Bertemu sang Madu

“Mas, bagaimana hasilnya? Apa ibu sudah bisa menerima kehadiran putri kita?” tanya Inara seraya menatap penuh harap ke arah suaminya Abim.

Sedangkan Abim yang di tatap penuh harap oleh sang istri hanya bisa membatin. Tidak mungkin ia berkata sekarang mengenai perjanjian Abim bersama ibunya dulu.

Abim harus mencari moment yang tepat, karena saat ini Inara istrinya baru saja pulang dari klinik kesehatan habis melahirkan. Dan Abim tak ingin membuat Inara merasa shock di saat masih lelah seperti sekarang. Lagi pula Abim masih memiliki waktu 3 hari dari sekarang.

“Mengenai itu, kamu tenang saja Inara. Ibu hanya butuh waktu saja untuk menerima kehadiran Jelita putri kita. Tapi mas yakin lama kelamaan ibu pasti bisa menerimanya,” ujar Abim berusaha memberi ketenangan kepada istrinya Inara.

“Baiklah Inara mengerti mas, oh..iya jadi mas mau ngasih nama putri kita Jelita??” tanya Inara dengan antusias.

Sedikit bingung karena Abim mengucapkannya secara spontanitas, sedetik kemudian Abim pun mengangguk. Ternyata Abim baru sadar sudah memberikan nama untuk putri mereka namanya Jelita. Nama yang tak sengaja ia sebut saat mengingat seseorang. Karena fikiran Abim saat ini sedang kacau, meski di hadapan Inara ia masih bisa bersikap tenang.

“Benar, apa kamu suka sayank??” tanya Abim penuh lembut seraya merapikan anak rambut istrinya dan menyelipkannya di belakang telinga wanita itu. Inara nampak terlihat cantik jika seperti itu, rasanya Abim tidak tega jika pada akhirnya ia harus menduakan wanita yang sangat ia cintai itu.

“Inara suka bangett mas! Jelita itu nama yang sangat cantik. Dan sepertinya cocok dengan putri kita mas yang mempunyai lesung pipi jika tersenyum.”

“Masa, emang sudah kelihatan?” tanya Abim ingin tahu.

“Sudah, tuh lihat saja. Jelita lagi tidur aja bisa senyum-senyum sendiri,” ujar Inara memperlihatkan putrinya yang tertidur di box bayi sambil tersenyum.

Mungkin saja bayi itu sedang bermimpi indah sebelum menghadapi kenyataan hidup kedua orang tuanya kelak seperti apa.

Hari-hari pun berlalu, terhitung sudah 2 hari berlalu namun Abim belum mengatakan dengan jujur kepada Inara tentang kesepakatan yang telah ia dan ibunya buat dulu. Setiap Abim hendak membuka mulutnya, selalu saja tertahan di kerongkongan. Seakan lidah Abim terasa kelu, dan pita suaranya mendadak menghilang begitu saja. Abim tak kuasa mengatakan sebenarnya kepada Inara.

Belum pekerjaannya yang sedang padat-padatnya memaksa Abim hanya bisa bertemu anak serta istrinya di waktu pagi dan malam hari saat anak dan istrinya mulai terlelap. Seakan semesta tak menghendakinya untuk jujur kepada sang istri. Apakah ini artinya Abim akan membohongi Inara?

Tepat hari ketiga, Bu Retno menelepon Abim untuk melakukan makan siang bersama di sebuah restauran. Abim pun menyanggupinya, Abim fikir Bu Retno ibunya turut serta membawa anak dan istrinya untuk ikut makan bersama. Ternyata tidak, justru Bu Retno membawa seorang gadis cantik yang dulu sempat di tolaknya. Namanya Jenita.

Ya Abim masih mengingat betul seorang Jenita. Gadis cantik berpostur tinggi, berwajahkan sedikit bule karena Jenita merupakan anak blasteran yang ayahnya dari Jerman dan ibunya dari Jakarta. Dulu sekali Jenita sering menyatakan cinta kepada Abim, namun Abim tolak. Karena Jenita bukanlah tipe wanita idaman Abim. Abim memaksakan diri untuk tersenyum kearah ibu dan gadis berpakaian minim itu.

“Assalamua'allaikum bu, sudah lama ya menunggu? Mana Inara bu?” tanya Abim kepada ibunya dan mengabaikan keberadaan Jenita.

“Wa'allaikumsalam, kamu tega banget sih Bim. Masa cuma ibu doang yang di sapa? Ayo sapa Jenita juga doang! Kamu masih ingat kan sama Jenita?” tanya Bu Retno memaksa Abim untuk menyapa Jenita yang sudah menatap penuh harap ke laki-laki pujaan hatinya.

“Ma...masih bu,” sahut Abim tergagu.

Bagaimana Abim bisa lupa gadis di samping ibunya itu terus saja mengejarnya. Mendekati ibunya terus menerus agar di jodohkan dengannya. Hingga setelah ia menikah dengan Inara, tiba-tiba saja gadis itu menghilang bagaikan di telan bumi. Dan sekarang gadis itu kembali lagi. Apakah tebakannya selama ini benar? Jika wanita yang ibunya ingin kenalkan kepadanya itu adalah Jenita. Wanita yang akan menjadi madu dalam rumah tangganya bersama Inara.

“Jangan kaku gitu dong Abim, kenapa kamu tidak tanya kabar Jenita. Bukankah kalian itu dulu berteman akrab? Bahkan kalian suka tidur satu ranjang dulu waktu masih SMA,” ucap Bu Retno mencoba menggali kembali kenangan masa lalu Abim bersama Jenita.

Memang dulu sekali Abim dan Jenita itu berteman baik. Hingga beranjak kuliah, Jenita yang sudah lama memendam rasa kepada Abim pun mengatakan cintanya. Karena tak ingin merusak pertemanannya bersama Jenita, Abim pun menolak cinta gadis itu. Meski sudah di tolak, namun ternyata Jenita tidak putus asa begitu saja. Gadis itu malah semakin terang-terangan mendekati ibunya. Dan memintanya untuk di jadikan anak menantu.

Bu Retno yang menyukai Jenita pun langsung menyetujui keinginan Jenita itu. Dan memaksa Abim untuk memutuskan kekasihnya demi bisa menikah bersama gadis pilihan ibunya itu. Namun Abim menolak keras, karena ia sudah memiliki pujaan hati sendiri. Yaitu gadis berparas cantik yang menjadi idola di kampusnya, namanya Inara. Dan berkeinginan menikahi Inara sang pujaan hati apa pun yang terjadi, hingga kesepakatan itu ia buat bersama ibunya sendiri.

“Abim! Bagaimana kabarmu?!”

Bersambung...

Terpopuler

Comments

Aerik_chan

Aerik_chan

woylah sahabat macam apa itu, tidur seranjang...ini lagi praktek biologi apa???

2025-01-29

1

Noviyanti

Noviyanti

astaga si ibu itu, blak2an amat anaknya suka tidur seranjang sama cewe lain demi anak putus sama mantunya

2024-07-23

1

Aerik_chan

Aerik_chan

wow...sma tidur seranjang????

2024-07-06

0

lihat semua
Episodes
1 Melahirkan putri cantik
2 Penolakan Bu Retno
3 Di Ambang Dilema
4 Bertemu sang Madu
5 Demi Bersamamu Inara
6 Kegelisahan Jelita
7 Demam
8 Bersama Madu
9 Menyembunyikan
10 Berbohong
11 Kena Marah
12 Berbohong Lagi
13 Godaan Jenita
14 Semakin Dalam
15 Usul Bu Retno
16 Perlakuan Yang Berbeda
17 Prasangka
18 Pindahan
19 Jadi Benalu
20 Main di Dalam Mobil
21 Remaja Somplak
22 Menyapa
23 Cerita Anak Bawang
24 Kisah Abim & Jenita
25 Terasingkan
26 Pesan Singkat
27 Memastikan
28 Desahan Laknat
29 Sisi Lain
30 Di paksa Menerima
31 Menepi
32 Kabur
33 Petuah
34 Serumah dengan Madu
35 Baru Permulaan
36 Rasain!
37 Menangis
38 Reuni
39 Aib Terbongkar
40 Jadi Pebinor untukmu
41 Makian
42 Titik Lelah
43 Perhatian Indra
44 Sebuah Rahasia
45 Penasaran
46 Bekal Makan Siang
47 Adu mulut
48 Mencari Alasan
49 Tepat Waktu
50 Lakukan dengan Cepat
51 Melawan
52 PENGUMUMAN
53 Lebih Dari Selingkuh
54 Surat panggilan
55 Peringatan
56 Panik
57 Salah Sangka
58 Sendiri Dulu
59 Mengancam
60 Kecewa
61 Sidang Pertama
62 Merajuk
63 Tegangan tinggi
64 Semalam berdua
65 Bertemu di Puncak
66 Rencana Inara
67 Hati yang Remuk
68 Rasa Bersalah
69 Undangan makan malam
70 Calon Menantu
71 Bertemu pengacara
72 Satu persatu
73 Memutuskan
74 Selamat ya Jandaku!
75 Bimbang
76 Bersitegang
77 Sebuah petunjuk
78 Sedihnya Seorang Ibu
79 Sepotong Liontin
80 Kejutan
81 Jurang Penyesalan
82 Hancur
83 Saling Menguatkan
84 Stroke
85 Bukan Kamu, Tapi Dia!
86 Semakin Benci
87 Sekedar Merayu
88 Berterus terang
89 Tawanan
90 Keceplosan
91 Menyelamatkan
92 Pengorbanan
93 Membuka Lembaran Baru
94 Berdamai
95 Pelajaran Sedikit
96 Di ambang Delima
97 Penuh Teka Teki
98 Menolong
99 Reinkarnasi ?
100 Masih Berharap
101 Rahasia Indra
102 Kesempatan Kedua
103 Perasaan Dejavu
104 Pemaksa
105 Beri Kesempatan Kedua
106 Mengadu
107 Negosiasi
108 Emosi Amara
109 Mulai Nyaman?
110 Obsesi
111 Sikap Aneh Abian
112 Pria Serakah
113 Rasa yang Sama
114 Tetap Bersikukuh
115 Jika Tuhan Menghendaki
116 Di Balik Jeruji Besi
117 Di jodohkan
118 Bertemu mantan pasien
119 Tertekan
120 Sudah terlambat
121 Kembali pulang
122 Perubahan Dratis
123 Hari Bahagia
124 Ibu
125 Di bawah sinar Rembulan
126 Kecelakaan
127 Kritis
128 Koma
129 Mencari dalangnya
130 Bidadari Pencabut Nyawa
131 Berita Bahagia
132 Akhir Kisah
Episodes

Updated 132 Episodes

1
Melahirkan putri cantik
2
Penolakan Bu Retno
3
Di Ambang Dilema
4
Bertemu sang Madu
5
Demi Bersamamu Inara
6
Kegelisahan Jelita
7
Demam
8
Bersama Madu
9
Menyembunyikan
10
Berbohong
11
Kena Marah
12
Berbohong Lagi
13
Godaan Jenita
14
Semakin Dalam
15
Usul Bu Retno
16
Perlakuan Yang Berbeda
17
Prasangka
18
Pindahan
19
Jadi Benalu
20
Main di Dalam Mobil
21
Remaja Somplak
22
Menyapa
23
Cerita Anak Bawang
24
Kisah Abim & Jenita
25
Terasingkan
26
Pesan Singkat
27
Memastikan
28
Desahan Laknat
29
Sisi Lain
30
Di paksa Menerima
31
Menepi
32
Kabur
33
Petuah
34
Serumah dengan Madu
35
Baru Permulaan
36
Rasain!
37
Menangis
38
Reuni
39
Aib Terbongkar
40
Jadi Pebinor untukmu
41
Makian
42
Titik Lelah
43
Perhatian Indra
44
Sebuah Rahasia
45
Penasaran
46
Bekal Makan Siang
47
Adu mulut
48
Mencari Alasan
49
Tepat Waktu
50
Lakukan dengan Cepat
51
Melawan
52
PENGUMUMAN
53
Lebih Dari Selingkuh
54
Surat panggilan
55
Peringatan
56
Panik
57
Salah Sangka
58
Sendiri Dulu
59
Mengancam
60
Kecewa
61
Sidang Pertama
62
Merajuk
63
Tegangan tinggi
64
Semalam berdua
65
Bertemu di Puncak
66
Rencana Inara
67
Hati yang Remuk
68
Rasa Bersalah
69
Undangan makan malam
70
Calon Menantu
71
Bertemu pengacara
72
Satu persatu
73
Memutuskan
74
Selamat ya Jandaku!
75
Bimbang
76
Bersitegang
77
Sebuah petunjuk
78
Sedihnya Seorang Ibu
79
Sepotong Liontin
80
Kejutan
81
Jurang Penyesalan
82
Hancur
83
Saling Menguatkan
84
Stroke
85
Bukan Kamu, Tapi Dia!
86
Semakin Benci
87
Sekedar Merayu
88
Berterus terang
89
Tawanan
90
Keceplosan
91
Menyelamatkan
92
Pengorbanan
93
Membuka Lembaran Baru
94
Berdamai
95
Pelajaran Sedikit
96
Di ambang Delima
97
Penuh Teka Teki
98
Menolong
99
Reinkarnasi ?
100
Masih Berharap
101
Rahasia Indra
102
Kesempatan Kedua
103
Perasaan Dejavu
104
Pemaksa
105
Beri Kesempatan Kedua
106
Mengadu
107
Negosiasi
108
Emosi Amara
109
Mulai Nyaman?
110
Obsesi
111
Sikap Aneh Abian
112
Pria Serakah
113
Rasa yang Sama
114
Tetap Bersikukuh
115
Jika Tuhan Menghendaki
116
Di Balik Jeruji Besi
117
Di jodohkan
118
Bertemu mantan pasien
119
Tertekan
120
Sudah terlambat
121
Kembali pulang
122
Perubahan Dratis
123
Hari Bahagia
124
Ibu
125
Di bawah sinar Rembulan
126
Kecelakaan
127
Kritis
128
Koma
129
Mencari dalangnya
130
Bidadari Pencabut Nyawa
131
Berita Bahagia
132
Akhir Kisah

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!