Malam hari menunjukkan pukul 20.00. Tiara sedikit kesulitan mengerjakan tugas. Dia pun memutar otak.
'Siapa ya yang bisa membantuku.'pikirnya.
Nama Tian muncul dipikiran Tiara. Tiara merasa chat terlalu lama. Gadis itu pun menelepon Tian. Sedikit lumayan lama baru teleponnya diangkat.
" Hallo, assalamualaikum." Sapa Tiara.
" Wa'alaikumsalam." Tiara terkejut, Suara seorang wanita yang menjawabnya.
Tiara mengecek layar handphone. Takut salah Kontak. Dilayar handphonenya jelas tertulis nama Tian.
'Tidak salah,' batin Tiara.
" Maaf, Kalau boleh tahu ini siapanya Tian?"Tiara to the point.
" Owh saya pacarnya Tian. Kebetulan Tian sedang ke belakang. Dan Dia lupa membawa handphonenya. Apa ada yang bisa saya bantu?"Wanita itu terdengar sangat ramah. Tiara tidak berhak menghancurkan hubungan Mereka.
" Tidak. Terima kasih. Maaf mengganggu." Ucap Tiara pamit undur diri.
" Sama-sama."
Tiara langsung mematikan panggilan tersebut.Wanita?Pacar? Dada Tiara mendadak sesak.Sakit? Iya. Hati Tiara terasa sakit.
'Apa Aku sudah begitu berharap banyak pada Tian? Sepertinya Aku benar-benar berharap Tian bisa membalas perasaanku.' Pikir Tiara.
Tiara langsung meneteskan air mata.
"Bagaimana bisa Aku sebodoh ini. Bagaimana bisa Aku terjebak dengan rasa cinta pada manusia. Lebih parahnya cintaku bertepuk sebelah tangan."
Tiara tidak menyalahkan siapapun untuk hal ini, kecuali dirinya sendiri. Tiara merasa Dia terlalu bodoh, polos dan terbawa dengan perasaan sendiri.
"Harusnya Aku paham Tian hanya sebatas merespon bukan memberi harapan. Dan sebaik-baiknya berharap itu pada Allah, bukan pada manusia." suara lirih Tiara ditengah kegalauan hatinya.
Tiara pun segera ambil wudhu, menenangkan diri seraya menunggu sholat isya.
Gadis itu merasa bersyukur karena rasa sakit ini datang lebih dulu dibanding datang terlambat. Hidup pasti ada saja ujian. Tapi Tiara percaya, Apapun ujian yang Allah berikan hari ini. Pasti akan ada hikmahNYA. Dan kesedihan hari ini. Pasti akan diganti dengan kebahagiaan suatu hari nanti.
Pagi ini Tiara benar-benar tidak mempunyai semangat masuk kuliah. Tiara berangkat ke kampus begitu pukul 06.30, Gadis itu mengendarai motornya diatas rata-rata. Biasa 45 per km, sekarang 80 per km. Tidak selang lama, Tiara pun tersadar sudah sampai depan gedung universitas. Dia memarkirkan sepeda motornya tepat di deretan nomor tiga.
Tiara berjalan melewati gedung utama kampus, belok kanan. Bunyi handphone membuat Tiara langsung mengangkatnya, Namun tiba-tiba. " Bruk!!!"
Tiara tidak sengaja menyenggol seseorang.
Dan membuat buku-buku berjatuhan.
" Kalau jalan pakai mata." Suara seorang pria terdengar sangat pedas ditelinganya.
" Maaf." Ucap Tiara seraya membantu mengambil buku-buku milik pria tersebut,
Setelah selesai Tiara melanjutkan langkah kakinya menyelusuri koridor kampus gedung A. Dan lalu menuju lantai dua.
Tiara terkulai lemas begitu masuk kelas. Gadis itu langsung meletakkan kepalanya diatas meja. Kebetulan hari ini mata kuliah pertama ada kelas speaking. Tiara bisa duduk dipojok bagian belakang. Sehingga Dia bisa sedikit demi sedikit menghindari Tian dan melupakan perasaan sukanya pada cowok tersebut.
Wina yang baru datang, langsung duduk disampingku. Dia melihat Tiara tidak begitu semangat.
" Masalah jurusan?" Tanyanya.
" Entahlah." Sahut gadis.
Tak ada yang tahu perasaan Tiara ke Tian, kecuali Allah, Rabb Maha Mengetahui segalanya. Afifah, Wina, Siwi, Mereka semua hanya sekedar menebak. Dan Tiara membiarkan itu menjadi rahasia. Bahkan dari Tian sendiri.
" Oya tugas speakingmu sudah selesai?" Tanya Wina.
" Sudah dunk Win." Ucap Tiara seraya sedikit enggan untuk membuat tas rangselnya.
Namun Tiara terkejut, Dia tidak menemukannya. Wajahnya berubah panik. Ditas tidak ada, ketinggalan dirumah?
Aduh, Tiara memegang kepalanya. Dia lupa membawanya. Wina menatap Tiara dengan sebelah alis terangkat.
'Sungguh ini waktu yang tidak tepat. Bagaimana kalau Pak Robi kasih detensi, Susahnya menaikkan nilai kalau sudah jeblok.' Keluh Tiara dalam hati.
" Mana Ra, tugas speakingmu? " Tanya Wina.
" Astaghfirullah! Gak kebawa, ketinggalan Win," Jawab Tiara panik.
Sepertinya Tiara lupa memasukkan kertas tugasnya setelah sholat isya tadi malam.
" Ada apa Kalian ribut-ribut?" Tanya Afifah yang baru datang.
" Aku lupa bawa tugas speaking." Sahut Tiara.
" Kalem aja kali. Pak Robi gak akan masuk, katanya ada dosen lain buat ngegantiin. Makanya nih kelas penuh. Fansnya pada datang." Jelas Afifah.
Tiara sedikit bernapas lega. Masalahnya Pak Robi itu termasuk dosen killer. Tidak selang lama Tiba-tiba pintu terbuka dan semua mahasiswa terdiam. Namun bisik-bisik jelas terdengar.
" Pantas saja banyak yang memilih Fakultas ekonomi. Dosen bahasa Inggrisnya seganteng ini."Bisik salah satu mahasiswi didepan Tiara. Namun tunggu dulu. Dia terlihat asing, sepertinya bukan kelas C. Apa Mereka masuk kelas ini demi dosen ini? Tiara terlihat penasaran. Bisik-bisik itu banyak Tiara dengar. Dan kebanyakan memuji dosen yang baru masuk tersebut. Tiara yang duduk dibelakang belum melihat seganteng apa yang dimaksud. Apa seganteng Vic zhou di drama Mars? Takashi Kawashibara di itazura na kiss? Siwon choi super junior?
V BTS? Taehyung BTS? Jaemin NCT? Dylan wang di Only for You? Aisssh kenapa jiwa fans girls Tiara jadi keluar. Tiara geleng-geleng kepala mengingat Dia baru move on dari dunia idol-idolnya tersebut.
'Istighfar Ra. Manusia tertampan adalah Rasul terakhir.' Batin Tiara mengingatkan diri sendiri.
" Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh."Sapa dosen baru tersebut.
" Wa'alaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh." Serempak semua mahasiswa menjawab.
Beliau masih duduk, Tiara belum terlalu jelas bagaimana tampang wajahnya. Maklum, Tiara duduk paling belakang. Berharap hari ini Dia dapat menjaga jarak yang jauh dengan Tian.
" Baiklah, Sebelumnya perkenalkan nama Saya Hasan Ali Setiawan. Biasa dipanggil Pak Hasan. Mungkin diantara Kalian ada yang mempunyai teman di Fakultas Ekonomi. Saya mengajar mata kuliah bahasa Inggris. Untuk selanjutnya Saya disini mengambil alih mata kuliah Pak Robi untuk akhir semester ini dan semester dua. Pak Robi belum bisa mengajar kembali. Beliau mendapatkan kesempatan untuk belajar S3 di Universitas Oxford."Jelas Pak Hasan.
Hanya suara yang masih Tiara dengar. Wajahnya masih terhalang kepala-kepala para mahasiswa lainnya.
" Aturan dalam kelas Saya tak jauh berbeda dengan Pak Robi. Pertama, saya tidak toleransi dengan keterlambatan dan kelalaian tugas."
Tiara yang kadang titip absen langsung membelalakkan matanya.
"Kedua, "Dosen baru tersebut berdiri menuliskan sesuatu di papan tulis.
"Hanya di pertemuan awal saya memberi tahu e-mail Saya. Jadi, catat baik-baik dan simpan." Ucap Doswn tersebut menghadap ke para mahasiswanya.
Dan Tiara baru bisa melihat wajahnya. Tunggu! Tiara merasa sudah pernah melihat dosen ini.
' Astaghfirullah. Pria tadi pagi?' Batin Tiara.
'Kenapa pada suka sama dosen ini? Ok lah wajah sedingin naoki di itazura na kiss. Tatapan setajam shuyan di only for you. Tapi ini sama saja tipe-tipe dosen killer, dosen disiplin dan tak bertoleransi. Lihat saja bagaimana tadi pagi, kata-katanya pedas banget.Dan sepertinya dilihat dari kematangannya seharusnya Dia sudah berkeluarga.'Tiara berargumen dalam hatinya.
" Wow ganteng banget. Aku jadi pengen pindah ke fakultas ekonomi saja." bisik Afifah.
" Brian mau dikemanakan?" Spontan Tiara nyeletuk.
" Kan bisa buat cadangan Ra kalau tidak berhasil."
" Huh. Paling juga Pak Hasan sudah punya istri."Sahut Tiara asal tebak.
" Kudet banget kamu Ra. Kata temanku yang di fakultas ekonomi, Beliau masih lajang tahu. " Jelas Afifah si paling update.
" Kamu sih fokusnya ke Tian doang. Jadi tidak tahu ada dosen seganteng Pak Hasan."Tambahnya.
" Aissh. Apaan sih, orang Tian juga sudah punya pacar." Tiara keceplosan karena kesal mendengar nama Tian dibawa-bawa.
" What!!! Serius?" Tingginya suara Afifah membuat dosen baru yang masih memperkenalkan diri di depan pun langsung memandang ke arah Mereka berdua.
" Kalian kalau masih ingin mengobrol. Keluar dari kelas saya!"Titahnya.
Tiara dan Afifah pun langsung terdiam menundukkan kepala. Mahasiswi-mahasiswi yang sebelumnya pada ngehalu dosen baru tersebut pun langsung tersadar dari lamunannya.
To be continued
Jangan lupa like dan coment
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 44 Episodes
Comments
Teteh Lia
jaemin 😍
2024-05-25
0
Teteh Lia
potek sudah ...... Tian sudah punya cewe ternyata
2024-05-25
0