Chap 2. Rencana Arkael

Sepuluh jam yang lalu, Arkael Harsya, atau rekan-rekan bisnis juga semua orang biasa menyebut namanya dengan Kael, datang ke perusahaan setelah menghadiri meeting di luar kantor. Meski pertemuan dengan klien itu memberikan hasil yang baik, tidak berarti suasana hati Kael ikut merasa baik, apa lagi setelah sebuah berita tersebar di setiap media yang membuat hatinya terbakar.

Semua orang seketika berhenti dan menyapa Kael dengan sopan. Mereka yang duduk juga langsung berdiri dan membungkuk untuk menyapa CEO muda yang ketenaran sikap dinginnya dan minim toleransinya pada kesalahan kecil itu sangat dikenal luas.

Setiap karyawan tidak ingin dipecat hanya karena kesalahan kecil seperti tidak bersikap sopan kepadanya. Bimo, asistennya yang juga teman sedari kecil itu paling tahu tabiat sahabatnya itu, karena itu begitu mereka keluar dari dalam lift, Bimo langsung menyapu pandangannya kepada semua staf yang kubikel kerjanya akan dilalui oleh Arkael.

Mata Bimo langsung memberikan kode pada Seli, agar staf yang berada disebelah Seli untuk berdiri dan membungkuk sebentar ketika Kael lewat. Jangan sampai karyawan itu dipecat karena alasan konyol si bos yang sedang tantrum.

“Lo lihat karyawan yang tadi ogah-ogahan berdiri nggak?” Pertanyaan Kael langsung membuat Bimo paham kemana arah dan tujuannya.

“Kayaknya tadi dia lagi sakit, deh, El, mana tahu dia lagi demam, jadi nggak bertenaga gitu.” Bimo mencoba untuk bersikap tenang menghadapi Kael yang suasana hatinya sedang tidak baik-baik saja.

“Lo nggak usah ngebelain orang yang nggak niat kerja disini, ya, Bim!” kata Arkael tajam.

“Nggak ngebelain, El.” Sahut Bimo, sabar sekali menghadapi ketantruman Kael. “Karena biasanya juga dia nggak begitu kok.”

Arkael hanya membuang napasnya kasar.

“Lo coba tenangin diri lo sendiri dulu deh. Supaya bisa berpikir jernih, jadi nggak main pecat-pecat orang aja. Siapa tau, perempuan tadi juga lagi mengalami hari yang buruk, mungkin juga suasana hatinya lagi kacau kayak lo gini.”

Mata tajam Arkael seketika menghunus lambung Bimo, tapi Bimo sudah kebal dengan serangan hunusan itu.

“Lo mau gue pecat juga?” kata Arkael dingin.

“Eits, santai Bos. Kalo bukan gue, siapa yang berani jadi asisten lo?”

Arkael mendengkus, dalam hati mengakui memang tidak akan ada yang bisa menggantikan kinerja Bimo.

“Lo nggak bisa melampiaskan kekecewaan lo sama orang lain, El. Kalo lo kayak gitu, itu hanya membuat Rana nggak menyesal udah mencampakkan lo demi aktor pendatang baru itu.”

“Sial! Bisa diem nggak lo!” Bimo langsung merapatkan bibirnya, dia tahu saat ini temannya itu sedang berada dalam kawasan berbahaya. Kenyataan bahwa wanita yang selama ini dia jaga di dalam hatinya telah memilih bersama pria lain bukan lah hal yang mudah untuk diterima Arkael.

Masih hangat dalam memori Bimo ketika dulu wanita yang bernama Rana itu memutuskan hubungannya dengan Arkael dengan alasan ingin fokus pada karirnya di dunia entertainment dan adanya larangan untuk mempunyai pacar atau pun suami, hari itu adalah hari terburuk bagi Arkael. Bimo menjadi saksi bagaimana kali kedua pria yang selalu terlihat tangguh dan dingin itu hancur. Arkael bukan tipe orang yang dengan mudah terpesona pada orang lain, apa lagi bisa memberikan hati juga cintanya pada orang lain, namun pada saat dia telah menentukan pilihan, maka dia akan menjaganya sepenuh hati, karena itu, sejak Rana pergi, Arkael masih setia menjaga hatinya untuk Rana, dengan harapan suatu saat wanita yang dicintainya itu akan kembali.

Tapi apa yang dia dapatkan saat ini? Bimo bahkan bisa mendengar suara hati yang patah dari kawannya itu.

Arkael berdiri, ekspresi wajahnya mengeras, sorot matanya dingin dan tajam, sebelah tangannya masuk ke dalam kantong saku celana, sementara yang lainnya mengepal hingga urat-urat pada punggung tangannya itu terlihat.

“Dia akan menyesal.” Ucapnya dengan nada rendah.

Bimo mengusap tengkuknya yang tiba-tiba merinding, atmosfer disekitarnya mendadak berat dan dingin.

“So, apa yang akan lo lakukan?” tanya Bimo.

“Menikah.”

“Hah?”

Tentu saja Bimo terkejut. Arkael akan menikah? Begitu saja? Setelah berbulan-bulan dia menolak setiap kencan buta yang diatur mamanya, kini pria itu akan menikah? Tunggu, pasti ada yang salah dengan keputusan besar yang diucap Arkael, kan?

“Lo maumenikah?” Bimo mengulang, hanya untuk meyakinkan pendengaranya. Tapi ternyata pendengarannya masih berfungsi sebagaimana mestinya karena Arkael menganggukkan kepalanya. “Sama siapa? Perempuan yang dikenalin sama Tante Paulina?”

Kali ini Arkael menggeleng, mata tajam Arkael menatap Bimo dengan serius, “Tapi dengan perempuan yang nggak akan pernah suka sama gue.”

Bimo mengernyitkan dahinya. Masalahnya, memang ada? Meskipun Arkael terkenal dengan sikapnya yang dingin seperti batu es, tapi itu tidak membuat kaum hawa berpaling dari seorang Arkael, sikap dinginnya malah menjadi nilai tambah untuk pria itu.

“Dan,” Arkael menambahkan. “Perempuan itu harus jauh di bawah standar cantik, berdasarkan sudut pandang Rana.” katanya dengan nada rendah dan tenang. Saat itulah kernyitan pada kening Bimo menghilang, kini kedua alisnya malah bergerak naik begitu menyadari rencana apa yang di dalam kepala Arkael.

“Lo yakin?”

Arkael mengangguk.

Otak Bimo pun langsung bekerja super kilat, tangannya merogoh saku jas dan mengeluarkan benda ponsel pintarnya, jempolnya menari-nari sebentar di atas layar datar itu, kemudian dia menunjukkan sebuah pesan masuk dari HRD.

“Gue nggak tau dia nggak suka sama lo atau nggak, tapi melihat dari pesan itu, gue rasa situasi perempuan itu bisa lo manfaatkan. Gimana?”

Arkael mengangkat wajahnya, “Siapa?”

Bimo kembali mengambil alih ponselnya, lagi, jempolnya menari-nari dengan cepat di atas layar datar itu, kemudian menunjukkan sebuah data diri seseorang lengkap dengan potretnya.

“Ini, kan, yang tadi?”

Bimo mengangguk. “Gimana?”

* * *

Kalau bukan karena dia menyayangi kakeknya, Arkael memilih untuk beralasan lembur dari pada menjenguk kakeknya yang katanya sakit dan dirawat. Bukan karena Arkael tidak berbakti pada kakeknya, hanya saja Kakeknya sudah melakukan sandiwara berpura-pura sakit dan dirawat berkali-kali hanya untuk meminta Arkael menikah dengan selalu membawa-bawa usia dan permintaan terakhir seorang kakek dipenghujung usia senjanya.

Bimo menemaninya, selain karena Bimo mengenal kakeknya Arkael, masih banyak yang harus mereka diskusikan, mengenai pekerjaan, jadwal-jadwal meeting juga termasuk menyempurnakan rencana pembalasan dendamnya pada Rana.

“Jadi kapan lo mau ketemu sama dia?”

“Besok. Lebih cepat lebih baik.”

“Oke. Untuk kontrak kesepakatannya, mau lo atau gue yang buat?”

“Gue aja.”

“Oke.” Bimo mengangguk sambil mengetikan rencana-rencana mereka pada ponsel pintarnya.

Bugh!

Langkah kedua pria itu berhenti ketika seorang gadis dengan kepalanya yang tertunduk menubruk dada Arkael. Gadis itu mengangkat kepalanya, tapi tidak sampai wajahnya berhadapan dengan wajah Arkael, matanya hanya lurus menatap dada pria itu.

“Maaf.” katanya dengan nada lesu dan sorot matanya yang kosong. Kemudian dia berlalu begitu saja.

“Itu dia, kan?” kata Kael bertanya pada Bimo.

“Iya itu dia.” jawab Bimo.

Arkael mendengkus. “Apa lo nggak punya kandidat lain selain perempuan yang nggak sopan itu?”

“Nggak ada. Kalo lo pengen rencana ini cepat berjalan, ya dia yang paling pas latar belakangnya. Dengan begitu dia nggak akan berani bermain perasaan sama lo.”

“Gue punya firasat itu perempuan akan menyusahkan gue.” Keluh Arkael sembari melanjutkan langkahnya.

“Jadi, mau lo ganti aja?”

.

.

.

Bersambung

Episodes
1 Secarik Dari Hidup Alula Divi
2 Chap 2. Rencana Arkael
3 Chap 3. Seorang Arkael ditolak
4 Chap 4. Sudah Jatuh, tertimpa tangga, ketiban durian pula!
5 Chap 5. Rolling and Action!
6 Chap 6. Restu Ibu
7 Chap 7. Divi VS Ibu Mertua
8 Chap 8. Istriku
9 Chap 9. Suara Di Dalam Hati
10 Chap 10. Cuma Akting
11 Chap 11. Poin Tambahan
12 Chap 12. Pagi-pagi Ajak Gelud!
13 Chap 13. Beban Perasaan
14 Chap 14. Tangis Dalam Pelukan
15 Chap 15. Genggaman Yang Hangat dan Nyaman
16 Chap 16. Perhatian Semu
17 Chap 17. Penasaran dan Logika
18 Chap 18. Sudah Berdamai?
19 Chap 19. Pelukan Yang Mengobati Luka
20 Chap 20. Astaga! Ini Bahaya!
21 Chap 21. Pelakor Tidak Ada Dalam Agenda Kesepakatan
22 Chap 22. Serba Salah
23 Chap 23. Gara-Gara Sambal Geprek dan Hukuman Tak Terduga!
24 Chap 24. Terbawa Suasana
25 Chap 25. Terpesona
26 Chap 26. Drama Nyonya Paulina
27 Chap 27. Mulai Menyadari Rasa Yang Hadir
28 Chap 28. Ketakutan Divi Yang Tiba-tiba
29 Chap 29. Kejujuran Arkael
30 Chap 30. Pertemuan Rahasia Dengan Tuan Argam
31 Chap 31. Meyakinkan Kakek
32 Chap 32. "Aku Suamimu."
33 Chap 33. "I'll lost without those beautiful eyes."
34 Chap 34. Masa Lalu Divi Yang Kelam
35 Chap 35. "Jangan Tinggalkan Aku."
36 Chap 36. Berita Kecelakaan
37 Chap 37. Pengakuan Hati Divi
38 Chap 38. Tidur Paling Berkualitas
39 Chap 39. Hancur Dalam Empat Detik
40 Chap 40. Terapi Ala Arkael
41 Chap 41. Melanjutkan Terapi (Buat Pasangan Yang Halal Saja Ya! 21+++)
42 Chap 42. Terapi Tingkat Ehem! (Untuk pasangan yang SAH dan HALAL gaes 21+++)
43 Chap 43. Tamu Yang Tak Diharapkan
44 Chap 44. Bersandarlah Padaku.
45 Chap 45. Kedatangan Yang Mengejutkan
46 Chap 46. Sesuatu Yang Disembunyikan
47 Chap 47. Rahasia Yang Terbongkar
48 Chap 48. Penyesalan Yang Tulus
49 Chap 49.
50 Chap 50. Menyerah?
51 Chap 51. Akar Yang Terpendam.
52 Chap 52. Sudah Rindu
53 Chap 53. Dua Butir Debu
54 Chap 54. Tidak Sesuai Harapan
55 Chap. 55 Kali Terakhir
56 Chap 56. "Apakah Aku Bahagia?"
57 Chap 57. Pagi Yang Hangat
58 Chap 58. Apakah Ini Awal Kebahagiaan?
59 Chap 59. Insiden
60 Chap 60. Rencana Rahasia
61 Chap 61. Menyusun Rencana dan Sepenggal Kisah Bimo
62 Chap 62. Kecemasan Seli
63 Chap 63. Gerak Cepat
64 Chap 64. Pembalasan Yang Setimpal
65 Chap 65. Awal Yang Baru Untuk Selamanya
66 Ucapan Terima Kasih Penulis.
Episodes

Updated 66 Episodes

1
Secarik Dari Hidup Alula Divi
2
Chap 2. Rencana Arkael
3
Chap 3. Seorang Arkael ditolak
4
Chap 4. Sudah Jatuh, tertimpa tangga, ketiban durian pula!
5
Chap 5. Rolling and Action!
6
Chap 6. Restu Ibu
7
Chap 7. Divi VS Ibu Mertua
8
Chap 8. Istriku
9
Chap 9. Suara Di Dalam Hati
10
Chap 10. Cuma Akting
11
Chap 11. Poin Tambahan
12
Chap 12. Pagi-pagi Ajak Gelud!
13
Chap 13. Beban Perasaan
14
Chap 14. Tangis Dalam Pelukan
15
Chap 15. Genggaman Yang Hangat dan Nyaman
16
Chap 16. Perhatian Semu
17
Chap 17. Penasaran dan Logika
18
Chap 18. Sudah Berdamai?
19
Chap 19. Pelukan Yang Mengobati Luka
20
Chap 20. Astaga! Ini Bahaya!
21
Chap 21. Pelakor Tidak Ada Dalam Agenda Kesepakatan
22
Chap 22. Serba Salah
23
Chap 23. Gara-Gara Sambal Geprek dan Hukuman Tak Terduga!
24
Chap 24. Terbawa Suasana
25
Chap 25. Terpesona
26
Chap 26. Drama Nyonya Paulina
27
Chap 27. Mulai Menyadari Rasa Yang Hadir
28
Chap 28. Ketakutan Divi Yang Tiba-tiba
29
Chap 29. Kejujuran Arkael
30
Chap 30. Pertemuan Rahasia Dengan Tuan Argam
31
Chap 31. Meyakinkan Kakek
32
Chap 32. "Aku Suamimu."
33
Chap 33. "I'll lost without those beautiful eyes."
34
Chap 34. Masa Lalu Divi Yang Kelam
35
Chap 35. "Jangan Tinggalkan Aku."
36
Chap 36. Berita Kecelakaan
37
Chap 37. Pengakuan Hati Divi
38
Chap 38. Tidur Paling Berkualitas
39
Chap 39. Hancur Dalam Empat Detik
40
Chap 40. Terapi Ala Arkael
41
Chap 41. Melanjutkan Terapi (Buat Pasangan Yang Halal Saja Ya! 21+++)
42
Chap 42. Terapi Tingkat Ehem! (Untuk pasangan yang SAH dan HALAL gaes 21+++)
43
Chap 43. Tamu Yang Tak Diharapkan
44
Chap 44. Bersandarlah Padaku.
45
Chap 45. Kedatangan Yang Mengejutkan
46
Chap 46. Sesuatu Yang Disembunyikan
47
Chap 47. Rahasia Yang Terbongkar
48
Chap 48. Penyesalan Yang Tulus
49
Chap 49.
50
Chap 50. Menyerah?
51
Chap 51. Akar Yang Terpendam.
52
Chap 52. Sudah Rindu
53
Chap 53. Dua Butir Debu
54
Chap 54. Tidak Sesuai Harapan
55
Chap. 55 Kali Terakhir
56
Chap 56. "Apakah Aku Bahagia?"
57
Chap 57. Pagi Yang Hangat
58
Chap 58. Apakah Ini Awal Kebahagiaan?
59
Chap 59. Insiden
60
Chap 60. Rencana Rahasia
61
Chap 61. Menyusun Rencana dan Sepenggal Kisah Bimo
62
Chap 62. Kecemasan Seli
63
Chap 63. Gerak Cepat
64
Chap 64. Pembalasan Yang Setimpal
65
Chap 65. Awal Yang Baru Untuk Selamanya
66
Ucapan Terima Kasih Penulis.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!