Pagi ini Summer terbangun dengan perasaan yang sangat gundah. Karena hari ini ia harus memberikan jawaban kepada Axel mengenai tawaran yang Axel berikan kepadanya. Ia memang tidak memiliki pilihan lain selain menerimanya. Tidak dipungkiri bahwa ia sangat membutuhkannya saat ini demi menghindari perjodohan yang terus menerus dilakukan oleh ibunya. Pagi itu Summer sudah menerima sebuah pesan singkat dari Axel, dia berkata bahwa mereka akan bertemu siang ini ditempat pertama kali mereka bertemu untuk membicarakan keputusan Summer.
Summer sama sekali tidak menyangka bahwa ia akan menikah secepat ini, ya meskipun usianya di bilang sudah cukup matang, namun sama sekali tidak terlintas dalam benaknya untuk menikah secepat ini.
Summer berpakaian seperti biasanya, tidak ada yang spesial menurutnya sehingga ia tidak terlalu memikirkan penampilan. Summer hanya berpikir bahwa ia keluar hanya sekedar untuk membicarakan masalah kontrak, bukan untuk membuat tertarik satu sama lain. Tak lupa ia juga membawa sebuah materai karena Axel menyuruh nya untuk membawanya, lihatlah! Bahkan untuk materai saja Summer harus membawanya sendiri. Sudah jelas pria terlalu perhitungan serta arogan. Summer pun akhirnya pergi dengan rasa malas. Saat aku keluar dari kamarnya, ibunya berkata apakah ia tidak akan pergi bekerja, karena melihat pakaian putrinya yang tampak seperti akan pergi bermain atau melancong.
“ Kemana kamu akan pergi? Apakah kau tidak bekerja? Mengapa pakaianmu terlihat santai nak?“ Tanya ibunya.
" Aku akan menemui pacarku." Jawab Summer sedikit acuh.
Sontak ibunya Summer kembali tercengang. Ia meminta Summer untuk kembali ke kamarnya untuk mengganti pakaian dengan yang lebih baik dan rapi. Summer mulai mengerutkan dahi, lalu terjadilah perdebatan antara anak dan ibu. Ia tidak ingin Summer pergi dengan pakaian yang dia sebut “ gembel “ itu, padahal pakaian yang Summer kenakan saat itu adalah pakaian yang sering ia gunakan pada saat pergi keluar rumah. Karena cukup malas untuk berdebat, akhirnya aku memutuskan untuk menuruti dan mengalah kali ini pada ibuku.
“ Pria itu pasti akan salah paham!“ Gerutu Summer dengan kesal.
Setelah melihat Summer berganti pakaian, terlihat senyum lebar di wajah ibunya. Summer kemudian berpamitan dan pergi dengan perasaan yang gusar. Ia pikir sepertinya hal ini akan menimbulkan kesalahpahaman dengan Axel.
Axel yang saat itu tiba lebih dulu mulai mencari tempat dan memesan secangkir espresso untuk dinikmati. Axel cukup cemas karena mungkin Summer tidak akan datang, Axel pikir dengan tidak membalas pesannya, maka Summer mungkin sudah menolaknya dengan halus. Axel sangat gugup karena dia merasa bahwa tidak akan ada yang ingin menerima tawarannya hanya dengan sekali pertemuan saja.
Axel memiliki masalah yang sama dengan Summer, dimana pada saat ini dia di paksa oleh kedua orang tuanya untuk segera menikah dan memiliki keturunan untuk penerus keluarga. Axel yang selama ini hanya sibuk bekerja tidak pernah memikirkan untuk meluangkan waktunya dalam perihal berkencan. Sampai pada akhirnya desakan orang tuanya membuatnya semakin merasa tersudutkan, dan pada akhirnya keluarlah sebuah ancaman dari ayahnya yang membuatnya tidak bisa menolaknya sama sekali. Ayahnya berkata jika dia tidak menikah dalam waktu dekat ini maka Axel harus menetap di sebuah desa terpencil dimana ayahnya akan menarik semua fasilitas yang dia miliki saat ini dan tidak akan pernah membiarkannya meninggalkan desa terpencil tersebut.
Terbiasa hidup dalam kemewahan, membuat Axel cukup panik mendengar apa yang dikatakan oleh ayahnya. Axel sama sekali tidak membayangkan bagaimana kehidupannya tanpa ponsel pintar, pendingin udara, makan enak, tempat tidur nyaman, serta kemewahan-kemewahan lainnya yang selama ini ia dapatkan. Memang dia sudah bekerja sendiri, namun ayahnya tetap memiliki akses untuk aset yang dia miliki. Hal itulah yang membuat Axel akhirnya memilih jalan seperti ini.
Axel sendiri mengetahui aplikasi kencan dari sekretaris pribadinya yaitu Toni. Toni merupakan orang kepercayaan Axel. karena hanya Toni lah satu-satunya orang yang tidak memihak ayahnya. Kebanyakan orang di kantornya adalah mata-mata ayahnya. Toni sudah bekerja cukup lama dengan Axel sehingga mereka tampak seperti seorang teman baik. Toni cukup berpengalaman dalam hal berkencan sehingga dia menyarankan kepada Axel untuk mencari seseorang lewat aplikasi kencan yang sering ia gunakan. Dan pada akhirnya bertemulah Axel dengan Summer.
Awal pertemuannya dengan Summer kala itu cukup membuat hatinya berdebar. Padahal sebelumnya Axel sering bertemu dengan banyak wanita, namun entah mengapa Axel langsung tertarik pada Summer di pertemuan pertama kali. Axel tidak ingin dibilang murahan sehingga dia cukup menjaga sikap dengan cara bersikap dingin didepan Summer. Padahal saat ini Axel sangat gugup sampai-sampai sesekali dia terpergok tengah memandangi Summer oleh Summer sendiri. Summer yang tidak pernah sama sekali membalas pesan darinya, membuat Axel tampak cemas bahwa dia akan ditolak begitu saja. Dan pada pertemuan kedua ini, Axel sengaja datang lebih awal untuk memastikan apakah Summer akan datang atau tidak.
Axel sangat berharap bahwa Summer akan datang dalam pertemuan kali ini. Meskipun nantinya ditolak, tidak masalah untuk Axel karena setidaknya dia bisa memandang kembali seorang wanita yang berhasil membuat hatinya berdebar-debar. Axel mulai menunggu dengan cemas. Dia pun tidak henti-hentinya memandang ke arah pintu masuk kafe untuk memastikan Summer datang. Karena perjalanan yang cukup memakan waktu, Summer berpikir bahwa mungkin dirinya akan terlambat dan tidak mungkin Axel akan menunggunya. Summer sendiri merasa cukup cemas karena jika dia tidak bertemu dengan Axel si pria dingin, maka dia tidak akan memiliki kesempatan membawa seseorang untuk diperkenalkan kepada ibunya besok.
Summer tidak berkendara sendiri. Dia memilih untuk naik taksi menuju lokasi pertemuan. Dalam hatinya, Summer berharap bahwa si pria dingin itu ( Axel ) masih berada di lokasi pertemuan mereka. Karena kalau tidak, mungkin dirinya akan menerima perjodohan dari ibunya yang tidak dia inginkan sama sekali. Sesampainya di lokasi, Summer langsung bergegas masuk ke dalam kafe dan mencari keberadaan Axel.
Axel yang saat itu tengah duduk di barisan belakang tampak senang melihat Summer yang baru saja memasuki kafe, dia pun bangkit berdiri dan melayangkan tangannya sedikit ragu-ragu seolah memanggil Summer untuk mendatanginya. Perasaan Summer cukup lega karena Axel ternyata masih ada, namun dia cukup gugup karena mereka akan membicarakan tentang pernikahan.
“ Apakah kau sudah lama menunggu?“ Tanya Summer menyapa Axel dengan napas yang terengah-engah.
“ Ya! Lain kali sebaiknya tepat waktu.“ Jawab Axel dengan ketus.
Mendengar Axel berkata seperti itu, mengingatkan Summer kembali bahwa dia adalah pria yang sangat dingin yang tidak akan pernah memperdulikan perasaannya.
“ Oke, baiklah.“ Sahut Summer dengan kesal. Situasi cukup awkward di antara mereka berdua sehingga membuat mereka terlihat kikuk satu sama lain. Kemudian Summer melihat Axel yang mulai mengeluarkan sebuah file yang cukup tebal dimana ia pikir mungkin itu adalah sebuah makalah penelitian yang selalu ia dapatkan dalam tugas mata kuliah. Ya, cukup membuat Yuni tegang pada saat itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 41 Episodes
Comments
CJK
wah seru juga nih
2024-04-23
0
Bilqies
aku mampir lagi nih kak
2024-04-18
1