"What?!" Anggasta memekik kaget.
Intan menoleh ke belakang sambil berteriak, "Kenapa kau teriak, hah?! Lepaskan aku!!!!"
"Aku bilang apa tadi?"
"Kau bilang kalau aku indah. Kau memang benar-benar cari mati, Angsa!!!!!!" Pekik Intan.
"Nggak! Nggak mungkin aku bilang begitu. Cih! Tubuh kurus kerempeng begini mana mungkin ku puji indah" Anggasta bergumam pada dirinya sendiri dan itu membuat Intan semakin kesal.
"Kau memang Anj*ng!!!!!!!!"
"Lalu, kenapa kau pakai celana kain di balik dress kamu dan apa ini?" Anggasta menarik kotak kecil yang dia temukan di dalam kantong celana Intan.
"Aku memang selalu memakai celana pendek dan tanktop lalu aku, aku pakai seragam pelayanku ini dan......ah, sial! Ngapain aku jelaskan ke kamu. Cepat lepaskan aku, Angsa brengsek!!!!!" Intan kembali berteriak sambil menggerakkan kedua bahunya. Dia masih berusaha untuk bisa melepaskan diri dari cengkeraman pria aneh berwajah ganteng dan bertubuh atletis.
"Oh, ini dompet kartu"Anggasta lalu melemparkan dompet kecilnya Intan ke belakang dan dompet kecil itu mendarat manis di atas ranjang.
"Kau memang b*j*ng*n!!!!"
Teriakan dan umpatan yang lolos dari mulut Intan membuat Anggasta menggeram, "Kau muncul secara tiba-tiba di dalam mobilku, lalu muncul secara tiba-tiba di sini dan kau biarkan incaranku selama bertahun-tahun lepas lalu kau panggil aku Angsa. Kau pikir siapa yang seharusnya kesal dan mengumpat di sini, hah?! Lalu, kau pikir aku tidak akan menaruh curiga padamu? Kau pikir aku tidak akan marah? Kau pikir aku tidak akan kasih hukuman ke kamu, hah?!" Anggasta kembali menyusupkan tangannya ke bawah lalu menaikkan tangannya di sela-sela kaki Intan.
"Berani benar kau lecehkan cucuku!!!!!!"
Suara bak geledek di hari tanpa hujan membuat Anggasta dan Intan menoleh ke asal suara secara bersamaan.
"Pres......Presdir?" Anggasta bergumam kaget sambil menarik cepat tangannya dari dressnya Intan.
Intan membeliak kaget, "Kakek!"
"Kakek?" Anggasta menoleh kaget ke Intan.
"Jaga Intan dan kamu ikut aku!" Abimanyu masih melotot ke arah Anggasta.
Bisma dan semua anak buahnya langsung mengelilingi Intan dan Intan hanya bisa mendengus kesal.
Anggasta sontak menarik kedua tangannya dari tubuh Intan lalu bergegas mengikuti langkah lebarnya Abimanyu.
Setelah Anggasta menutup pintu, Abimanyu langsung menggeram, "Kau harus menikahi cucu ku!"
Anggasta sontak menyemburkan,"Ta.....tapi Presdir....A......apa yang Anda lihat tadi tidak seperti yang Anda........"
"Dan jangan memanggilku Presdir di depan Intan. Intan tidak tahu kalau aku ini CEO divisi khusus di kepolisian"
"Baiklah" Sahut Anggasta masih dengan sikap tegap sempurna.
"Oke, kamu sudah bilang baiklah maka hari ini kamu akan menikah dengan Intan"
"Apa?!" Anggasta membeliak kaget.
Sial! kenapa cewek itu cucunya Presdir? Batin Anggasta.
"Berani kau membentak aku, hah?!"
"Maafkan saya, Presdir" Anggasta semakin tegap berdiri di depan bos besarnya.
"Kau sudah bilang baiklah, kan, barusan, jadi kau akan menikah dengan Intan detik ini juga"
"Saya bilang baiklah itu karena Anda tadi meminta saya untuk tidak mengatakan ke........"
"Kamu sudah menyentuh tubuh Intan jadi kamu harus menikahi Intan, titik!"
"Saya tidak bisa, maafkan saya Presdir karena saya tidak mencin......."
"Kamu mau aku pecat? Kamu mau aku hentikan pendanaan pengobatan jantung Ibu kamu? Kamu mau jadi kere lalu kehilangan Ibu kamu?"
Anggasta sontak membenturkan punggungnya ke tembok karena syok mendengar ucapan bos besarnya.
"Aku bisa bertindak penuh kasih pada siapa saja. Tapi, aku juga bisa bertindak kejam pada siapa saja. Camkan itu!"
Anggasta berdiri tegak kembali lalu berkata, "Baiklah, Presdir. Saya bersedia menikahi cucu Anda"
"Bagus!" Abimanyu lalu menelepon seseorang dan sepuluh menit kemudian dia memasukkan telepon genggamnya ke dalam saku kemeja sambil berkata ke Anggasta, "Sekretarisku sudah mendaftarkan pernikahan kalian. Satu jam ke depan kamu adalah suaminya Intan. Jaga Intan dengan baik dan didik Intan menjadi gadis yang lebih baik. Aku sudah lelah menghadapi Intan. Buat Intan jadi gadis penurut dan tahu sopan santun"
"Siap Presdir" Sahut Anggasta dengan sikap tegap sempurna.
Abimanyu lalu mengajak Anggasta masuk ke kamar sebelah sambil berkata, "Ikut aku sebentar ada yang ingin aku jelaskan ke kamu"
"Siap, Presdir"
Setelah Anggasta duduk di depannya, Abimanyu berkata, "Kita duduk di sini sebentar sambil menunggu buku nikah kamu dan Intan diantarkan ke sini"
Anggasta hanya manggut-manggut.
Aku hanya bisa pasrah dinikahkan dengan ABG tengil. Hufftttt! Malang nian nasibku. Tidak bisa menikahi cewek yang aku cintai kalah dipaksa menikah sama ABG absurd dan tengil. Batin Anggasta.
"Kau tahu alasanku mendirikan divisi khusus di kepolisian?"
"Maaf, saya tidak tahu Presdir"
"Itu karena aku ingin mengungkap misteri kematian putra tunggal dan menantuku. Papa dan Mamanya Intan"
"Intan sudah tidak punya orangtua?" Anggasta menautkan kedua alisnya karena kaget.
"Iya. Intan kehilangan orangtuanya saat dia masih berumur sepuluh tahun. Dia yang menemukan Papa dan Mamanya di kamar dalam keadaan mengerikan. Sebelumnya Intan mendengar suara tembakan. Setelah melihat Papa dan Mamanya terbujur kaku dan bersimbah darah, Intan pingsan lalu mengalami koma selama seminggu. Setelah itu Intan nggak ingat kejadian mengerikan itu. Aku terpaksa bilang ke Intan kalau Papa dan Mamanya Intan meninggal karena kecelakaan"
"Saya ikut prihatin, Presdir"
"Aku serahkan kasus ini ke kamu. Aku juga serahkan Cucuku ke kamu. Aku percaya kalau kamu bisa mendidik dan melindungi Intan dengan baik dan bisa mengungkap kasus pembunuhan Papa dan Mamanya Intan"
"Saya akan menjalankan amanah dari Anda dengan sebaik-baiknya, Presdir"
"Bagus!"
Setelah sekretaris pribadinya datang dan menyerahkan dua buku pernikahan, Abimanyu mengajak Anggasta kembali ke dalam kamar.
Intan sontak menyemburkan, "Kek! Ijinkan Intan pergi. Intan nggak mau dijodohkan dengan pria yang bernama Arjuna dan........"
"Kakek nggak akan menjodohkan kamu dengan Arjuna lagi"
Anggasta sontak membatin, Jadi benar kalau dia lari dari perjodohan.
"Kakek memang yang terbaik" Intan berlari untuk memeluk kakeknya dan Anggasta yang berdiri di sebelah Abimanyu hanya bisa diam mematung.
Abimanyu mengusap rambut pendeknya Intan sambil berkata, "Tapi, kamu sekarang ini adalah istrinya Anggasta Bimantara"
Intan sontak menarik diri dari pelukan kakeknya lalu menyemburkan, "Apa yang Kakek katakan?"
"Kakek sudah menikahkan kamu dengan Anggasta Bimantara dan ini buku pernikahan kalian"
"Siapa Anggasta Bimantara?"
"Ini" Abimanyu mengarahkan ibu jarinya ke sisi kanan.
Intan mengikuti arah tunjuk ibu jari kakeknya lalu dia menyemburkan, "Kakek kenapa tega banget? Dia bahkan lebih buruk dari Arjuna. Dia tua dan mesum, kek!"
Anggasta membeliak kaget dikatain tua dan mesum. Pria tampan itu langsung menyemburkan protes, "Aku tidak tua dan tidak mesum!"
Plak! Intan menampar Anggasta lalu berteriak, 'Kau sudah menggerayangi tubuhku dan kau bilang kau tidak mesum, hah?! Dia kurang ajar, Kek dan dia........."
"Suami kamu" Sahut Abimanyu dengan wajah santai.
Intan menoleh kaget, "Kek! Aku tidak mengenalnya! Aku benci dia! Aku nggak mau dia jadi Suamiku! Nggak mau!!!!!!" Teriak Intan.
Anggasta sontak menutup telinganya dan Abimanyu berkata, "Selamat berbulan madu. Kakek udah sewa kamar hotel ini selama seminggu untuk kalian" Abimanyu lalu mengajak Bisma dan semua anak buahnya untuk keluar dari dalam kamar itu dan Intan kembali berteriak, "Kakek!!!!!! Jangan pergi!!!!!! Kakek!!!!!!"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 106 Episodes
Comments
Spyro
Cape cape kabur, ujung ujungnya ttep jdi istri orang juga ya Ntan 😭🤣🤣
2024-06-18
0
Dwi Winarni Wina
Pasangan sangat cocok siangsa sangat tegas dan disiplin dan siintan gadis tengil dan bar2,,,
siangsa hrs bs merubah intan jd gadis yg kalem dan jinak🤣🤣🤣
2024-05-05
0
Lee
God job kek Abimanyu..🤭
2024-05-01
0