Lelaki Perjaka Beranak Satu

Lelaki Perjaka Beranak Satu

Cio & Daddy

...Awal cerita mungkin akan sedikit membosankan, kalian bisa langsung loncat ke bagian konflik daripada berkomentar yang kritiknya tidak bersifat membangun, tapi malah menjatuhkan. Terima kasih😇...

...____...

Novel ini tidak aku revisi. Ada banyak kesalahan dalam novel ini, seperti aturan dalam menunaikan ibadah, tipo sling bag jadi sleeping bag, dan masih banyak lagi. Mohon dimaklumi karena novel ini tidak direvisi 🙏

...***...

Matahari menampakkan sinarnya, ia mulai keluar dari peraduannya untuk menyongsong hari yang cerah.

Sinar matahari mulai menyusupkan sinarnya di celah-celah jendela kamar.

Membuat si empunya menarik selimut hingga menutupi seluruh kepalanya.

"Morning, Daddy.." Teriak seorang putra berumur 3 tahun.

Daddynya pun hanya bergeming.

"You've to get up and go to work, please !" Tegur sang anak sembari menarik selimut Daddynya.

"Yeah, I'll wake up soon, Boy.. puasssss ?!" Tegasnya pada sang anak seraya mendudukkan dirinya diatas ranjang sembari menatap anaknya.

"Yes, I'm really happy.." Ungkap sang anak meringis menunjukkan deretan giginya.

"Umm.. wangi sekali, rupanya kau sudah mandi, Boy ?" Tanyanya pada sang anak sembari menciumi pipi anaknya itu.

"Tadi Mba Nur yang mandiin Cio. Lepasin Cio, Daddy.." Cio meronta-ronta karena sang Daddy yang terus mencium wajahnya.

"Ini masih pagi, masih pukul 06.00. Kenapa kau mandi sepagi ini, Boy ?" Tanyanya pada sang anak seraya menunjuk pada jam dinding.

"Cio ingin mengalahkan Daddy. Cio juga ingin menatap Daddy lebih lama sebelum Daddy berangkat kerja." Ucap anak polos itu.

"Baiklah, Daddy kalah denganmu hari ini. Kau boleh tunggu di luar, Boy. 15 menit lagi Daddy akan keluar dan akan sarapan bersamamu juga bersama yang lainnya." Ucapnya memberi pengertian pada sang anak.

Cio bergegas keluar menghampiri sang babby sitter.

"Mba Nurrrrr.." Serunya memanggil sang babby sitter.

"Disini.." Jawab Mba Nur setengah berteriak.

Kemudian, Cio menghampiri pengasuhnya yang sedang membantu sang Oma menyiapkan sarapan untuk keluarganya di ruang makan.

"Kenapa sih teriak-teriak gitu ? Mana pake lari-lari segala lagi, nanti kalo jatuh gimana, sayang ?" Sang Oma memperingati cucunya.

"Eh.. ada Oma. Tadi Cio udah bangunin Daddy, Oma. Daddy lagi mandi." Ucap Cio.

"Oh.. yaudah.. kamu duduk di kursi dulu ya, Mba Nur sama Oma mau lanjutin siapin sarapan dulu." Perintah Oma.

"Siap, Oma.." Jawabnya pada sang Oma.

Selang beberapa menit kemudian, semua selesai di hidangkan.

Oma pun duduk di hadapan sang cucu yang berada di seberang meja.

"Kamu tumben jam segini udah rapih aja, kenapa nih ?" Tanya sang Oma pada cucunya.

"Sebenernya Cio mau lihat Daddy lebih lama dari hari biasanya, Oma. Biasanya Cio cuma bisa menghabiskan waktu sama Daddy waktu weekend saja, sedangkan di hari-hari biasa Daddy berangkat sebelum Cio bangun, dan pulangnya kadang setelah Cio tidur, kadang juga pulang sore dan hanya sebentar Cio bisa ngobrol sama Daddy, Oma." Ungkap Cio sendu.

Saat Cio mulai bercerita, Erik sudah di mulai menginjakkan kaki di ruang makan, tepatnya beberapa meter di belakang Cio, sehingga ia dapat mendengarkan keluhan sang putra.

Ketika sang Oma hendak mengatakan kepada cucunya bahwa Daddy nya sudah datang, Erik langsung memajukan telapak tangannya menghadap sang Mama, pertanda bahwa Erik melarangnya dan membiarkan sang putra mencurahkan isi hatinya.

"Hello.. Good morning everybody.." Sapa Erik.

"Morning, Dad.." Jawab Cio antusias.

"Morning.." Jawab sang Mama.

"Papa dimana, Ma ?" Tanya Erik yang telah mendaratkan pantatnya pada kursi tepat di samping putranya.

"Sebentar lagi juga turun." Jawab Mama.

Tak lama kemudian hadirlah sang Papa.

"Selamat Pagi, Ma, Cucu kesayangan Opa, dan juga bujangan Papa.." Sapa Papa.

"Pagi.." Jawab Mama dan Cio berbarengan.

"Ih.. apaan sih, Pa.." Jawab Erik cuek tanpa menatap Papanya.

"Sudah.. sudah.. ayo makan dulu.." Ajak Mama pada semuanya.

Mereka pun sarapan bersama.

.

.

Pukul 07.00 di lobi kantor Pranata Group yang berkecimpung di bidang pariwisata, seorang pria yang memakai jas hitam sedang berjalan dengan langkah tegasnya. Banyak sambutan teruntai dari para karyawannya yang hanya di balas senyum kecil olehnya.

Ya, dia adalah Erik Wira Pranata, seorang CEO Pranata Group yang berusia 27 tahun. Sedangkan Papanya merupakan CEO di Aditama Group yang berkecimpung di bidang properti.

Pranata Group merupakan perusahaan yang di bangun oleh Pak Doni Pranata selaku Papa Erik, namun kini ia menyerahkan tanggung jawabnya pada sang putra tunggal. Kini ia di sibukkan dengan menjadi seorang CEO di perusahaan milik mendiang Ayah mertuanya karena istrinya merupakan anak tunggal di keluarga Aditama.

.

.

Di ruangan Erik..

"Tok.. tok..tok.." suara ketukan pintu.

"Masuk.." perintahnya singkat.

"Maaf, Pak. Ini berkas yang harus di tanda tangani oleh bapak." Ucap sang Sekretaris.

Erik terdiam sejenak, ia memperhatikan Sekretarisnya itu dengan lirikan saja.

Kemudian, ia menandatangani berkas tersebut dan menyerahkannya kepada Sekretarisnya itu.

"Ini silahkan kamu ambil.." Tegasnya.

"Baik, pak." Jawab Sekretaris yang kemudian mengambil map tersebut dari meja Erik.

Saat Sekretaris tersebut hendak berbalik badan untuk menunju keluar.

"Kamu Sekretaris baru ?" Tanya Erik datar

"i..iya, pak" Jawab sekretaris gugup.

"Tolong besok lagi pakaiannya lebih sopan ya !" Perintah Erik dengan tegas.

"Ba..Baik, Pak. Saya permisi.." Sekretaris langsung meninggalkan ruangan tersebut.

Tak lama kemudian sang Sekretaris benar-benar meninggalkan ruangan tersebut.

"Gak beres memang Hana ini cari Sekretaris buat Gue.." Gumamnya.

Hana adalah sahabat sekaligus HRD di kantornya. Sama halnya dengan Tian yang merupakan sahabat sekaligus asisten pribadinya.

.

.

Sang Sekretaris pun sampai di meja kerjanya, tepat di depan ruangan Erik.

"Galak banget sih tuh Bos, apa coba yang salah sama pakaian Gue ? Harusnya dia seneng dong bisa lihat paha dan belahan dada Gue yang mulus ini. Mana datar banget lagi ekspresinya kaya papan setrikaan.." Umpatnya pada sang Bos.

Kemudian ia melanjutkan perkejaannya.

.

.

Tepat pukul 17.00 Erik dan seluruh karyawannya berhamburan keluar dari kantor untuk menuju rumahnya masing-masing di karenakan jam kerja telah usai.

30 menit kemudian ia baru sampai di kediamannya. Waktu perjalanan yang biasanya hanya memakan waktu 15 menit, kini molor menjadi 30 menit karena kemacetan di sore hari berbarengan dengan jam pulang kerja.

"Tin.. Tin.." klakson mobil Erik.

Sang satpam pun langsung membukakan gerbang untuk majikannya.

"Itu suara mobil Daddy.." Gumam Cio yang sedang menonton tv dengan Oma dan Mba Nur.

Cio langsung berlari keluar dan menghamburkan diri ke pelukan sang Daddy ketika Daddynya baru saja keluar dari mobil.

"Masuk yuk.." Ajak Erik setelah melepas pelukannya dengan sang putra.

Kemudian, keduanya bergandengan tangan menuju kedalam rumah.

"Assalamualaikum.." ucap Erik ketika sampai di dalam rumah.

"Wallaikumssalam.." jawab Mba Nur dan Mama.

Kemudian, Erik mencium tangan Mamanya.

"Papa mana, Ma ?" Tanya Erik celingukan mencari Papanya.

"Baru dateng juga, lagi mandi. Gak lama Papa pulang terus kamu dateng tadi." Jawab Mama tersenyum pada putranya.

"Ya udah.. Erik ke kamar dulu ya, Ma. Mau mandi.." pamitnya pada sang Mama.

Kemudian, Cio mengantarkan Daddy nya sampai di depan pintu kamar sang Daddy.

"Daddy mandi dulu, kamu sama Mba Nur dulu ya. Nanti kita shalat berjamaah berdua di kamar Daddy, ok ?" Tawar sang Daddy seraya mensejajarkan tubuhnya dengan sang anak.

"Ok.." Cio menyetujui seraya menyatukan jari telunjuk dan ibu jarinya hingga berbentuk lingkaran.

.

.

Erik keluar dari dalam kamar mandinya dengan pakaian yang sudah lengkap seraya mengusap rambutnya yang masih basah dengan handuk yang berada di tangannya. Ia menengok ke arah sofa kamarnya, ternyata disana telah terduduk seorang putra nan tampan dengan mengenakan celana dan baju panjangnya serta kopiah yang telah bertengger di atas kepala anak tersebut. Ya, siapa lagi kalo bukan putra tampannya, Lucio yang biasa di panggil Cio.

"Udah adzan ya, Boy ?" Tanya Erik seraya menggantungkan handuknya di gantungan.

"Barusan, Dad.." Jawab Cio.

"Ok, Daddy ambil sarung dulu ya.." Ucap Erik seraya menuju lemari pakaiannya.

Kemudian, Erik menggelar sajadah untuk dirinya dan putranya.

"Cio di belakang Daddy, ya.." perintah Erik pada anaknya seraya menunjukkan tempat untuk Cio yang berada di belakangnya.

"Siap, Dad.." Jawab Cio antusias.

Shalat telah usai. Segala do'a pun telah di panjatkan oleh keduanya.

Kemudian, Erik mengahadap kebelakang untuk bersalaman dengan putranya.

"Salim dulu sini, Boy.." ucap Erik yang telah memberikan tangannya untuk di cium.

Kemudian, Cio mencium tangan Daddynya.

"Tadi Cio do'a in Daddy apa enggak ?" Tanya Erik menatap gemas anaknya.

"Of course.." Jawab Cio dengan semangat.

"Do'a apa buat Daddy ? Daddy pengen denger dong.." Ungkap nya pada sang anak.

"Rahasia, Daddy. Kata Oma kalo do'a itu ga boleh keras-keras dan ga boleh di kasih tau ke orang lain, biar Tuhan sama Cio aja yang tau." Ujar Cio dengan wajah polosnya.

"Udah mulai main rahasia-rahasia an ya sama Daddy.." Ucap Erik sembari menyipitkan matanya, lalu menggelitik perut anaknya itu hingga keduanya terbahak-bahak.

"Tok.. Tok.. Tok.." suara ketukan pintu kamar Erik.

"Iya.." Jawab Erik berteriak.

"Mas Erik sama Cio sudah di tunggu di ruang makan sama Bapak dan Ibu untuk makan malam.." Sahut Mba Nur.

"We've to get a dinner, Boy.." Ajak Erik pada putranya.

"Let's go, Daddy.." Cio menyetujui dengan semangat.

Erik menggendong anaknya ala pesawat untuk keluar dari kamarnya dan menuju ke meja makan sambil tertawa-tawa.

Sesampainya mereka di meja makan.

"Eee.. awas jatuh itu handsome Boynya Oma.." Bu Ratna memperingatkan anak dan cucunya.

"Makan dulu, Boy.. biar kuat seperti Opa. Sini, duduk dulu.." Perintah Pak Doni sebagai Opa nya.

Kemudian semuanya duduk di kursinya masing-masing dan saling menikmati hidangan yang tersedia.

Bersambung...

Masih penasaran sama kelanjutannya ? Makanya favorit in novel aku ya, tau kan caranya ? Dengan klik tombol love di bawah hingga berwarna merah, hehe..

Jangan lupa like, komentar, vote, dan ratenya ya agar author semakin semangat 😘

Terimakasih 🙏

Terpopuler

Comments

Aida Fitriah

Aida Fitriah

aku mampir thor, gila 1 bab panjang bangt👍👍👍👍👍

2022-07-11

1

Syifa Ruzulfa

Syifa Ruzulfa

.

2022-06-20

0

Misna Wati

Misna Wati

Semoga anak aku ntar juga pintar / pandai kek Cio, amin heee

2021-11-07

0

lihat semua
Episodes
1 Cio & Daddy
2 Sekretaris
3 Cio Demam
4 Memancing
5 Sekretaris Baru
6 Berbagi tempat
7 Weekend-1
8 Weekend-2
9 Mengantar Sinta
10 Pengumuman
11 Izin Kerja
12 Playground
13 Sahabatku
14 Obrolan di Meja Makan
15 Satu Pelaminan
16 Salad Buah
17 Hana Curhat
18 Tidak Mutlak
19 Rencana Sinta
20 Kebo
21 Periode
22 Singa Tidur
23 Truth Or Dare
24 Barbeque
25 Butuh Istri
26 P-E-K-A
27 Bohongin Anak
28 Perang Komentar
29 Cio Marah
30 Keberangkatan
31 Jangan Kasih Tau
32 Pengunduran Diri
33 Sekretaris Saya Mana ?
34 Profesional
35 Hulk
36 Rekomendasi TK
37 Ke Kantor Bersama Cio
38 Mendaftarkan
39 Karena Anak Saya
40 Perjodohan
41 Tidak punya Ibu
42 Ma !
43 Diam Tanda Setuju
44 Ulang Tahun Cio
45 Siti Nurbaya
46 Khianat
47 Menangislah
48 Benar Dan Salah
49 Tisha Menerimanya
50 H-3
51 Wedding Day
52 Masih Wedding Day
53 Saya ? Aku !
54 Membantah
55 Cio Hilang
56 Barter ?
57 Maafkan Aku Dulu !
58 Jijik
59 Nenek Lampir
60 Pindah Rumah
61 Reuni
62 Menjalankan Kewajiban
63 Menunda
64 Gaun
65 Jutek
66 Akad Tian dan Hana
67 Berpacaran
68 PART LAKNAT
69 Hamil
70 Ngeyel
71 Gurih
72 Malam Mingguan
73 Pengumuman
74 I Am Bored
75 Miniatur Ironman
76 Volume Tv
77 Jangan Cengeng!
78 Jangan Marahi Anakku
79 Daddy Kenapa?
80 Any Problem?
81 Nomor Baru
82 Kapan Pulang?
83 Penghianatan
84 Janji!
85 Kenyataan Pahit
86 Author Comeback
87 Proyek Lombok
88 Karier atau Rumah tangga?
89 Penjelasan
90 Perihal Reservasi
91 Curiga
92 Karena Lo!
93 Terungkap
94 (END) Lelaki Perjaka Beranak Satu
95 Author Berkicau
96 Info tentang Extra-Part
97 Extra-Part 1
98 Extra-Part 2
99 KABAR BAHAGIA
100 Informasi Sekuel (1)
101 Informasi Sekuel (2)
102 Jodohku Bukan Pemeran Antagonis
103 Jodohku Bukan Pemeran Antagonis
Episodes

Updated 103 Episodes

1
Cio & Daddy
2
Sekretaris
3
Cio Demam
4
Memancing
5
Sekretaris Baru
6
Berbagi tempat
7
Weekend-1
8
Weekend-2
9
Mengantar Sinta
10
Pengumuman
11
Izin Kerja
12
Playground
13
Sahabatku
14
Obrolan di Meja Makan
15
Satu Pelaminan
16
Salad Buah
17
Hana Curhat
18
Tidak Mutlak
19
Rencana Sinta
20
Kebo
21
Periode
22
Singa Tidur
23
Truth Or Dare
24
Barbeque
25
Butuh Istri
26
P-E-K-A
27
Bohongin Anak
28
Perang Komentar
29
Cio Marah
30
Keberangkatan
31
Jangan Kasih Tau
32
Pengunduran Diri
33
Sekretaris Saya Mana ?
34
Profesional
35
Hulk
36
Rekomendasi TK
37
Ke Kantor Bersama Cio
38
Mendaftarkan
39
Karena Anak Saya
40
Perjodohan
41
Tidak punya Ibu
42
Ma !
43
Diam Tanda Setuju
44
Ulang Tahun Cio
45
Siti Nurbaya
46
Khianat
47
Menangislah
48
Benar Dan Salah
49
Tisha Menerimanya
50
H-3
51
Wedding Day
52
Masih Wedding Day
53
Saya ? Aku !
54
Membantah
55
Cio Hilang
56
Barter ?
57
Maafkan Aku Dulu !
58
Jijik
59
Nenek Lampir
60
Pindah Rumah
61
Reuni
62
Menjalankan Kewajiban
63
Menunda
64
Gaun
65
Jutek
66
Akad Tian dan Hana
67
Berpacaran
68
PART LAKNAT
69
Hamil
70
Ngeyel
71
Gurih
72
Malam Mingguan
73
Pengumuman
74
I Am Bored
75
Miniatur Ironman
76
Volume Tv
77
Jangan Cengeng!
78
Jangan Marahi Anakku
79
Daddy Kenapa?
80
Any Problem?
81
Nomor Baru
82
Kapan Pulang?
83
Penghianatan
84
Janji!
85
Kenyataan Pahit
86
Author Comeback
87
Proyek Lombok
88
Karier atau Rumah tangga?
89
Penjelasan
90
Perihal Reservasi
91
Curiga
92
Karena Lo!
93
Terungkap
94
(END) Lelaki Perjaka Beranak Satu
95
Author Berkicau
96
Info tentang Extra-Part
97
Extra-Part 1
98
Extra-Part 2
99
KABAR BAHAGIA
100
Informasi Sekuel (1)
101
Informasi Sekuel (2)
102
Jodohku Bukan Pemeran Antagonis
103
Jodohku Bukan Pemeran Antagonis

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!