Bab 13

Drt...

Ryu yang tengah termenung menatap layar ponselnya yang berdering, menampakkan sebuah nama inara sang kekasih.

"Halo sayang.., kau kemana saja selama ini? Kenapa tidak pernah menghubungi dan mengangkat telepon dariku?" Inara langsung memborbardir banyak pertanyaan pada kekasihnya setelah sambungan telepon terhubung.

Wanita itu sangat kesal karena sudah beberapa hari ini Ryu sangat susah dihubungi, padahal biasanya sang kekasih selalu memberi kabar setiap saat.

"Akhir-akhir ini aku sangat sibuk, sayang," jawab Ryu dengan berbohong karena tidak mungkin mengatakan yang sesungguhnya pada Inara.

"Benar sibuk? Bukan karena ada wanita lain?" Inara berkata dengan curiga, karena ia tahu betul kekasih tampannya itu seorang playboy kelas kakap.

"Tidak ada," jawab Ryu dengan kembali berbohong. Karena tidak mungkin ia mengatakan dengan jujur telah memiliki wanita lain, bahkan wanita itu telah sah menjadi istrinya. Biarlah nanti Inara tahu dengan sendirinya, yang pasti bukan darinya. "Aku harus menutup panggilan ini, ada meeting sepuluh menit lagi."

"Baiklah, Love you say—" Inara menatap layar ponselnya yang telah mati. "Sialan! Main tutup saja! Dasar brengsek," gerutunya dengan kesal.

Inara yakin Ryu pasti memiliki wanita lain, karena sudah tahu betul bagaimana kelakuan kekasihnya tersebut.

"Siapa yang brengsek?"

Deg.

Inara membalik badan, menatap pada pria tampan yang baru saja keluar dari dalam kamar mandi hanya dengan menggenakan handuk di atas pinggang. Ia pun menghampiri pria itu, pria yang berstatus sebagai kekasihnya selain Ryu Arbeto. Ya, bukan hanya Ryu saja yang bisa memiliki wanita lain, tapi dia juga bisa memiliki pria lain. Pria yang tak kalah tampan dan juga kaya raya, walaupun kekayaan pria tersebut masih berada di bawah kekayaan keluarga Arbeto.

"Doli. Biasa dia tidak mengerjakan dengan baik pekerjaannya." Inara terpaksa berbohong dengan mengkambing hitamkan asisten pribadinya. "Kau ingin makan malam disini atau —"

"Di apartemenku saja, malam ini aku tidak bisa pulang kesini," sela pria tersebut sembari mengenakan kemejanya kembali.

Inara pun menganggukkan kepalanya lalu membantu pria tersebut merapihkan pakaiannya. Setelahnya ia pun mengantar sang kekasih sampai depan pintu apartemen, menatap kepergian pria itu setelah memberikan sebuah ciuman yang hangat.

"Dua pria tampan dan dua atm berjalan, begitu sempurna hidupku ini," gumam Inara dengan tersenyum puas.

*

*

Beberapa jam kemudian.

Pesta pernikahan yang digelar oleh dua keluarga besar Arbeto dan Richard itu telah berjalan dengan sukses tanpa hambatan. Pesta yang begitu mewah dan meriah itu bahkan disiarkan secara langsung oleh salah satu stasiun televisi sampai acara selesai.

Dan kini pasangan pengantin baru itu hanya bisa pasrah saat kedua orang tua mereka, membawa paksa ke sebuah tempat yang asing bagi Ivy maupun Ryu.

"Rumah siapa ini Mom?" tanya Ryu dengan bingung.

Bagaimana tidak bingung, setelah pesta pernikahan mereka selesai bukannya menunju sebuah kamar hotel untuk melepas rasa lelah. Keduanya justru di bawa ke tempat asing, sebuah bangunan dua lantai bergaya minimalis modern.

"Rumah kalian," jawab Tita sembari mendorong pasangan pengantin baru tersebut untuk masuk ke dalam setelah membuka pintu rumah itu.

"Apa?" Ryu menatap Mom Tita dengan terkejut. "Mom pasti bercanda? Mana mungkin kami tinggal di tempat sempit seperti ini," ucapnya sembari menatap ke sekeliling ruangan.

Sungguh sebuah tempat yang sangat sederhana dan jauh berbeda dari apartemen miliknya, apalagi mansion utama.

"Rumah ini sangat pas untuk pasangan muda seperti kalian. Jadi kalian harus tinggal dan berkembangbiak di tempat ini."

"Apa? Tapi Mom—" belum sempat Ryu protes kedua orang tuanya justru telah pergi.

Bahkan kedua mertuanya pun ikut pergi tanpa menyapa Ivy yang sejak tadi hanya diam terpaku dengan wajah yang bingung. Dapat dipastikan wanita itu juga pasti tidak tahu jika pintu rumah dikunci dari luar.

Ryu dapat menebak jika bukan hanya pintu utama saja yang dikunci dari luar, tapi juga jendela dan pintu lainnya yang ada di rumah tersebut pasti telah terkunci rapat.

"Kenapa kau diam saja? Cepat masuk!"

"Masuk? Masuk kemana?" tanya Ivy yang masih bingung dengan keadaan yang terjadi disekitarnya.

Mungkin karena kelelahan hingga membuat otaknya jadi malas berpikir dengan apa yang telah terjadi.

"Tentu saja ke kamar untuk berkembang biak!"

"Haa.., apa?" Ivy yang terkejut sampai membuka mulutnya dengan lebar.

Terpopuler

Comments

Alistalita

Alistalita

Ivy jangan mau berkembang biak dengan kadal buntung rasanya beda🤦‍♀️😂
Tahan banting Vy cuekin suamimu itu
suruh tidur diluar aja kasih bantal sama guling tuman, biarin aja dia tidur dimakan nyamuk. kali aja nyamuknya jomblo mau nyobain yang katanya play boy klas kakap.. Wkwkwk

Nah benar kan Ryu itu pintar, pintar dikikibulin wanita. kelemahan Ryu
wanita menangis, dan mungkin selama
bersama Ryu, Nara morotin uangnya Ryu
dengan iming2 untuk memajukan
dunia permodelannya padahal aslinya dipake shoping dan jalan2..
Nara suka gonta ganti pasangan, Ryu
dapat modelan Inara dari mana Zijai..

Terimakasih double upnya mom, semangatt😍🤗

2024-07-26

75

❤️⃟Wᵃf❦DέȽΜɑɌ❦•§¢• ⍣⃝ꉣꉣ🍉

❤️⃟Wᵃf❦DέȽΜɑɌ❦•§¢• ⍣⃝ꉣꉣ🍉

dasar ryu nya bego, ntar udah tahu kebusukan inara jgn buat ivy sebagai pelarian yaa huh, ivy jgn mau cuekin aja dia jgn seenakkan dia ivy.

2025-01-08

0

Al-rayan Sandi Syahreza

Al-rayan Sandi Syahreza

wkwkwk di masukin kandang tempat berkembang biak ya kalian,tp bersyukurlah kalian punya orang tua seperti mereka

2025-02-08

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!