Denting bel berbunyi nyaring, mengundang sorak senang para siswa. Jam istirahat memanggil para siswa dan siswi MA Al-Sulthaniyyah untuk bertandang ke kantin. Tak terkecuali Jeehan yang sudah berjalan sendirian menuju kantin. Namun, tiba-tiba dari arah belakang, Harris datang dengan mengendap-endap seraya menahan tawanya, lalu ...
"Dor!" Jeehan terperanjat beberapa langkah ke depan. Ia menatap tajam ke arah Harris yang tertawa terpingkal sebab berhasil mengejutkannya.
"Harris! Kebiasaan, deh!" sentak Jee merasa tak terima dikejutkan tiba-tiba. Sedangkan laki-laki itu tampak tertawa keras, merasa bahagia karena berhasil mengejutkan seorang Jeehan.
Begitulah Harris, gemar sekali mengganggu Jeehan. Dua orang perempuan yang tak sengaja melewati mereka melempar tatapan yang tak bisa Jee artikan sebagai apa.
Salah seorang dari mereka terdengar berbisik-bisik. "Lihat, deh, Jee sama Hadi cocok banget, ya. Jadi iri, deh!"
Kening Jee berkerut, ia terus menatap kedua perempuan itu dengan tajam. Kemudian, ia merasakan jentikan halus di keningnya. "Oi, Jee! Serius banget? Lihat apa sih?"
Jee berbalik, "Gak, gak ada apa-apa. Kamu dengar gak apa kata mereka tadi?"
Harris menggelengkan kepalanya, "Mereka bilang apa? Mereka jelek-jelekin kamu, ya, Jee? Wah! Gak bisa dibiarkan ini, Jee!" serunya merasa tak terima.
Beruntung Jee menghalanginya. "Ish! Dengar dulu kenapa, Ris. Kebiasaan deh apa-apa mau langsung ngamuk aja," tahan Jee.
Harris terkekeh ringan, "Habisnya mukamu kayak yang kesal gitu, Jee."
"Aku kan kesal gara-gara kamu," sindir Jee.
"Maaf, deh. Mereka bilang apa kalau gitu?" tanya Harris kemudian seraya mengajak Jee pergi ke kantin. Perempuan dengan hijab segi empat itu kemudian menceritakan apa yang didengarnya tadi kepada Harris.
Laki-laki itu mendengar dengan baik ocehan Jee yang merasa tak terima dengan pandangan orang-orang yang menyalahpahaminya. Harris hanya mengangguk singkat dan sesekali menimpali.
"Yaudah, sih, Jee. Biarkan mereka berprasangka dengan prasangkanya sendiri-sendiri. Kita kan gak bisa membuat semua orang senang dan menyukai diri kita. Cukup fokus ke dirimu sendiri dan jangan dengerin mereka," ceramah Harris bijak.
Jee merungut sebal, bukan karena ucapan Harris padanya barusan, tetapi karena ia merasa perkataan laki-laki di hadapannya itu sangat benar, hanya saja, di sudut hatinya yang lain, Jee merasa sedikit gusar.
Harris masih terus memerhatikan Jee yang sedari tadi hanya mengaduk-aduk makanan yang dipesannya. Membuatnya gemas sendiri. Pria itu menarik mangkuk bakso milik Jee dan memakannya.
Melihat itu, Jee melotot. "Harris!" bentaknya.
Harris menengadah, "Apa? Mending kumakan ini daripada kamu aduk-aduk doang. Kasihan baksonya! Nanti pusing!" katanya lugas lalu melanjutkan suapan kuah baksonya.
Jee terbengong melihat Hadi yang tampak lapar. Ia yang semula ingin protes pun mendadak menahan tawa. Harris menaikkan sebelah alisnya, "Kenapa?"
"Kamu gak makan kemarin? Rakus amat," celetuk Jee. Harris mengangguk singkat. Bakso yang semula terasa enak, kini mulai terasa membakar lidahnya.
"Jee, kok pedes, ya?" kata Harris sambil mengibas-ibaskan tangannya di depan mulut.
"Astaga! Aku lupa, Di. Baksonya pake sambal 4 sendok!" Jee panik. Ia berdiri lalu berlari ke warung penjual minuman, membeli satu botol air mineral dingin dan memberikannya pada Harris.
Laki-laki yang tengah kepedasan itu langsung meminumnya hingga habis setengah, wajahnya memerah dan berkeringat. "Kok gak bilang, sih, Jee? Pedes banget tau!" protes Harris yang masih merasa kepedasan.
"Lah, salah siapa? Kamu sendiri yang asal comot makanan orang. Udah tau aku suka pedes, kamu gak seharusnya ambil makananku. Anggap aja itu karma karena makan bakso aku, Ris."
Harris menggeleng-geleng, lidahnya benar-benar terasa terbakar. "Maaf, deh, Jee. Terus gimana ini Jee? Panasnya gak hilang-hilang, Jee," gerutu Harris hampir putus asa.
"Ayo ke kamar mandi!" ajaknya.
"Ngapain Jee?"
"Mandi! Ya, kumur-kumurlah Risss," gemas Jee menarik kerah seragamnya. Laki-laki itu berdiri dan mengikuti langkah Jee hingga ke depan pintu kamar mandi.
"Aku kumur-kumur nih?"
"Ya Allah, masih nanya. Iyaaa, kumur-kumur, wudhu sekalian, minta rahmat sama Allah biar pedesnya cepet hilang!"
"Duh, iya, iya! Tapi kamu tunggu di sini, ya, Jee," pintanya seraya membuka sepatunya. Jee hanya menggumam pelan lalu menunggu di depan pintu yang menjadi pembatas antara kamar mandi siswa dan siswi.
Cukup lama Jee menunggu. "Lama amat, sih? Jangan-jangan ... " Jee mulai berspekulasi. Ia beranikan diri untuk melihat ke dalam. Tapi tak ia temukan Harris di sudut wastafel. Padahal sebentar lagi jam istirahat akan berakhir.
"Harris?" panggilnya, dengan harapan sahabatnya itu akan berdeham ataupun mengetuk pintu untuk memberitahunya bahwa laki-laki itu berada di salah satu bilik kamar mandi. "Harris? Kamu di dalam?" panggilnya lagi.
Tak lama dari itu, tiba-tiba terdengar suara teriakan. "Aaaah, Jee! Jeehan! Jee ... tolong aku!" jerit Harris dari dalam bilik closet.
Jee yang sudah menduga hal ini terjadi lantas berlari menuju bilik di mana Harris berada. Dengan perlahan, Jee mencoba membuka pintu. Di sana, Harris tengah berdiri di atas closet, menghindari kecoa.
Beruntung saat itu toilet sedang sepi, jadi tak akan ada siswa yang berpikiran aneh terhadap mereka. Jika tidak habislah Jee.
"Hadeuh, kamu kan laki-laki, Ris. Masa takut kecoa sih? Yang bener aja!"
"Geli, Jee bukan takut," alibi Harris.
"Dah, dah kubuang. Kamu dah selesai belum? Kalau udah yuk balik kelas, bentar lagi masuk!" ajak Jee dengan ketus.
"Hehehe, iya, Jee. Makasih ya Jee."
"Hmm!"
Saat mereka hendak keluar kamar mandi, tiba-tiba ...
"Aduh!" tanpa sengaja Jee menabrak seorang siswi yang hendak ke toilet.
"Eh, sorry ya," kata Jee langsung meminta maaf.
"Jee?"
"Anin!"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 55 Episodes
Comments
Hiatus
jaehaan ini keturunan korea kah
2024-07-10
0
👑John⏤͟͟͞Rafael💝drg🔯HS🔥࿐
Penulisan kata di belakang tanda seru, berarti harus menerapkan huruf kapital pada kata berikutnya. Kenapa? Karena tanda seru mempunyai pertikel titik. 😁😁😁
2024-07-08
0
『ꌚꉣꋫ꒓ꋫ꓅ꂑꌚ』ꇓꂑꋫꆂ ꁒꂑꁹꁍ 🅰️
/Panic//Panic//Panic//Panic/
2024-04-20
1