Senyum di tengah Kesedihan

Sinar mentari mulai merambat di ufuk timur, menerangi kota kecil yang di apit oleh perbukitan, hari minggu yang bersinar terang membawa suasana pagi itu sangatlah menghangatkan, akan tetapi tidak dengan Maya, ia merasa rumah ini terlalu sepi dan penuh dengan luka yang membekas.

Maya bersiap untuk keluar dari rumahnya, mengingat akan pertemuan mereka berdua di taman kemarin, Maya membawa buku diary nya dan membawa sedikit cemilan, Maya berharap pertemuan kedua sama seperti kemarin dan mencoba membuka hatinya untuk bercerita.

Sesampainya di taman, Maya mendengarkan kicauan burung seperti menyambut dirinya yang sedang berjalan dengan rasa sepi, bagi maya taman ini adalah obat untuk melupakan masa lalunya yang penuh dengan luka, Maya berjalan di taman itu sambil melirik ke segala arah, senyuman Maya yang sangat manis dan indah tercipta kembali, ia sangat menikmati disaat dirinya berada di taman.

Bagi orang yang sedang di selimuti oleh luka, taman ini menjadi tempat yang paling tenang, walau itu hanya sesaat tapi itu sangat berarti, seperti Maya dan Atma, mereka berdua adalah orang yang sedang terluka dan menginginkan ketenangan pada hati dan pikirannya.

Maya duduk di bawah pohon rindang di tempat Atma dan Maya bertemu kemarin, Maya memandangi sekitarnya dan menikmati apa yang ia lihat, Maya mengeluarkan cemilan yang ia bawa.

“Ternyata kau sudah ada disini ya” Ucap Atma yang datang tiba-tiba dan memegang pundak Maya.

“Hmm, Atma, Jangan bikin kaget dong” Ucap Maya yang hampir tersedak cemilannya.

“Makan cemilan itu nikmatnya dibagi-bagi” Sindir Atma kepada maya.

“Ini juga mau nawarin” Jawab Maya yang sambil menggerutu.

“Hahaha... aku hanya bercanda, oiya aku membawakan kopi juga nih, kata temanku kopi yang aku buat sangatlah enak, mau coba?” Atma yang menawarkan kopinya.

Maya mengangguk dan menyadari bahwa cara pandang Atma ke dirinya sangatlah berbeda, perlakuan dan caranya berbicara sangatlah lembut, Maya pun tersenyum menerima kopi dari Atma.

“Aku coba ya” Ucap Maya sambil menyeruput kopi dari Atma.

“Gimana enak, bukan?” Tanya Atma yang sedang menyenderkan badannya ke pohon rindang itu.

Maya yang meminum kopi merasa hatinya seperti bebas tanpa beban, Maya sampai kaget karena kopi yang dibuat oleh Atma yang bisa menenangkan hati dan pikirannya.

“Enak banget dan bikin nyaman juga” Ucap Maya yang tersenyum lepas.

“Maya, sudah berapa lama kamu tidak senyum seperti itu, sampai-sampai kamu tersenyum berlinang kan airmata” Ucap Atma sambil menatap Maya.

“Apa?Aku tidak tahu, aku merasa senang dan bahagia aja” Ujar Maya menghapus air matanya.

Ditengah hari yang terik panas semakin menyengat mereka, Maya mengipas wajahnya dengan buku yang dia bawa, sedangkan Atma berdiri “Oiya, kamu sudah pernah ke balik taman itu” Ucap Atma sambil menunjuk arahnya.

“Belum, emang ada apa disana?” Tanya Maya yang penasaran.

“Mumpung matahari sangat terik dan sangat panas juga kita kesana, ada sebuah danau yang dikelilingi pohon-pohon, disana ada juga perahu, kamu mau naik perahu denganku?” Ajak Atma sambil mengulurkan tangannya untuk membantu maya berdiri.

“Tapi aku takut naik perahu, aku takut tenggelam” Jawab Maya.

“Emang kamu pernah tenggelam atau gimana?” Tanya Atma dengan serius.

“Belum pernah juga sih” Jawab Maya sambil mengikat rambutnya.

Atma terpesona dengan kecantikan maya yang sedang mengikat rambutnya “Cantik sekali, berbeda dengan dirinya yang kemarin” Ujar Atma dalam hati, Maya yang memanggil Atma dan mendekati Atma menjewer telinganya “Dasar hidung belang” Ucap lantang Maya kepada Atma.

“Tidak, begini, kamu terlihat cantik kalau mengikat rambut” Ucap Atma yang tersipu malu.

“Malah terpesona, Jadi apa tidak kesana ini?” Tanya Maya yang salah tingkah karena Atma memujinya.

“Jadilah, Tapi buang ketakutanmu yang belum pernah kamu coba, itu tidak baik” Ucap Atma sambil mengambil bukunya.

“Tapi kalau aku kecebur, bantuin, awas aja gak ya” Ucap Maya.

Mereka berdua menuju ke danau itu, mereka melewati taman bunga tulip yang sangat indah dan di penuhi oleh beberapa kupu-kupu yang terbang di sekitaran bunga tulip itu.

“Kamu tahu, taman ini menginginkan dua insan mengungkapkan perasaannya” Ucap Atma sambil menatap Maya.

Maya pun terkejut akan ucapan Atma, Maya mengira Atma akan mengungkapkan perasaannya, jantung Maya berdetak dengan kencangnya, tangan Maya gemetaran saking salah tingkahnya.

“Yah, itu untuk pasangan yang mengalami pendekatan sih, nah disana tempatnya, Maya” Tunjuk Atma.

Maya menghembuskan nafas panjang, karena lega bahwa Atma tidak berniat mengungkapkan perasaan, tapi ada sedikit rasa kecewa terbesit di hati Maya, Maya yang bingung akan perasaannya. Atma memanggil Maya karena Maya berhenti berjalan, tak lama Maya tersadar dan wajah Maya memerah karena tersipu malu dan menarik tangan Atma “Ayok cepetan, katanya mau naik” Ucap Maya sambil menarik dan bergegas menaiki perahu.

“Bukannya dia ya yang ketakutan naik perahu, kenapa dia yang ingin cepat-cepat naik perahu?” Ucap Atma dalam hati kebingungan.

Merekapun menaiki perahu kecil itu, Atma mengayuh perahu itu dan Maya memegang tepi perahu itu karena ketakutan, Atma yang melihat tingkah Maya sontak tertawa.

“Kau mengejekku ya?” Tanya Maya yang ketakutan.

“Tidak, cuman lucu aja, ngelihat tingkah kamu, sudah relax, santai, tarik nafas kamu dalam-dalam” Ucap Atma.

Maya melakukan apa yang Atma suruh, Maya mulai tenang sedikit demi sedikit dan akhirnya Maya pun tenang dan menikmati, tiba-tiba Atma berhenti di tengah danau kecil itu.

“Kenapa berhenti?” Tanya Maya.

“Lihat sebentar lagi ya, Maya, Kau akan takjub dan terpesona akan danau ini” Ucap Atma sambil berdiri di atas perahu.

Tak lama angin berhembus dan menjatuhkan dedaunan kering yang ada di pohon, Maya takjub dengan apa yang ia lihat, Mereka ditengah danau dan daun-daunan itu jatuh dan melewati mereka, seolah sedang berada di dunia fantasi romantis, Maya melihat Atma yang sedang membentangkan tangannya dan Atma menyuruh Maya untuk mengikutinya.

Maya mengikuti apa yang dilakukan oleh Atma sehingga Maya terasa seperti sedang terbang di awan, suara dipikiran menghilang dan hati terasa bebas tanpa beban sekali lagi, Maya menikmati suasana itu.

Atma melihat Maya membentangkan tangan dan meneteskan air matanya, Atma membiarkan hal itu terjadi, karena Atma tau begitu dalam luka dan rasa terkurung yang ia rasakan selama ini, kebebasan seperti ini harus Maya rasakan agar hidupnya mulai berwarna.

Selang beberapa waktu mereka berdua duduk kembali “ Bagaimana rasanya terbang bebas?” Tanya Atma sambil tersenyum.

“Kau penuh kejutan ya, Atma” Ucap maya yang mengalihkan Topik.

“Jawab dulu pertanyaanku!” Ucap Atma sambil menggoyangkan perahunya.

“Iya-ya akun jawab, iseng banget sih, aku bahagia, udah lama aku gak ngerasa bebas seperti ini, apa mungkin kamu sering melakukan ini, untuk mencari kebebasan sama denganku?” Tanya balik Maya.

“Maya, Apapun yang aku perlihatkan kepadamu saat ini tidak akan pernah terjadi kalau kamu tidak membuka hati dan pikiranmu untuk bebas, Aku melakukan ini hanya untuk mencari ketenangan hati dan itu penting banget untuk kita, Alam memberikan obat tenang yang sangat berkesan, jika kamu ingin bebas datang kesini dan terbang lah setinggi mungkin” Ucap Atma sambil mengayuh perahunya ketepian.

Maya terpanah akan ucapan dari Atma, sehingga maya menginginkan terus berada disampingnya, tapi maya tidak ingin menaruh hati kepada Atma, karena ia takut perasaannya tak berbelas.

Hati manusia memang sukar ditebak, Maya yang sedikit demi sedikit membuka hatinya, akan tetapi bayangan masa lalunya selalu menghantui pikirannya, maya selalu mencoba untuk tersenyum akan tetapi kesedihan selalu melandanya karena luka masa lalu.

Terpopuler

Comments

🍾⃝ʙͩᴜᷞʟͧᴀᷠɴͣ sᴇᴘᴀʀᴜʜ

🍾⃝ʙͩᴜᷞʟͧᴀᷠɴͣ sᴇᴘᴀʀᴜʜ

adegan naik perahu jd inget film My Heart... auto nyanyi kolab aku sama cakyit. ealah 😮‍💨🤌

2024-07-04

0

D.A

D.A

senyum senyum yah wkwkw

2024-04-23

1

Kana

Kana

Senyum2 nah🤭

2024-04-23

1

lihat semua
Episodes
1 Kabut yang Mengelilingi
2 Senyum di tengah Kesedihan
3 Puisi-puisi yang Terlupakan
4 Pohon Cinta
5 Perasaan yang Tersembunyi
6 Jejak yang harus di Lupakan
7 Dibawah Rembulan
8 Kenyataan itu Pahit
9 Ungkapan dari hati
10 Cinta dan Pohon perjanjian
11 Kembalinya rasa Cemburu
12 Kita harus Berterimakasih
13 Kata yang menghancurkan Hati
14 Perasaan yang hancur
15 Kerinduan di bawah pohon perjanjian
16 Harus di ungkapkan
17 Keheningan di tengah badai
18 Tatapan kebencian
19 Manusia itu tidak sempurna
20 Senyuman Telah Kembali
21 Kita Punya Hati
22 Bahagia itu ada
23 Pertemuan Dengan Senja
24 Cinta dengan Rasa yang sama
25 Persahabatan dan Cinta
26 Kedai Harapan
27 Ruang Rehat
28 Luka sembuh dengan Bercerita
29 Surat untukmu Kekasihku
30 Kabar Gembira
31 Si Jago Merah
32 Kekecewaan dalam Hati
33 Diam karena Kecewa
34 Sadar dalam Dekapan
35 Terungkap
36 Harapan akan terus Kembali
37 Sahabat Sejati
38 Malam yang Indah
39 Kekhawatiran yang Mendalam
40 Berharap baik-baik saja
41 Harapan yang Remuk
42 Harapan yang muncul
43 Dikelilingi oleh Cinta
44 Harapan akan terus ada
45 Mencari Titik Terang
46 Munculnya Titik Terang
47 Hanya Dirinya
48 Kita di Pertemukan
49 Bertahanlah
50 Perasaan yang Mengalir
51 Pertemuan yang Indah
52 Ini bukanlah Akhir
53 The Of Wedding
54 Memori dan Lembaran baru
55 Kedatangan yang Tak terduga
56 Aksa dan Dewi
57 Maya dan Masa lalunya
58 Memaafkan itu Sulit
59 Memaafkan dapat memutus rantai kebencian
60 Kebersamaan
61 Surat untuk Putriku
62 Kerinduan di Antara Awan
Episodes

Updated 62 Episodes

1
Kabut yang Mengelilingi
2
Senyum di tengah Kesedihan
3
Puisi-puisi yang Terlupakan
4
Pohon Cinta
5
Perasaan yang Tersembunyi
6
Jejak yang harus di Lupakan
7
Dibawah Rembulan
8
Kenyataan itu Pahit
9
Ungkapan dari hati
10
Cinta dan Pohon perjanjian
11
Kembalinya rasa Cemburu
12
Kita harus Berterimakasih
13
Kata yang menghancurkan Hati
14
Perasaan yang hancur
15
Kerinduan di bawah pohon perjanjian
16
Harus di ungkapkan
17
Keheningan di tengah badai
18
Tatapan kebencian
19
Manusia itu tidak sempurna
20
Senyuman Telah Kembali
21
Kita Punya Hati
22
Bahagia itu ada
23
Pertemuan Dengan Senja
24
Cinta dengan Rasa yang sama
25
Persahabatan dan Cinta
26
Kedai Harapan
27
Ruang Rehat
28
Luka sembuh dengan Bercerita
29
Surat untukmu Kekasihku
30
Kabar Gembira
31
Si Jago Merah
32
Kekecewaan dalam Hati
33
Diam karena Kecewa
34
Sadar dalam Dekapan
35
Terungkap
36
Harapan akan terus Kembali
37
Sahabat Sejati
38
Malam yang Indah
39
Kekhawatiran yang Mendalam
40
Berharap baik-baik saja
41
Harapan yang Remuk
42
Harapan yang muncul
43
Dikelilingi oleh Cinta
44
Harapan akan terus ada
45
Mencari Titik Terang
46
Munculnya Titik Terang
47
Hanya Dirinya
48
Kita di Pertemukan
49
Bertahanlah
50
Perasaan yang Mengalir
51
Pertemuan yang Indah
52
Ini bukanlah Akhir
53
The Of Wedding
54
Memori dan Lembaran baru
55
Kedatangan yang Tak terduga
56
Aksa dan Dewi
57
Maya dan Masa lalunya
58
Memaafkan itu Sulit
59
Memaafkan dapat memutus rantai kebencian
60
Kebersamaan
61
Surat untuk Putriku
62
Kerinduan di Antara Awan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!