" Saya akan mengunjungi Restaurant Cimoni. Siapkan penerbangan nya ke indonesia" Titah tuan muda Fernan. Karna saat ini Fernan tinggal di jepang.
" Baik Tuan Muda " jawab sekertaris Gin.
***
Di Restaurant Cimoni (indonesia)
Semua karywan sibuk menyiapkan segala sesuatu nya untuk menyambut sang pemilik Restaurant. Dengan membersihkan seluruh ruangan Restaurant. Kitchen room, Bathroom, tempat makan untuk para pengunjung, area depan Restauran dan tak lupa Ruang VVIP yang disediakan untuk sang Raja. Jangan sampai ada satu bakteri pun yang tertinggal disana. Pikir mereka. Semua harus bersih, wangi dan nyaman. Setelah dirasa semuanya selesai, para karywan segera mengatur tekhnis untuk membuat formasi penyambutan Tuan Muda nya. Disana terlihat jelas para karywan yang saling berdebat karna bingung harus membuat formasi seperti apa? Semua nya harus sempurna di mata Tuan Muda.
" kau yang di depan, aku yang di tengah " ucap salah satu karyawan bernama Jono.
" Tidak! Tidak! Kau saja yang di depan. Mengapa harus aku? " jawab nisa cemberut.
" Atau kau saja yang di depan jeni, kau kan sudah bekerja lama di sini " titah Jono
" Heyy. Mengapa harus aku? Sudah kesekian kali nya aku selalu di posisi terdepan. Untuk kali ini aku tidak mau! " Bantah nya dengan lantang dan tegas
" Yasudah kau saja Nina "
" Tidak! Aku ingin di bagian paling belakang. "
" Atau kau Geri! "
" Ti_tidak mau! " jawab nya gugup.
" Kau saja Jono! " Ucap para karywan menunjuk Jono bersama-sama."
Anindita menahan tawa nya dengan menggeleng-gelengkan kepala merasa aneh dengan tingkah para karywan nya. Dia menghampiri mereka.
" Ada apa dengan kalian? Sedang apa kalian? "
" Kami sedang membuat Formasi untuk menyambut Tuan Muda. "
Anindita yang mendengar jawaban karywan nya tidak bisa menahan tawa nya ia tertawa terbahak bahak merasa lucu dengan tingkah karywan nya. Para karywan saling melempar pandangan. Apakah Bu Manager tidak tahu sifat asli Tuan Muda seperti apa? Tanya mereka dalam hati mereka masing-masing.
" Mengapa harus membuat Formasi? Kalian cukup menyambut nya dengan hormat dan membungkuk kan badan sebagai tanda hormat dan tak lupa untuk tersenyum. Begitu saja cukup. "
Apa! Tersenyum kepada Tuan Muda? Yang benar saja. Yang ada hanya nama saja yang di tertinggal di Restauran ini. " pikir mereka. Apa yang akan terjadi jika nanti mereka tersenyum di hadapan tuan muda nya.
" Hey apa yang kalian pikirkan? "
Disaat itulah terlihat sebuah mobil mewah Lamborghini Aventador . Terparkir di area depan Restaurant. Anindita yang menyadari itu sektika bergerak cepat untuk meyuruh mereka hanya berbaris rapih. Para karywan tampak ragu. Bagaimana mungkin menyambut Tuan Muda hanya dengan berbaris? Tegang, khawatir, takut. Itulah yang dirasa krywan saat ini.
Fernan berjalan memasuki area Restaurant di ikuti dari belakang oleh sekertaris Gin. Fernan Berjalan dengan sangat elegan, pelan tapi pasti. wajah datar dan dingin sudah terlihat disana. Tapi tidak mengurangi ketampanan wajahnya. Kulit nya yang putih dipadukan dengan jas berwarna coklat sangat terlihat cocok dan gagah ditubuh nya. Bola mata hitam yang indah, bulu halis yang tebal dan bibir seksi merah muda menambah kesempurnaan diwajah nya. Semua karywan menundukan wajah nya tapi tidak dengan ibu manager Anindita Valency dia menegak kan tubuh nya untuk menyambut Tuan Muda tapi dengan membunggukan tubuh nya.
Tepat saat Fernan depan pintu Restauran. Para karywan menunduk dan membungkukkan tubuh mereka sebagai tanda hormat.
Fernan mengerutkan kening nya merasa tidak suka dengan karywan nya saat ini
" Apakah kalian lupa cara menyambut saya harus seperti apa? " Tanya nya dengan dingin.
Para karywan langsung menegakan kepala, melempar pandangan ke arah Anindita seakan mengartikan ini adalah sebuah perintah dari sang Manager. Ini bukan salah kami, kami hanya mengikuti perintah bu Manager Tuan Muda. Suara hati para karywan.
Fernan mengikuti arah pandangan karywan nya. Tepat saat itu mata mereka beradu Fernan menatap Anindita yang terlihat tenang. Pikir Fernan.
Anindita yang menyadari semua nya langsung melangkah menghampiri Fernan ingin menjelaskan.
" Stop! " perintah nya dengan dingin dan tegas.
Seketika langkah Anindita terhenti, merasa gugup dengan tingkah sang pemilik Restaurant.
" Mundur lima langkah! Jangan dekat-dekat! "
cih. Siapa juga yang ingin dekat-dekat. Batin Anindita jengah
Anindita mengikuti perintah sang Raja. Melangkah mundur. Dengan memberanikan diri untuk menyapa Tuan Muda.
" Selamat siang Tuan Muda. Mohon Maaf at__"
" Siapa yang menyuruh anda berbicara? " bentak nya memotong perkataan Anindita.
Anindita terperanjat kaget
Siapa lagi yang menyuruh saya berbicara jika bukan diri saya sendiri. Tuan Muda sombong.
" saya hanya ingin menjelaskan bah___"
Seketika Anindita berhenti bicara satelah mendapatkan tatapan sorot mata tajam dari sekertaris Gin. Seakan memerintahkan untuk tidak banyak berbicara lagi.
" Jono " panggil Fernan tegas
" Jelaskan pada nya" berhenti berbicara sesaat, melirik Anindita sedetik " tentang bagaimana menyambut dengan baik dan benar." Ucap nya tegas dengan penekanan kata menyambut.
" Baik Tuan Muda " mengangguk hormat.
Fernan pergi melangkah untuk melihat seluruh ruangan yang ada di Restaurant. Diikuti dari belakang oleh sekertaris Gin dan Anindita. Bersih, Rapih. Pikir nya.
Tiba-tiba ia mencium aroma masakan yang lezat. Dengan cepat ia melangkah ke bagian kitchen Room. Sadar dengan kedatangan Tuan Muda mereka segera membungkukkan badan sebagai tanda hormat.
" Lanjutkan! " Perintah nya" Menu apa yang kau masak Chef? "
" Ini makanan has Erova Tuan nama nya Currywurst dipadu dengan masakan indonesia yaitu tumis toge."
Fernan mengerutkan kening nya
" tumis toge? " tanya nya dengan gaya bicara lucu.
Anindita yang mendengar nya tertawa geli, sebisa mungkin ia menahan tawa nya.
" Siapa yang membuat ide resep seperti ini? "
Seketika Chef Wilman melirik Anindita. Anindita membalas tatapan chef dengan memelas berharap tidak memberi tahu Tuan Muda.
Dengan berat hati Chef Wilman menjawab
" Nona Anindita Tuan " Ucap nya pelan dengan menundukan kepala.
Anindita hanya bisa memejamkan mata nya. Mati aku. Pikir Anindita.
" Siapa Nona Anindita? Apakah dia Chef disini? "
" Apa-apaan dia! Masa tidak tahu menager di Restaurant nya sendiri. Dasar Aneh. Batin Anindita kesal.
Anindita mencoba memberanikan diri untuk menjawab
" Saya yang bernama Anindita Tuan Muda."
" Oh! Ikut saya! "
Diruang VVIP
" Duduk! " perintah Fernan untuk menyuruh Anindita duduk di depan nya.
Dengan ragu Anindita menurutinya.
" Siapa nama mu? "
Heyy Tuan Muda baru saja kau tahu nama ku kan? Seperti nya aku harus bisa meracik obat khusus untuk daya ingat Tuan Muda.
" Anindita Valency "
" Berapa usia mu? "
" 24 tahun Tuan "
" Kau masih kuliah? "
" Ya Tuan "
" Dimana? "
" Di Universitas XXX Tuan "
Fernan mengerutkan kening nya. Sama dengan adik ku. Apakah Vano mengenal nya? Ahh tidak penting juga. Pikir nya.
" Buatkan saya makanan seperti yang Chef Wilman masak " seperti sebuah perintah tanpa harus di bantah.
Apa-apaan dia mengapa tidak menyuruh Chef Wilman saja untuk memasak nya. Batin Anindita.
" Saya yang masak Tuan? "
" Siapa lagi! Cepat! "
" Baik "
.
.
.
Fernan sudah datang ke indonesia yaah..
Jangan lupa like, Coment and Vote yaaa 🤗
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 170 Episodes
Comments
Sugiyanto Samsung
fernan jodohnya Anin ya thor
2021-08-22
0
Rita Herlina
sepertinya akan mnjadi pegganti vano nih
2021-08-19
0
chaeunwoo
gara2 penisirin sama toge nih kayanya
2021-08-18
0