Pantas

Pantas

Pertemuan

Carolin Ze 34th, status janda dengan 2 orang anak. Mempunyai toko kecil yang hanya cukup untuk hidup dengan kedua anaknya.

Anna Ze 12th, putri pasangan Ze yang sangat cantik,ceria dan menyukai fashion.

Richard Ze 8th, putra pasangan Ze yang pintar,humoris,dan tampan. Menyukai hewan terutama ikan dan tertarik dengan dunia design arsitektur.

Eric Ze telah meninggal dunia 4th lalu dalam sebuah kecelakaan mobil,meninggalkan istri tercinta dan kedua anaknya. Duka yang sangat mendalam menyelimuti keluarga kecil mereka saat itu, tidak ada sanak saudara yang datang hanya beberapa teman dekat dan para tetangga.

Tatapan penuh rasa iba mengguyur Carol hingga dia merasa muak. Carol tidak mau berlarut dalam kesedihnnya saat dia ingat kedua anaknya butuh tempat bersandar, jika mereka melihat ibunya yang menyedihkan seperti ini apa yang akan terjadi? begitu pikirnya. Walaupun hati kecilnya menangis meraung kehilangan separuh jiwanya.

Carol segera bangkit dari sisi makan Eric Ze yang masih basah itu,dia tersenyum pada kedua anaknya seraya mengulurkan tangan.Carol memeluk kedua anaknya yang masih menangis sesenggukan,

"Ushhh..Mama ada di sini sayang,tidak akan pernah meninggalkan kalian berdua.Papa tidak akan suka jika melihat kita menangis,mari pulang dan kita harus berjanji untuk hidup lebih baik." Ucap Carol seraya memeluk kedua anaknya menenangkan.

Tidak ada jawaban dari kedua buah hatinya itu,hanya anggukan kecil sebagai jawaban.

Rumah terasa kosong dan sepi tanpa kehadiran kepala rumah tangga yang selalu dapat memimpin dan mengarahkan kemana langkah yang harus di tuju.

Aku harus kuat! aku tidak akan mengecewakanmu Eric! aku akan hidup dengan baik dan menuntun kedua anak kita untuk menjadi orang yang baik dan sukses!

Malam itu mereka lewati dengan tidur bersama di kasur utama. Tidur bertiga akan membuat Carol merasa hangat untuk sementara.

6bulan tidak dapat dilewati dengan mudah, Carol masih sering lupa menyiapkan kopi untuk Eric di pagi hari, atau menyiapkan pakaian ganti, bahkan menyiapkan air mandi.Tidak akan mudah menghapus kebiasaan yang sudah terjadi selama 10tahun.

Carol berniat untuk menyumbangkan sebagian pakaian Eric ke panti asuhan di kota itu, dia hanya menyisihkan beberap setel pakaian yang sering d gunakan Eric. Parfum dan sepatu juga masih disimpan dengan baik,bahkan handphone yang sudah rusak dia perbaiki dan menyimpannya.

Baiklah, aku akan memulai hidup yang baru bersamamu di hatiku. Ucap Carol dalam hati sambil mengenakan cincin kawin Eric sebagai liontin dari kalung yang dipakainya.

Semua berjalan normal,baik dan cukup bahagia hingga 2 tahun berlalu. Entah nasib darimana yang memaksa Carol untuk berurusan dengan perasaan cinta lagi.

Saat Carol hendak menutup toko kecilnya, tiba-tiba saja ada seorang pria berlari masuk dan dengan cepat menutup pintu itu.

"Siapa kamu!!Mau apa?!" Tanya Carol dengan wajah ketakutan.

Pria itu mengenakan pakaian formal untuk pekerja kantoran dengan jas yang masih menempel, hanya saja seluruh bajunya sobek dan ada darah di sana sini. Wajahnya pun sudah babak belur.

"Maaf telah membuat anda takut, tolong ijinkan saya bersembunyi di sini. Ada segerombolan penjahat yang ingin membunuh saya." Ucap pria itu.

Anehnya Carol tidak mampu berkata apa-apa, hanya menganggukkan kepala tanda setuju.Mereka berdua sama-sama diam dan menajamkan telinga mereka untuk mendengar para penjahat itu.

"Tuan, sepertinya mereka sudah pergi.Apakah anda ingin keluar?" Tanya Carol ragu.

"Apakah kamu mengusirku?bukankah sangat tidak berperasaan jika mengusir orang yang terluka?"

"Ah, maaf itu..hanya saja.."

"Tenang saja, aku tidak akan berbuat hal yang buruk terhadap penyelamatku.Apakah aku bisa meminjam kamar mandi mu?Aku ingin membersihkan lukaku." tanya pria itu.

"Lewat sini tuan."Carol menunjukkan jalan menuju kamar mandi.

Pria itu segera masuk kedalam. Tak lama Carol mengetuk pintu kamar mandi itu.

"Tuan, bersihkan lukamu dengan pembersih luka dan pakailah baju seadanya. Saya meletakkannya di depan pintu." Carol pergi dengan cepat.

30 menit kemudian pria itu keluar dari kamar mandi.

Astagaa..ternyata dia adalah orang yang tampan,di lihat dari penampilannya sepertinya orang kaya. Kenapa bisa ada di kota kecil dan di celakai orang?

Ternyata pria itu mengamati ekspresi Carol yang berubah-ubah.

"Jangan menebak sesuatu yang bukan urusanmu. Aku sangat berterimakasih atas bantuanmu ini."

"I..iya..tidak apa-apa tuan.Saya tidak banyak membantu, hanya dapat memberi pakaian ini pada anda."

"Ini lebih dari cukup,darimana kau dapatkan baju pria?apakah kamu sudah menikah?"

"Ya tuan saya sudah menikah."

"Betapa tidak sopannya aku memakai baju miliknya tanpa ijin,bisakah aku bertemu dengannya?"

"Oh, itu tidak perlu tuan.Suami saya sudah meninggal 3 tahun yang lalu."

"Maaf,apa kau tinggal sendiri?"

"Tidak tuan, kedua anakku berada di kamar mereka di lantai 2."

Pria itu tampak kesulitan mengobati lukanya sendiri,hingga Carol menawarkan bantuan untuk mengobati lukanya.

Carol juga memasak semangkok mie ayam bawang untuk pria itu.

"Maaf tuan saya hanya memasak ini untuk anda."

"Ini sangat enak! Terimakasih." Pria itu tersenyum lembut.

"Malam ini tidurlah di kamar saya, saya akan tidur di luar."

"Eh, bolehkah seperti itu?"

"Tentu saja boleh.Anda sedang terluka, bukankah akan merasa tidak nyaman jika tidur di sofa?"

"Baiklah, terimakasih."

Pagi itu Carol enggan membuka matanya, semalam dia telah melayani Tuan Asing hingga larut.Tapi dia masih mempunya tanggung jawab yang besar.Memikirkan tentang kedua anaknya membuat semangat Carol kembali berkobar.

Kedua anak Carol sudah turun denan pakaian seragam yang rapih.Semenjak kepergian Ayah mereka, Anna dan Richard berubah menjadi anak yang sangat mandiri.

Pagi itu seperti biasa mereka bersenandung dan bernyanyi bersama sambil memasak.Suara mereka bertiga menarik perhatian pria itu. Dia sudah berdiri di ambang pintu kamar cukup lama mengamati kegiatan mereka.Hingga tiba-tiba Anna berteriak keras sekali.

"Aaaaaa!!! Mama, ada pencuri!pembunuh!maling!rampok!Rich, cepat telepon polisi!atau panggil tetangga saja."

"Anna tenanglah, duduk dan habiskan sarapanmu.Paman ini tadi malam sedang bersembunyi dari penjahat dan sedang terluka, jadi mama membantunya."

"Tapi..tapi..mama!"Ucap Anna kesal

"Anna, duduk dan makanlah."

Kakak beradik itu tidak ada yang menjawab, mereka makan dalam diam.

"Tuan,apakah anda mau makan bersama kami?"

Tidak ada jawaban,hanya suara langkah kaki menuju ke arah meja makan mungil itu.Pria itu menghabiskan makanannya dengan tenang dan elegan.Suasana pagi itu menjadi sangat canggung.

"Ma, aku berangkat dulu.Kakak, kamu sekolah atau tidak?"Ucap Richard.

"Tidak! aku tidak akan meninggalkan Mamaku berdua saja dengan Paman ini!"

"Terserah!" Richard beranjak dari kursinya

"Eh..Eh..Rich..Richard tunggu!! Ma, aku berangkat dulu ya." Pamit Anna tergesa-gesa.

Carol tertawa kecil melihat kedua buah hatinya itu. Tanpa dia sadari sepasang mata yang tajam itu sedang mengamatinya.

"Maafkan mereka, Putriku Anna Ze 11th sebenarnya adalah anak yang ceria dan ramah.Putraku Richard Ze 7th adalah anak yang pintar namun sangat dingin."

"Hmm."

Aneh?bukankah semalam dia banyak bicara.Kenapa sekarang seperti ini?apa aku telah berbuat salah?atau dia merasa kesakitan sehingga tidak nyaman untuk bicara?

"Sudah kukatakan jangan berpikiran aneh tentangku.Aku baik-baik saja."

"Eh?baiklah, baju dan air sudah kusiapkan.Jika anda membutuhkan sesuatu panggil saja saya di depan.Selamat pagi." Ucap Carol dengan cepat sambil membalikkan badan.

Memalukan sekali! bagaimana bisa aku memikirkan seorang pria asing!Biarlah, toh bukan pikiran buruk!

Carol melakukan pekerjaannya sambil bersenandung kecil.Badannya yang kecil terkadang kesulitan saat meraih barang berat yang letaknya tinggi,atau saat dia tenggelam di tengah kerumunan pembeli.Tapi berkat kelincahan dan ketekunannya,dia dapat melalui semua itu.Carol mempunyai cara-cara yang cerdik untuk hidup mandiri.

Sepasang mata itu selalu memperhatikan Carol setiap hari selama 1 minggu ini.

Wanita yang menarik.Penuh dengan kasih sayang dan perhatian. Pikir pria itu.

Pagi ini Carol sedang duduk membaca sebuah surat yang ternyata dari pria asing itu.

Dear Carol,

*Terimakasih sudah menyelamatkanku dan merawatku dengan penuh kasih sayang dan perhatian.Jagalah diri baik-baik,dan jangan pernah mengijinkan lelaki lain untuk masuk kedalam rumahmu.

Tunggu aku, aku pasti akan kembali*.

 

*Dantes Black*

 

Carol meletakkan surat itu dan meraih kotak beludru berwana Dark Navy. Perlahan dia membukanya dan melihat sebuah kalung dengan bentuk liontin yang sangat cantik serta sebuah cek dengan nilai uang yang cukup besar.

Mungkin wanita lain akan senang dan langsung memakainya,tapi tidak dengan Carol.Dia tetap mengenakan kalung dengan liontin cincin Eric.

Carol menutup kembali kotak itu dan menyimpannya di tempat yang aman.

"Ma?sedang apa?"Tanya Anna.

"Tidak ada,ayo cepat sarapan dan berangkat sekolah."

"Apakah paman sudah pulang?"Tanya Rich

"Sudah tadi pagi."

"Baguslah paman asing itu tau diri.Tidak akan merepotkan mama lagi."

"Paman itu punya nama, Dantes Black."

"Ok."Jawab Richard

Semuanya kembali seperti semula.Mereka bertiga hidup saling melengkapi dan membantu satu sama lain,tetap bahagia.

1th berlalu setelah kepergian Dantes pagi itu.Sepucuk surar datang untuk Carol.

*Dear Caroline,

Bagaimana kabarmu Carol?Aku sangat berharap kamu baik-baik saja.Maaf aku pergi dengan cara yang kurang sopan saat itu.Aku berjuang di sini untuk membangun kembali bisnisku dan mengembalikkan nama baikku.Setahun yang lalu orang terdekatku mengkhianatiku dan ingin membunuhku.

Aku mengirimkan mu sebuah ponsel,aku harap kamu mau menerima telepon dariku.

Dantes Black*.

Carol membuka bungkusan yang lain dan ada sebuah ponsel keluaran terbaru.Tepat setelah Carol mengaktifkannya,ponsel itu berbunyi.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!