Bocah Penjual Lukisan

Xinyu membuka pintu Paviliun Chunhua yang sudah lama tidak dihuni. Meski tidak dihuni selama lima tahun, paviliun besar ini selalu bersih dan rapi sepanjang harinya.

Selalu ada pelayan yang membersihkan kediaman orang tuanya ini setiap beberapa hari.

Xinyu menyalakan beberapa lilin di atas meja dan di atas rak buku. Yi Xuan memandangi kediaman ini dengan seksama sudut-sudutnya.

"Ini kediaman orang tuamu dulu?" tanya Yi Xuan.

Xinyu mengangguk, "Pasti ada beberapa catatan-catatan lama di sini. Bantu aku mencarinya."

Yi Xuan ikut mencari, membuka semua laci dan lemari yang ada. Memeriksa sudut-sudut ruangan dengan seksama.

"Ketemu." Xinyu menarik keluar buku berisi daftar nama pelayan di kediamannya.

Yi Xuan menghampirinya. Dia membuka gulungan kertas dari Kantor Jiandu. Memastikannya dengan buku daftar nama pelayan yang berada di tangan Xinyu.

"Ada empat nama yang tidak tertulis di catatan milik Kantor Jiandu," ungkap Yi Xuan.

"Chen Xu, Wen Zhou, Jiao Anyu dan Luo Xianwei," sambung Xinyu, "Mereka semua adalah pelayan yang paling dipercayai orang tuaku. Kenapa kebetulan sekali, mereka berempat tidak mati dalam pembantaian mengerikan itu."

Yi Xuan menggeleng, "Itu tidak mungkin. Bukankah katamu, Wang Qingshu ini membunuh semua orang yang ada di kediamanmu malam itu. Kecuali, mereka tidak berada di kediaman saat Wang Qingshu membunuh 53 orang ini. Jadi, ini terlalu kebetulan. Mungkinkah orang tuamu yang menyuruh mereka pergi ke suatu tempat?"

Xinyu menautkan alis, dia berpikir ada di mana sebenarnya orang-orang ini saat majikan mereka dibunuh secara brutal oleh seseorang?

"Sepertinya tidak mungkin jika orang tuaku yang menyuruh mereka keluar. Chen Xu dan Wen Zhou selalu berada di samping ayahku selama bertahun-tahun, mereka sangat setia. Ke mana pun ayahku pergi, juga tidak pergi, selalu ada mereka bersamanya. Juga Anyu dan Xianwei, mereka adalah pelayan yang sangat berbakti pada ibuku. Mereka tidak pernah meninggalkan ibuku. Mereka pergi ke mana malam itu?"

Yi Xuan menatap empat nama ini dengan pikiran kosong, "Kalau begitu, mereka mungkin memang tidak pernah keluar dari kediaman ini pada malam itu. Xinyu, kelak kau periksa ulang paviliun ini, mungkin ada sebuah tempat di dalam tempat yang tidak banyak diketahui orang lain, termasuk kau."

"Tempat di dalam tempat?"

Yi Xuan menatap Xinyu tajam, "Nona Liang. Kau tidak pernah menyelidiki ini sebelumnya?"

Liang Xinyu menggeleng, "Aku tak sadarkan diri nyaris satu minggu setelah insiden itu. Begitu bangun, juga tidak bisa keluar dari kamar selama berhari-hari. Kaisar melapor padaku satu minggu kemudian, bahwa pelaku pembantaian itu adalah guruku sendiri, Wang Qingshu. Karena sudah melihat bukti yang ada, aku hanya bisa memercayainya. Guruku memang membantai seluruh keluargaku. Bahkan jika ingin membelanya, apa yang bisa kulakukan?"

"Lalu apa usahamu lima tahun terakhir?" Yi Xuan mulai kesal dengan penjelasan Xinyu yang bertele-tele.

Xinyu menelan ludah, dia menggeleng kuat-kuat, "Aku, aku tidak melakukan apapun. Aku menderita karena mimpi burukku lima tahun terakhir. Tapi aku tidak pernah melakukan apapun."

Yi Xuan mendengus, "Kau dungu sekali ternyata," dia bergumam dalam hati.

"Menurut penjelasanmu tadi, jelas sekali Tuan Besar Liang tidak mungkin menyuruh para pelayan itu keluar tengah malam tanpa ada urusan rahasia yang penting. Sepertinya kita harus menyelidiki orang-orang ini satu-persatu. Pasti menemukan pelaku yang sebenarnya." Yi Xuan menggulung kembali catatan milik Kantor Jiandu.

"Kau mau ke mana?" Xinyu berseru melihat Yi Xuan yang berjalan santai keluar dari Paviliun Chunhua.

"Mengembalikan ini," Yi Xuan mengangkat catatan milik Kantor Jiandu itu.

"Temui aku di Restoran Wanyu besok siang." Xinyu menceletuk sebelum menutup pintu aula.

Yi Xuan benar-benar kembali ke Kantor Jiandu untuk mengembalikan catatan itu. Masuk dan keluar tanpa hambatan.

"Liang Xinyu itu, benar-benar sengaja membuatku hampir tertangkap."

Dia pergi dengan gulungan lain di tangannya.

•••

"Nona, apa kau serius?" Yu Ning membulatkan matanya terkejut.

Xinyu mengangguk santai. Baru saja dia menceritakan kepada Yu Ning kalau semalam dia membawa seorang pria memasuki Paviliun Chunhua.

"Tapi, untuk apa, Nona? Bukankah kamu selama ini tidak pernah berani memasukinya? Kenapa begitu masuk sudah membawa seorang pria? Apakah pria itu memiliki hubungan dekat denganmu sehingga langsung kamu kenalkan pada Tuan Besar dan Nyonya Besar?"

Plok!

Xinyu melempar kulit pisang ke arah Yu Ning, "Kau terlalu banyak bicara, Yu Ning."

Yu Ning langsung terdiam, menunduk dan tidak berani berbicara lebih banyak lagi.

"Pemuda itu adalah Yi Xuan. Aku bertemu dengannya saat menyelinap di Kantor Jiandu semalam. Dari pada dia yang menemukanku sedang menyelinap, lebih baik aku membuat skenario seolah-olah aku sudah menyelamatkan nyawanya. Barulah aku menyadari kalau tujuan kami sama. Ada yang tidak beres dengan kematian guruku, sepertinya mengandalkan detektif terbaik di dunia persilatan ini cukup bagus untuk menyelidiki ulang kasus keluargaku." Xinyu menjelaskan lebih detail lagi.

Yu Ning mengangguk paham, "Tapi, untuk apa Tuan Muda Weihu Zhengyi menyelidiki kasus itu? Apakah berhubungan dengannya?"

Xinyu terdiam, dia baru menyadari kejanggalan ini. Benar juga, untuk apa Yi Xuan membantunya menyelidiki kasus itu? Bukankah dia hanya penasaran saja?

Lagi-lagi dis teringat perkataan pembunuh di malam itu. Yi Xuan pasti tahu sesuatu, hanya menyembunyikannya saja.

"Aku tidak tahu, kita lihat saja beberapa hari ke depan. Jika dia berjalan semakin jauh, aku harus bertanya ke mana arah langkah kakinya ini." Xinyu berdiri, lalu melangkah menuju ke dalam kamar, "Aku juga ingin tahu dia lebih dekat. Kenapa dia begitu terkenal dan disukai banyak orang?"

Yu Ning tertawa kecil, "Nona, sebaiknya kau jangan penasaran, takutnya—"

"Kau meragukan majikanmu ini?" Xinyu melotot kesal, "Anggap saja aku sedang menyewa jasanya sebagai detektif bayaran."

•••

Yi Xuan berjalan-jalan di tengah keramaian pasar ibukota. Cuaca di pagi hari masih terasa dingin. Dia sedang berjalan menuju Restoran Wanyu untuk menemui Xinyu.

Tapi masih beberapa jam menuju siang, Yi Xuan memutuskan untuk berjalan-jalan sebentar.

Yi Xuan menghentikan langkanya, di depannya ada seorang pengemis yang begitu menyedihkan, kedinginan di sudut jalan.

Yi Xuan menghampirinya, dia memakaikan jubah musim dinginnya pada anak pengemis itu, "Ini untukmu," sambil menyerahkan dua tahil perak, "Gunakan dengan baik, ya. Jangan sampai kelaparan lagi," dia tersenyum senang.

"Tuan Muda, terima kasih. Aku akan membalas kebaikanmu di kehidupan selanjutnya," anak pengemis itu berterima kasih setelah menerima pemberian Yi Xuan.

"Tidak perlu menunggu kehidupan selanjutnya, kamu pikir kehidupan selanjutnya itu akan lebih baik? Hei, Nak, jika kamu ingin membalas kebaikanku. Sekarang saja." Yi Xuan duduk di samping pengemis itu sambil meminum sebotol arak.

"Apa yang perlu kubantu, Tuan Muda?" pengemis itu bertanya dengan wajah bersemangat.

Yi Xuan memerhatikan belasan kertas penuh lukisan indah yang sobek-sobek dan kotor di samping pengemis itu duduk, "Kau sebelumnya berjualan lukisan?"

Pengemis itu mengangguk, "Lima hari yang lalu aku masih menjajakan lukisan-lukisan ini, Tuan Muda. Tapi seseorang menggangguku, menjatuhkan tinta dan kuasku, merusak barang jualanku. Aku tidak punya uang untuk membeli kuas dan tinta baru. Jangankan untuk modal berjualan lagi, aku bahkan sudah tidak bisa makan."

Yi Xuan mengangguk-angguk, "Lukisanmu sudah rusak, kenapa tidak dibuang saja?"

Pengemis itu menggeleng-gelengkan kepalanya, "Tidak bisa! Gambar lukisan ini begitu indah, aku ingin menggambarnya lagi di kertas yang baru. Untungnya ada Tuan Muda sebaik dirimu, aku bisa kembali berjualan lagi," dia menyimpan dua tahil pemberian Yi Xuan dan merapikan kertas-kertas yang berceceran itu.

"Bolehkah aku melihatnya?" Yi Xuan tersenyum.

Pengemis itu dengan suka hati memberikannya pada Yi Xuan. Sepertinya dia tidak berbohong tentang lukisan-lukisan yang dibuatnya sendiri itu.

Jika tidak rusak, pasti terlihat indah sekali lukisan buatannya. Dia benar-benar seseorang yang punya bakat melukis.

"Bocah, jika kau memakai dua tahil itu untuk membeli kuas, kertas dan tinta, bagaimana kau akan makan? Sepertinya kau kelaparan selama berhari-hari." Yi Xuan terus memeriksa satu-persatu lukisan milik pengemis kecil.

"Jika kupakai untuk membeli modal, ke depannya aku akan selalu makan dengan layak, Tuan Muda. Tapi jika kugunakan untuk membeli makanan, hanya akan bertahan beberapa hari saja, kelak aku akan kelaparan lagi," pengemis itu menjawab tidak peduli.

Yi Xuan terdiam membeku, pandangannya terkunci pada lembar lukisan ke sekian yang dia periksa.

Di atas kertas lusuh itu terlihat papan nama Kediaman Liang, di atap gerbangnya terlihat dua orang wanita dan dua orang pria sedang saling bersulang menikmati arak.

"Apa yang aneh dengan lukisan ini?" Yi Xuan berpikir dalam hati.

"Tuan Muda, ada apa?"

"Apakah kau yang membuat lukisan ini?" Yi Xuan menunjukkan lukisan itu padanya.

Bocah itu menggeleng. "Aku mendapatkannya dari seorang wanita, dia bilang aku harus menjual lukisan ini kepada nona muda yang satu matanya buta. Tidak boleh menjualnya pada orang lain. Lukisan itu, sudah hampir lima tahun ada padaku, aku juga belum menemukan nona yang satu matanya buta itu untuk menjual lukisan ini. Sayang sekali, lukisan ini rusak sebelum aku sempat menemukannya."

Sudah lima tahun?

Yi Xuan menahan napas, memperhatikan kembali lukisan Kediaman Liang itu. Mungkinkah orang ini adalah salah satu dari empat orang yang selamat itu?

"Bocah, namamu siapa?"

"Namaku A-Ming, Tuan Muda."

"A-Ming, kuberikan kau tiga tahil lagi," Yi Xuan memberikan tiga tahil lagi, "Belilah kuas, kertas dan tinta yang berkualitas. Aku akan menjadi pelangganmu yang pertama. Aku ingin kau membuat ulang lukisan Keluarga Liang ini. Lalu temui aku di Restoran Wanyu pukul satu siang nanti. Apa kau bisa?"

Terpopuler

Comments

NurAzizah504

NurAzizah504

Eh, apakah mereka para pelayan itu?

2024-05-29

0

lihat semua
Episodes
1 Pendongeng Jalanan
2 Mengejar Pembunuh
3 Pelat Setengah Lingkaran
4 Merampok dan Perampok
5 Bocah Penjual Lukisan
6 Luo Xianwei
7 Kediaman Baru
8 Giok Merah
9 Ruang Rahasia
10 Racun Wuyun
11 Yiqian Yingzi
12 Ternyata Murid Wang Shi'an
13 Pemilik Puluhan Penginapan
14 Yueya Baik-baik Saja
15 Menangkap Bandit
16 Mengalihkan Perhatian
17 Yueya Pergi Ke Mana?
18 Jangan-jangan Wang Yuxuan Juga Mati di Tanganmu?
19 Kamu Tidak Sepenuhnya Bersalah
20 Desa Gudu
21 Misteri Mayat Hilang
22 Bertanya Kepada Pelayan yang Lewat
23 Menyelidiki Kasus Mayat Hilang
24 Teh Jamuan yang Beracun
25 Pasar Wuye
26 Penginapan Huo Shi
27 Markas Besar Wuye
28 Pergi Dari Sini, Nona Besar!
29 Yi Yusha Menyelamatkannya
30 Penjahat Besar Harus Dipenggal
31 Keputusanmu Sebuah Kebohongan
32 Negaraku atau Negaramu?
33 Kalian Berhubungan Sangat Baik
34 Teman Dekat Baru
35 Penyergapan Rahasia
36 Perjalanan Ke Xinzhou
37 Misi Rahasia Dari Zhangjian
38 Rumah Lianhong
39 Yi Xuan itu Menghargaimu
40 Su Jiwei
41 Pengakuan Ibu Angkat
42 Kecurigaan
43 Yu Ning, Adikmu Telah Bisu
44 Xinyu Sedang Berlibur
45 Mahar Pernikahan
46 Rumor Menyenangkan
47 Musuh yang Sebenarnya
48 Aku Calon Istri Tuan Muda Yi
49 Kotak Rahasia Berikutnya
50 Ada Kaitan Apa?
51 Belati Wuyun
52 Jangan Beritahu Siapa Pun
53 Ilmu Zhihui
54 Xinyu Sedang Sakit
55 Gelisah
56 Kamu Ditemukan di Tepi Sungai
57 Dia Itu Mencurigakan
58 Kehancuran Kedua
59 Nyonya Su Sudah Gila
60 Sandiwaramu Payah
61 Liang Rou
62 Sayang, Aku Datang untuk Menjemputmu Pulang
63 Kamar Yang Hangat di Tengah Musim Dingin
64 Festival Musim Dingin
65 Pondok Bambu di Tengah Danau
66 Namaku Yongheng
67 Di Antara Kita, Hanya Satu Yang Boleh Hidup
68 Menjadi Pemberontak
69 Cinta Sedalam Itu, Mana Mungkin Bisa Disaingi
70 Balai Zhuanhua
71 Titah Kaisar
72 Bukan Wang Qingshu yang Melakukannya
73 Jenderal Agung Wuqing
74 Kau Tidak Pernah Mau Menatapku
75 Tuan Putri
76 Jin Xicai
77 Membebaskan Pengkhianat
78 Apakah Kau Kecewa Dengan Jawabanku?
79 Berita Mengejutkan
80 Menyelinap di Istana
81 Kau Lupa Sedang Berhadapan Dengan Siapa
82 Kembalikan Kehormatan Guruku!
83 Jatuhkan Pedangmu, Yi Xuan!
84 Wen Zhou
85 Kisah Singkat Masa Lalu
86 Kau Akan Berpihak Pada Siapa?
87 Mengambil Alih Segalanya
88 Pertempuran Kecil di Lembah Jiazhen
89 Kota yang Terbengkalai
Episodes

Updated 89 Episodes

1
Pendongeng Jalanan
2
Mengejar Pembunuh
3
Pelat Setengah Lingkaran
4
Merampok dan Perampok
5
Bocah Penjual Lukisan
6
Luo Xianwei
7
Kediaman Baru
8
Giok Merah
9
Ruang Rahasia
10
Racun Wuyun
11
Yiqian Yingzi
12
Ternyata Murid Wang Shi'an
13
Pemilik Puluhan Penginapan
14
Yueya Baik-baik Saja
15
Menangkap Bandit
16
Mengalihkan Perhatian
17
Yueya Pergi Ke Mana?
18
Jangan-jangan Wang Yuxuan Juga Mati di Tanganmu?
19
Kamu Tidak Sepenuhnya Bersalah
20
Desa Gudu
21
Misteri Mayat Hilang
22
Bertanya Kepada Pelayan yang Lewat
23
Menyelidiki Kasus Mayat Hilang
24
Teh Jamuan yang Beracun
25
Pasar Wuye
26
Penginapan Huo Shi
27
Markas Besar Wuye
28
Pergi Dari Sini, Nona Besar!
29
Yi Yusha Menyelamatkannya
30
Penjahat Besar Harus Dipenggal
31
Keputusanmu Sebuah Kebohongan
32
Negaraku atau Negaramu?
33
Kalian Berhubungan Sangat Baik
34
Teman Dekat Baru
35
Penyergapan Rahasia
36
Perjalanan Ke Xinzhou
37
Misi Rahasia Dari Zhangjian
38
Rumah Lianhong
39
Yi Xuan itu Menghargaimu
40
Su Jiwei
41
Pengakuan Ibu Angkat
42
Kecurigaan
43
Yu Ning, Adikmu Telah Bisu
44
Xinyu Sedang Berlibur
45
Mahar Pernikahan
46
Rumor Menyenangkan
47
Musuh yang Sebenarnya
48
Aku Calon Istri Tuan Muda Yi
49
Kotak Rahasia Berikutnya
50
Ada Kaitan Apa?
51
Belati Wuyun
52
Jangan Beritahu Siapa Pun
53
Ilmu Zhihui
54
Xinyu Sedang Sakit
55
Gelisah
56
Kamu Ditemukan di Tepi Sungai
57
Dia Itu Mencurigakan
58
Kehancuran Kedua
59
Nyonya Su Sudah Gila
60
Sandiwaramu Payah
61
Liang Rou
62
Sayang, Aku Datang untuk Menjemputmu Pulang
63
Kamar Yang Hangat di Tengah Musim Dingin
64
Festival Musim Dingin
65
Pondok Bambu di Tengah Danau
66
Namaku Yongheng
67
Di Antara Kita, Hanya Satu Yang Boleh Hidup
68
Menjadi Pemberontak
69
Cinta Sedalam Itu, Mana Mungkin Bisa Disaingi
70
Balai Zhuanhua
71
Titah Kaisar
72
Bukan Wang Qingshu yang Melakukannya
73
Jenderal Agung Wuqing
74
Kau Tidak Pernah Mau Menatapku
75
Tuan Putri
76
Jin Xicai
77
Membebaskan Pengkhianat
78
Apakah Kau Kecewa Dengan Jawabanku?
79
Berita Mengejutkan
80
Menyelinap di Istana
81
Kau Lupa Sedang Berhadapan Dengan Siapa
82
Kembalikan Kehormatan Guruku!
83
Jatuhkan Pedangmu, Yi Xuan!
84
Wen Zhou
85
Kisah Singkat Masa Lalu
86
Kau Akan Berpihak Pada Siapa?
87
Mengambil Alih Segalanya
88
Pertempuran Kecil di Lembah Jiazhen
89
Kota yang Terbengkalai

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!