3. Move On

Teringat akan lelaki yang masih dia cintai untuk kesekian kalinya. Senyum penuh kepedihan terukir di bibirnya.

"Dia pasti lagi enak-enakan jadi pengantin baru," gumam Aqis pedih.

Aqis kembali menghela napas kasar. Sakit jangan ditanya. Perih apalagi. Kedua orang tua Aqis pun pasti sudah tahu. Namun, mereka sengaja tak membahas karena mereka mengerti bagaimana perasaan Aqis.

Benar kata sang baba, cinta bisa merusak logika. Aqis baru menyadari itu semua setelah kenyataan pahit dia terima. Hanya sebuah kata andai yang kini ada di benak Aqis.

Masih bergelut dengan hati dan pikiran, suara pintu terbuka menyadarkan Aqis dari lamunan yang tak berkesudahan.

"Waktunya sudah habis."

Aqis tersenyum dan mengangguk pelan. Dia segera mengemasi barang-barang yang dia bawa. Sedangkan sang paman sudah duduk di tepian tempat tidur memperhatikan sang keponakan yang tengah hancur.

"Apa rencana kamu?"

Pertanyaan baba Radit membuat Aqis menghentikan kegiatan tangannya. Dia terdiam untuk beberapa saat sebelum dia menatap sang paman yang begitu serius.

"Aqis ingin ke luar Kota, Ba," ucapnya dengan begitu pelan.

"Ke mana?"

Aqis menggeleng. Dia sendiri belum tahu ingin pergi ke Kota mana. Dia ingin mencari suasana baru untuk menata hati dan harinya.

"Aqis juga gak yakin ketiga kakak Aqis, ayah dan bunda setuju kalau Aqis pergi dari Kota ini," lirihnya.

"Baba akan bantu kamu." Sontak Aqis terkejut.

"Kebetulan kafe di Bandung kekurangan pegawai. Kalau kamu mau, kamu bisa kerja di sana. Tapi, jadi pelayan."

Bukannya marah Aqis malah terlihat bahagia. Dia pun tak henti bilang mau karena sesungguhnya dia bosan menjadi manager kafe di Moeda Kafe.

"Tapi, jangan buka identitas Aqis yang sebenarnya."

"Nanti kamu malah dikhianati lagi," balas baba Radit dengan sedikit menyindir.

"Ck!"

Baba Radit pun tertawa. Dia mengusap lembut rambut Aqis yang sudah dia anggap seperti anaknya sendiri.

"Justru Aqis ingin tahu orang-orang tulus," tukasnya.

Baba Radit menyampaikan keinginan Aqis kepada kedua adik iparnya di rumah Daddy Aksa. Ayah dari Aqis hanya menghela napas kasar.

"Adek gak bisa melepasnya, Bandit," ucap ayah Aska dengan nada penuh keberatan.

Baba Radit menatap kembaran dari ayah Aska yang terlihat masih santai meneguk wine yang tersedia di atas meja.

"Aqis cuma ke Bandung, bukan ke kutub Utara," celetuk Daddy Aksa.

Ayah Aska pun menatap sang Abang dengan tatapan tajam. Namun, yang ditatap masih tetap santai.

"Gua udah pernah jauh dari anak gua, Bang. Masa sekarang gua harus jauh lagi dari anak gua?"

Daddy Aksa mulai menatap sang adik dengan tatapan tak terbaca.

"Apa lu mau ngeliat anak bungsu lu terus-terusan tenggelam dalam kesedihan tinggal di Kota yang begitu kejam kepada kisah cintanya?"

Ayah Aska pun terdiam. Dia melihat jelas bagaimana keadaan Aqis sekarang. Tersenyum palsu di depannya juga sang bunda.

"Anak lu ke luar Kota bukan tanpa pengawasan," tekan Daddy Aksa.

Akhirnya, ayah Aska pun setuju dan semuanya dia serahkan kepada baba Radit. Urusan bicara kepada bunda Jingga itu urusan yang mudah.

.

"Lu serius?"

Aqis, Apang dan Ahlam tengah berada di kedai kopi di mana mereka selalu berkumpul di sana.

"Aqis ingin berada di tempat baru, Kak. Syukur-syukur dapat jodoh di sana," candanya.

Apang menoyor dahi Aqis hingga membuatnya tertawa. Beda halnya dengan Ahlam yabg terus menatap sang adik dengan begitu dalam.

"Melupakan itu gak mudah, Qis."

Kalimat Ahlam membuat Apang dan Aqis menoleh. Melihat tatapan sang Abang membuat mata Aqis memerah.

"Aqis tahu, Bang. Tapi, Aqis juga gak mau terus tenggelam," sahutnya dengan wajah yang tak bisa berdusta.

"Aqis harus bisa move on. Sekalipun itu mustahil, Aqis harus bisa."

Apang yang berada di samping Aqis langsung memeluk tubuh sang adik. Bulir bening pun menetes membasahi wajah Aqis. Pelukan kakaknya membuat Aqis terharu.

"Kapan berangkat?"

Ahlam tidak ingin adiknya semakin menangis dengan mengganti topik pertanyaan.

"Nunggu Baba hubungi Aqis."

Baru juga selesai berbicara, ponsel Aqis berdering dan nama sang paman yang tertera di sana.

"Baba," ucap Aqis.

Ahlam dan Apang dapat melihat raut wajah Aqis yang berubah. Mereka saling pandang dan meyakini jika Aqis akan segera berangkat ke Bandung.

"Lusa Aqis ke Bandung. Ayah, Bunda dan Daddy udah setuju."

Sebagai kakak, dua lelaki itu hanya mengangguk. Mereka akan mendukung setiap keputusan adik mereka. Dan juga mereka akan terus memantau adik perempuan satu-satunya.

.

Keesokan harinya, Aqis datang ke rumah sang paman. Baru juga masuk, tubuhnya menegang ketika melihat siapa yang sudah ada di sana.

"M-mas Dalla--"

Lelaki itu sudah berdiri dan merentangkan tangan. Aqis segera berlari dan memeluk erat tubuh Dalla dengan begitu erat.

"Maafin Aqis," lirihnya.

Dalla tak menjawab apapun. Dia mengusap lembut punggung Aqis yang bergetar. Semua penyesalan Aqis tumpahkan. Dalla memundurkan tubuh Aqis. Menghapus jejak air mata yang membasahi pipinya.

"Sudahi sedihnya, ya."

Aqis mengangguk mantap ketika mendengar kalimat yang begitu lembut keluar dari mulut kakak pertama. Di balik masalah pasti ada hikmah.

Sekarang Aqis sudah mendapat ijin dari semua anggota keluarga untuk tinggal di Bandung, bekerja di kafe baba Radit. Mencoba hidup mandiri di sana.

Ayah Aska dan bunda Jingga terlihat bahagia ketika melihat keempat anaknya sudah akur kembali. Meskipun, Aqis akan pergi meninggalkan mereka, mereka masih bisa menjenguk Aqis karena masih berada di negara yang sama.

"Bunda dan Ayah gak akan rindu Aqis. Soalnya semenjak Seyna dan Seyla hadir, kalian lebih sayang sama mereka."

Kedua orang tua Aqis pun tertawa mendengar ucapan sang putri penuh cemburu.

"Tahta tertinggi sekarang itu si little twins," ujar Apang.

.

Aqis meminta untuk tidak diantar keluarga. Dia ingin pergi sendiri. Keluarga pun harus setuju.

"Jaga kesehatan, dan jaga diri."

Petuah dari sang bunda untuk putri tercinta. Aqis pun mengangguk dan memeluk tubuh bunda Jingga dengan begitu erat.

"Aqis berangkat, ya."

Ternyata baba Radit yang akan mengantar Aqis ke Bandung. Jadi, semua keluarga pun dapat bernapas lega.

Di tengah jalan, mobil yang dibawa baba Radit berhenti. Aqis menatap bingung ke arah sang paman yang sedang menerima panggilan telepon. Terlihat wajah sang paman begitu serius dengan dahi mengkerut. Seperti ada hal yang tidak beres.

"Qis, Baba gak bisa antar, ya."

"Ya udah gak apa-apa, Ba. Aqis naik taksi online aja," sahut Aqis.

Namun, sang paman menggeleng dengan tegas. Kini, dahi Aqis yang mengkerut. Pandangan Aqis teralihkan ketika mendengar klakson mobil. Baba Radit pun turun. Aqis malah semakin bingung. Rasa penasaran mulai hadir. Aqis menurunkan kaca jendela pintu mobil. Dia tertegun ketika melihat sang baba berjalan dengan pria tampan menghampiri dirinya.

"Kamu ke Bandungnya bareng Rio."

...***To Be Continue***...

Boleh minta komennya?

Terpopuler

Comments

Rahmawati Abdillah

Rahmawati Abdillah

nah kan masih penasaran sama Rio,ini Rio yang kita kenal kah😂

2024-04-17

1

Tanti Retno Wati

Tanti Retno Wati

wahhhh jodoh Rio si iqis

2024-04-14

0

Ida Farida

Ida Farida

kak rio donkkkk

2024-04-14

0

lihat semua
Episodes
1 1. Selamat!
2 2. Berengsek
3 3. Move On
4 4. Pernikahan Terviral
5 5. Manager Kafe
6 6. Reviewer Makanan
7 7. Tuntut
8 8. Foto Profil
9 9. Overthinking
10 10. Cemburu Berteknik
11 11. Spesial Di Keluarga
12 12. Keluarga Hangat
13 13. Tinggal Serumah
14 14. Buaya Bunglon
15 15. Rasa Yang Berubah
16 16. Tak Ada Perlawanan
17 17. Taring Singa Betina
18 18. Realistis, tapi Ugal-ugalan
19 19. Tidak Suka
20 20. Mulai Terbiasa
21 21. Gentle dan Tak Main-Main
22 22. Luka Cakar
23 23. Licik
24 24. Effort
25 25. Kepanasan
26 26. Kegamangan
27 27. Tergores dan Menganga
28 28. Genius
29 29. Kecurigaan
30 30. Celaka
31 31. Dalang dan Kuda Hitam
32 32. Rencana Misteri
33 33. Tak Bisa Disembunyikan
34 34. Penawar Lelah
35 35. Cara Yang Berbeda
36 36. Membeku
37 37. Belum Bisa Menerima
38 38. Drama Konyol
39 39. Pantau dan Habisi
40 40. Tak Bisa Ditunda
41 41. Lamaran Penuh Ancaman
42 42. Kecanduan Kokopan
43 43. Takut Akan Ancaman
44 44. Agak Laen
45 45. Senjata Yang Sudah Siap Dipakai
46 Say Thank You
47 46. Pengantin Baru
48 47. Usil
49 48. Kesederhanaan
50 49. Hadiah
51 50. Tangis Bahagia
52 51. Sushi
53 52. Keanehan
54 53. Antara Percaya Dan Tidak
55 54. Ibu Hamil
56 55. Genting
57 56. Singa Garang Yang Ketakutan
58 57. Momen Langka
59 58. Tangisan Bahagia
60 59. Ucapan Yang Dijabah
61 60. Honeymoon Yang Tertunda
62 Special Bonus
63 Special Chapter
64 New Story
Episodes

Updated 64 Episodes

1
1. Selamat!
2
2. Berengsek
3
3. Move On
4
4. Pernikahan Terviral
5
5. Manager Kafe
6
6. Reviewer Makanan
7
7. Tuntut
8
8. Foto Profil
9
9. Overthinking
10
10. Cemburu Berteknik
11
11. Spesial Di Keluarga
12
12. Keluarga Hangat
13
13. Tinggal Serumah
14
14. Buaya Bunglon
15
15. Rasa Yang Berubah
16
16. Tak Ada Perlawanan
17
17. Taring Singa Betina
18
18. Realistis, tapi Ugal-ugalan
19
19. Tidak Suka
20
20. Mulai Terbiasa
21
21. Gentle dan Tak Main-Main
22
22. Luka Cakar
23
23. Licik
24
24. Effort
25
25. Kepanasan
26
26. Kegamangan
27
27. Tergores dan Menganga
28
28. Genius
29
29. Kecurigaan
30
30. Celaka
31
31. Dalang dan Kuda Hitam
32
32. Rencana Misteri
33
33. Tak Bisa Disembunyikan
34
34. Penawar Lelah
35
35. Cara Yang Berbeda
36
36. Membeku
37
37. Belum Bisa Menerima
38
38. Drama Konyol
39
39. Pantau dan Habisi
40
40. Tak Bisa Ditunda
41
41. Lamaran Penuh Ancaman
42
42. Kecanduan Kokopan
43
43. Takut Akan Ancaman
44
44. Agak Laen
45
45. Senjata Yang Sudah Siap Dipakai
46
Say Thank You
47
46. Pengantin Baru
48
47. Usil
49
48. Kesederhanaan
50
49. Hadiah
51
50. Tangis Bahagia
52
51. Sushi
53
52. Keanehan
54
53. Antara Percaya Dan Tidak
55
54. Ibu Hamil
56
55. Genting
57
56. Singa Garang Yang Ketakutan
58
57. Momen Langka
59
58. Tangisan Bahagia
60
59. Ucapan Yang Dijabah
61
60. Honeymoon Yang Tertunda
62
Special Bonus
63
Special Chapter
64
New Story

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!