BAGIAN 3 MIMPI?

Aku memaksakan senyumku ketika melihat Abriela berjalan menghampiriku. Dalam hati kecilku, aku ingin sekali meneriaki dia dan menyuruhnya untuk keluar dari ruanganku. Tetapi jika aku melakukan itu sekarang sama saja dengan aku melakukan tindakan bodoh. Aku belum mengetahui apapun tentang dia dan juga mantanku Roland.

“ Eva, gimana keadaan kamu?” Tanyaa Abriela

“Aku enggak apa-apa kok Biel, sekarang udah mendingan.” Jawabku

“Maafin aku ya, coba aja waktu itu aku ngikut kamu, pasti kamu enggak bakal kecelakaan gini.” Katanya

Mendengar yang dikatakannya membuatku mual, munafik sekali orang di depanku.

“Udah, jangan ngomong kayak gitu. Lagian juga emang udah takdirnya kan aku dapat kecelakaan gini.” Jawabku

“Tapi kok bisa kamu ditabrak kayak gitu? Terus orang yang nabrak kamu sekarang dimana?” Tanyanya berentet kepadaku

Aku memicingkan mataku mendengar pertanyaannya, terdengar jelas ada kekhawatiran dalam suaranya. Tapi bukan ditujukkan kepadaku, itu seperti dia mengkhawatirkan orang yang menabraku.

“Eva, kok diam aja? Apa aku salah nanya ya?” Tanyanya

“Enggak kok, aku juga enggak terlalu tau orang itu dimana sekarang. Aku enggak sempat nanya ke Bunda tadi.” Jawabku

“ohh gitu ya, semoga aja pelakunya bisa ketangkap.” Katanya

Mendengar kata-katanya, aku merasa ada yang aneh dengan tingkah Abriela. Terlihat jelas di wajahnya bahwa dia berharap sebaliknya kepada pelakunya.

Percakapan kami terpotong saat pintu terbuka dan disana Bunda bersama Ayah masuk.

Melihat wajah Ayah membuatku bahagia, aku bersyukur karena masih bisa melihat ayah dengan keadaannya yang baik-baik saja. Walaupun ini adalah kehidupannya di tahun yang berbeda tapi aku bersyukur masih diberi kesempatan melihat mereka.

“Ayah” Panggilku dengan merentangkan tangan, ingin dipeluk ayah

Ayah menghampiriku dan memelukku. Hangat sekali pelukan ayah, tidak terasa air mataku jatuh lagi. Terakhir kali aku dipeluk ayah adalah ketika ayah melindungiku dari penjahat bertopeng yang menyodorkan senjatanya  kepadaku. Kilatan peristiwa itu begitu menusuk hatiku, hingga tidak terasa aku terisak dengan kuat.

Ayah berusaha menenangkan aku dengan mengelus pundakku. Inilah yang sering ayah lakukan kepadaku dari dulu ketika aku sedih dan butuh tempat untuk bersandar. Setelah merasa baikan, aku melepaskan pelukan dari ayah.

“Putri ayah, maafkan ayah yah karena tidak berhasil menjaga kamu.” Kata ayah dengan penyesalan

“Enggak apa-apa Ayah, ini bukan salah ayah.” Jawabku

“Ayah janji bakal tanggap orang yang udah mau nabrak kamu.” Kata ayah penuh dengan keyakinan

Mendengar kata-kata Ayah, aku lalu memperhatikan Abriela dan benar saja wajahnya pucat setelah mendengar apa yang dikatakan ayah.

“Apa yang sebenarnya terjadi? Kenapa dia pucat begitu? Apa kecelakaan ini juga dalangnya dia dan pria brengsek itu?” Kataku dalam hati

Bunda membuyarkan lamunanku dengan menyodorkan piring yang berisi makanan favoritku.

“Wahh, udah lama banget aku enggak makan masakan ayah.” Kataku dengan senang. Untuk sejenak aku tidak ingin memikirkan semuanya. Biarkan aku menikmati momen bersama keluargaku.

“Iya dong, ini kan yang masak Ayah kamu.” Kata Bunda

“Ehh nak Abriel, ayo makan juga. Tadi Ayah Eva bawa makanannya lebih jadi kita juga bisa makan.” Kata Bunda kepada Abriela

Ingin sekali ku katakan jangan kepada Bunda, tapi biarkan saja untuk kali ini. Aku masih harus berteman dengannya agar mengetahui apa yang sebenarnya mereka inginkan dari keluargaku. Soal tuduhan pembunuhan itu, aku masih tidak percaya. Maka dari itu, aku harus mengumpulkan bukti agar mengungkap fakta yang sebenarnya.

Jika Tuhan memberikan aku kesempatan memperbaiki kehidupanku di saat ini, berarti aku harus bisa manfaatkan itu dengan baik. Aku tidak ingin kebahagiaan keluargaku menjadi sirna seperti yang terjadi di kehidupanku di masa depan.

Malam harinya aku tidak bisa tidur dengan tenang, aku takut menutup mataku. Ini saja masih menjadi misteri, bagaimana bisa aku kembali ke masa lalu, atau ini hanya mimpi? Jika benar ini mimpi, maka aku lebih memilih

terjebak dalam mimpiku selamanya. Aku berusaha keras tidak menutup mataku, lalu tiba-tiba sekeliibat cahaya masuk ke dalam ruanganku.

“Apa itu? Kenapa bisa cahaya masuk dalam keadaan gelap seperti ini?” Tanyaku

Karena penasaran aku menghampiri cahaya itu dan terlihat disana ada seseorang yang berjalan melewati koridor. Aku mengikuti orang itu dan ketika sampai di sebuah ruangan aku ditarik paksa oleh seseorang. Di

hadapanku  terlihat jelas peristiwa yang terjadi di hari pernikahanku.

“Apa ini? K-kenapa aku bisa kembali kesini lagi?” Tanyaku bingung

Belum sempat aku berpikir tiba-tiba aku mendengar teriakanku sendiri memanggil Ayah dan tepat di depan mataku Ayah tertusuk oleh senjata yang dipegangi oleh penjahat bertopeng itu. Kata-kata yang diucapakan Ayah terakhir kali masih sama, Ayah meminta maaf kepadaku dan mengatakan itu adalah bentuk penebusan dosanya terakhir kali untukku.

Lalu tiba-tiba, kepalaku seperti dihantam oleh batu dan sebelum kesadaranku hilang Abriela maju dan kali ini lebih jelas, dia seperti ingin mengatakan sesuatu kepadaku. Tetapi belum sempat aku mengerti yang dikatakannya, semuanya menjadi gelap.

Setelah itu, aku terbangun di dalam ruangan rumah sakit. Aku melihat kalender disana dan aku masih di masa lalu. Paling tidak aku bersyukur karena aku masih hidup di masa lalu, yang berarti aku masih bisa melihat kedua orang tuaku.

Pikiranku kembali tertuju dengan mimpi yang kudapati.

“Kalau memang itu mimpi kenapa seperti nyata terjadinya? Hantaman di kepalaku juga seperti nyata. Lalu apa maksud dari mimpi itu? Kenapa kejadiannya berputar pada kalimat ayah, kenapa ayah meminta maaf kepadaku dan dosa apa yang ayah maksud? Terus apa yang dikatakan oleh Abriela?” kataku dengan banyak pertanyaan bersemayan di otakku

Belum ada yang bisa terpecahkan, aku seorang diri disini dan orang-orang disekilingku adalah mereka yang kehidupannya masih di masa lalu. Tidak ada orang yang bisa kutanyai, jalan satu-satunya adalah aku mencari tau

sendiri jawabannya. “Tapi darimana aku harus memulainya?” Tanyaku bingung

Saat aku ingat-ingat setelah kejadian kecelakaan ini di masa lalu,  dua minggu lagi aku akan bertemu

dengan Roland dan itu adalah pertemuan pertama kami. Seingatku juga pelaku yang nabrak aku di masa lalu berhasil ditanggap, tapi saat diintrogasi pelakunya mengaku dia disuruh oleh orang anonim yang tidak meninggalkan jejak apapun sehingga pelaku sebenarnya dari kecelakaanku belum terungkap.

“Atau Roland yang menabrak aku saat itu?” Pikirku dengan semua yang terjadi saat ini.

Saat aku memikirkan semuanya tiba-tiba pintu dibuka, aku melihat Bunda masuk membawakan makanan untukku.

“Sayang, makan dulu ya. Habis ini kamu bakal diperiksa sama dokter Pratama, kemungkinan kamu bisa keluar besok atau lusa.” Kata Bunda

“syukurlah kalau begitu Bunda, makasih makanannya Bunda.” Kataku dengan senyuman

“Ohh iya sayang, Bunda baru lihat kalung liontin kamu. Bagus banget, itu kamu beli dimana?” Tanya Bunda

“Kalung?”  Aku memegangi kalung tersebut dan baru kusadari ada kalung di leherku. Tapi kalung ini bukanlah milikku dan juga bentuknya unik, setengah kalung ini bersinar sedangkan satunya redup.

“Iya itu kalungnya kamu dapat dimana? Bunda suka konsepnya” Kata Bunda

“O-oh ini kalung aku dapat dari teman aku bunda.” Kataku berbohong

“Teman? Abriela maksudnya?” Tanya Bunda

“Enggak Bunda, adalah pokoknya dia teman aku yang baru. Tapi

sekarang dia udah tinggal di luar negeri. Kami juga kenalnya enggak lama kok

Bun. Makanya bunda enggak tahu.” Bohongku kepada Bunda

“Ohh gitu, lain kali kalau temannya balik kesini ajak ke rumah ya. Bunda pengen kenalan sama teman kamu itu.” Kata bunda dan kujawabi dengan anggukan.

Kuamati lagi liontin itu, dan kusadari ada yang berbeda dibagian yang masih bersinar. Disana ada angka yang menunjukkan 59

“Angka apa ini?”

Episodes
1 BAGIAN 1 KEBENCIAN
2 BAGIAN 2 KERINDUAN
3 BAGIAN 3 MIMPI?
4 BAGIAN 4 ABRIELA
5 BAGIAN 5 MULAI BERGERAK
6 BAGIAN 6 PRIA PENYELAMAT
7 BAGIAN 7 PERUSAK MOOD
8 BAGIAN 8 FOTO
9 BAGIAN 9 DI MALL
10 BAGIAN 10 MIMPI BARU
11 BAGIAN 11 DI TOKO BUKU
12 BAGIAN 12 SIKAP YANG BERBEDA
13 BAGIAN 13 INFORMASI BARU
14 BAGIAN 14 BERDEBAR
15 BAGIAN 15 KECELAKAAN
16 BAGIAN 16 MITRA AYAH
17 BAGIAN 17 DI RUMAH SAKIT
18 BAGIAN 18 WAKTU YANG SALAH
19 BAGIAN 19 SANDIWARA
20 BAGIAN 20 KEJANGGALAN
21 BAGIAN 21 ORANG ASING
22 BAGIAN 22 PANTI ASUHAN
23 BAGIAN 23 SITUASI CANGGUNG
24 BAGIAN 24 LIBURAN
25 BAGIAN 25 BERTEMU KELUARGA BU SUMI
26 BAGIAN 26 JALAN-JALAN
27 BAGIAN 27 BUKAN SIAPA-SIAPA
28 BAGIAN 28 ANEH
29 BAGIAN 29 PERSYARATAN ANEH
30 BAGIAN 30 RENCANA
31 BAGIAN 31 AKSI
32 BAGIAN 32 KETAHUAN
33 BAGIAN 33 AMNESIA
34 BAGIAN 34 FIRASAT BURUK
35 BAGIAN 35 MIMPI BURUK
36 BAGIAN 36 DELON
37 BAGIAN 37 KRITIS
38 BAGIAN 38 FLASHDISK
39 BAGIAN 39 PAKET MISTERIUS
40 BAGIAN 40 BUNDA
41 BAGIAN 41 PERINGATAN
42 BAGIAN 42 ROLAND
43 BAGIAN 43 SANDRO
44 BAGIAN 44 AKHIR CERITA?
45 BAGIAN 45 KEHIDUPAN BARU
46 BAGIAN 46 MERINDUKAN DELON
47 BAGIAN 47 TRAUMA
48 BAGIAN 48 HARI PERTAMA MAGANG
49 BAGIAN 49 PERJANJIAN KOMITMEN
50 BAGIAN 50 ABRIELA DAN DELON
51 BAGIAN 51 BAD MOOD
52 BAGIAN 52 ADA YANG DISEMBUNYIKAN
53 BAGIAN 53 TELEPON DARI ORANG ANONIM
54 BAGIAN 54 EYANG HILANG
55 BAGIAN 55 PELAKU PENCULIKAN EYANG
56 BAGIAN 56 MENCURIGAI ROLAND
57 BAGIAN 57 D&S
58 BAGIAN 58 ENDRO SEDIH
59 BAGIAN 59 DINASEHATI ENDRO
60 BAGIAN 60 KEJUJURAN YANG MENYAKITKAN
61 BAGIAN 61 BERTEMU ANAK LAKI-LAKI
62 BAGIAN 62 BERSUMPAH
63 BAGIAN 63 BERHASIL BERTEMU EYANG
64 BAGIAN 64 MERASA IBA
65 BAGIAN 65 KISAH MENYAKITKAN YANG TERUNGKAP
66 BAGIAN 66 MEMBAWA SENYUM INDAH BUNDA
67 BAGIAN 67 CERITA DELON
68 BAGIAN 68 DIBUTAKAN CINTA
69 BAGIAN 69 BALA BANTUAN
70 BAGIAN 70 WAJAH ASLI DIBALIK TOPENG
71 BAGIAN 71 KEANEHAN BIAN
72 BAGIAN 72 YANG DIKETAHUI BIAN
73 BAGIAN 73 SANDRA
74 BAGIAN 74 MENGIKUTI SANDRA
Episodes

Updated 74 Episodes

1
BAGIAN 1 KEBENCIAN
2
BAGIAN 2 KERINDUAN
3
BAGIAN 3 MIMPI?
4
BAGIAN 4 ABRIELA
5
BAGIAN 5 MULAI BERGERAK
6
BAGIAN 6 PRIA PENYELAMAT
7
BAGIAN 7 PERUSAK MOOD
8
BAGIAN 8 FOTO
9
BAGIAN 9 DI MALL
10
BAGIAN 10 MIMPI BARU
11
BAGIAN 11 DI TOKO BUKU
12
BAGIAN 12 SIKAP YANG BERBEDA
13
BAGIAN 13 INFORMASI BARU
14
BAGIAN 14 BERDEBAR
15
BAGIAN 15 KECELAKAAN
16
BAGIAN 16 MITRA AYAH
17
BAGIAN 17 DI RUMAH SAKIT
18
BAGIAN 18 WAKTU YANG SALAH
19
BAGIAN 19 SANDIWARA
20
BAGIAN 20 KEJANGGALAN
21
BAGIAN 21 ORANG ASING
22
BAGIAN 22 PANTI ASUHAN
23
BAGIAN 23 SITUASI CANGGUNG
24
BAGIAN 24 LIBURAN
25
BAGIAN 25 BERTEMU KELUARGA BU SUMI
26
BAGIAN 26 JALAN-JALAN
27
BAGIAN 27 BUKAN SIAPA-SIAPA
28
BAGIAN 28 ANEH
29
BAGIAN 29 PERSYARATAN ANEH
30
BAGIAN 30 RENCANA
31
BAGIAN 31 AKSI
32
BAGIAN 32 KETAHUAN
33
BAGIAN 33 AMNESIA
34
BAGIAN 34 FIRASAT BURUK
35
BAGIAN 35 MIMPI BURUK
36
BAGIAN 36 DELON
37
BAGIAN 37 KRITIS
38
BAGIAN 38 FLASHDISK
39
BAGIAN 39 PAKET MISTERIUS
40
BAGIAN 40 BUNDA
41
BAGIAN 41 PERINGATAN
42
BAGIAN 42 ROLAND
43
BAGIAN 43 SANDRO
44
BAGIAN 44 AKHIR CERITA?
45
BAGIAN 45 KEHIDUPAN BARU
46
BAGIAN 46 MERINDUKAN DELON
47
BAGIAN 47 TRAUMA
48
BAGIAN 48 HARI PERTAMA MAGANG
49
BAGIAN 49 PERJANJIAN KOMITMEN
50
BAGIAN 50 ABRIELA DAN DELON
51
BAGIAN 51 BAD MOOD
52
BAGIAN 52 ADA YANG DISEMBUNYIKAN
53
BAGIAN 53 TELEPON DARI ORANG ANONIM
54
BAGIAN 54 EYANG HILANG
55
BAGIAN 55 PELAKU PENCULIKAN EYANG
56
BAGIAN 56 MENCURIGAI ROLAND
57
BAGIAN 57 D&S
58
BAGIAN 58 ENDRO SEDIH
59
BAGIAN 59 DINASEHATI ENDRO
60
BAGIAN 60 KEJUJURAN YANG MENYAKITKAN
61
BAGIAN 61 BERTEMU ANAK LAKI-LAKI
62
BAGIAN 62 BERSUMPAH
63
BAGIAN 63 BERHASIL BERTEMU EYANG
64
BAGIAN 64 MERASA IBA
65
BAGIAN 65 KISAH MENYAKITKAN YANG TERUNGKAP
66
BAGIAN 66 MEMBAWA SENYUM INDAH BUNDA
67
BAGIAN 67 CERITA DELON
68
BAGIAN 68 DIBUTAKAN CINTA
69
BAGIAN 69 BALA BANTUAN
70
BAGIAN 70 WAJAH ASLI DIBALIK TOPENG
71
BAGIAN 71 KEANEHAN BIAN
72
BAGIAN 72 YANG DIKETAHUI BIAN
73
BAGIAN 73 SANDRA
74
BAGIAN 74 MENGIKUTI SANDRA

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!