"Saya antar kamu pulang." Kata Bang Aryo melihat tidak adanya pembelaan dari Bang Arma padahal sahabatnya itu tadi sudah berjanji akan segera mengikrarkan hubungan mereka.
Riris mengangguk dan menurut mengikuti langkah Bang Aryo. Tau Riris sangat kesal, ia langsung menggandeng sahabat perempuannya itu.
***
"Apa semalam Aryo tidak kembali?" Tanya Bang Angger.
"Aku nggak tau, lagipula mereka mau kemana juga. Kost disini nggak boleh bawa laki-laki." Jawab Bang Arma.
"Kau jangan dungu lah bro, nggak di kost pun kalau ada setan melipir juga jadi." Kata Bang Angger.
"Apakah mereka tidak bisa bersikap dewasa? Apa benar nafsu mengalahkan logika?"
"Jangankan logika. Iman mu ikut hilang Ar, gimana sih lu?" Bang Angger melongok ke arah parkiran mess transit. Benar tidak ada tanda Bang Aryo tiba tapi tak berapa lama, Bang Aryo pun tiba dengan mobil milik Bang Angger.
"Kau ini... Kenapa baru pulang. Bagaimana Riris disana?"
"Aman.. aku mau mandi dulu. Ngantuk nih." Jawab Bang Aryo kemudian menerobos masuk ke dalam kamarnya bersama Bang Arma.
...
Siang hari Bang Angger mendapat tugas ke luar kota sedangkan hari ini dirinya harus menjemput Nadia yang hari ini menjalani ujian akhir di hari pertamanya.
"Aryo bisa jemput Nadia atau tidak? Sepertinya aku baru kembali ke Batalyon besok siang." Kata Bang Angger.
"Aku nggak tahu Aryo pergi kemana. Biar aku saja yang jemput Nadia." Jawab Bang Angger.
"Serius???"
"Iyaaaa.. aman lah." Bang Arma segera menutup panggilan telepon. "Pakai motor saja lah. Mudah-mudahan Nadia nggak ngambek." Secepatnya Bang Arma bergegas menyambar jaketnya.
...
Nadia celingukan tidak mendapati Abangnya di depan gerbang sekolah, tapi kemudian arah pandangan matanya melihat seorang pria sedang duduk di atas motor lawas tahun tujuh puluhan. Pria itu sedang menikmati rokoknya dengan tenang.
"Ya ampun, Abang kemana sih?? Kenapa harus Bang Arma yang jemput." Nadia sudah cemberut tapi dirinya harus bisa sebaik-baiknya menyimpan perasaan dan segera menghampiri Bang Arma. "Baaang..!!!!!" sapanya dengan senyum ceria.
"Nggak usah teriak, suaramu seperti sound sistem kawinan." Kata Bang Arma kemudian menyerahkan helm pada Nadia. "Di mess nggak ada motor lain, hanya tersisa itu saja..!!" Tunjuk Bang Arma.
"Hadeeehh.. terpaksa lah cewek kece pakai motor beginian. Kalau begini kita seperti nostalgila ya Bang?" Jawab Nadia kemudian naik ke atas motor.
Bang Arma tersenyum sekilas mendengarnya. "Kamu saja yang gila. Abang, nggak..!!"
:
Sepanjang jalan Nadia terus melingkarkan sebelah lengannya dan bernyanyi ria padahal sebenarnya dirinya begitu gugup karena Bang Arma menumpangkan tangannya di atas pahanya, mungkin agar roknya tidak terangkat tinggi.
"Waaahh.. Abang romantis sekali. Pasti istri Abang senang sekali punya suami seperti Abang." Kata Nadia setengah mengejek.
"Memangnya kamu mau jadi istri Abang?" Tanya Bang Arma.
"Yaaaaa.. sayangnya Letnan Arma sudah punya wanita idaman." Jawab Nadia di sertai guyonan untuk menanggalkan kegugupan dalam dirinya sendiri.
"Kita tidak pernah tau dimana jodoh kita akan berlabuh."
"Kalau gitu, perjuangkan Nadia donk..!!!!" Dengan beraninya Nadia menggoda Bang Arma.
Bang Arma menggeleng gemas namun senyum tak bisa menghilang dari wajahnya.
"Baaang..!!"
"Hmmm.." Bang Arma hanya menanggapi Nadia ringan saja.
"Kawin yuk Bang..!!" Ajak Nadia.
"Sudah berani?? Nanti di apa-apain sama Om Arma, nangeeess..!!"
"Oiyaa.. Abang sudah om-om ya. Hahahaha.."
"Kenapa?" Tanya Bang Arma.
"Gagah menggoda. Hahahahha.." tawa Nadia membahana sampai di sekeliling menoleh ke arah mereka.
"Astaga, Nad.. kamu ini. Jangan tertawa terbahak atau kamu benar-benar nangis karena Om-om..!!" Celetuk Bang Arma yang sama sekali tidak di indahkan Nadia.
.
.
.
.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 40 Episodes
Comments
🍀 chichi illa 🍒
fix aq tim nad sama arma
2024-10-14
0
Mika Saja
seperti nya akan ada drama antr sahabat yg ngembat calon istri🤭🤭
2024-04-04
1
ENDANG KAMALASARI
semangat kak nara...
2024-04-04
1