Bab 03

03. Mimpi Buruk

Tidak terasa Aruna sudah bersekolah di SMA Cendrawasih selama seminggu, dan ia telah melalui hari-harinya bersama sahabatnya dengan suka duka bersama.

Hari ini adalah hari Sabtu, lebih tepatnya hari libur. Ya, Sabtu dan Minggu mereka libur karena sekolahnya sudah menerapkan sistem pembelajaran fullday.

Ia menikmati hari weekend-nya dengan bermalas-malasan di atas kasur empuknya. Ia enggan untuk bangun. Ia tidur kembali setelah sholat subuh tadi.

Sampai dering ponselnya yang berada di nakas samping tempat tidurnya mengusik tidur nyenyaknya dan langsung menyibak selimutnya. Ia bangun dan langsung mengangkatnya tanpa mengintip siapa yang menghubunginya.

"Hm. Apaan, sih. Ganggu banget. Masih pagi juga!" sarkasnya.

"Pagi gundulmu! Ini udah jam 10 ya. Lo lupa hari ini kita mau hangout?" jawab dari seseorang di seberang sana.

Ia membuka matanya lebar-lebar. Ia lupa jika hari ini ia mempunyai janji untuk keluar bersama sahabatnya.

"Hehe, sorry. Gue siap-siap dulu, deh," cengirnya sambil bangkit dari kasur dan langsung menuju kamar mandi setelah mematikan panggilan secara sepihak. Orang di seberang sana berdecak sebal dengan kelakuan Aruna.

Setelah bersiap-siap selama 20 menit ia sudah siap dengan persiapannya. Ia mengenakan kaos polos putih panjang, di luarnya ia padukan dengan dress tanpa lengan serta sepatu kets berwarna krem dan rambut sepunggungnya ia biarkan tergerai.

...🍃🍃🍃...

Aruna menuruni anak tangga menuju lantai dasar. Ia melihat para sahabatnya sudah menunggu di sofa ruang tamu bersama bundanya.

"Ekhem," ia berdeham pelan untuk mengalihkan perhatian mereka.

"Ya sudah, Bunda tinggal dulu, ya. Kalian hati-hati, ya," ujar Arum sambil berlalu menuju dapur.

"Kuy, kita berangkat!" seru Angel, karena ia sangat antusias untuk jalan-jalan. Apalagi ia ketambahan personil, Aruna.

Mereka mulai memasuki mobil milik Angel untuk menuju mall yang terletak di pusat kota.

Setelah kurang lebih 45 menit dalam perjalanan mereka sampai di basemant mall tersebut. Setelah memarkirkan mobil, mereka berjalan berdampingan memasuki mall.

Mereka berjalan sambil bercanda, ada saja hal lucu yang diungkapkan Angel, karena ia yang paling humoris.

"Kita kemana dulu, nih?" tanya Aruna.

"Ehm, gimana kalau kita ke toko sepatu?" usul Dina. Mereka semua mengangguk dan langsung berjalan menuju toko sepatu dengan brand terkenal.

Tanpa mereka sadari, ada yang mengikutinya dari kejauhan.

...Si Boss...

...online...

^^^[Tuan, Nona Aruna dan temannya sedang berada di mall]^^^

[Hmm. Baiklah. Tetap jaga jarak, jangan sampai mereka curiga jika kau ikuti. Dan tetap jaga gadisku.]

...🍃🍃🍃...

Setelah 2 jam berkeliling, akhirnya mereka memutuskan untuk mengisi perut mereka. Berhubung jam sudah menunjukkan jam makan siang.

Mereka memutuskan untuk menuju restoran Korea yang berada di mall tersebut. Dan mencari tempat duduk, setelah itu pelayan datang menuju meja mereka sambil menyerahkan buku menu dengan senyum yang merekah.

"Permisi, mau pesan apa, Kak?" tanyanya dengan ramah.

"Saya mau Tteokbokkie dan minumnya jus stroberi aja, deh," ujar Aruna.

"Saya juga samain, tapi minumnya jus leci," ucap Anis

"Kalau saya Ramyeon dan minumnya jus jeruk," ujar Angel.

"Saya juga Ramyeon aja, deh. Minumnya jus alpukat," ujar Dina.

Pelayan tersebut berlalu setelah mengulangi pesanan mereka.

Tidak membutuhkan waktu lama pesanan mereka sampai, dan mereka memakan dengan hening.

...🍃🍃🍃...

Setelah puas jalan-jalan, mereka memutuskan untuk pulang karena cuaca sedikit mendung. Mereka takut kalau tiba-tiba hujan turun, meskipun mereka mengendarai mobil.

Selama di perjalanan ada saja guyonan dari Angel dan Anis. Aruna dan Dina hanya terkekeh kecil menanggapinya.

Tidak berselang lama mereka sampai di depan gerbang rumah Aruna, ia turun dari mobil Angel. "Thanks, guys. Kalian nggak mau mampir dulu?" tanyanya sambil menunduk menyamakan tinggi mobil tersebut.

"Lain kali aja, Na. Mendung ini, takutnya nanti malah hujan," jawab Angel.

"Ya udah, kalian hati-hati. See you!" ia berbalik arah masuk ke dalam rumah. Benar saja, belum sempat ia menginjakkan kaki ke dalam rumah hujan turun dengan derasnya. Ia berlari masuk ke dalam rumah, untung saja ia sudah berada di teras jadi ia tak terlalu basah.

...🍃🍃🍃...

Aruna memasuki kamar dan langsung bersih-bersih, setelah selesai ia merebahkan tubuhnya ke kasur Queen size miliknya.

Tidak terasa ia memasuki ke alam mimpinya, karena kelelahan beraktivitas.

"Hai kak El," seru sang gadis dengan mata berbinar sambil memeluk leher bocah laki-laki tersebut. El terkekeh dengan tingkahnya begitupun bocah laki-laki di belakang si gadis, lebih tepatnya Arka sahabat El.

"Ayo kita main," ajaknya seraya menggandeng tangan kecil gadis kecil tersebut dan berjalan keluar rumah diikuti Arka di belakangnya.

Mereka memutuskan untuk bermain di taman, karena tempat itu adalah tempat favorit mereka. Ah. Lebih tepatnya tempat bermain yang memang sengaja dibuat untuk tempat bermain mereka bertiga.

El dan Callista saling mengejar, sedangkan Arka memilih untuk bermain basket seorang diri.

El dan Callista tak mau kalah, lebih tepatnya Callista yang terus mengejek El, oleh sebab itu ia mengejar si gadis. Sampai tiba-tiba ... .

Dari arah berlawanan ada sebuah truk yang melaju kencang, si supir terus-terusan membunyikan klakson karena remnya blong.

Mengetahui ada truk dari lawan arah, El langsung mempercepat larinya untuk mengejar dan menolong Callista. Sesampainya di hadapan si gadis ia langsung mendorong tubuh si gadis sampai tersungkur.

Tapi naas, kejadian yang tidak diinginkan terjadi pada bocah laki-laki tersebut. Ia terjatuh sampai berguling beberapa meter dan dar*h langsung berceceran.

"Kak El!" Aruna bangun dengan nafas terengah-engah. Mimpi itu lagi, hampir setiap hari ia memimpikan Kak El nya.

Arka yang memang berniat untuk membangunkan sang adek untuk makan malam langsung saja masuk ke dalam kamar Aruna setelah mendengar teriakannya.

"Dek?" panggilnya langsung duduk di pinggiran kasur dan mendekap sang adek.

"Abang?" ia terisak dalam dekapan Arka.

"Iya, Sayang. Abang di sini." Arka mengusap punggung Aruna sambil mengecup pucuk kepala sang adek dengan sayang.

"Kak E-El?!" ia mendongak menatap sang abang.

"Mimpi itu lagi?" Aruna mengangguk dan memeluk kembali tubuh tegap Arka.

Cup.

"Ayo ke bawah makan malam, Ayah sama Bunda udah nunggu di bawah," ia melepaskan pelukannya setelah mengecup kening sang adik. Aruna mengangguk dan langsung menuju kamar mandi untuk cuci muka.

"Abang, tungguin Aruna, ya. Aruna mau cuci muka dulu." Arka mengangguk dan merapikan tempat tidur sang adek.

...🍃🍃🍃...

Mereka berdua menuruni anak tangga bersamaan dengan Aruna memeluk tubuh kekar sang abang. Ia enggan melepaskannya.

"Eh, ada apa ini kok kalian peluk-pelukkan gitu?" Arum menyadari putri bungsunya langsung mencibirnya, sambil menyiapkan makanan sang suami. Ia terkekeh melihat tingkah Aruna yang menurutnya sangat manja.

"Gakpapa, Bun." Arka menjawab sambil menggeser kursi makan untuk adiknya. Ia juga menyiapkan makan untuk sang adik.

"Ada apa, Bang?" Bagas heran dengan tingkah anak bungsunya itu, tak biasanya ia seperti itu. Aruna hanya tersenyum tipis.

"Ya sudah, ayo makan keburu dingin," lerai Arum.

...🍃🍃🍃...

Bagas dan Arum keheranan dengan tingkah anak bungsunya yang tidak seperti biasanya. Setelah makan malam, keluarga Wijaya membiasakan untuk berkumpul di ruang keluarga hanya sekedar mengobrol ringan.

"Sayang, kamu kenapa dari tadi diam aja?" tanya Arum dengan mengelus surai coklat sang putri.

"Gakpapa, Bun," jawabnya dengan senyum sayu. "Aruna ke kamar dulu, Bun, Yah, Bang," ia berdiri dan langsung menaiki anak tangga menuju kamar.

"Bang, adik kamu kenapa?" tanya Bagas kepada putranya.

"Mimpi buruk lagi, Yah. Aku gak tega lihatnya, tiap habis mimpi itu, dia langsung murung," jawabnya dengan menunduk. "Abang juga ke kamar dulu, Yah, Bun," mereka mengangguk.

"Mas, gimana ini?" Arum gelisah sendiri, pasalnya putrinya itu seringkali memimpikan dengan mimpi yang sama.

"Kita hanya menunggu waktu yang tepat aja sayang, ayo kita istirahat sudah malam." Bagas mengelus surai istrinya dan membantu Arum bangkit dari duduknya menuju kamar.

...🍃🍃🍃...

Sesampainya di kamar Aruna tidak langsung tidur melainkan menuju nakas untuk mengambil sebuah bingkai foto yang terdapat 2 bocah berbeda kelamin tersebut sambil matanya berkaca-kaca.

"Kak El! Aku mimpi itu lagi. Kak, aku kangen sama Kakak."

"Kalau udah besar aku mau jadi pacar kakak," ucap seorang gadis kecil dengan berbinar pada bocah laki-laki di depannya.

"Iya, deh. Aku janji kalau udah besar bakal jadi pacar kamu," balas bocah laki-laki tersebut sambil menjawil hidung mancung gadis kecil di hadapannya.

Ia teringat kata-kata yang pernah terlontar dari bibir kecilnya sewaktu mereka masih sama-sama duduk di bangku sekolah dasar. Ia tersenyum miris jika mengingat kenangan yang tak terlupakan itu.

"Kak El udah bahagia di sana? Aku harap begitu. Sebaliknya denganku, Kak. Aku sangat merindukan kehadiranmu, Kak. Mana janjimu itu, Kak. Kakak jahat, nggak mau nepatin janji itu," tanpa ia sadari, sebulir air bening menetes membasahi pipi yang sedikit tembam dan mengusapnya kasar. "Kak El. Aku janji aku bakal bahagia sesuai dengan janjiku kepadamu waktu itu, meskipun Kak El tidak tahu janjiku itu karena itu janjiku pada diriku sendiri. Bahagia selalu, Kak," sambungnya seraya mengusap frame 2 bocah berbeda kelamin tersebut.

...🍃🍃🍃...

22.00 waktu Singapura

Terdapat seorang remaja laki-laki sedang menikmati indahnya suasana malam hari di balkon apartemennya.

Setelah itu ia memutuskan untuk masuk ke dalam kamarnya seraya mengambil sebuah foto di nakas.

"Baby girl, tunggu aku kembali. Aku akan menepati janjiku waktu dulu kita masih kecil. Aku harap kamu masih mau menunggu aku kembali," ujarnya sambil mengulas senyum manisnya di sebuah kamar apartemennya. Ia akan kembali di waktu yang tepat dan menepati janjinya terhadap gadisnya. Ya. Gadisnya.

...🍃🍃🍃...

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!