Semakin Dekat

Hari demi hari berlalu, Orion dan Cassie kembali dekat seperti biasa, melupakan kejadian beberapa hari lalu. Ya, meski pada akhirnya Orion harus berbesar hati, akan penolakan Cassie. Setidaknya ia masih bersyukur karena Cassie tidak menjauhinya seperti beberapa hari lalu.

Seperti hari ini di bawah teriknya matahari Cassie dan Orion sedang berada di bawah pohon mangga. Apa yang mereka lakukan?

Orion sedang membantu Cassie mengerjakan tugas desain.

“Tak lama lagi akan ada peragaan busana mahasiswa desain. Maka dari itu aku sangat sibuk untuk mempersiapkan semuanya. Sebenarnya harus ada model, tapi aku belum menemukan modelnya," Cassie tampak murung saat bercerita.

“Pantas saja banyak mahasiswa desain yang berkerumun di kelasku, ternyata mereka hendak menjadikanku sebagai model mereka," Orion berkata sambil membuat sketsa.

Cassie melirik Orion wajah tegasnya terlihat serius saat membuat sketsa baju,“Kenapa kau tidak mengambil jurusan desain juga? Padahal kau bisa desain baju juga, bahkan kau memiliki produk sendiri."

“Fakultas desain didominasi oleh perempuan dan aku tidak ingin menjadi santapan mereka. Untuk itu aku sama sekali tidak berminat meski aku bisa membuat desain baju. Karena bakat bawaan orang tua," Orion menjelaskan.

“Aku sangat mengagumi Uncle dan Aunty. Mereka sangat serba bisa, bahkan mereka memiliki kesukaan yang sama," Cassie bicara sambil menatap burung yang menari-nari di atas langit sana.

“Padahal Aunty Sunny juga menjadi desainer yang hebat, tidak hanya itu, Aunty juga memiliki sebuah restoran dan restoran itu sukses. Kata mommy-ku dan Uncle Rain Aunty ahli dalam memasak," Orion bicara panjang lebar.

“Ah restoran itu, ya. Kau ingin ke sana nanti?" tawar Cassie.

“Boleh. Oh iya, soal model untuk peragaan busana nanti, aku bersedia untuk menjadi modelmu. Dengan begitu kau tidak perlu repot-repot mencari model yang cocok," Orion menawarkan diri.

Hei, dia tidak rela jika bintang kesayangannya itu meminta orang lain untuk menjadi modelnya. Maaf saja, ya. Keindahan dan kecantikan Cassie itu mutlak untuk dirinya seorang.

“Sungguh, kau mau? Aku pikir itu akan menganggu waktumu, sebenarnya aku butuh satu orang lagi untuk menjadi model wanitaku, tapi aku bingung siapa yang cocok untuk ini, ya?" Cassie menaruh jari di dagunya, melakukan pose berpikir, tetapi hal itu justru terlihat imut di mata Orion.

“Mengapa kau tidak meminta tolong Beatrice?" Orion memberi saran. Cassie hanya tertawa, “dari sekian banyak teman dan saudara, kenapa kau tidak menyarankan Vega untuk menjadi modelku?"

Orion menghela napasnya, “Gadis itu sangat unik, saking uniknya aku bahkan tak bisa bertahan jika berada di dekatnya. Aku takut jika gendang telingaku pecah, karena suaranya."

Cassie tertawa lepas, wajahnya yang bermandikan peluh karena panasnya matahari tidak menutupi kecantikan yang ia miliki.

“Teruslah tersenyum seperti itu, karena senyummu mengalihkan duniaku," goda Orion membuat wajah Cassie memanas.

“Wajahmu memerah, kau sakit?" Orion menempelkan telapak tangannya di dahi Cassie membuat wajah gadis itu terasa terbakar.

🎶 Arche ingin begini, Arche ingin begitu, ingin, ingin ini-itu banyak sekali. Semua, semua, semua dapat dikabulkan, dapat dikabulkan dengan dompet Orion ....

Entah datang dari dimensi mana, Arche tiba-tiba mengejutkan mereka berdua dengan sebuah nyanyian yang membuat Orion ingin membumi hanguskan manusia di sampingnya kini.

🎶 Aku ingin makan bebas di restoran ....

Bukannya merasa terganggu, Cassie justru tertawa. Tidak seperti Orion, awan mendung seakan memeluk dirinya. Membuat wajahnya tidak bisa didefinisikan.

Belum hilang rasa kesal yang menyelimuti hatinya, muncul lagi sekumpulan manusia yang mampu membuatnya naik darah.

“Kudengar ada yang mengatakan makan gratis, apa itu benar?"

“Hari ini apakah ada relawan yang menjadi donatur kami makan di restoran mahal?"

“Aku tidak boleh ketinggalan untuk ikut bergabung."

“Ah, akhirnya aku bisa makan enak secara gratis!"

“Kak Rion harus ikut hari ini!"

“Akhirnya saudaraku memahami artinya berderma."

“Aku akan mengabari anggota lainnya untuk ikut bergabung!"

“Itu benar teman-teman. Orion akan mengajak makan di restoran Mommy setelah jam perkuliahan nanti selesai," Cassie angkat bicara. Membuat semuanya bersorak kegirangan, tidak seperti Orion yang tersenyum paksa.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Detik, menit, dan jam berlalu dengan cepat. Tiba saatnya Orion memenuhi janjinya mentraktir mereka, meski janji itu dibuat sepihak dan dirinya menjadi pihak yang dirugikan.

Di satu sisi ia merasa bersyukur dilahirkan menjadi anak seorang konglomerat sukses, sehingga dia bisa memenuhi nafsu mereka yang seperti seekor predator berburu mangsa.

Jika tidak sudah dipastikan hidupnya akan berakhir dari dulu.

“Apa permintaan mereka memberatkanmu?" Cassie bertanya dengan hati-hati. Pasalnya sejak insiden pemalakan itu, Orion bungkam seribu bahasa.

“Yang benar saja, mengeluarkan nominal besar bukan masalah untukku, aku sudah terbiasa dikelilingi orang-orang seperti mereka," Orion menjawab, matanya masih fokus memerhatikan jalan.

“Aku bisa bilang agar kita sungguhan makan gratis, dengan adanya aku atau Leo, kita bisa makan gratis sungguhan."

“Nope! Bisnis tetap bisnis. Aku sebagai pelanggan tentunya harus membayar meski restoran itu milik aunty-ku sendiri."

“Jika kau keberatan kau bisa bilang padaku, aku akan membantumu."

“Benar akan membantu?"

“Uhm!" Cassie mengangguk.

“Mendekatlah aku butuh bantuanmu."

Cassie memajukan tubuhnya ke arah Orion dan ... dan ....

Cup

Orion mengecup sekilas pipi seputih susu itu, perlakuan Orion membuat wajah Cassie kembali memerah. Hawa panas menyeruak di dalam mobil, padahal air conditioner pada mobil sudah menyala. Namun, hal itu tidak membuat Cassie merasa sejuk.

“Terima kasih sudah mau membantuku," ucap Orion di hadapan Cassie yang membatu.

Setelah menempuh satu jam perjalanan, tibalah mereka di restoran milik Sunny. Ya, restoran yang menjadi saksi bisu seorang Rain Steve Jonathan yang berjuang mengejar cinta wanita idamannya.

“Wah! Ini yang katanya restoran bersejarah itu, ya?" pekik Vega.

“Kudengar dari daddy-ku, restoran ini menjadi saksi bisu Uncle Rain mengejar cinta Aunty Sunny, romantis sekali!" Beatrice ikut berkomentar, matanya menelisik setiap sudut ruangan. Ia mengangumi arsitektur bangunan restoran ini.

“Aku tidak menyangka, restoran ini berdiri bahkan sebelum kita melihat dunia, sudah tua sekali, ya?"

“Uncle pernah tinggal di sekitar sini?" Orion mulai penasaran.

“Katanya Daddy pernah tinggal di daerah ini. Mengejar Mommy yang hidup sendiri terpisah dengan Opa dan Oma saat itu, karena ingin hidup mandiri," jelas Leo dan Cassie pun mengangguk membenarkan.

Orion dan Leander hanya saling melemparkan pandangan. Ya hanya mereka yang tahu seperti apa Uncle mereka di masa lalu, Uncle mereka itu dingin dan arogan. Hingga membuat anak orang hidup menggelandang dan diusir dari rumah karena kesalahan yang tidak dilakukan oleh Aunty mereka.

Dari mana mereka tahu? Tentu saja dari mommy-nya.

Mereka segera mencari tempat duduk dan memesan makanan yang mereka inginkan. Sembari menunggu, mereka tengah menginterogasi Leander dan Stephanie.

“Rion, apakah kau tahu jika Leander dan Stephanie sudah menjadi sepasang kekasih?'

“Ha?"

“Jangan bilang kau tidak tahu?" Beatrice menebak. Orion menggeleng. Ya, dia memang tidak tahu.

“Pantas kau selalu menertawakanku, merasa sudah laku?"

“Bukan begitu, Hyung. Aku tidak bermaksud," Leander menyangkal, demi apa pun tatapan Orion seolah ingin membunuhnya saat ini.

“Aku bukan tipe seseorang yang mengumbar hubungan. Aku, kan bukan selebritis," Leander membela diri.

Orion hanya melirik saja, terlalu malas dengan adiknya yang hanya beralasan saja. Hingga seorang pelayan membawakan pesanan mereka, dan mereka mulai menikmati hidangannya.

“Aku rela datang ke sini setiap hari untuk makan enak!" Arche memekik menikmati makanan yang mulai menyapa indera pengecapnya.

“Kalau begitu kau yang bayar semua tagihan makan kami, hari ini," Orion memutuskan sepihak.

“Mana bisa begitu, kau yang mengajukan diri menjadi relawan hari ini. Jadi kau yang membayar semuanya."

Yang dibalas dengusan Orion dan tawa dari semua temannya.

Terpopuler

Comments

◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar ●⑅⃝ᷟ◌ͩ

◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar ●⑅⃝ᷟ◌ͩ

tau aja kl ada gratisan 🤣🤣🤣

2024-05-23

0

Dewi Payang

Dewi Payang

Berderma gapapa Rion, biar Cassie terpesona😁

2024-05-08

0

Dewi Payang

Dewi Payang

Mengganggu org yg lagi berduaan ya Rion😁

2024-05-08

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!