Agnes berdiri bersandar di tembok pertengahan antara kelas XII MIPA A dan XII MIPA B. Ia masih memikirkan penyebab nilai kedua temannya memburuk sampai harus berada di kelas yang berbeda, ‘haishh.. mereka ngapain aja si?! ujian nggak belajar? Niat nggak sih, astaga’
“Agnes!” seru seseorang dari lorong terujung gedung kelas XII. Agnes menoleh ke asal suara dan melihat Awani bersama Putri berlari menghampirinya. Ia menatap tajam kedua temannya itu, “kalian...” ucapnya terhenti, “Nes kita punya berita update!” saut Awani
“heh? Apaan?” tanya Agnes penasaran
“Kaituo sama Nova kemarin putus” jawab Putri. Agnes terkejut hebat mendengar berita itu
“wahh! Seriusan?!” mata Agnes mengembang dan nampak berbinar, “kapan njirr? Dimana? Kenapa mereka putus?!” pertanyaan keluar begitu saja dari mulutnya. Rasa penasaran membuatnya melupakan hal utama yang ingin ia sampaikan pada kedua temannya itu
“kata Vani di telpon. kemarin dia sama Kaituo main ke mall, trus nggak sengaja ketemu Nova sama selingkuhannya. Katanya selingkuhan Nova lebih jelek dari Kaituo, nyesel nggak tuh si Nova, ahahaha” jelas Putri dengan bahagianya
“hah.. pasti dia ngemis ngemis minta balikan sama Kaituo. kasihan juga Kaituo, dia di selingkuhin gitu. Jadi pengen lihat ekspresinya pas mutusin” ucap Agnes
“iya, katanya sempet ada keributan antar Kaituo sama si cowoknya Nova” ucap Putri
“mereka ribut? Gimana? Ceritain semuanya!” ucap Agnes berharap
“ga tau, nanti minta Vani ceritain langsung aja” ucap Awani
‘jam pelajaran pertama segera di mulai. Murid murid di harapkan segera masuk ke kelas masing masing dan bersiap untuk belajar’ bel masuk berbunyi keras menggema di seluruh sekolahan
“oh masuk! Nanti istirahat ketemu di kantin, bye bye” ucap Agnes. Ia berbalik dan melangkah masuk menuju kelasnya. Putri dan Awani hanya terdiam karena terheran oleh sesuatu, mereka menoleh menatap satu sama lain
“ha? Bye bye? dia kenapa sih?” tanya Awani heran
“ga tau, masuk juga yuk” ajak Putri
“kuy” ucap Awani menyetujui. Mereka berdua berjalan berdampingan menuju kelas. Awani menoleh ke arah Putri, “bye bye Put”
“bye bye Aw” ucap Putri dengan senyuman di wajahnya
“ahaha apaan, aneh tau. Kita bareng terus bilang bye bye segala” ucap Awani dengan tawa kecil
“ga jelas sumpah” ucap Putri
Di dalam kelas XII MIPA A, mereka menghampiri Agnes yang duduk di bangku pojok terbelakang kelas. Mereka melepas tas mereka dan duduk di bangku sekitarnya. Agnes terlihat sedang memandang kosong ke arah lapangan basket yang terlihat dari jendela kelas
“hahhhh...” Agnes menghela nafas panjang, (“bosen. Vani kelamaan berangkatnya, ngga ada temen ngobrol”)
“Vani pasti telat lagi nih” suara seseorang yang tidak asing baginya masuk ke dalam telinganya. Ia langsung menoleh ke asal suara, “heh?! Kenapa kalian berdua disini?!” ucapnya terkejut
“ha? apa kamu bilang?! biasanya kita kan duduk deket berempat. Ada yang salah?” tanya Awani
“pufft.. ahahaha” mendengarnya membuat Agnes tertawa dengan keras. Hal itu membuat Putri dan Awani merasa kebingungan
“Aw lihat dia, tadi dia hela nafas panjang banget, tapi sekarang ketawa tanpa sebab. Aneh ngga?” ucap Putri
“maklum temenmu kehabisan obat penenang, kambuh gilanya. Beliin gih” ucap Awani
“idih ogah, dia kan temenmu”
“bukan njerr, dia temenmu!”
“mana ada ku punya temen mantan pasien RSJ, temenmu itu!” ucap Putri nyolot
“bukan woy! Ku bilang bukan ya bukan! dia temenmu, juga!” ucap Awani nyolot
‘brakk’
Agnes menggebrak meja dan berdiri dari duduknya karena merasa terganggu dengan keberisikan perdebatan kedua temannya itu, “brisik tau!” ucapnya ngegas
“waa.. serem. Aw lihat dia, sekarang marah marah gitu” ucap Putri
“abis ni pasti nangis” sambung Awani
“yee, mana ada” ucap Agnes sembari kembali duduk di bangkunya, “ehem.. udah diem, pembinaan wali kelas baru”
“okeysip” ucap Putri dengan senyuman di wajahnya
“bhaks..” Agnes sebisa mungkin mencoba menahan tawanya keluar
Wali kelas mereka masuk ke dalam kelas dan berdiri di depan kelas, “selamat pagi anak anakku dari kelas dua belas Mipa A, pagi hari ini cuacanya cukup cerah dan angin yang berhembus sangat sejuk, cocok sekali di gunakan untuk belajar ya”
(“cocok buat tidur baru bener”) batin Agnes
“tidak terasa ya, ini adalah tahun ketiga kalian bersekolah disini. Waktu kalian belajar hanya sampai semester lima, semester enam kalian sudah harus bertempur melawan kerasnya dunia ujian”
(“pufft.. bertempur? Kata katanya epic banget, di kira main game battle royale apa?”) batin Agnes
“perkenalkan, nama bapak Georgio. Kalian anak MIPA pasti belum kenal saya kan”
“saya tahu pak” seorang siswi perempuan yang duduk di bangku tengah mengangkat tangan kanannya. Pandangan seluruh kelas tertuju padanya
“ya?” tanya Georgio
“pak Georgio mengajar mata pelajaran sejarah Negara di kelas IPS” jawab siswi itu
“siapa namamu nak?”
“Riry”
“iya, benar sekali apa yang di katakan Riry. Kalian harus tiru dia, walaupun seorang guru nggak mengajar di kelas kalian. Setidaknya kalian tahu dan menyapa guru itu”
‘waah, caper nih’ gumam Putri. Ia mengangkat tangan kanannya, “pak Geor” panggilnya
“ahahahaha” seluruh kelas menertawakan Putri
Riry menoleh ke arahnya, “hah? Geor? Kamu coba hina gurumu sendiri? Dimana etikamu?”
“namanya Georgio, apa salahnya ku panggil Geor?” jawab Putri
“lihat dirimu. Pelafalan bahasa asingmu kacau banget, aku jadi heran gimana kamu bisa sampai ke sekolah Elite ini dan masuk kelas favorite. Apa orangtuamu bayar lebih ke sekolah?” saut Riry
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 255 Episodes
Comments
😎 ȥҽɳƙαɱʂιԃҽɾ 😎
165 🤣🤣🤣
2021-10-09
0
S.Ratu haluu
novel ini tuh hiburan bgt
2020-08-02
3
Kim Reyaa
ngakak njiiirrr
2020-08-01
2