Kecewa

Anggasta Bimantara duduk di dalam mobil Jeep kesayangannya sambil memandangi cincin emas putih dengan senyum bahagia. Meskipun cincin itu bukan cincin berlian, tapi cincin itu dia beli dengan uang hasil jerih payahnya sendiri. Cincin couple yang indah dan hanya bernilai sepuluh juta rupiah itu tampak sangat indah dan sempurna di mata Anggasta Bimantara.

Anggasta menunggu kedatangan kekasih hatinya yang sangat cantik, Berliana Fond. Berliana Fond adalah seorang model terkenal berumur dua puluh lima tahun. Perempuan berwajah indo itu berhasil menaklukan idola kampus, kapten basket, dan pria terpopuler di kampus, Anggasta Bimantara. Berpacaran di penghujung masa kuliah sampai keduanya lulus lalu bekerja, membuat Anggasta yakin bahwa Berliana Fond, gadis cantik blasteran Inggris-Indo itu adalah jodohnya. Lima tahun berpacaran dan merasa karirnya di kepolisian divisi khusus sudah stabil, Anggasta merasa mantap akan melamar pujaan hatinya.

Anggasta kemudian menutup kotak cincin dan memasukan kotak itu ke dalam saku kemejanya sambil membuka pintu mobil. Namun, belum sampai dua detik dia menjejakkan kakinya di atas pelataran parkir restoran tempat dia janjian bertemu dengan Berliana dan belum sempat dia menutup pintu mobilnya, tiba-tiba dia didorong oleh seorang gadis berkulit putih bersih, berwajah oriental tapi berparas manis dan berambut bergelombang.

"Ugh!" Anggasta jatuh rebah di jok mobil dan gadis itu langsung jatuh di atas tubuh Anggasta.

Gadis itu lalu menoleh ke belakang tanpa mengangkat kepala untuk menutup pintu mobil dan membuat Anggasta secara spontan menarik badannya sampai punggungnya bersandar ke pintu jok penumpang agar kakinya tidak terjepit pintu jok kemudi. Lalu dengan santainya gadis asing itu menjatuhkan wajahnya di perut kotak-kotaknya Anggasta.

What?! Gila, nih cewek! Ke bawah dikit dia jatuhin wajahnya bisa panas dingin Gue. Batin Anggasta dengan wajah super kesal.

Mata Anggasta membulat sempurna, ada yang hangat-hangat empuk menindih juniorku. Ah, sial! Anggasta sontak memegang kedua bahu gadis itu lalu mendorongnya sambil menggeram, "Bangun dan keluar dari mobilku!" Tetapi gadis itu menahan perut Anggasta dengan wajahnya sambil berbisik, "Tolong jangan dorong aku dulu! Mereka masih di luar"

"Mereka siapa?" Anggasta ikut berbisik sambil mengernyit.

Gadis itu menjawab tanpa mengangkat wajahnya dari atas perut Anggasta, "Anak buah Kakekku. Aku lari dari perjodohan. Aku tidak mau menikah dengan orang yang tidak aku kenal dan tidak aku cintai"

"Hah?! Minggir! Aku nggak mau ikut campur urusan keluarga kamu" Anggasta kembali mendorong kedua bahu gadis itu.

Namun, Anggasta langsung menarik kembali tangannya dari kedua bahu gadis itu saat gadis itu berbisik, "Kalau kamu nekat mendorongku aku akan berteriak dan berkata ke semua orang kalau kamu sudah melecehkan aku"

Anggasta membeliak kaget dan langsung menyemburkan, "Apa?! Mana ada begitu, hah?! Aku tidak......."

Gadis itu langsung mengangkat wajahnya dan membungkam mulut Anggasta sambil mendesis kesal, "Ssstttt! Jangan teriak!"

Mata Anggasta bersitatap dengan mata gadis asing yang masih menindih tubuhnya.

Gila! Manis juga cewek ini. Batin Anggasta.

Karena tidak kuat menatap bola mata cantik yang dibingkai bulu mata tebal yang lentik, Anggasta menurunkan matanya.

Glek! Jakun Anggasta naik turun saat matanya menangkap belahan dada gadis itu.

Pria tampan itu lalu memejamkan mata dan mendesis, "Bangun! Kamu berat" Anggasta bergumam dengan posisi mulutnya masih dibungkam oleh gadis itu.

Gadis itu melongok sedikit ke kaca depan mobil, lalu melihat ke belakang setelah itu dia bangun dan menarik tangannya dari mulut Anggasta.

"Ah, akhirnya mereka pergi. Terima kasih atas bantuannya. Namaku Intan nama kamu siapa?" Gadis itu mengulurkan tangannya dengan senyum manis.

Anggasta membuka matanya, tapi masih belum menarik kakinya untuk duduk dengan benar karena gadis itu menindih kaki Anggasta dengan pantatnya

"Bisa nggak kamu keluar dari mobilku sekarang juga sebelum kakiku kesemutan. Kamu menindih kakiku dengan pantat kamu" Geram Anggasta.

Gadis itu menarik tangannya sambil berkata, "Kalau kamu nggak mau salaman sama aku, katakan dulu siapa nama kamu biar aku bisa membalas kebaikan kamu nanti"

"Anggasta Bim......."

"Buahahahahaha! Ganteng-ganteng namanya angsa, Buahahahahaha. Namaku Intan dan aku pasti akan membalas budi baik kamu. Bye, Angsa!"

Ceklek! Gadis itu membuka pintu mati sambil geleng-geleng kepala dan terkekeh geli, "Angsa? Benar-benar nama yang aneh"

"Sial! Bukan Angsa, tapi Anggas......"

Brak!

Anggasta mengangkat kedua bahunya karena kaget saat gadis itu membanting pintu mobilnya.

Anggasta bergegas menarik kakinya lalu buru-buru membuka pintu mobil, namun saat dia turun dari mobil untuk menceramahi gadis tengil tidak tahu sopan santun itu, dia sudah kehilangan jejaknya.

"Cepat sekali dia hilang. Dasar gadis aneh nggak tahu sopan santun. Dia masuk ke mobilku tanpa permisi, menindih tubuhku, dan dengan seenak jidatnya dia memanggilku angsa dan pergi begitu saja, cih! Tapi, dia manis juga meskipun berwajah oriental dan dadanya........"

Plak! Anggasta memukul dahinya sambil bergumam, "Sial! Apa yang aku pikirkan?"

"Oh, iya, Berliana. Dia pasti sudah datang. Aku harus segera masuk ke restoran" Anggasta berlari kecil masuk ke dalam restoran dan setelah mengedarkan pandangannya sebentar dia melambaikan tangan dan tersenyum ke wanita sangat cantik yang tengah duduk di meja nomer sebelas.

Anggasta duduk di depan Berliana dan tersenyum penuh cinta lalu bertanya, "Sudah lama nunggunya?"

"Baru lima menit, kok. Ada apa mengajakku ketemuan?"

"Kok nanyanya gitu? Kita udah dua Minggu nggak ketemu, lho, Yang, masak nanya gitu. Emangnya kamu nggak kangen sama aku?"

"Aku banyak kerjaan. Buruan katakan ada apa?"

Anggasta mengerutkan kening karena Berliana lebih mementingkan pekerjaan daripada dirinya padahal dia sangat merindukan Berliana.

"Angga, aku serius. Aku harus segera balik ke pemotretan. Ayo katakan ada apa?"

Anggasta menghela napas panjang lalu berkata sambil mengeluarkan kotak cincin dari saku kemejanya. Dia lalu membuka kotak itu dan mengeluarkan cincin yang berukuran lebih kecil. "Mana tangan kiri kamu? Aku akan pasangkan cincin ini di jari manis tangan kiri kamu sebelum kita menikah bulan depan"

"Apa?!" Berliana mendelik kaget.

"Will you marry me?"

Mata Berliana membulat sempurna dan mematung menatap cincin di depan matanya yang masih dipegang Anggasta.

Cincin itu berbentuk setengah cinta dan dia yakin kalau setengahnya lagi ada di cincin besar yang masih ada di dalam kotak.

Melihat kekasihnya diam membisu dan terus menatap cincinnya, Anggasta tersenyum lalu berkata, "Aku akan pasangkan cincin ini di jari manis kamu dan kamu akan pasangkan cincinku di jari manisku lalu setelah ini aku akan mengantarmu pulang dan melamar kamu di depan orangtua kamu kemudian esok paginya aku akan ajak orangtuaku ke rumah orangtua kamu dengan hantaran.........."

"Stop, Ngga!"

"Apa maksud kamu? Oh, kamu ingin aku segera memasangkan cincin ini, ya, mana tangan kiri kamu" Anggasta meraih tangan kiri Berliana dengan lembut sambil tersenyum penuh cinta.

Berliana menatap Anggasta dan menarik kedua tangannya dari atas meja.

Anggasta mengernyit, "Kenapa ditarik tangannya?"

"Aku tidak suka dengan cincin itu. Itu bukan berlian, kan? Itu cincin murah. Aku bisa menilainya"

Anggasta lupa kalau Berliana adalah anak seorang menteri dan pengusaha kaya raya. Berliana juga seorang model terkenal, pastilah hapal segala bentuk berlian. Sesuai dengan namanya, Berliana pemuja berlian.

"Aku akan belikan kamu berlian di ulang tahun pernikahan pertama kita nanti, tapi maaf untuk lamarannya pakai cincin emas putih ini dulu, ya" Anggasta menatap wanita super cantik di depannya dengan sorot mata memohon.

"Aku juga lelah selalu kau tinggal dinas, Ngga. Kamu selalu menghilang di saat aku butuh kamu"

"A......apa maksud ucapan kamu?" Anggasta sontak memundurkan kedua tangannya yang masih memegang cincin.

"Aku memiliki pria idaman lain"

"Apa?! Jadi, kamu selingkuh selama ini?" Anggasta meraup kasar wajah gantengnya dengan tangan kiri dan tangan kanannya masih menggenggam erat cincin kebanggaannya karena cincin itu dia beli dengan hasil keringatnya sendiri meskipun bukan cincin berlian.

"Bukan selama ini. Aku menjalin hubungan dengan pria itu tiga bulan yang lalu pas kamu pergi ke Afganistan. Aku takut kamu tiba-tiba meninggal dan aku butuh sandaran waktu itu karena ada gosip aku hamil di luar nikah dan banyak perusahaan yang memblokir aku, aku down, stres berat. Aku nggak ada kerjaan, aku diterpa gosip dan kamu nggak ada di sisiku. Kamu juga nggak bisa aku hubungi. Dia yang hadir sebagai pahlawanku. Dia yang membersihkan namaku dari gosip itu, dia yang selalu menemani dan menghiburku, dia........"

"Siapa dia? Apa aku mengenalnya?" Anggasta bertanya dengan suara bergetar menahan amarah dan kecemburuan, wajah pria tampan itu tampak sedih.

Berliana mengangguk, "Kamu mengenalnya, Ngga. Dia Darren"

Brak!

Anggasta tanpa sadar menggebrak meja mendengar nama Darren. Dia sama sekali tidak menyangka kalau Darren sahabatnya tega mengkhianatinya padahal Darren benar-benar tahu bahwa Anggasta cinta mati sama Berliana.

"B*j*ng*n! Dia tahu aku sangat mencintai kamu. Kenapa dia tega mengkhianati aku?" Tangan Anggasta terkepal semakin erat.

"Darren nggak salah! Jangan sentuh Darren! Dia tidak bersalah. Aku yang meminta Darren menjadi pacarku karena aku butuh sandaran, Ngga. Aku butuh pria yang selalu ada di saat aku membutuhkannya"

"Kenapa harus Darren, Ber?" Anggasta tidak lagi memanggil Berliana dengan sebutan, Yang.

"Karena bersama Darren aku tidak pernah sport jantung. Bersama Darren aku merasa damai dan nyaman. Darren juga lebih mapan dari kamu. Dia memiliki rumah besar, dia memiliki perusahaan besar dan dia sudah melamarku dengan cincin berlian"

"Di....dia sudah melamarmu?" Anggasta membeliak kaget sambil mengepalkan tangan kiri dan kanannya dengan erat.

"Iya. Satu Minggu yang lalu dia melamarku dan aku langsung iyain. Karena dia lebih segala-galanya dari kamu, Ngga"

Deg!

Hati Anggasta terasa sangat sakit dan hancur mendengar pujaan hatinya berkata bahwa Darren lebih segala-galanya dari dia.

"Darren lebih mapan, pekerjaannya normal, aku nyaman dengannya. Maaf aku harus pergi. Aku ada pemotretan. Jangan temui aku lagi! Bulan depan aku akan menikah dengan Darren dan jangan sentuh Darren!"

Deg!

Anggasta seketika mematung dan kedua matanya menatap tangan kanannya yang masih mengepal erat menggenggam cincin kebanggannya.

Berliana melangkah pergi meninggalkan Anggasta begitu saja dan Anggasta membiarkannya. Pria tampan itu terlalu lemas untuk mengejar Berlina.

Sepeninggalnya Berliana, Anggasta dikejutkan dengan suara kursi ditarik dan dia terkejut melihat gadis yang tadi menindih dirinya di dalam mobil kini duduk sambil meringis di depannya.

"Dia memang cantik banget dan beuh! Bodinya goal banget. Tapi, dia brengsek jadi nggak usah kamu tangisi!"

"Siapa yang nangis dan jangan hina Berliana!"

"Cih! Cewek selingkuh itu apa namanya? Brengsek, kan? Jadi pantas untuk dihina"

"Kau........"

"Udah nggak usah pikirkan dia lagi. Aku udah pesan es krim, cake mocca, puding cokelat untuk kamu sebagai balas budi karena kamu tadi udah menolongku dan orang putus cinta itu biasanya butuh yang manis-manis"

"Aku tidak suka makanan manis dan........"

Anggasta mengernyit saat dia melihat gadis di depannya tiba-tiba berdiri, melangkah ke arahnya, dan Anggasta mendengus kesal ketika gadis itu menepuk pelan pundaknya sambil berkata, "Aku tidak kalah cantik dari dia kalau kamu mau move on, kamu bisa mulai berkencan denganku. Aku free hari ini"

Anggasta menoleh kesal ke gadis itu dan sontak gadis itu cekikikan, "Aku bercanda. Kamu bukan tipe aku" Lalu gadis itu melangkah pergi sambil melambaikan tangan, "Bye, Angsa!"

Anggasta langsung berdiri dan berbalik badan sambil berteriak, "Hei! Aku bukan Angsa dan kau juga bukan tipeku!"

Namun, gadis itu tetap melangkah ke depan dan mengabaikan teriakannya Anggasta.

"Dasar gadis gila! Dia benar-benar gi........."

"Maaf, Mas, ini puding, cake, dan es krim yang dipesan sama Mbak cantik manis tadi"

Anggasta menoleh kaget ke asal suara lalu berkata, "Oh, emm, maaf dibungkus saja bisa, kan?" Anggasta mendadak kehilangan napsu makannya.

"Baik, Mas, akan saya bungkus semuanya"

Beberapa menit kemudian, Anggasta sudah duduk di dekat kemudi dan dia mencengkram erat kemudi mobil sambil menggeram, "Brengsek kau, Ren! Kau rebut Berliana dariku" Lalu, Anggasta menutup wajah gantengnya dengan dua telapak tangan dan menangis sesenggukkan. Sekuat-kuatnya seorang kapten kepolisian dari tim pasukan khusus, dia tetaplah manusia biasa yang akan menangis saat kekasih yang sangat dia cintai meninggalkan dirinya hanya demi harta dan tahta.

Terpopuler

Comments

Sri Sugiarni

Sri Sugiarni

keren part ini kocak

2024-07-16

0

Spyro

Spyro

Buset. Namanya doang bagus, Berliana kelakuan mah kyk akik 😤😤 eh tp batu akik pun masih trmasuk mehong. Batu kali dah

2024-06-18

0

Spyro

Spyro

Eh eh eh...

2024-06-18

0

lihat semua
Episodes
1 Melarikan Diri
2 Kecewa
3 Geledah
4 Menikah
5 Mas
6 Menggeram
7 Godaan
8 Senang
9 Menyukai
10 Istriku
11 Menangis
12 Ciuman
13 Debaran Jantung
14 Cincin
15 Putus
16 Geram
17 Sempurna
18 Frustasi
19 Maafkan Mas
20 Hukuman
21 Senyum-senyum
22 Kejutan
23 Naik Turun
24 Cemburu
25 Tidak Mungkin
26 Aku Merindukanmu
27 Disandera
28 Ternganga
29 Menahan Godaan
30 Membeliak Kaget
31 Apakah Boleh?
32 Apa Yang Akan Terjadi?
33 Terima Kasih
34 Indah
35 Astaga!
36 Menangis
37 Nunggu Kamu
38 Tenangkan aku!
39 Mencintaimu
40 Dengan Tindakan
41 Kapten, Wo Ai Ni
42 Mantan
43 Hanya Milikmu
44 Modus
45 Keren
46 Manisku
47 Pergi Dadakan
48 Stempel
49 James Yu
50 Kecurigaan
51 Ciuman di Perpustakaan
52 Murray Chen
53 Tato Kepala Ular Naga
54 Tangguh
55 Tatapan Penuh Cinta
56 Balas Budi
57 Dino
58 Perhitungan
59 Menjalankan Misi
60 I Love You
61 Cemburu Nggak Jelas
62 Keringat
63 Cantik dan Seksi
64 Menggoda
65 Olahraga
66 Doakan Mas
67 Terima Kasih, Sayang
68 Bahaya Mengancam
69 Intan Diculik
70 Bu Guru
71 Maafkan Papa
72 Degup kencang
73 Tolong Aku
74 Pingsan
75 Mas Angga
76 Senyum Lebar
77 Foto
78 Kenapa?
79 Rindukan Aku
80 Alfi dan Anggasta
81 Playboy
82 Airmata Bahagia
83 Pamer
84 Aneh-aneh
85 Sarapan Spesial
86 Jangan Ngeyel
87 Penyiksaan
88 Mantan Pacar
89 Merebut
90 Shock
91 Nasib, Oh, Nasib
92 Otewe
93 Tamu Tak Diundang
94 Rayuan
95 Menyerah Pasrah
96 Singa dan Kelinci
97 Berhadapan
98 Menghajarnya
99 Siap!
100 Kaget
101 Dor, Dor, Dor!
102 Cemburu Buta
103 Baiklah
104 Sangat Bahagia
105 Cantik
106 Boleh
Episodes

Updated 106 Episodes

1
Melarikan Diri
2
Kecewa
3
Geledah
4
Menikah
5
Mas
6
Menggeram
7
Godaan
8
Senang
9
Menyukai
10
Istriku
11
Menangis
12
Ciuman
13
Debaran Jantung
14
Cincin
15
Putus
16
Geram
17
Sempurna
18
Frustasi
19
Maafkan Mas
20
Hukuman
21
Senyum-senyum
22
Kejutan
23
Naik Turun
24
Cemburu
25
Tidak Mungkin
26
Aku Merindukanmu
27
Disandera
28
Ternganga
29
Menahan Godaan
30
Membeliak Kaget
31
Apakah Boleh?
32
Apa Yang Akan Terjadi?
33
Terima Kasih
34
Indah
35
Astaga!
36
Menangis
37
Nunggu Kamu
38
Tenangkan aku!
39
Mencintaimu
40
Dengan Tindakan
41
Kapten, Wo Ai Ni
42
Mantan
43
Hanya Milikmu
44
Modus
45
Keren
46
Manisku
47
Pergi Dadakan
48
Stempel
49
James Yu
50
Kecurigaan
51
Ciuman di Perpustakaan
52
Murray Chen
53
Tato Kepala Ular Naga
54
Tangguh
55
Tatapan Penuh Cinta
56
Balas Budi
57
Dino
58
Perhitungan
59
Menjalankan Misi
60
I Love You
61
Cemburu Nggak Jelas
62
Keringat
63
Cantik dan Seksi
64
Menggoda
65
Olahraga
66
Doakan Mas
67
Terima Kasih, Sayang
68
Bahaya Mengancam
69
Intan Diculik
70
Bu Guru
71
Maafkan Papa
72
Degup kencang
73
Tolong Aku
74
Pingsan
75
Mas Angga
76
Senyum Lebar
77
Foto
78
Kenapa?
79
Rindukan Aku
80
Alfi dan Anggasta
81
Playboy
82
Airmata Bahagia
83
Pamer
84
Aneh-aneh
85
Sarapan Spesial
86
Jangan Ngeyel
87
Penyiksaan
88
Mantan Pacar
89
Merebut
90
Shock
91
Nasib, Oh, Nasib
92
Otewe
93
Tamu Tak Diundang
94
Rayuan
95
Menyerah Pasrah
96
Singa dan Kelinci
97
Berhadapan
98
Menghajarnya
99
Siap!
100
Kaget
101
Dor, Dor, Dor!
102
Cemburu Buta
103
Baiklah
104
Sangat Bahagia
105
Cantik
106
Boleh

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!