( POV Syahnaz )
"Sayang, maafin mas ya! Mas mengaku salah sama kamu, tapi kamu harus tau, mas sengaja tidak cerita karena tidak ingin menyakiti hati kamu, mas gak tega," Mas Raja terus berusaha membujuk aku agar mau memaafkan nya.
"Tapi nyatanya apa, sekarang aku jauh lebih sakit hati karena diam-diam kalian sudah merencanakan semua ini tanpa aku tau. Sudah lah, aku malas berdebat, sekarang mas Raja keluar deh, aku masih mau sendiri!" Ucap ku mengusir mas Raja.
.
.
Sudah hampir beberapa hari ini aku mendiam kan mas Raja, tapi walau begitu aku tetap melayani kebutuhan nya setiap hari seperti biasa.
Dan aku juga sedikit lega, karena setelah kejadian hari itu mama mertua aku dan Lily sama sekali tidak pernah datang kesini lagi. Entah apa yang terjadi, aku yakin mama pasti gak akan menyerah sebelum rencana nya berhasil.
"Heum, sayang!" Panggil mas Raja saat kami sedang sarapan berdua.
"Ya,"
"Sebenar nya hari ini mas harus keluar kota, dan harus menginap beberapa hari disana. Eum....Kamu gak papa kan mas tinggal?" Tanya nya tiba-tiba, membuat gerakan tangan ku terhenti menyuap.
"Kenapa mendadak, tidak seperti biasanya?" Aku heran, biasanya mas Raja kalau ada jadwal keluar kota pasti akan ngasih tau aku jauh-jauh hari seperti biasanya, dan dia juga selalu mengajak aku.
"Mas lupa sayang, karena sayang ngambek terus sama mas sih. Maaf ya sayang,"
"Aku ikut," Kata ku, membuat mas Raja menatap ku.
"Sayang, untuk kali ini mas gak bisa bawa kamu. Karena ini mas pergi nya sama Ivan dan kawan-kawan lain nya, memang nya sayang gak malu kalau harus bareng mereka, apalagi perjalanan jauh?" Ucap nya menyakinkan aku agar tidak ikut.
Aneh, kenapa mas Raja seolah takut aku ikut dengan nya. Aku juga melihat ekspresi wajah nya seperti gugup begitu.
Tring....
Tring....
Aku hendak memprotes mas Raja. Namun, tiba-tiba saja ponsel nya berbunyi.
Terlihat mas Raja hanya melirik ponsel nya dan dia terlihat seperti ragu untuk mengangkat nya.
"Kenapa gak diangkat? Siapa yang menelepon?" Tanya ku mengintip ponsel mas Raja. Dan aneh nya mas Raja terlihat semakin gugup dan menjauh kan ponsel nya dari aku.
"Eum, ini....Ivan yang telpon sayang, biarin aja lah, ganggu aja nih dia," Ucap nya tersenyum kearah ku.
Aku merasa aneh sama sikap suami ku hari ini, seperti ada yang dia sembunyikan dari aku. Tapi apa?
"Sayang, kayak nya mas harus berangkat sekarang deh. Ini Ivan chat kata nya mereka sudah siap semua," Ucapnya bangkit dari meja makan.
"Baik-baik dirumah ya sayang, Mas pergi dulu," Pamit nya mencium kening ku dan tersenyum manis, membuat aku melupakan kecurigaan ku terhadap nya.
"Apa ini hanya perasaan aku saja ya? Astaghfirullah, kenapa aku malah mencurigai suami ku sendiri? Ya Allah maaf kan aku, sudah berpikir buruk. Aku yakin mas Raja gak mungkin berbuat macam-macam dibelakang aku, ya. Aku harus percaya padanya," Aku mencoba tersenyum dan mencium tangan suamiku dengan takzim.
Aku mengantar mas Raja sampai keteras, dan baru masuk setelah mobil mas Raja benar-benar menjauh tak terlihat lagi.
"Loh, inikan ponsel nya mas Raja," Aku melihat ponsel nya mas Raja tergeletak diatas meja makan, dia lupa membawa ponselnya.
"Ya ampun mas, selalu saja begitu." Gumam ku, mengambil ponsel nya dan membawa nya keteras, karena aku yakin mas Raja pasti akan balik lagi kalau sadar ponsel nya tertinggal.
Sembari menunggu mas Raja kembali,
Iseng aku membuka ponsel suamiku, ingin melihat-lihat isi ponselnya.
"Kok password nya gak bisa? Apa mas Raja mengganti nya? tapi kenapa?" Batin ku bertanya, karena selama ini mas Raja gak pernah mempermasalahkan aku membuka ponsel nya, tapi kenapa sekarang di ganti.
Ting
Ponsel yang ku pegang tiba-tiba berbunyi, ada pesan masuk dan tertera nama Mama diatas layar.
>>Raja, kamu dimana? Kenapa belum sampai-sampai?.
walaupun ponsel nya mas Raja tidak bisa dibuka, tapi aku masih bisa membaca pesan yang Mama kirim dari atas layar.
Ting
Masuk lagi pesan dari Mama mertua aku, dan itu semakin membuat aku penasaran ingin membaca nya.
Sebenar nya apa yang disembunyikan mas Raja dan Mama mertua aku itu. Aku yang awalnya mulai percaya sama mas Raja kini kembali mencurigai nya.
>>Gimana sih, Mama dan li__
"Sayang, ponsel mas tertinggal ya?" Tiba-tiba saja ponsel yang aku pegang diambil mas Raja. Aku gak tau, entah sejak kapan mas Raja sampai, bahkan aku gak sadar sama sekali karena fokus sama pesan yang Mama kirim tadi.
Aku menatap mas Raja dengan tajam, dia kembali terlihat gugup menyadari mendapat tatapan tajam dari aku istrinya.
"Sayang, mas berangkat sekarang ya! eum....Ivan sudah menunggu mas dari tadi. Nanti mas telpon kamu kalau sudah sampai ya?" Mas Raja buru-buru kembali kemobil nya, dia seolah menghindari tatapan mata ku.
"Kamu berbohong Mas sama aku?" Sebenar nya apa yang sedang kalian rencanakan dibelakang aku?" Batin ku menatap mobil mas Raja yang sudah menjauh. Tanpa terasa air mata ku menetes begitu saja.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 66 Episodes
Comments
Uthie
pasti ijin mau nikah lagi itu 😌
2024-05-07
0