini.
Walau berat tetap Tante Dini lepaskan.Ia tidak pernah membeda bedakan antara Serly dan Kania.
Kania tidak tahu akan pergi ke mana saat ini, karena memang ia tidak punya tujuan. Keluarga lain disini pun tidak punya, karena sang Ayah adalah seorang perantau.
"Ya Allah, aku harus pergi kemana? Aku nggak punya tujuan sama sekali." gumam Kania.
*
*
Jangan lupa Like Comment dan Vote ya Kakak readers!
Terima kasih sudah membaca karya keduaku:)
~Nabila R.S.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 120 Episodes
Comments
Yani
Mampur ah...
2022-11-28
0
Fira Ummu Arfi
follback kak, sdh ku follow yaa 🥰🥰
2022-08-18
0
🌻Ruby Kejora
q datang mendukungmu thor. mari kita skg dukung. like blk karya ku ya
cinta rasa covid-19
the Thunder's love
2021-02-07
1