Disenchanted 02 — Takut Kecoa

Denting bel berbunyi nyaring, mengundang sorak senang para siswa. Jam istirahat memanggil para siswa dan siswi MA Al-Sulthaniyyah untuk bertandang ke kantin. Tak terkecuali Jeehan yang sudah berjalan sendirian menuju kantin. Namun, tiba-tiba dari arah belakang, Harris datang dengan mengendap-endap seraya menahan tawanya, lalu ...

"Dor!" Jeehan terperanjat beberapa langkah ke depan. Ia menatap tajam ke arah Harris yang tertawa terpingkal sebab berhasil mengejutkannya.

"Harris! Kebiasaan, deh!" sentak Jee merasa tak terima dikejutkan tiba-tiba. Sedangkan laki-laki itu tampak tertawa keras, merasa bahagia karena berhasil mengejutkan seorang Jeehan.

Begitulah Harris, gemar sekali mengganggu Jeehan. Dua orang perempuan yang tak sengaja melewati mereka melempar tatapan yang tak bisa Jee artikan sebagai apa.

Salah seorang dari mereka terdengar berbisik-bisik. "Lihat, deh, Jee sama Hadi cocok banget, ya. Jadi iri, deh!"

Kening Jee berkerut, ia terus menatap kedua perempuan itu dengan tajam. Kemudian, ia merasakan jentikan halus di keningnya. "Oi, Jee! Serius banget? Lihat apa sih?"

Jee berbalik, "Gak, gak ada apa-apa. Kamu dengar gak apa kata mereka tadi?"

Harris menggelengkan kepalanya, "Mereka bilang apa? Mereka jelek-jelekin kamu, ya, Jee? Wah! Gak bisa dibiarkan ini, Jee!" serunya merasa tak terima.

Beruntung Jee menghalanginya. "Ish! Dengar dulu kenapa, Ris. Kebiasaan deh apa-apa mau langsung ngamuk aja," tahan Jee.

Harris terkekeh ringan, "Habisnya mukamu kayak yang kesal gitu, Jee."

"Aku kan kesal gara-gara kamu," sindir Jee.

"Maaf, deh. Mereka bilang apa kalau gitu?" tanya Harris kemudian seraya mengajak Jee pergi ke kantin. Perempuan dengan hijab segi empat itu kemudian menceritakan apa yang didengarnya tadi kepada Harris.

Laki-laki itu mendengar dengan baik ocehan Jee yang merasa tak terima dengan pandangan orang-orang yang menyalahpahaminya. Harris hanya mengangguk singkat dan sesekali menimpali.

"Yaudah, sih, Jee. Biarkan mereka berprasangka dengan prasangkanya sendiri-sendiri. Kita kan gak bisa membuat semua orang senang dan menyukai diri kita. Cukup fokus ke dirimu sendiri dan jangan dengerin mereka," ceramah Harris bijak.

Jee merungut sebal, bukan karena ucapan Harris padanya barusan, tetapi karena ia merasa perkataan laki-laki di hadapannya itu sangat benar, hanya saja, di sudut hatinya yang lain, Jee merasa sedikit gusar.

Harris masih terus memerhatikan Jee yang sedari tadi hanya mengaduk-aduk makanan yang dipesannya. Membuatnya gemas sendiri. Pria itu menarik mangkuk bakso milik Jee dan memakannya.

Melihat itu, Jee melotot. "Harris!" bentaknya.

Harris menengadah, "Apa? Mending kumakan ini daripada kamu aduk-aduk doang. Kasihan baksonya! Nanti pusing!" katanya lugas lalu melanjutkan suapan kuah baksonya.

Jee terbengong melihat Hadi yang tampak lapar. Ia yang semula ingin protes pun mendadak menahan tawa. Harris menaikkan sebelah alisnya, "Kenapa?"

"Kamu gak makan kemarin? Rakus amat," celetuk Jee. Harris mengangguk singkat. Bakso yang semula terasa enak, kini mulai terasa membakar lidahnya.

"Jee, kok pedes, ya?" kata Harris sambil mengibas-ibaskan tangannya di depan mulut.

"Astaga! Aku lupa, Di. Baksonya pake sambal 4 sendok!" Jee panik. Ia berdiri lalu berlari ke warung penjual minuman, membeli satu botol air mineral dingin dan memberikannya pada Harris.

Laki-laki yang tengah kepedasan itu langsung meminumnya hingga habis setengah, wajahnya memerah dan berkeringat. "Kok gak bilang, sih, Jee? Pedes banget tau!" protes Harris yang masih merasa kepedasan.

"Lah, salah siapa? Kamu sendiri yang asal comot makanan orang. Udah tau aku suka pedes, kamu gak seharusnya ambil makananku. Anggap aja itu karma karena makan bakso aku, Ris."

Harris menggeleng-geleng, lidahnya benar-benar terasa terbakar. "Maaf, deh, Jee. Terus gimana ini Jee? Panasnya gak hilang-hilang, Jee," gerutu Harris hampir putus asa.

"Ayo ke kamar mandi!" ajaknya.

"Ngapain Jee?"

"Mandi! Ya, kumur-kumurlah Risss," gemas Jee menarik kerah seragamnya. Laki-laki itu berdiri dan mengikuti langkah Jee hingga ke depan pintu kamar mandi.

"Aku kumur-kumur nih?"

"Ya Allah, masih nanya. Iyaaa, kumur-kumur, wudhu sekalian, minta rahmat sama Allah biar pedesnya cepet hilang!"

"Duh, iya, iya! Tapi kamu tunggu di sini, ya, Jee," pintanya seraya membuka sepatunya. Jee hanya menggumam pelan lalu menunggu di depan pintu yang menjadi pembatas antara kamar mandi siswa dan siswi.

Cukup lama Jee menunggu. "Lama amat, sih? Jangan-jangan ... " Jee mulai berspekulasi. Ia beranikan diri untuk melihat ke dalam. Tapi tak ia temukan Harris di sudut wastafel. Padahal sebentar lagi jam istirahat akan berakhir.

"Harris?" panggilnya, dengan harapan sahabatnya itu akan berdeham ataupun mengetuk pintu untuk memberitahunya bahwa laki-laki itu berada di salah satu bilik kamar mandi. "Harris? Kamu di dalam?" panggilnya lagi.

Tak lama dari itu, tiba-tiba terdengar suara teriakan. "Aaaah, Jee! Jeehan! Jee ... tolong aku!" jerit Harris dari dalam bilik closet.

Jee yang sudah menduga hal ini terjadi lantas berlari menuju bilik di mana Harris berada. Dengan perlahan, Jee mencoba membuka pintu. Di sana, Harris tengah berdiri di atas closet, menghindari kecoa.

Beruntung saat itu toilet sedang sepi, jadi tak akan ada siswa yang berpikiran aneh terhadap mereka. Jika tidak habislah Jee.

"Hadeuh, kamu kan laki-laki, Ris. Masa takut kecoa sih? Yang bener aja!"

"Geli, Jee bukan takut," alibi Harris.

"Dah, dah kubuang. Kamu dah selesai belum? Kalau udah yuk balik kelas, bentar lagi masuk!" ajak Jee dengan ketus.

"Hehehe, iya, Jee. Makasih ya Jee."

"Hmm!"

Saat mereka hendak keluar kamar mandi, tiba-tiba ...

"Aduh!" tanpa sengaja Jee menabrak seorang siswi yang hendak ke toilet.

"Eh, sorry ya," kata Jee langsung meminta maaf.

"Jee?"

"Anin!"

Terpopuler

Comments

Hiatus

Hiatus

jaehaan ini keturunan korea kah

2024-07-10

0

👑John⏤͟͟͞Rafael💝drg🔯HS🔥࿐

👑John⏤͟͟͞Rafael💝drg🔯HS🔥࿐

Penulisan kata di belakang tanda seru, berarti harus menerapkan huruf kapital pada kata berikutnya. Kenapa? Karena tanda seru mempunyai pertikel titik. 😁😁😁

2024-07-08

0

『ꌚꉣꋫ꒓ꋫ꓅ꂑꌚ』ꇓꂑꋫꆂ ꁒꂑꁹꁍ 🅰️

『ꌚꉣꋫ꒓ꋫ꓅ꂑꌚ』ꇓꂑꋫꆂ ꁒꂑꁹꁍ 🅰️

/Panic//Panic//Panic//Panic/

2024-04-20

1

lihat semua
Episodes
1 Disenchanted 01 — Sebuah Rasa
2 Disenchanted 02 — Takut Kecoa
3 Disenchanted 03 — Prinsip
4 Disenchanted 04 — Lebam
5 Disenchanted 05 — Urusan Penting
6 Disenchanted 06 — Tentang Rasa
7 Disenchanted 07 — Ironi
8 Disenchanted 08 — Mood Swing
9 Disenchanted 09 — Bakat Terpendam
10 Disenchanted 10 — Aku Suka Kamu
11 Disenchanted 11 — Cinta Dalam Sujudku
12 Disenchanted 12 — Milik Orang Lain
13 Disenchanted 13 — Dia ...
14 Disenchanted 14 — Murid Baru
15 Disenchanted 15 — Bertemu Lagi
16 Disenchanted 16 — Rasa Penasaran
17 Disenchanted 17 — Sebuah Usaha
18 Disenchanted 18 — Cinta Yang Lain
19 Disenchanted 19 — Ikatan Yang Terputus
20 Disenchanted 20 — Insiden Kecil
21 Disenchanted 21 — Duka Ganda
22 Disenchanted 22 — Sebuah Permintaan Maaf
23 Disenchanted 23 — Demi Anakku
24 Disenchanted 24 — Jika
25 Disenchanted 25 — Simpuh Pasrah
26 Disenchanted 26
27 Disenchanted 27
28 Disenchanted 28
29 Disenchanted 29
30 Disenchanted 30
31 Disenchanted 31
32 Disenchanted 32
33 Disenchanted 33
34 Disenchanted 34
35 Disenchanted 35
36 Disenchanted 36
37 Disenchanted 37
38 Disenchanted 38
39 Disenchanted 39
40 Disenchanted 40
41 Disenchanted 41
42 Disenchanted 42
43 Disenchanted 43
44 Disenchanted 44
45 Disenchanted 45
46 Disenchanted 46
47 Disenchanted 47
48 Disenchanted 48
49 Disenchanted 49
50 Disenchanted 50
51 Disenchanted 51
52 Disenchanted 52
53 Disenchanted 53
54 Disenchanted 54
55 PROMOSIII LYTTE
Episodes

Updated 55 Episodes

1
Disenchanted 01 — Sebuah Rasa
2
Disenchanted 02 — Takut Kecoa
3
Disenchanted 03 — Prinsip
4
Disenchanted 04 — Lebam
5
Disenchanted 05 — Urusan Penting
6
Disenchanted 06 — Tentang Rasa
7
Disenchanted 07 — Ironi
8
Disenchanted 08 — Mood Swing
9
Disenchanted 09 — Bakat Terpendam
10
Disenchanted 10 — Aku Suka Kamu
11
Disenchanted 11 — Cinta Dalam Sujudku
12
Disenchanted 12 — Milik Orang Lain
13
Disenchanted 13 — Dia ...
14
Disenchanted 14 — Murid Baru
15
Disenchanted 15 — Bertemu Lagi
16
Disenchanted 16 — Rasa Penasaran
17
Disenchanted 17 — Sebuah Usaha
18
Disenchanted 18 — Cinta Yang Lain
19
Disenchanted 19 — Ikatan Yang Terputus
20
Disenchanted 20 — Insiden Kecil
21
Disenchanted 21 — Duka Ganda
22
Disenchanted 22 — Sebuah Permintaan Maaf
23
Disenchanted 23 — Demi Anakku
24
Disenchanted 24 — Jika
25
Disenchanted 25 — Simpuh Pasrah
26
Disenchanted 26
27
Disenchanted 27
28
Disenchanted 28
29
Disenchanted 29
30
Disenchanted 30
31
Disenchanted 31
32
Disenchanted 32
33
Disenchanted 33
34
Disenchanted 34
35
Disenchanted 35
36
Disenchanted 36
37
Disenchanted 37
38
Disenchanted 38
39
Disenchanted 39
40
Disenchanted 40
41
Disenchanted 41
42
Disenchanted 42
43
Disenchanted 43
44
Disenchanted 44
45
Disenchanted 45
46
Disenchanted 46
47
Disenchanted 47
48
Disenchanted 48
49
Disenchanted 49
50
Disenchanted 50
51
Disenchanted 51
52
Disenchanted 52
53
Disenchanted 53
54
Disenchanted 54
55
PROMOSIII LYTTE

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!