MENONTON OGOH-OGOH

Malam ini Arumi sudah bersiap-siap pergi menonton pawai "ogoh-ogoh" di alun-alun semua pelayan ikut menonton sekalian mengawalnya.

Arumi berpakaian sesimpel mungkin, dia memakai sepatu kets serta topi eiger untuk menutupi kepalanya. Cuaca cukup semriwing, karena di Bali terkadang turun hujan.

Kebetulan hari ini bulan gelap, sering di sebut Tilem, jadi suasana jalan raya lebih gelap dari biasanya. Tapi tidak membuat mereka kecewa. Lagian sudah ada lampu PJU disepanjang jalan.

Malam ini jalan raya penuh sesak, Arumi dan sepuluh pelayan wanita, serta empat orang karyawan laki-laki, berjalan mengikuti barisan pawai ogoh-ogoh.

Mereka berjalan di antara orang-orang yang mengangkat ogoh-ogoh. Tarian dan suara gamelan terdengar mendominasi, sampai suara Sri disampingnya tidak jelas terdengar.

Anehnya tidak ada satupun motor atau mobil yang lalu lalang. Semua jalanan di kuasai warga yang sedang bergembira. Padahal ini jalanan protokol, mungkin lalu lintas sudah dialihkan kejalan lain.

Masyarakat seolah tumpah ruah di jalan dan beberapa bule terlihat ikut berjalan kaki ke alun-alun.

Ramai sekali, tapi tertib, karena ratusan aparat keamanan menjaga pawai. Arumi yang baru kali ini menonton ogoh-ogoh sangat senang. Ia terus mengambil gambar ogoh-ogoh di setiap kesempatan.

Ketika mereka sampai di alun-alun, Arumi mendekati salah satu ogoh-ogoh yang paling seram di depannya. Tiba-tiba bulu kuduknya berdiri dan tubuhnya merinding saat mata Arumi memandang mata ogoh-ogoh itu.

"Ahhhhh...."

ia berteriak kaget ketika ogoh-ogoh itu bergerak. Semua orang memandangnya sambil tertawa.

Waduhh malunya, untung ini malam hari, jadi wajahnya yang seperti kepiting rebus tidak kentara.

Arumi tersenyum sendiri ketika kembali melihat ogoh-ogoh yang bergerak-gerak, ternyata ogoh-ogoh itu memakai sensor supaya bisa bergerak. Jadi seperti robot, hehe.

"Nona kita berhenti disini, pawai akan segera di mulai. Semua ogoh-ogoh sudah berkumpul." ucap Sri mengajak Arumi menepi ke badan jalan.

"Sri, apakah tidak ada super market yang menjual minuman?" tanya Arumi mulai berkeringat, dia kepanasan dan kehausan.

"Dari jam lima sore ATM, warung, toko, CK sudah tutup, nona. Itu himbauan dari atas, supaya keadaan kondusif, mengantisipasi terjadinya pencurian dan kerusuhan dari tangan-tangan jahil."

"Apakah pernah terjadi pencurian atau penjarahan disini. Aku baca-baca, Bali pulau pariwisata paling aman, sampai di juluki sorga dunia."

"Orang Bali takut KARMA. Takut hukum tabur tuai, makanya aman. Selama ini belum ada penjarahan, takutnya kalau buka toko yang berbelanja berjubel, itu yang dikhawatirkan. Dagangan habis, uang tidak ada. Mereka beraksi pada saat keramaian terjadi."

"Benar juga, antisipasi, lebih baik tutup." ucap Arumi menghela nafas.

"Aku tidak tahu bakal terjebak disini, tidak menyangka kalau sebanyak ini orang menonton. Aku haus sekali, disini sangat panas." keluhnya sambil mengibaskan tangannya.

"Minumlah nona, kami sudah membawa bekal untuk nona." seorang pelayan cepat menyodorkan sebotol air mineral.

"Terimakasih kau baik sekali."

"Ini sudah kebiasaan kami setiap menonton pawai ogoh-ogoh. Jika nona lapar, pak Made sudah membawakan makanan."

"Kalian pasti mengerti suasana disini, jadi sudah prepared perbekalan."

"Pertama kali juga kami mengalami hal seperti nona, hehe..."

Arumi tersenyum, ia bersyukur punya pelayan yang mengerti situasi.

Malam semakin merangkak, perasaan Arumi bercampur aduk, antara gembira dan ngeri. Ia merasa suasananya not pure excitement.

Ada terselip aura magis yang keluar dari beberapa sosok ogoh-ogoh, saat mereka mempertunjukan tarian-tarian dinamis dan diiringi suara gambelan.

Pesertanya ada lima puluhan, ini sudah yang menang di semi final. Mungkin juri akan bingung memilih karena semua terlihat sangat mengerikan dan memakai sensor. Disamping itu ada cerita dibalik ogoh-ogoh yang mereka pamerkan.

Selesainya termasuk cukup lama, kaki sudah terasa pegal, berdesak-desakan. Maju tidak bisa, apalagi mundur.

"Apakah nona mau pulang?" tanya Sri seolah mengerti perasaan nonanya yang sudah lelah. Arumi cuma tersenyum.

Sri mengencangkan suaranya yang timbul tenggelam akibat suara gambelan yang keras.

"Aku sudah lelah, tapi belum diumumkan siapa yang menang."

"Ini sudah jam satu malam, nona belum istirahat sama sekali. Saya takut bi Darmi memarahi kami."

"Apakah kamu yakin kita bisa keluar dari sini, ramai sekali. Bagaimana cara keluarnya, bergerak saja sulitnya bukan main." ucap Arumi menoleh kebelakang.

"Kita menuju ke pinggir dan mepet ke tembok kantor. Dari sana mengikuti orang-orang yang berbalik pulang."

"Oke, aku ngikut saja." ucap Arumi balik badan. Walaupun ia tidak yakin akan berhasil tapi kakinya melangkah juga.

Sri memegang tangan Arumi dan berjalan mengikuti pelayan yang paling depan. Pohon-pohon hias, yang berjejer dipinggir tembok rumah warga sudah tidak ada bentuknya lagi. Semua rusak kena injak kaki pengunjung.

Saat berjalan menuju pinggir tembok, mata Arumi bersirobok dengan supir taxi yang tadi pagi. Arumi cepat membuang muka. Dadanya seketika bergemuruh kesal.

Ia menundukan kepala, tiba-tiba ada tangan memegangnya. Merasa tangannya dipegang, ia cepat menepis.

"Apa-apaan ini!"

"Maaf-maaf salah pegang." ucap pria itu melepaskan tangannya. Ntah disengaja atau tidak, yang jelas pria itu terlihat cengengesan.

Suasana yang sangat ramai membuat Arumi extra hati-hati berjalan. Walaupun ada pelayan yang menjaganya, tetap saja Arumi merasa was-was, ia takut ada tangan jahil mencolek tubuhnya.

Tiba-tiba tubuhnya ada yang mendorong dari belakang, hampir saja ia terjatuh. Untung ada orang menangkapnya. sopir taxi cepat menangkapnya.

"Hati-hati nona." pria itu reflex memeluk Arumi. Mereka berpelukan sesaat. Duhh..ia jadi kesel karena yang menolong adalah sopir taxi.

"Terimakasih." ucap Arumi dingin. Ia cepat menarik tubuhnya dan berlalu.

Arumi berjalan sambil menggerutu, rasa kesalnya tambah membara. Kebenciannya kepada sopir itu membludak.

Sesekali ia menoleh kebelakang, takut sopir itu ada dibelakangnya.

"Jangan jelalatan nanti jatuh lagi." suara di samping kanannya membuat Arumi kaget.

Degg!!

Apakah manusia itu ada disampingnya? Bathinnya. Mau menoleh gengsi, lebih tepatnya muak. Ia melirik dengan ekor matanya, duhh...ternyata sopir taxi berada disamping seolah mengawalnya.

Ia jadi kesel dengan semua pelayan yang meninggalkannya. Untuk sementara Arumi tidak bisa berkutik, karena untuk keluar dari tempat ini perlu perjuangan.

Mereka berdesak-desakan, masalahnya ada orang yang maju mau menonton, sedangkan ia mau pulang.

"Jangan main dorong kawan, banyak anak-anak." kembali terdengar suara si sopir, menegur pemuda di belakang Arumi.

Akhirnya Arumi merasa si sopir berada di belakangnya, karena saat ada dorongan dari belakang, tangan si sopir secepat kilat memeluk pinggangnya.

"Mundur!" teriak Arumi tertahan. Ia kesal dan memukul perut si sopir dengan sikunya.

"Dihh...sadis, coba pemuda lain berada dibelakangmu tidak dipukul..." bisik si sopir.

Iihhh..geli, si sopir benar-benar kurang ajar, kumis tipisnya sampai menyentuh telinganya. Berarti ia menempel di punggungnya.

Arumi sangat geram, ia mencari cara untuk memukul dan membuat pria ini tersungkur ke tanah, namun ia tidak menemukan cara jitu.

Sulitnya keluar dari keramaian, membuat Arumi tidak bisa meluapkan kekesalannya Perlahan tubuhnya menggeser ke tengah berusaha keluar dari kungkungan si sopir.

Arumi mulai lega ketika berada di tempat yang agak kosong. Ia celingukan mencari pelayannya, tapi mereka tidak terlihat batang hidungnya.

Rasanya memang sulit mencari orang saat ini, karena semakin malam, suasana bertambah gelap dan ramai. Tidak ada jalan lain kecuali terus berjalan keselatan menuju posko keamanan.

Nasibnya memang sial, saat mengikuti rombongan penari, ia kembali terjebak di antara pemuda lokal yang sedang mempertunjukan sendratari Joget bumbung.

Ia baru sadar ketika orang-orang meneriakinya dan mendorongnya secara halus ke tengah pentas.

"Miss, let's dance."

Seorang pemuda memegang tangannya dan mengajaknya ke tengah. Ia menolak dan menarik tangannya.

****

Terpopuler

Comments

уυℓια вєяуℓ❀∂я

уυℓια вєяуℓ❀∂я

langsung buka google,,,pengen tau ogoh ogoh/Facepalm//Facepalm/

2024-06-18

3

⍣⃝ꉣꉣ❤️⃟Wᵃf◌ᷟ⑅⃝ͩ●diahps94●⑅⃝ᷟ◌ͩ

⍣⃝ꉣꉣ❤️⃟Wᵃf◌ᷟ⑅⃝ͩ●diahps94●⑅⃝ᷟ◌ͩ

smeriwingg nggk tuh, bahasa author bikin ngakak ih

2024-05-27

3

💙 Ɯιʅԃα 🦅™ 📴

💙 Ɯιʅԃα 🦅™ 📴

Arumi jodoh kali ya sama Sopir Taxi selalu aja ketemu🤣

2024-05-22

2

lihat semua
Episodes
1 PULANG KE BALI
2 MENONTON OGOH-OGOH
3 SOPIR SOMPL*K
4 BAYANGAN HITAM
5 MALAM NYEPI
6 PINGSAN
7 KETIKA DUKUN BERTINDAK
8 DIBALIK RASA MARAH
9 HARI PERTAMA KERJA
10 DAYAN KOLE
11 SET*N DI BASEMENT
12 TERLUKA
13 SALING PVKUL
14 DITANGKAP POLISI
15 MEDIASI
16 GUBUK WONG SAMAR
17 ARUMI SADAR
18 PERTARUNGAN
19 EMOSI JIWA
20 DIGANGGU S3T4N
21 INGIN BALAS DENDAM
22 LOLY ADALAH HANTU
23 KING SAMUDRA
24 AKAL LICIK
25 KEMATIAN KETUT
26 TRAGEDI DI COFFEE PUREE
27 KISAH PAK SUBANDAR
28 KUNDANGAN
29 KORBAN KUNDANGAN
30 SURAT PERINGATAN
31 TRAGEDI DI RUANGAN MANAGER
32 KETIKA ARUMI MENJADI OWNER
33 PERTEMUAN SEGI TIGA
34 CINTA BULSHIT
35 CHAT DARI YANTER
36 HADIAH HARI INI
37 KOMPLIK INTERN
38 MELAYAT
39 BERTEMU
40 SAMUDRA DAN KING
41 CINTA SULIT DIHAPUS
42 PUSPA
43 SEPI DIAMBANG SENJA
44 TEKA TEKI K3M4TI4N MIRAH
45 ARUMI DICULIK
46 SAAT H4SR4T MERONA
47 CINTA BUTHA
48 PASRAH
49 GAGAL
50 HINAAN YANG MENYAKITKAN
51 HANCUR HATIKU
52 KORBAN SELANJUTNYA
53 TAWARAN UNTUK MENIKAH
54 H-MIN SATU
55 AKAD NIKAH
56 MULAI KERJA
57 KE UBUD
58 PENGKHIANAT
59 AKHIRNYA BERTEMU
60 SAKSI KUNCI
61 KETIKA CINTA SALAH SASARAN
62 PAKSAAN YANG TAK BERHASIL
63 PERTEMUAN YANG MENGAGETKAN
64 DIPERKAOS
65 SAKIT
66 ILMU GHAIB
67 KE BUKIT PAYUNG
68 M4TI SURI
69 ANCAMAN VINA
70 TERPURUK
71 MELACAK ISTRI
72 S3L*NgKUH
73 APLIKASI KEMARAHAN
74 SANG PENJAGAL
75 PULAU HANTU
76 MENYELAMATKAN KING
77 MIMPI BURUK
78 HILANGNYA TUAN WIJAYA
79 SAKIT HATI
80 MATA GELAP
81 DI PENJSRA
82 LEBIH BAIK SENDIRI
83 KETEMU WONG SAMAR
84 SALAH KAPRAH
85 BEBAS
86 KING MUNCUL
87 KERUMAH SAKIT
88 SELAMAT JALAN GIGIH
89 CINTAPUN MULAI BERSEMI
90 PERGI KE KASTIL
91 DITITIK NADIR
92 TRAGEDI BERDARAH
93 DILEMA
94 SELAMAT JALAN DAYAN
Episodes

Updated 94 Episodes

1
PULANG KE BALI
2
MENONTON OGOH-OGOH
3
SOPIR SOMPL*K
4
BAYANGAN HITAM
5
MALAM NYEPI
6
PINGSAN
7
KETIKA DUKUN BERTINDAK
8
DIBALIK RASA MARAH
9
HARI PERTAMA KERJA
10
DAYAN KOLE
11
SET*N DI BASEMENT
12
TERLUKA
13
SALING PVKUL
14
DITANGKAP POLISI
15
MEDIASI
16
GUBUK WONG SAMAR
17
ARUMI SADAR
18
PERTARUNGAN
19
EMOSI JIWA
20
DIGANGGU S3T4N
21
INGIN BALAS DENDAM
22
LOLY ADALAH HANTU
23
KING SAMUDRA
24
AKAL LICIK
25
KEMATIAN KETUT
26
TRAGEDI DI COFFEE PUREE
27
KISAH PAK SUBANDAR
28
KUNDANGAN
29
KORBAN KUNDANGAN
30
SURAT PERINGATAN
31
TRAGEDI DI RUANGAN MANAGER
32
KETIKA ARUMI MENJADI OWNER
33
PERTEMUAN SEGI TIGA
34
CINTA BULSHIT
35
CHAT DARI YANTER
36
HADIAH HARI INI
37
KOMPLIK INTERN
38
MELAYAT
39
BERTEMU
40
SAMUDRA DAN KING
41
CINTA SULIT DIHAPUS
42
PUSPA
43
SEPI DIAMBANG SENJA
44
TEKA TEKI K3M4TI4N MIRAH
45
ARUMI DICULIK
46
SAAT H4SR4T MERONA
47
CINTA BUTHA
48
PASRAH
49
GAGAL
50
HINAAN YANG MENYAKITKAN
51
HANCUR HATIKU
52
KORBAN SELANJUTNYA
53
TAWARAN UNTUK MENIKAH
54
H-MIN SATU
55
AKAD NIKAH
56
MULAI KERJA
57
KE UBUD
58
PENGKHIANAT
59
AKHIRNYA BERTEMU
60
SAKSI KUNCI
61
KETIKA CINTA SALAH SASARAN
62
PAKSAAN YANG TAK BERHASIL
63
PERTEMUAN YANG MENGAGETKAN
64
DIPERKAOS
65
SAKIT
66
ILMU GHAIB
67
KE BUKIT PAYUNG
68
M4TI SURI
69
ANCAMAN VINA
70
TERPURUK
71
MELACAK ISTRI
72
S3L*NgKUH
73
APLIKASI KEMARAHAN
74
SANG PENJAGAL
75
PULAU HANTU
76
MENYELAMATKAN KING
77
MIMPI BURUK
78
HILANGNYA TUAN WIJAYA
79
SAKIT HATI
80
MATA GELAP
81
DI PENJSRA
82
LEBIH BAIK SENDIRI
83
KETEMU WONG SAMAR
84
SALAH KAPRAH
85
BEBAS
86
KING MUNCUL
87
KERUMAH SAKIT
88
SELAMAT JALAN GIGIH
89
CINTAPUN MULAI BERSEMI
90
PERGI KE KASTIL
91
DITITIK NADIR
92
TRAGEDI BERDARAH
93
DILEMA
94
SELAMAT JALAN DAYAN

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!