Pertemuan Pertama (Part 1)

Dengan mata berat yang masih terpejam, perlahan Anindita membuka mata nya dilihat nya jam dinding. Mata Anin melotot kaget. Telat! Pikirnya. Jam sudah menunjukan pukul 07.00 pagi. Dia masuk kerja pukul 07.30. Karna akan ada breeping dengan para karywan. Jarak dari apartement ke restaurant yang cukup jauh sudah pasti ia akan telat. Ya walau dia seorang manager dia akan selalu disiplin untuk mencontohkan terhadap karywan nya. Tapi tidak untuk hari ini. Karna semalam ia bergadang untuk menyelesaikan skripsi kuliah nya agar segera di ACC.

Langkah Anindita semakin cepat untuk memasuki restaurant dilihat nya para karywan sedang berbaris rapi layak nya menanti tuan putri yang di tunggu-tunggu. Dengan seyum malu Anindita menyapa mereka.

" Selamat pagi " sapa nya tersenyum ramah.

" Selamat pagi bu " jawab mereka bersama dengan senyum ceria. Ya semenjak Manager di pimpin Anindita para karywan semakin bersemangat untuk bekerja, karna sifat Anindita yang ramah dan lembut tapi tegas membuat karywan nya kagum dan menyukai nya. Dan semenjak itulah pemasukan restaurant "Cimoni" ramai berkunjung dan pemasukan pun melejit dengan dahsyat. Omset pendapatan setiap hari nya bertambah menjadi tiga kali lipat dari biasanya.

Breeping sudah dimulai seperti biasa Anindita dengan nada bicara lembut, bijak tapi tegas, mengarahkan karywan nya untuk bekerja dengan baik, memberikan pelayanan yang baik dan ramah. Tidak lupa Anin memperingatkan agar bekerja profesional tidak menghubungkan antara masalah pribadi ke dalam pekerjaan. Dan tak lupa sang manager yang unik ini mengharuskan karywan nya untuk selalu tersenyum. Karywan hanya mengangguk kan kepala sebagai tanda mengerti.

" Dan info penting selanjutnya hari ini kita akan kedatangan pemilik Restaurant ini. "

Deg!

" Apa? " Ucap Karywan bersama-sama, Tuan Muda akan datang? Tanya mereka pada diri sendiri, ya mereka sangat kaget jantung mereka dirasa akan meloncat meninggalkan sang pemilik raga tanpa seizin nya. Bagaimana ini? Itulah pertanyaan yang mereka tanyakan dalam diri mereka. Tuan muda yang tampan tapi menakutkan akan berkunjung. Mereka harus menyambut nya dengan baik. Bentuk farmasi apa yang cocok untuk menyambut tuan muda? Tentu dengan bentuk farmasi yang bagus dan elegan! Pikir mereka. Ya hanya dengan menyambut nya saja membuat mereka frustasi, arrrghhh jerit mereka dalam hati. Para karywan sibuk dengan pikiran nya masing-masing.

Anindita yang sedari tadi memandang wajah dari masing-masing karywan nya dengan tatapan aneh dan bingung. Karna terlihat jelas gurat ketegangan di wajah mereka.

"Ada apa dengan kalian? Apa ada yang kalian khawatirkan?"

" Tidak ada " jawab nya dengan cepat secara bersamaan.

Anindita mengerutkan kening nya. Merasa aneh dengan jawaban karywan nya.

" Yakin kalian tidak apa-apa? "

" kami tidak apa-apa, tidak ada yang kami khawatirkan. " Ucap salah satu karywan meyakinkan padahal kenyataan nya ia gugup dan gemetar tapi untuk meyakinkan Manager nya ia berbicara dengan tenang dan lugas berharap sang Manager tidak banyak bertanya lagi. Apalagi menyangkut tuan muda nya. Mana ada yang berani menceritakan sang Raja pemilik Restauran yang tampan tapi menakutkan itu? meskipun wujud nya tidak nampak dihadapan mereka. Membayangkan nya saja sudah membuat bulu kuduk mereka berdiri.

" Baiklah. Saya akhiri breeping kita hari ini. Slamat bekerja dan smangat " ucap nya dengan penuh senyum riang.

" Smangaaat " Ucap mereka bersama-sama melayangkan satu tangan nya ke atas.

" Ah ya. Tuan Muda akan datang saat jam istirahat. Persiapkan dengan baik " Ucap Anindita dengan tegas

" Baik "

__***__

Dikampus

Di ruangan yang tertutup yang hanya ada beberapa orang saja, Vano sedang sibuk merevisi hasil Skripsi nya karna ada sedikit kesalahan. Sehingga tidak bisa untuk di ACC. Tiba-tiba kepala nya merasa pusing berat terasa terhantam batu besar, konsentrasi menghilang seketika, otot nya melemah tubuh nya lunglai.

" bruuuuuk.. " Vano terjatuh ke lantai

Sahabat Vano yang sudah terbiasa akan keadaan Vano seperti ini segera menghubungi supir pribadi Vano dan tak lupa ia mengabari Dokter pribadi Vano.

Mereka yang menyaksikan kejadian tersebut panik tak percaya. Bagaimana bisa Vano yang terlihat gagah dan sehat tiba-tiba jatuh pingsan tak berdaya?

" Jangan ada yang berani menyebarkan kejadian hari ini terhadap siapapun. Termasuk Anindita. Mengerti! " Ucap Exel lantang dan tegas.

Mereka gugup menganggukan kepala tanda mengerti.

Vano di bawa ke dalam mobil melewati taman belakang kampus karna memang ini jalan yg terbilang sepi di area kampus.sahabat nya tahu Vano tidak ingin teman-teman yang lain mengetahui kondisi Vano yang sebenarnya. Tapi tidak untuk seseorang disana. Tanpa Exel ketagui, seseorang melihat Vano dalam keadaan pingsan di bawa ke sebuah mobil dengan pengawalan ketat. Terlihat jelas ketidakpercayaan nya atas apa yang dilihatnya. Segera ia merogoh ponsel dari tas nya untuk menghubungi seseorang.

" Bagaimana kondisi Vano dokter? " Tanya Mama khawatir.

Dokter lucky menarik nafas pelan, ini yang ia khawatirkan selama ini, Karna tuan muda Vano tidak menurutinya untuk rajin melakukan kemoterapi. Vano tidak mengikuti jadwal yang telah dokter buat. Vano hanya menjalankan kemoterapi ketika dia mulai merasakan tubuh nya melemah. Kenapa? Karna Vano mulai putus asa. Putus asa dengan kemungkinan buruk yang akan terjadi. Putus asa dengan kemungkinan penyakit yang tidak akan sembuh, karena sudah dua tahun ia rajin mengikuti kemoterapi sesuai apa di jadwalkan dokter. Tapi tidak untuk sekarang. Vano lelah, lelah dengan keadaan. Lelah dengan penyakit yang tak kunjung sembuh. Hanya satu penyemangat dalam hidup nya yaitu Gadis nya Anindita Valency. Dia alasan Vano agar tetap bertahan hidup.

Dengan berat hati Dokter lucky menjawab

" Kondisi Tuan Muda Vano sedikit memburuk nyonya. Sel-sel yang bersifat Abnormal mulai bertumbuh banyak di dalam tubuh Tuan Muda Vano. Ia Kehilangan sensorik di lengan dan tungkai nya sehingga menyebabkan Tuan Muda Vano jatuh pingsan." Jawab Dokter Lucky jelas dan teratur.

Mama anis yang mendengar penjelasan dokter lucky dengan mata berkaca-kaca. Tidak seprti dugaan nya. Vano akan segera sembuh karna ia tahu Vano rajin mengikuti kemoterapi. Pikir nya.

" Mengapa tidak ada perkembangan untuk kesehatan anak saya? Vano rajin mengikuti kemoterapi kan dok? "

Dokter menghela nafas berat. Ia ragu untuk mengatakan yang sebenar nya. Karna Vano sudah melarang nya untuk tidak memberitahu kepada siapapun termasuk kakak nya.

" Maafkan saya Tuan Muda Vano. Hari ini saya akan melanggar perjanjian kita. Terserah anda akan melakukan apapun setelah ini terhadap saya. Karna yang saya lakukan saat ini adalah untuk kebaikan dan kesehatan anda. " Batin dokter.

" Sebenarnya Tuan Muda Vano tidak mengikuti jadwal kemoterapi secara rutin nyonya " Ucap dokter pelan dengan wajah tertunduk.

" Apa!? " mengeleng-gelengkan kepala tidak percaya.

Terpopuler

Comments

Sugiyanto Samsung

Sugiyanto Samsung

apa separah itu

2021-08-22

0

Djie Marwati Laissa

Djie Marwati Laissa

kangker????😥😥

2021-08-22

0

Febri Ana

Febri Ana

aduh kasian vano thor

2021-08-16

0

lihat semua
Episodes
1 Menerima
2 Peringatan Kecil
3 Kebenaran
4 Pertemuan Pertama (Part 1)
5 Pertemuan Pertama (Part 2)
6 Makanan Terlezat
7 Anniversary
8 Tawaran
9 Kembali (part 1)
10 Kembali (Part 2)
11 Zira Dan Zein
12 Wisuda
13 Permintaan Grand Mather
14 Memutuskan Hubungan
15 Panti Asuhan (Part 1)
16 Panti Asuhan (Part 2)
17 Perjodohan
18 Masa Lalu Fernan
19 Membujuk Vano
20 Bertemu Kembali (part 1)
21 Bertemu Kembali (Part 2)
22 Bertemu Kembali (Part 3)
23 Surat Perjanjian Pra Nikah.
24 Pernikahan (Part 1)
25 Pernikahan (Part 2)
26 Pulang Ke Rumah Utama
27 Susu Hangat
28 Pertama Kali Nya
29 Anindita VS Ibu Mertua
30 Bercerita Antar Sahabat
31 Ganti Farfum
32 Geli
33 Seperti Magnet
34 Bertemu Mantan Kekasih
35 Taman Belakang Rahasia
36 Satu Jam Kedepan
37 Merayu
38 Sakit Jantung
39 Terkejut
40 Anindita Berbohong Lagi
41 Kebiasaan Baru
42 Bunga Tulip VS Bunga Mawar
43 Pengalaman Baru Zira
44 Ceroboh
45 Kesalahan
46 Sama-Sama Menikmati
47 Kejutan Untuk Anindita
48 Kedatangan Gilsya
49 Misteri Binatang Ular (Part 1)
50 Misteri Binatang Ular (Part 2)
51 Misteri Binatang Ular (Part 3)
52 Istri VS Mantan Kekasih
53 Shit!
54 Terbongkar
55 Taman Bintang
56 Vano Dan Fera
57 Nyaman
58 Menunggunya
59 Kekesalan Fernan
60 Meminta Untuk Kembali
61 Kemarahan Fernan
62 Pertengkaran
63 Kedinginan
64 Menyatakan Cinta
65 Kumpul Keluarga
66 Perkelahian Hebat
67 Masa Lalu Fernan Dan Vano
68 Anindita Sadar
69 Tidak Akan Melepaskan Mu
70 Visual Pemain
71 Kesal Berakhir Nikmat
72 Boss Baru Cerewet
73 Kencan ( Part 1)
74 Kencan (Part 2)
75 Kencan Berakhir Manis
76 Kecelakaan
77 Syeni Mendonorkan Darah
78 Anindita Wanita Kuat
79 Ketahuan??
80 Kejujuran Syeni
81 Berakhirnya Gilsya
82 Permintaan Untuk Kak Fernan
83 Dilema
84 Menentukan Pilihan
85 Tentang Ibu
86 Pendekatan Pada Mama Mertua
87 Merayakan Tanpanya
88 Maaf
89 Mie Ayam
90 Permintaan Yang Aneh
91 Ngidam??
92 Tidak Mau Tidur Denganmu
93 Harap-Harap Cemas
94 Meyakinkan Fernan
95 Sedikit Meluntur
96 Mengecek Kandungan
97 Pengumuman!!!
98 Calon Cucu Menantu
99 Cilok
100 Berdebat Karna Cilok
101 Karina
102 Meminta Maaf
103 Berangkat Ke Jepang
104 Salah Paham
105 Curhatan Vano
106 Rencana Fernan
107 Pengumuman!!!
108 Tidak Akan Membiarkannya Lagi
109 Bertemu Zira Dan Zein
110 Sangat Terkejut
111 Salah Mengartikan
112 Mencarimu
113 Kau Benar-Benar Menghukumku
114 Kecewa
115 Suasana Memanas
116 Memaafkan??
117 Terjawab
118 Tidak Tahu Cara Menghadapi Anak
119 Jalan-Jalan Pagi
120 Bertemu Kembali
121 Menyembunyikan Sesuatu
122 Kepulangan Anindita
123 Drama Sebelum Berangkat
124 Pesta
125 Mengejutkan
126 Harus Melupakannya
127 Pengumuman!!!
128 Merasa Grogi
129 Terpojok
130 Kebingungan Pak Sem
131 Pilihan Yang Sulit
132 Anin Menghilang
133 Kau Anak Ku
134 Misteri Hasil USG
135 Belum Bisa Memaafkan
136 Terungkap
137 Kritis
138 Bingung
139 Keputusan Yang Sulit
140 Menerima Bantuan
141 Di Blokir
142 Mama Baru??
143 Insomnia Kumat
144 Sakit
145 Terkejut
146 Perasaan Devan
147 Berani Kau
148 Terjawab
149 Scroll
150 Tidur Bareng
151 Merajuk
152 Syakila Akan Sedih
153 Jangan Pergi
154 Panik Lagi
155 Adik Anindita??
156 Adik Ipar Durhaka
157 Trik Zira
158 Canggung Dan Grogi
159 Info Novel Baru
160 Saling Pandang
161 Seorang Kakak?
162 Berkunjung
163 Di Suapi
164 Lewat Mana Saja
165 Info
166 Normal Atau Caesar?
167 Kontraksi
168 Baby Feran
169 Info
170 Info Novel Baru
Episodes

Updated 170 Episodes

1
Menerima
2
Peringatan Kecil
3
Kebenaran
4
Pertemuan Pertama (Part 1)
5
Pertemuan Pertama (Part 2)
6
Makanan Terlezat
7
Anniversary
8
Tawaran
9
Kembali (part 1)
10
Kembali (Part 2)
11
Zira Dan Zein
12
Wisuda
13
Permintaan Grand Mather
14
Memutuskan Hubungan
15
Panti Asuhan (Part 1)
16
Panti Asuhan (Part 2)
17
Perjodohan
18
Masa Lalu Fernan
19
Membujuk Vano
20
Bertemu Kembali (part 1)
21
Bertemu Kembali (Part 2)
22
Bertemu Kembali (Part 3)
23
Surat Perjanjian Pra Nikah.
24
Pernikahan (Part 1)
25
Pernikahan (Part 2)
26
Pulang Ke Rumah Utama
27
Susu Hangat
28
Pertama Kali Nya
29
Anindita VS Ibu Mertua
30
Bercerita Antar Sahabat
31
Ganti Farfum
32
Geli
33
Seperti Magnet
34
Bertemu Mantan Kekasih
35
Taman Belakang Rahasia
36
Satu Jam Kedepan
37
Merayu
38
Sakit Jantung
39
Terkejut
40
Anindita Berbohong Lagi
41
Kebiasaan Baru
42
Bunga Tulip VS Bunga Mawar
43
Pengalaman Baru Zira
44
Ceroboh
45
Kesalahan
46
Sama-Sama Menikmati
47
Kejutan Untuk Anindita
48
Kedatangan Gilsya
49
Misteri Binatang Ular (Part 1)
50
Misteri Binatang Ular (Part 2)
51
Misteri Binatang Ular (Part 3)
52
Istri VS Mantan Kekasih
53
Shit!
54
Terbongkar
55
Taman Bintang
56
Vano Dan Fera
57
Nyaman
58
Menunggunya
59
Kekesalan Fernan
60
Meminta Untuk Kembali
61
Kemarahan Fernan
62
Pertengkaran
63
Kedinginan
64
Menyatakan Cinta
65
Kumpul Keluarga
66
Perkelahian Hebat
67
Masa Lalu Fernan Dan Vano
68
Anindita Sadar
69
Tidak Akan Melepaskan Mu
70
Visual Pemain
71
Kesal Berakhir Nikmat
72
Boss Baru Cerewet
73
Kencan ( Part 1)
74
Kencan (Part 2)
75
Kencan Berakhir Manis
76
Kecelakaan
77
Syeni Mendonorkan Darah
78
Anindita Wanita Kuat
79
Ketahuan??
80
Kejujuran Syeni
81
Berakhirnya Gilsya
82
Permintaan Untuk Kak Fernan
83
Dilema
84
Menentukan Pilihan
85
Tentang Ibu
86
Pendekatan Pada Mama Mertua
87
Merayakan Tanpanya
88
Maaf
89
Mie Ayam
90
Permintaan Yang Aneh
91
Ngidam??
92
Tidak Mau Tidur Denganmu
93
Harap-Harap Cemas
94
Meyakinkan Fernan
95
Sedikit Meluntur
96
Mengecek Kandungan
97
Pengumuman!!!
98
Calon Cucu Menantu
99
Cilok
100
Berdebat Karna Cilok
101
Karina
102
Meminta Maaf
103
Berangkat Ke Jepang
104
Salah Paham
105
Curhatan Vano
106
Rencana Fernan
107
Pengumuman!!!
108
Tidak Akan Membiarkannya Lagi
109
Bertemu Zira Dan Zein
110
Sangat Terkejut
111
Salah Mengartikan
112
Mencarimu
113
Kau Benar-Benar Menghukumku
114
Kecewa
115
Suasana Memanas
116
Memaafkan??
117
Terjawab
118
Tidak Tahu Cara Menghadapi Anak
119
Jalan-Jalan Pagi
120
Bertemu Kembali
121
Menyembunyikan Sesuatu
122
Kepulangan Anindita
123
Drama Sebelum Berangkat
124
Pesta
125
Mengejutkan
126
Harus Melupakannya
127
Pengumuman!!!
128
Merasa Grogi
129
Terpojok
130
Kebingungan Pak Sem
131
Pilihan Yang Sulit
132
Anin Menghilang
133
Kau Anak Ku
134
Misteri Hasil USG
135
Belum Bisa Memaafkan
136
Terungkap
137
Kritis
138
Bingung
139
Keputusan Yang Sulit
140
Menerima Bantuan
141
Di Blokir
142
Mama Baru??
143
Insomnia Kumat
144
Sakit
145
Terkejut
146
Perasaan Devan
147
Berani Kau
148
Terjawab
149
Scroll
150
Tidur Bareng
151
Merajuk
152
Syakila Akan Sedih
153
Jangan Pergi
154
Panik Lagi
155
Adik Anindita??
156
Adik Ipar Durhaka
157
Trik Zira
158
Canggung Dan Grogi
159
Info Novel Baru
160
Saling Pandang
161
Seorang Kakak?
162
Berkunjung
163
Di Suapi
164
Lewat Mana Saja
165
Info
166
Normal Atau Caesar?
167
Kontraksi
168
Baby Feran
169
Info
170
Info Novel Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!