BAGIAN 4 ABRIELA

Sudah dua hari aku berada di rumah sakit, dan setiap malam aku selalu mendapat mimpi yang sama. Hanya saja aku belum mengerti arti dari mimpiku itu. Aku juga masih penasaran dengan apa yang ingin disampaikan Abriela kepadaku.

Hari ini aku akan kembali ke rumahku dan bertemu dengan adikku Davendro.

“Bunda, aku udah enggak sabar pengen ketemu sama adek.” Kataku kepada Bunda

“Iya sayang, adek juga udah nunggu kamu di rumah. Kamu tau kan dia itu gimana orangnya, karena traumanya sama suntik dia enggak berani ke rumah sakit.” Kata Bunda sambil tertawa

Endro memang anak yang nakal, tapi satu hal yang dia takuti yaitu jarum suntik. Bukan tanpa alasan dia bisa memiliki trauma itu, dulu waktu aku masih SMP, aku salah satu siswi aktif di sekolah khususnya di PMR. Jadi

setiap ada kesempatan aku bakal donorin darah aku buat orang-orang yang membutuhkan.

Nahh, satu hari aku minta ditemenin sama dia bareng Bunda untuk donorin darah aku lagi. Tapi waktu dia lihat jarum suntik yang ukurannya lebih besar untuk ambil darah dia jadi takut, apalagi darah yang mengalir di selang itu nggak berhenti. Jadi dia pikir aku udah kehabisan darah dan penyebabnya karena suntikkan yang emang ukurannya lebih besar dari pada suntikkan pada umumnya.

Tapi di masa depan dia udah mulai dewasa, usia kami terpaut cukup jauh. Saat aku SMP dulu dia masih berusia 5 tahun. Di tahun ini aku udah masuk perkuliahan dan usia adikku sekarang 9 tahun. Aku bahagia bisa mengulang

kembali masa-masa kami seperti dulu.

Setelah sampai di rumah, aku membukakan pintu rumahku dan bunyi terompet masuk ke telingaku. Aku pandangi semua orang yang ada di hadapanku, disana ada adekku Endro, Ibu Sumi ART yang udah jaga aku dari bayi dan juga orang yang sebenarnya keberadaannya tidak aku harapankan sama sekali, Abriela.

Endro menghampiriku dan dengan malu-malu dia merentangkaan tangannya.

“Selamat datang kembali ke rumah” katanya sambil memberi kode agar aku masuk ke dalam pelukannya

Aku tersenyum melihat tingkah adikku, dia tidak pernah berubah. Di masa depan sifatnya akan lebih dingin lagi.

“Makasih ya adek kecil kaka katas sambutannya.” Kataku menggodanya

“Cihh, siapa yang adek kecil? Orang aku udah umur 9 tahun. Aku udah besar kali kak.” Katanya dengan mulut merenggut

“Iya-iya adek kecil kakak udah besar, tapi sama jarum suntik masih belum berani.” Godaku

“Ahhh kakak ma gitu.” Katanya sambil meronta-ronta dalam pelukan kami.

Aku sangat bersyukur masih bisa merasakan pelukan keluargaku, tidak ada hal yang paling indah selain ini. Walaupun mungkin ini hanya akan sementara tapi aku ingin egois dan ingin tetap berada disini.

“Kakak udah lepasin pelukannya, malu dilihat banyak orang. Kayak aku anak kecil aja.” Katanya meminta aku melepaskan pelukan kami berdua.

Aku melihat ke arahnya dan kuarahkan tanganku ke kepalanya dan mengelus lembut kepalanya.

“kakak sayang sama adek kecil kakak.” Kataku kepadanya

Wajahnya langsung memerah seperti tomat.

“y-ya aku tau itu.” Jawabnya dengan sok dingin, padahal di mataku terlihat menggemaskan

“Udah, sayang jangan goda adek terus. Sekarang kamu ke kamar dulu ya, biar kondisi kamu semakin membaik.” Kata Bunda

“Biar aku aja yang anterin Eva ke kamar ya Bund.” Kata Abriela

Ingin sekali aku mengatakan kepadanya untuk tidak memanggil Bunda sama sepertiku lagi. Aku muak melihat dia yang sok perduli dan baik kepada kami. Padahal dialah salah satu malapetaka yang akan mendatangi kami di masa depan.

“Ayo Eva, kok melamun gitu? Awas kesurupan loh kamu.” Katanya melihat aku yang terbengong melihatnya.

Aku hanya tersenyum dan memaksakan tawaku mendengar kata-katanya. Berusaha agar aku tidak kelepasan memukul atau menjambak rambutnya.

Di dalam kamar, aku dan Abriela sama-sama terdiam. Tidak ada yang membuka suara, masing-masing dari kami fokus sama pikirannya sendiri. Dalam situasi seperti ini tidak mungkin aku bisa bersikap seperti biasanya. Apalagi

setelah aku tau motifnya mendekati aku dan keluargaku. Tidak akan aku biarkan rencana mereka berjalan dengan lancar, dan semua kebusukan mereka akan aku unggap sebelum aku dan keluargaku masuk ke dalam perangkap mereka.

“Eva, aku mau ngomong sesuatu sama kamu.” Kata Abriel tiba-tiba

“Apa yang mau kamu omongin?” tanyaku.

“Jadi sebenarnya-“

“Sayang, nak Abriel ayo turun dulu. Ibu Sumi udah siapin makanan untuk kita.” Kata Bunda memotong ucapan Abriela.

“Iya Bunda” jawabku

Aku lalu turun ke bawa dibantu oleh Abriela, sebenarnya aku masih penasaran dengan apa yang mau disampaikan Abriela kepadaku.

Namun setelah selesai makan, Abriela mendadak harus pulang setelah menjawab teleponnya.

“Siapa yang nelpon Biel?” Tanyaku penasaran

“Ini, tetangga rumah aku Ev. Katanya Mama jatuh dari tempat tidur.” Kata Biel dengan buru-buru

“Ya ampun, cepetan nak kamu harus balik. Takutnya Mama kamu kenapa-kenapa disana.” Kata Bunda yang ikut panik

“Iya Bun, kalau begitu aku pamit dulu ya semua.” Kata Abriel

Aku baru ingat kalau Mama Abriel punya sakit dan sering terbaring di tempat tidur. Walaupun kami udah sahabatan dari lama, tapi aku belum pernah bertemu secara langsung sama Mamanya. Kalau aku ke rumahnya, pasti Mamanya akan istirahat dan enggak bisa diganggu.

“Kasihan ya nak Abriel, harus jaga mamanya sendiri.” Kata Bunda

“Abriela anaknya kuat Ayah lihat, dia tidak pernah mengeluh dan selalu terlihat baik-baik saja. Jadi Bunda tidak perlu mengasihaninya, dia anak yang hebat dan juga mandiri. Ayah yakin dia bisa mengatasinya sendiri.” Kata Ayah

Betul yang dikatakan Ayah, Abriela adalah sosok yang menurutku sangat kuat dan juga dewasa. Di usianya yang masih muda ini, dia sudah bisa membagi waktunya untuk kuliah dan juga merawat Mamanya bahkan dia juga melakukan kerja paruh waktu untuk menambah uang kuliahnya.

Tapi yang masih belum aku paham, kenapa sampai dia tega melakukan itu kepada keluargaku?

Malam harinya aku duduk terdiam di kamarku, lalu melihat ke arah kalung liontin yang masih belum kupaham angga yang tertulis di dalamnya. Aku mengamati lagi liontin itu dan angganya berubah dari 59 menjadi 57, mataku

melotot saat aku menyadari sesuatu.

“A-apa ini waktu yang kubutuhkan di masa ini?”

Episodes
1 BAGIAN 1 KEBENCIAN
2 BAGIAN 2 KERINDUAN
3 BAGIAN 3 MIMPI?
4 BAGIAN 4 ABRIELA
5 BAGIAN 5 MULAI BERGERAK
6 BAGIAN 6 PRIA PENYELAMAT
7 BAGIAN 7 PERUSAK MOOD
8 BAGIAN 8 FOTO
9 BAGIAN 9 DI MALL
10 BAGIAN 10 MIMPI BARU
11 BAGIAN 11 DI TOKO BUKU
12 BAGIAN 12 SIKAP YANG BERBEDA
13 BAGIAN 13 INFORMASI BARU
14 BAGIAN 14 BERDEBAR
15 BAGIAN 15 KECELAKAAN
16 BAGIAN 16 MITRA AYAH
17 BAGIAN 17 DI RUMAH SAKIT
18 BAGIAN 18 WAKTU YANG SALAH
19 BAGIAN 19 SANDIWARA
20 BAGIAN 20 KEJANGGALAN
21 BAGIAN 21 ORANG ASING
22 BAGIAN 22 PANTI ASUHAN
23 BAGIAN 23 SITUASI CANGGUNG
24 BAGIAN 24 LIBURAN
25 BAGIAN 25 BERTEMU KELUARGA BU SUMI
26 BAGIAN 26 JALAN-JALAN
27 BAGIAN 27 BUKAN SIAPA-SIAPA
28 BAGIAN 28 ANEH
29 BAGIAN 29 PERSYARATAN ANEH
30 BAGIAN 30 RENCANA
31 BAGIAN 31 AKSI
32 BAGIAN 32 KETAHUAN
33 BAGIAN 33 AMNESIA
34 BAGIAN 34 FIRASAT BURUK
35 BAGIAN 35 MIMPI BURUK
36 BAGIAN 36 DELON
37 BAGIAN 37 KRITIS
38 BAGIAN 38 FLASHDISK
39 BAGIAN 39 PAKET MISTERIUS
40 BAGIAN 40 BUNDA
41 BAGIAN 41 PERINGATAN
42 BAGIAN 42 ROLAND
43 BAGIAN 43 SANDRO
44 BAGIAN 44 AKHIR CERITA?
45 BAGIAN 45 KEHIDUPAN BARU
46 BAGIAN 46 MERINDUKAN DELON
47 BAGIAN 47 TRAUMA
48 BAGIAN 48 HARI PERTAMA MAGANG
49 BAGIAN 49 PERJANJIAN KOMITMEN
50 BAGIAN 50 ABRIELA DAN DELON
51 BAGIAN 51 BAD MOOD
52 BAGIAN 52 ADA YANG DISEMBUNYIKAN
53 BAGIAN 53 TELEPON DARI ORANG ANONIM
54 BAGIAN 54 EYANG HILANG
55 BAGIAN 55 PELAKU PENCULIKAN EYANG
56 BAGIAN 56 MENCURIGAI ROLAND
57 BAGIAN 57 D&S
58 BAGIAN 58 ENDRO SEDIH
59 BAGIAN 59 DINASEHATI ENDRO
60 BAGIAN 60 KEJUJURAN YANG MENYAKITKAN
61 BAGIAN 61 BERTEMU ANAK LAKI-LAKI
62 BAGIAN 62 BERSUMPAH
63 BAGIAN 63 BERHASIL BERTEMU EYANG
64 BAGIAN 64 MERASA IBA
65 BAGIAN 65 KISAH MENYAKITKAN YANG TERUNGKAP
66 BAGIAN 66 MEMBAWA SENYUM INDAH BUNDA
67 BAGIAN 67 CERITA DELON
68 BAGIAN 68 DIBUTAKAN CINTA
69 BAGIAN 69 BALA BANTUAN
70 BAGIAN 70 WAJAH ASLI DIBALIK TOPENG
71 BAGIAN 71 KEANEHAN BIAN
72 BAGIAN 72 YANG DIKETAHUI BIAN
73 BAGIAN 73 SANDRA
74 BAGIAN 74 MENGIKUTI SANDRA
Episodes

Updated 74 Episodes

1
BAGIAN 1 KEBENCIAN
2
BAGIAN 2 KERINDUAN
3
BAGIAN 3 MIMPI?
4
BAGIAN 4 ABRIELA
5
BAGIAN 5 MULAI BERGERAK
6
BAGIAN 6 PRIA PENYELAMAT
7
BAGIAN 7 PERUSAK MOOD
8
BAGIAN 8 FOTO
9
BAGIAN 9 DI MALL
10
BAGIAN 10 MIMPI BARU
11
BAGIAN 11 DI TOKO BUKU
12
BAGIAN 12 SIKAP YANG BERBEDA
13
BAGIAN 13 INFORMASI BARU
14
BAGIAN 14 BERDEBAR
15
BAGIAN 15 KECELAKAAN
16
BAGIAN 16 MITRA AYAH
17
BAGIAN 17 DI RUMAH SAKIT
18
BAGIAN 18 WAKTU YANG SALAH
19
BAGIAN 19 SANDIWARA
20
BAGIAN 20 KEJANGGALAN
21
BAGIAN 21 ORANG ASING
22
BAGIAN 22 PANTI ASUHAN
23
BAGIAN 23 SITUASI CANGGUNG
24
BAGIAN 24 LIBURAN
25
BAGIAN 25 BERTEMU KELUARGA BU SUMI
26
BAGIAN 26 JALAN-JALAN
27
BAGIAN 27 BUKAN SIAPA-SIAPA
28
BAGIAN 28 ANEH
29
BAGIAN 29 PERSYARATAN ANEH
30
BAGIAN 30 RENCANA
31
BAGIAN 31 AKSI
32
BAGIAN 32 KETAHUAN
33
BAGIAN 33 AMNESIA
34
BAGIAN 34 FIRASAT BURUK
35
BAGIAN 35 MIMPI BURUK
36
BAGIAN 36 DELON
37
BAGIAN 37 KRITIS
38
BAGIAN 38 FLASHDISK
39
BAGIAN 39 PAKET MISTERIUS
40
BAGIAN 40 BUNDA
41
BAGIAN 41 PERINGATAN
42
BAGIAN 42 ROLAND
43
BAGIAN 43 SANDRO
44
BAGIAN 44 AKHIR CERITA?
45
BAGIAN 45 KEHIDUPAN BARU
46
BAGIAN 46 MERINDUKAN DELON
47
BAGIAN 47 TRAUMA
48
BAGIAN 48 HARI PERTAMA MAGANG
49
BAGIAN 49 PERJANJIAN KOMITMEN
50
BAGIAN 50 ABRIELA DAN DELON
51
BAGIAN 51 BAD MOOD
52
BAGIAN 52 ADA YANG DISEMBUNYIKAN
53
BAGIAN 53 TELEPON DARI ORANG ANONIM
54
BAGIAN 54 EYANG HILANG
55
BAGIAN 55 PELAKU PENCULIKAN EYANG
56
BAGIAN 56 MENCURIGAI ROLAND
57
BAGIAN 57 D&S
58
BAGIAN 58 ENDRO SEDIH
59
BAGIAN 59 DINASEHATI ENDRO
60
BAGIAN 60 KEJUJURAN YANG MENYAKITKAN
61
BAGIAN 61 BERTEMU ANAK LAKI-LAKI
62
BAGIAN 62 BERSUMPAH
63
BAGIAN 63 BERHASIL BERTEMU EYANG
64
BAGIAN 64 MERASA IBA
65
BAGIAN 65 KISAH MENYAKITKAN YANG TERUNGKAP
66
BAGIAN 66 MEMBAWA SENYUM INDAH BUNDA
67
BAGIAN 67 CERITA DELON
68
BAGIAN 68 DIBUTAKAN CINTA
69
BAGIAN 69 BALA BANTUAN
70
BAGIAN 70 WAJAH ASLI DIBALIK TOPENG
71
BAGIAN 71 KEANEHAN BIAN
72
BAGIAN 72 YANG DIKETAHUI BIAN
73
BAGIAN 73 SANDRA
74
BAGIAN 74 MENGIKUTI SANDRA

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!