Hubungan Carol dengan Dantes sudah ada kemajuan,Carol tidak pernah menolak pemberian apapun dari Dantes dan selalu memberi kabar padanya.
Tapi seminggu ini Dantes jarang meneleponnya,membuat Carol sedih dan gelisah.
"Ma?jangan bersedih.Anna tau itu pasti karena paman Dantes sudah jarang meneleponmu."
"Anna,paman Dantes mungkin saja sedang sibuk."
"Tinggalkan dia!"tegas Richard.
"Hah?mama tidak mempunyai hubungan apa-apa dengan paman Dantes,jadi mana mungkin bisa berkata tinggalkan dia?"
"Ma, kami hanya tidak ingin melihatmu bersedih."celetuk Anna.
"Kami hanya berteman,jangan berpikiran hal-hal yang aneh.Sudah kalian tidur dulu,sudah malam."
Mereka berdua pun beranjak ke kamar masing-masing setelah mengucapkan selamat malam kepada ibu mereka.
Carol melihat ponselnya berkedip tanda sebuah panggilan,dengan cepat dia mengangkatnya.
"Halo,Dantes."Ucap Carol dengan gembira.
"Halo sayangku Carol."
"Karin?"
"Iya ini aku Karin.Kenapa?apakah kamu kecewa jika yang menelepon ini adalah aku?"
"Haha..mana mungkin,sahabatku yang paling baik.Ada apa meneleponku malam-malam begini?"
"Aku ingin mengajakmu pergi ke kota A besok pagi."
"Tapi,aku tidak bisa meninggalkan anak-anak sendirian."
"Bukankah ayah dan ibuku selalu senang dengan kehadiran mereka berdua?"
"Tapi.."
"Ayolah Carol,temani aku.Aku tidak punya pasangan untuk di ajak ke acara itu."
"Baiklah,aku akan berkemas dulu untuk besok.Berapa hari?"
"Hanya 3 hari."
"Baiklah."
"Terimakasih Carol."Ucap Karin senang.
Tut..tut..tut..
Carol turun dari ranjang nyamannya dan mulai berkemas untuk besok,dia juga menyiapkan baju dan perlengkapan sekolah kedua anaknya.
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Karin sudah berada di depan pintu rumah Carol.
"Apa kau sudah siap?"
"Anak-anak mari berangkat sekolah dengan tante Karin."
"Baiklah."Ucap mereka bersamaan.
"Anna,Richard.Tante Karin akan mengajak mama kalian untuk ke kota A selama 3 hari.Maukah kalian tinggal dengan kakek dan nenek?"
Sesaat mereka berdua saling pandang dan kemudian terdengar suara sorakan dari kursi penumpang.
"Mau tante,kami sangat suka tinggal dengan kakek dan nenek."ucap Anna.
Orang tua Karin selalu memanjakan mereka berdua.
"Baiklah,tapi kalian jangan nakal ya."Ucap Carol.
Mereka berdua mengangkat tangannya tanda berjanji dengan cengiran mereka.
"Baiklah anak-anak,nanti yang menjemput kalian adalah kakek dan nenek.Sampai jumpa 3hari lagi."Ucap Karin.
\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=
Saat ini mereka sudah berada di dalam pesawat.Membicarakan hal remeh temeh dan sebagainya.
"Sebenarnya acara apa yang akan kau hadiri nanti Karin?"
"Ah,hanya pesta para pengusaha untuk menambah relasi bisnis dan mendapatkan sponsor.Di hari ke 3 akan ada acara lelang,kita akan kesana juga."
"Eh?biasakah aku ikut ke sana?aku tidak mengerti apapun soal bisnis."
"Tak perlu kuatir,aku juga tidak tertarik dengan acara yang penuh kebohongan seperti itu.Kita hanya perlu datang,makan dan pulang."
Pesawat sudah tiba di kota A dan mereka langsung menuju hotel untuk beristirahat.
"Carol,tidurlah.Nanti setelah makan siang,aku akan menguras tenagamu."Tawa Karin menggema.
Carol menuruti Karin,dia tertidur kurang lebih 3 jam dan sekarang bangun dengan tubuh yang lebih segar.
"Mandilah,kita akan berangkat sebentar lagi."Ucap Karin riang.
"Kemana?bukankah acaranya masih nanti malam?"
"Ikut sajalah,kita isi perut dulu."
\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=
"Karin,berapa banyak lagi yang harus aku coba?"
"Sebentar lagi,ini cocok,yang tadi juga cocok."
"Aku bukan orang kaya sepertimu,mana bisa aku membeli gaun seperti ini."
"Sudahlah,aku yang mengajakmu."
"Satu saja cukup."
"Tidak bisa!Pelayan!Bungkus yang itu,itu,ini juga dan bungkus beberapa baju yang ada di depan situ."
Carol hanya bisa geleng-geleng kepala melihat Karin yang shopiholic itu.
Karin masih bertenaga untuk keluar masuk toko yang ada di mall itu,sedangkan Carol sudah tak bertega.Carol hampir tidak pernah shoping seperti ini,dia hanya sesekali menemani Karin berbelanja.
Masih memanjakan Carol dengan spa dan menipedi.
"Baiklah,apa kau sudah tidak capek?"tanya Karin.
"Aku baik-baik saja."
"Oke selanjutnya kita ke salon."
"Aku tidak perlu,mungkin hanya memakai sedikit lipgloss sudah cukup."
"Mana bisa pergi ke pesta tanpa berdandan."
Karin menolak sanggahan dari Carol dan memaksanya untuk duduk.
"Buat dia menjadi cantik natural!"Perintah Karin.
"Baik nona."Jawab sang pelayan.
Karin sudah selesai lebih dulu dan sedang menunggu Carol selesai memakai gaunnya.
"Astaga,Carol!!kamu sangat cantik!tidak akan ada lelaki yang menolakmu malam ini.Pergunakan waktumu untuk mencari kebahagiaanmu."
Carol hanya tersenyum kecut,sebenarnya Dantes sudah terpatri di dalam hatinya.Tidak ada niat sedikitpun untuk mencari pria.
\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=
Mobil sudah sampai di depan sebuah gedung yang sangat megah dengan karpet merah di bagian depan siap untuk di lewati.
Carol hanya berdecak kagum saat memasuki gedung tersebut,sangat megah dengan warna emas yang mendominasi.Meja yang penuh makanan,para pelayan berlalu lalang siap melayani dan para pengusaha,penguasa dan pejabat saling bercakap-cakap.
Benar apa yang di katakan Karin,semua mata pasti akan berhenti melihat Carol malam itu.Dia sangat anggun dengan gaun malam berwarna nude dengan kecantikan alami tanpa polesan yang berlebihan.
Acarapun di mulai para pengusaha pilihan bergantian memberikan kata sambutan,hingga salah satu nama dipanggil untuk naik ke atas panggung.
"Malam ini adalah malam yang spesial,putriku baru saja menyelesaikan S2 nya dan malam ini dia datang dengan seseorang yang sudah lama dikenalnya.Saya mohon untuk Dantes memberikan beberapa kata sambutan."
"Terimakasih,malam ini saya hanya datang sebagai tamu dari Belinda."
Dantes mencium tangan Belinda di atas panggung,sialnya Carol melihat itu semua dan tidak sengaja menjatuhkan gelas yang di pegangnya.
Pyar!!
Semua mata memandang ke arah Carol,dia sedang menangis.Matanya beradu dengan Dantes dan tatapan penuh kekecewaan itu dapat di mengerti oleh Dantes.
"Carol?Carol!"teriak Dantes.
Carol berbalik dan berjalan ke arah luar gedung menuju taman yang ada di sana.Dia duduk di sebuah bangku taman dengan menangis tersedu-sedu.
Sementara itu Dantes mencari di seluruh ruangan,dia bahkan memerintahkan beberapa anak buahnya untuk mencari Carol.Tapi sayangnya dia sudah kembali ke hotel bersama dengan Karin.
"Eliot,bantu aku menemukan Carol."Ucap Dantes melalui panggilan telepon.
"Bukankah dia wanita rumahan?apakah dia kemari untuk mencarimu?"
"Aku akan menceritakannya nanti,sekarang dia ada di kota A dan aku baru saja bertemu dengannya di acara Belinda."
"Baiklah."
\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=
"Carol,maafkan aku.Aku tidak tahu jika dia adalah Dantesmu."
Tidak ada jawaban,Carol terus menangis hingga dia lelah dan tertidur.Sama seperti 3th lalu saat Eric meninggal,dia sungguh menyedihkan.Setiap hari hanya menangis mengurung diri dikamarnya,tidak mau makan dan tidak melakukan aktivitas apapun.
Karin tidak mau jika sahabatnya akan terluka untuk yang kedua kalinya.
Setelah membaringkan Carol di kasur, Karin mengambil ponsel Carol dan menelepon Dantes.
"Halo Carol?Kamu dimana?aku bisa menjelasknnya."
"Halo tuan Dantes."
"Siapa kamu!"suara Dantes berubah menjadi waspada.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Comments
~🌹eveliniq🌹~
salam hangat selalu dari cinta online dan find the Perfect Love
2022-03-05
0
~🌹eveliniq🌹~
salken ya semangat selalu salam dari find the Perfect Love dan cinta online
2022-03-03
1