" Baik Tuan Muda" Jawab nya dari seorang Manager Restaurant Cimoni " Klik!" telphon tertutup.
Dan ditengah-tengah keramaian pengunjung terlihat Anindita sedang melayani Custamer nya. " Baik, silahkan tunggu sebentar pesanan akan segera datang" Jawab nya tersenyum ramah.
" Anindita " panggil sang Manager.
Anin menoleh ketika nama nya terpanggil
" Ya bu ada apa? "
" Ikut ke ruangan saya " Ucap nya tersenyum ramah.
" Anin, Saya mendapatkan perintah dari pemilik Restaurant. Bahwa kau harus berhenti jadi pelayan di sini."
" Apa! " ucap nya kaget dan sedih." Tapi mengapa saya harus di pecat bu? Apa kesalahan saya? "Dengan mata yang berkaca-kaca.
Sang manager hanya bisa menahan tawa
"Bukan di pecat Anin, tapi kau harus berhenti menjadi pelayan karna kau harus naik jabatan"
" maksudnya? "
" Ya, mulai besok kau akan menggantikan posisi saya, menjadi seorang manager."
" Hah! Tapi saya bekerja disini baru 2 tahun. Dan dan Ibu nanti bagaimana? saya tidak mau Ibu menjadi pengangguran karna saya" ucap nya dengan polos.
" Hahaha Anin bukan seperti itu " berhenti sejenak untuk meredakan tawa nya" Saya akan di pindah tugaskan menjadi manager di negara jepang.
" Tapi mengapa harus saya yang menggantikan posisi ibu? "
" Karna kinerja kamu selama ini bagus. Dan setiap saya melaporkan operasional kegiatan terhadap pemilik Restaurant, dia lebih memilih kamu untuk menggantikan posisi saya. "
" Tapi saya belum mengenali pemilik Restauran disini. "
" Ya saya paham, karna memang sudah beberapa tahun ini tuan muda belum mengunjungi Restaurant. Tapi karna tuan muda mempercayakan kau disini jadi saya berharap kau jangan mengecewakan nya. "
" Baiklah "
" Saya percayakan kamu, kelola Reataurant ini dengan baik!"
" Baik terimakasih "
__***__
" Tuan Muda Vano saya sudah menemukan hasil penyelidikan saya " ucap sang asisten Braja wiratama tak lain adalah papa dari Vano. Diletakan nya amplop cokelat tersebut kehadapan Vano.
Vano membuka nya dan satelah membaca dia tersenyum masam ternyata dugaan nya benar.
" Baik, kerja bagus. Trimakasih Asisten Dim. Silahkan keluar. "
" Baik Tuan Muda. "
Vano segera menelphon seseorang.
" Ya kita bertemu di Cafe Xx.. Saya tunggu pukul 01 siang. Sampai jumpa. " senyum seringai jahat muncul di bibir nya.
__***__
" Apa! Dia mengajak ingin bertemu dengan ku? Apakah ini mimpi?" Menepuk-nepuk pipi dan mencubit nya. "Awww sakit.. ternyata bukan mimpi, ini nyata Aaaaahh " tertawa dengan kegirangan meloncat-loncat diatas kasur sungguh ia merasa bahagia saat ini. Ya hari ini ia akan bertemu sang pujaan, setelah beberapa kali mengajak bertemu dia selalu ditolak. Dan sekarang dia sungguh terkejut. Bahkan sang pujaan nya lah yang meminta untuk bertemu dengan nya. Bagai anak kecil yang mendapatkan hadih lotre dengan hadiah mobil.
"Aku harus tampil Cantik dihadapan nya " memulai aksinya mengacak-acak isi lemari baju.
" Ah yang ini terlalu panjang melebihi lutut "
Memilih baju yg lain, " yang ini terlalu mencolok "
" Yang ini terlalu panjang di lengan".
" Aaarrgggh bingung" menutup wajah nya dengan telapk tangannya
" Cape sekali " mengelap keringat di pelipis wajahnya.
" Tapi aku harus terlihat anggun dihadapan nya" mengacak-acak baju lagi. Dengan raut wajah frustasi ia terduduk dengan lunglai. Hanya karna memilih baju saja ia tampak bingung. Tidak seperti biasanya yang selalu tampil percaya diri. Tapi tidak untuk saat ini. Karna apa? Yaa karna akan bertemu dengan sang pujaan hati.
Cekleek! Pintu kamar terbuka.
" Mama "
" Kamu sedang apa sayang? " tiba-tiba mulut sang mama ternganga " Yaampuuun ini baju kamu kenapa bisa berantakan seperti ini? Apa yang kau cari nak? "
" Aku bingung harus pakai baju yang mana ma "
" Kening mama berkerut " Mengapa harus bingung?"
" Aku harus terlihat cantik dan anggun dihadapan dia ma. Hari ini aku akan bertemu dengan nya " ucap nya dengan penuh riang.
" Dengan nya? "
" Ya, Vano ma yang sering aku ceritakan "
" Waah slamat kalau begitu. Tapi sayang kau tidak perlu bingung untuk masalah pakaian. Kau akan terlihat cantik memakai apapun. Percaya dengan mama. Jadilah diri sendiri. "
" Baiklah, trimakasih ma " memeluk erat mama
__***__
Disebuah Cafe tepat di depan jalan turun seorang lelaki tampan. Ya dia adalah tuan muda Vano. Ia memasuki sebuah Cafe yang tak lain adalah milik sang kakak Fernan Wiratama. Semua karywan menyambut dengan hangat dan gembira karena mereka tau Vano adalah adik dari pemilik Cafe tersebut.
Semua terpesona dengan ketampanan Vano. Ini kali pertama mereka melihat Vano. Karna ini pertama kali nya jg Vano mengunjungi Cafe sang kakak.
" Slamat siang Tuan Muda Vano. Ruangan VVIP nya sudah di siapkan " ucap sang manager Cafe dengan hormat.
" Baik, trimakasih " jawab nya tersenyum.
Senyum manis Vano membuat semua karywan Wanita meleleh.
Diruang VVIP...
" Hai " tersenyum cerah secerah mentari.
" Hai Fera, silahkan duduk " dibalas dengan senyum manis nya.
" Trimakasih."
" Silahkan kau mau pesan apa Fera " dengan nada lembut yang di buat-buat.
" Oh God. Kenapa dia bisa selembut ini sih? Tuhan.. tolong aku jangan biarkan jantungku meloncat- loncat seperti ini.. Aku masih ingin hidup." Batin Fera senyum-senyum.
" Fera " menyentuh punggung tangan nya dengan lembut
Deg!
" Oh my jantuuung ayooo laah jangan seperti ini.. " Batin Fera.
" Mau pesan apa Fera? "
" Ah terserah kau saja, aku pasti akan menyukai apa yang kau pesan. "
" Really? Kau akan menyukai apa yang aku pesan? "
" Tentu saja. "
" Baiklah.. Pelayan! "
Seorang pelayan menoleh tersenyum dan berjalan cepat.
" Mau pesan apa Tuan? "
" Pesan Onion Ring , Chiken Fingers, Es Thai Tea, dan ah ya jangan lupa Omelete Mie nya. Pesan un__ "
" Omelete Mie? " tanya nya cepat dan panik.
" Ya. Ada apa? Kau tidak menyukai apa yang aku pesan? " raut wajah yang dibuat sesedih mungkin.
" Ah tidak! Tidak! Aku suka. Aku suka semua makanan yang kau makan "
" Bagaimana ini?? Tuhaaan tolong aku untuk saat ini saja " Batin Fera
" hahaha kena kau Fera. Aku tahu makanan apa yang membuat mu alergi. Trimakasih Sekretaris dim. Kerja yang bagus. " Batin Vano.
Pesananpun datang. Vano memakan dengan santai dan sangat menikmati. Lain lagi dengan Fera ia ragu untuk memakan Omelete mie. Tapi dia tidak mau mengecewakan Vano. Dia tidak mau merusak moment ini. Moment langka menurut nya. Ia pun memakan degan sangat hati-hati. Beberapa menit kemudian.
Deg!
Deg!
Deg!
" Gatal.. Tolooong gatal sekali tolooong aku mamaaaa. " Batin Fera menjerit.
Fera tak henti-henti nya menggaruk seluruh badan nya. Sampai ke wajah nya pun timbul bintik-bintik merah.
" Kenapa? Gatal? " tanya Vano santai.
" Ya gatal sekali Vano. Sebenar nya aku alergi Omelete Mie. "
" Aku Tahu "
" Apa! " tanyanya dengan kaget " Jika kau tahu mengapa kau pesan Omelete Mie? " menahan kesal atas Vano.
" Jelas itu sebuah kesengajaan! karna kau telah mengganggu dan melukai gadisku " Jelas Vano dengan bentakan nya.
" Kau! " dengan mata yang berkaca-kaca.
" Ya Aku tahu semua nya Fera. Aku tahu bahwa kau yang telah menyebarkan berita fitnah itu di grup kampus. Kau pikir aku akan percaya dengan berita mu itu? Hahaha kau salah Fera. Aku lebih tahu gadisku, aku lebih percaya dengan gadisku. Bagaimana mungkin aku bisa menyukai wanita licik sepertimu? " tertawa sinis.
" Maafkan aku Vano " Air matanya sudah tidak bisa ditahan lagi.
" Maaf mu tidak berguna! " bentak nya.
" sekarang kau akui di grup kampus akan kebenarannya"
"Ba_baik Vano " ucap nya sesak air mata nya pun terus mengalir di pipi mulus nya.
" Bagus! Ini hanya peringatan kecil untuk kau yang sudah berani mengganggu gadisku. minta maaf lah terhadap nya!" segera berdiri dan meninggalkan Fera sendirian.
" Sialaaaaan... " Jerit Fera.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 170 Episodes
Comments
Sugiyanto Samsung
Fera sepicik itu
2021-08-22
0
Febri Ana
lanjuutt thor mantap
2021-08-16
0
amyrizannor edora
singgah thor
2021-08-13
1