Devan memilih duduk di sebuah kursi panjang yang terdapat di dekat pos piket tersebut,dan Ferdy mengikutinya.
" Maaf tuan..tuan bisa menunggu di sana" tegur santri yang tadi berbicara dengan mereka,ia menunjukkan ke sebuah arah, yang terlihat sebuah rumah sederhana dengan di kelilingi teras yang terdapat beberapa kursi, terlihat seperti di khususkan untuk ruang tunggu.
" Ya" jawab Devan singkat.
Tungkai panjangnya melangkah menuju tempat yang ditunjukkan oleh santri tersebut, Ferdy mengikutinya dari belakang, keduanya tak saling bicara.
Mata tajam Devan terus memindai sekeliling tempat tersebut,para santri terlihat berbondong-bondong berjalan menuju masjid pesantren, hampir semua dari mereka memakai jubah atau baju Koko di padukan dengan kain sarung, kepala mereka di tutupi dengan peci atau sorban, sungguh pemandangan menyejukkan.
Devan memang tak merasa heran melihat penampilan mereka,ia sering melihat orang-orang berjubah saat ia berkunjung ke negara timur tengah, terlebih ibu dari papanya berdarah Dubay,dan ia masih memiliki beberapa famili papanya yang menetap di negara tersebut.
" Mengapa hanya santri laki-laki saja? Apakah tidak ada santri wanita di tempat ini?" tanya Devan tiba-tiba pada Ferdy,ia juga bertanya hal yang sama seperti Ferdy saat pertama berkunjung ke tempat itu.
" Katanya sih ada tuan,tapi santri wanita di sini di tempatkan khusus di asrama putri, katanya di sebelah situ, yang tembok nya jauh lebih tinggi itu" tunjuk Ferdy ke arah sebuah pintu lebar yang hampir menyerupai gerbang.
Devan hanya melihat sekilas,dan ia kembali fokus pada ponselnya,Luna kekasih nya tengah mengirimnya beberapa pesan WhatsApp dan mengatakan tengah merindukan nya,tapi entah mengapa ia seakan tidak pernah merasakan rasa yang kerap kali seperti yang di ungkapkan oleh Luna padanya.
Devan merasa biasa saja saat bersama Luna atau saat mereka berjauhan dan tidak bertemu dalam waktu yang terkadang hingga sampai satu bulan,tidak seperti pasangan kekasih lainnya yang katanya akan merasakan sesuatu yang katanya rindu saat mereka lama tak saling bertemu.
" Tuan.. silahkan masuk, habib sudah menunggu di dalam" ucap seorang pria yang memiliki wajah lumayan tampan, memakai jubah berwarna hitam,terlihat kontras dengan kulitnya yang bisa dibilang putih untuk ukuran kulit laki-laki.
" Ya terimakasih" jawab Ferdy sopan, sedangkan Devan diam tak menjawab apapun,ia hanya melangkah mengikuti pria yang baru saja menyapa mereka dan di ikuti Ferdy di belakangnya.
" Selamat malam ustadz" sapa Ferdy sopan, matanya melihat pria lanjut usia yang tengah duduk di atas sofa seraya membaca sesuatu seperti kitab mungkin,sebuah tasbih berada di antara jari, jemarinya.
" Malam.. silahkan duduk nak" jawab sang ustad yang tak lain adalah habib Muhammad,wajah beliau terlihat menyunggingkan senyum tipis,namun terlihat begitu tenang.
" Ada sesuatu yang ingin di sampaikan pada saya? Bukankah saya memberikan waktu tiga hari untuk berfikir?" tanya habib Muhammad lembut, setelah semuanya beberapa menit terdiam.
" Sebelumnya saya ingin . memperkenalkan,ini bos saya,atau lebih tepatnya yang memiliki villa itu" ucap Ferdy memperkenalkan Devan pada habib Muhammad.
Ucapan Ferdy ter jeda saat pria yang tadi membimbing mereka masuk membawakan dua cangkir teh hijau serta dua botol air mineral,dan satu gelas air putih,juga beberapa cemilan.
" Lalu?" tanya habib Muhammad tenang, bahkan masih menampilkan senyuman lembut, setelah pria yang mereka yakini orang kepercayaan sang ustadz kembali meninggalkan mereka.
" Tuan muda saya ingin berbicara dengan anda " jawab Ferdy sopan.
" Silahkan..dan silahkan di minum teh nya" jawab habib Muhammad seraya mempersilahkan tamu nya untuk minum.
" Saya ngin bertanya apakah anda tidak memiliki syarat lain selain menikahi cucu perempuan anda?" tanya Devan tanpa basa-basi, Ferdy sampai meringis dalam hati melihat cara Devan berbicara.
' aduh tuan muda,ini ustadz bukan rekan bisnis yang harus bicara dengan wajah dingin begitu ' rutuk Ferdy dalam hati.
" Tidak.. hanya itu syarat yang saya ajukan, bukankah saya juga sudah mengatakan bahwa saya tidak mengharuskan siapa yang menikahi cucu saya, yang saya butuhkan hanya seseorang yang bisa melindunginya agar ia bisa kembali ke desa ini bersama saya,dan bisa melakukan aktivitas di luar layaknya orang -orang" jawab habib Muhammad.
" Mengapa cucu anda harus ada yang melindungi? Jika anda hanya membutuhkan perlindungan untuk nya,kami bisa menyediakan fasilitas bodyguard untuk nya " ucap Devan memberikan saran.
" Bodyguard tidak akan membuat mereka diam, apalagi jika mereka sudah tau alasan ia bisa mendapatkan bodyguard" jawab habib Muhammad.
" Anda tidak perlu khawatir, karena saya tidak memberatkan orang yang akan menikahinya nanti, cukup lindungi dia,dan jangan menyakiti nya,itu saja..saya bahkan tidak meminta pada pria itu memberikan nya nafkah selama pria itu tidak menuntut haknya pada cucu saya,saya juga tidak memintanya membawa cucu saya, cukup nikahi saja dia secara terbuka di desa ini dan pria itu boleh meninggalkan nya di sini bersama saya, karena pernikahannya pun adalah pernikahan siri" jelas habib Muhammad tenang.
Penjelasan tersebut semakin membuat Ferdy dan Devan bingung, siapa sebenarnya cucu pria tua itu, mengapa harus mendapatkan perlindungan, siapa musuh mereka? Pertanyaan itulah yang muncul di benak keduanya.
" Anda-anda tidak perlu bingung,saya hanya ingin cucu saya terlindungi dari seseorang yang memiliki dendam pada almarhum ayahnya,agar ia tidak mendapatkan ancaman dari orang yang menjadi dalang kedua orang tuanya meninggal akibat kecelakaan" ucap habib Muhammad sedikit menjelaskan.
" Mengapa anda memilih pernikahan siri?" tanya Devan yang memang sangat penasaran.
" Karena usianya baru 16 tahun dan juga saya tidak ingin terlalu memberatkan orang yang akan menikahinya" jawab habib Muhammad apa adanya.
" Hah.." heran Devan dan Ferdy bersamaan, keduanya merasa sangat terkejut, mereka tidak pernah menyangka bahwa cucu dari habib Muhammad bahkan baru berusia 16 tahun, mereka mengira wanita yang sudah cukup umur atau bahkan sudah dewasa.
" lalu dimana sekarang cucu ustadz?" tanya Ferdy, setelah melihat Devan yang terdiam setelah mengetahui usia cucu dari habib Muhammad.
" Dia mondok di pesantren An-nisa,di pinggiran kota xxx" jawab habib Muhammad apa adanya.
" Baiklah saya yang akan menikahinya,saya akan jadikan dia adik saya dan jika saatnya dia sudah dewasa dan mendapatkan orang yang lebih tepat untuk nya maka saya akan melepaskannya " ucap Ferdy langsung memutuskan karena melihat Devan terdiam.
" Baiklah,tapi sekali lagi saya katakan,dia wanita bisu dan tuli" habib Muhammad kembali menegaskan pada Ferdy.
pernyataan yang baru saja di ketahui oleh Devan semakin membuat nya tercengang,dan ia tidak akan mungkin membiarkan asisten pribadi nya terlibat terlalu jauh, Ferdy tidak harus berkorban sejauh itu untuk nya,dan Devan tau bahwa Ferdy tidak akan tega pada wanita, terlebih Devan tau bahwa Ferdy telah jatuh cinta pada seorang wanita yang katanya tengah ia cari.
" Saya yang akan menikahi cucu perempuan anda,saya yang pemilik villa itu" ucap Devan tiba-tiba.
" Tuan.." tanya Ferdy tak percaya,ia benar-benar terkejut dengan keputusan devano.
" Silahkan kalian bicarakan baik-baik,saya akan menghubungi cucu saya untuk menanyakan mahar apa yang ia minta" ucap habib Muhammad beranjak dari duduknya.
" Tuan anda yakin? Bagaimana dengan nona Luna?" tanya Ferdy tak percaya.
" Itu akan menjadi urusan ku, bukankah kamu tengah mencari wanita yang kamu bilang telah membuat kamu jatuh cinta itu? Lalu apakah kamu akan menyerah? Sedangkan Opa sedang berusaha meminta orangnya untuk melacak kembali CCTV di kapal itu" ucap Devan santai.
" Tapi tuan"
" Lalu apa yang akan kamu lakukan jika kamu telah menemukan wanita itu? Apakah kamu akan melepas nya? Kamu yakin? " tanya Devan membuat Ferdy menjadi ragu.
" Pernikahan ini hanya pernikahan siri,selama kamu tutup mulut maka tidak akan ada yang tau,termasuk papa mama,ingat itu" ucap Devan mengingatkan.
" Bagaimana sudah ada keputusan?" tanya habib Muhammad tenang.
" Sudah ..saya yang akan menikahinya, katakan syarat apa saja yang harus saya penuhi?" tanya Devan setelah menjawab pertanyaan habib Muhammad.
" Syarat pernikahan yang terpenting baliqh,seiman,adanya mahar,
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 73 Episodes
Comments
Virgo 08
untung bukan si ferdy.. udah nervous ini thor
2025-02-06
0
Khoirun Ni'mah
kamu pasti senang deh devan kalau tau siapa yang akan kamu nikahi.. dan untuk ferdi akan patah hati
2024-06-14
1