Pertemuan Keluarga Yang Tak Di Rencanakan

Hari yang di tunggu-tunggu akhirnya tiba juga, hari ini adalah penentuan dimana perjodohan yang di lakukan oleh ibunya Summer akan segera berakhir. Dalam hatinya berkata “ Yes, sedikit lagi semua akan selesai. Hari ini adalah hari dimana aku akan mengenalkan Axel kepada orang tua ku khususnya ibuku."

Sedari pagi ibunya Summer sudah di sibukkan dengan pekerjaannya di dapur, dia mulai memesan beberapa makanan dan juga masak beberapa masakan andalannya seperti, ayam kecap, capcay, dan juga fuyunghai. Ibunya Summer memang pandai memasak, hanya saja dia akan melakukannya pada saat-saat tertentu saja. Saat Summer menuju ke ruang makan, betapa terkejutnya dirinya melihat isi meja makan yang penuh dengan berbagai jenis makanan.

“ Bu, apakah kita akan melakukan sebuah pesta? Kenapa banyak sekali makanannya? Apakah ibu akan mengundang banyak orang?“ Tanya Summer dengan wajah kebingungan. 

“ Tentu saja. kita akan menyambut calon menantu rumah ini. Bukan begitu?" Sahut Nyonya Susi seraya menyinggungkan senyum lebar di wajahnya. 

“ Apa? Ca-Calon Menantu?“ Kata Summer terkejut.

Mendengar ibunya Summer mengatakan menantu, membuat bulu kuduknya bergidik. Betapa terkejutnya ia saat ini. Padahal perjanjian sebelumnya ibunya hanya meminta untuk membawa kekasihnya bertemu. Ia sama sekali tidak menyangka bahwa ibunya akan langsung menganggapnya calon mantu. Summer mulai panik sekaligus kebingungan. Awalnya ia pikir dengan mengenalkan Axel pada ibunya maka persoalannya telah selesai. Akan tetapi sepertinya hal itu hanya angan-angan saja.

Sebelumnya Summer telah mengirimkan lokasi rumahnya serta jam kedatangan kepada Axel melalui pesan singkat. Ia meminta Axel agar tidak akan terlambat karena Summer enggan memberikan alasan lagi kepada ibunya. Summer takut Axel tiba-tiba tidak bisa datang dan ibunya semakin mencurigainya. Hampir jam tujuh malam, belum ada sama sekali tanda-tanda kedatangan Axel. Summer mulai cemas dan mencoba kembali ke kamar untuk menghubunginya. 

Summer terlihat seperti orang yang sedang panik menunggu calon mempelai, sampai saat itu pun Axel tidak bisa di hubungi. Saat Summer mencoba menghubungi selalu dialihkan. Summer mulai kesal dan semakin cemas. Nyonya Susi sudah beberapa kali memanggil putrinya untuk segera ke ruang makan karena ayahnya sudah berada di sana menunggunya.

“ Bagaimana ini? Kenapa dia tidak bisa di hubungi sih? “ Summer bergumam dengan kesal.

Akhirnya Summer segera menghampiri ruang makan dengan perasaan berdebar-debar, bukan karena jatuh cinta, Melainkan tidak tahu harus mengatakan apa jika Axel tidak benar-benar datang. 

Summer merasa seperti akan melakukan pertemuan dua keluarga melihat makanan yang begitu banyak di atas meja makannya. Bisa dibilang hal ini terakhir kali ia alami pada saat kakaknya hendak pergi ke luar negeri. 

“ Bu, apakah ini tidak berlebihan?“ Tanya Summer.

“ Tidak apa-apa, duduk lah.“ Jawab ibunya.

“ Dimana kekasih mu? Apakah masih terjebak macet nak?“ Sambar ayahnya.

“ Hah? E– M– itu–“ Summer mulai terbata-bata.

“ Mengapa tingkah mu seperti ini? Apakah telah terjadi sesuatu?“ Ibunya terlihat heran.

Summer semakin panik dan tidak bisa mengeluarkan sepatah kata pun saat itu. Ia rasa sepertinya kebohongannya akan terbongkar saat ia belum memulainya sama sekali. Summer pikir sepertinya sudah menjadi nasibnya dijodohkan oleh kedua orang tuanya. Summer semakin kesal terhadap Axel. Ia tidak menyangka bahwa pria itu mencoba untuk membohonginya, padahal mereka sudah melakukan perjanjian di atas hitam putih bahkan bermaterai.

" Aku rasa pria itu adalah salah satu penipu yang kebetulan bertemu dengan ku." Ucap Summer dengan kesal dalan hatinya.

Summer terus saja mengumpat dan mencaci pria yang bernama Axel tersebut dalam hatinya. Sampai ia akhirnya tersadar bahwa kedua orang tuanya saat itu sedang menatapnya dengan wajah kebingungan. Mau tidak mau ia harus menjelaskan kepada mereka berdua. saat Summer hendak menjelaskan yang sejujurnya, terdengar suara bel pintu berbunyi. Nyonya Susi yang saat itu sedang menunggu penjelasan dari putrinya, tiba-tiba dengan wajah tersenyum bangkit berdiri menghampiri pintu utama. 

“ Nah, pasti itu dia." Kata Nyonya Susi seraya bergegas membuka pintu.

“ Hah? Di-Dia? Apakah Axel datang?“ Sahut Summer dengan gugup. 

Seketika Summer merasa lega jika itu adalah Axel ia akan selamat. Mungkin kecemasannya tak beralasan saat ini. Summer pun sedikit merasa bersalah karena sudah membabi buta mencacinya dalam benaknya. Summer terus memperhatikan lorong dimana ibunya akan muncul dengan tamu yang dia sudah tunggu-tunggu. Dari suaranya sepertinya Summer sangat mengenalnya, dan itu bukan suara Axel. Namun Summer masih mencoba mempercayai bahwa pendengarannya bermasalah dan tidak sebagus biasanya. 

Semakin suara itu mendekat Summer pun semakin mendengar suara seseorang yang sangat ia kenal.

“ I-Ini bukannya suara– “ belum sempat Summer mengakhiri ucapannya, muncul lah sosok yang ia takutkan. Summer langsung tersentak berdiri dan menjatuhkan sendok yang saat itu sedang ia pegang erat.

“KA-KAKAK!!" Kata Summer dengan lantang terlepas dari bibirnya begitu saja. 

Hakim akhirnya datang. Keadaan yang sangat tidak terduga oleh Summer. Ia tidak menyangka bahwa kakaknya akan kembali secepat ini. Yang ia tahu kakaknya bilang dia akan kembali dalam waktu m enam bulan lagi. Rencana Summer seketika buyar. Pikirannya mulai mengawang kemana-mana. Melihat Summer yang begitu terkejut membuat kakaknya tampak memandangnya dengan aneh. 

“ Heh, kenapa kau begitu terkejut? Apakah kau tidak senang dengan kedatangan ku?“ Kata Hakim menyapa adiknya.

Summer yang masih terkejut hanya bisa terdiam melamun memandangnya. Pikirannya mulai bercampur aduk. Sampai-sampai ia berharap bahwa Axel tidak benar-benar datang hari ini. Kakaknya mulai menghampiri dan memeluknya dengan erat. Lalu, dia mengusap atas kepala Summer sambil berkata betapa dia merindukan adik kecilnya. Summer hanya bisa berpura-pura tertawa dan mencoba untuk tetap tenang meskipun saat itu ia sudah mulai panik. 

“ Wah, ada pesta ya? Tumben Bu, masak sebanyak ini. Apakah ibu sudah tahu bahwa aku akan pulang?“ Ucap Hakim sambil melihat makanan yang begitu banyak tersedia di atas meja makan.

“ Oh, ini, ibu sengaja memasak dan juga memesan beberapa makanan karena– “ belum sempa Nyonya Susi melanjutkan perkataannya Summer langsung memotong pembicaraan

“ Tentu saja ibu tahu, seorang ibu pasti memiliki feeling yang kuat bukan?“ Summer berkata sembari mendekati ibunya lalu merangkulnya.

Hakim hanya mengangguk sementara ibunya tampak menatap wajah Summer dengan heran. Summer mencoba mengedipkan matanya kepada ibunya untuk memberikan sebuah kode bahwa ia tidak ingin membahas masalah kekasihnya yang tidak jadi datang. Ibunya sepertinya tidak mengerti dengan hal itu dan mencoba untuk menjelaskan kembali hal yang sebelumnya di tanyakan oleh kakaknya Summer.

Pada saat ibunya akan menjelaskan, tiba-tiba saja terdengar kembali suara bel pintu rumah. Summer kembali tercengang.

" Mungkinkah kali ini yang datang adalah Axel? Pertemuan keluarga akan benar-benar terjadi. Ah, aku tidak tahu bagaimana aku akan menjelaskannya nanti kepada hakim." Summer dan ibunya mulai saling menatap satu sama lain. Sementara ayahnya dan hakim tampak terdiam sambil memandang mereka berdua. 

“ Apakah ibu mengundang seseorang?“ Tanya Hakim dengan penasaran.

Terpopuler

Comments

Danuis

Danuis

kaya emak emak jaman dulu nih begini /Hey/

2024-05-06

0

Daisuke Jigen

Daisuke Jigen

Gak nyangka bakal se-menggila ini sama cerita. Top markotop penulisnya!

2024-04-07

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!